"Plak!!!",Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Arya,membuat Arya marah.
"Kau!!".
"Tega kamu mas membawa perempuan lain kerumah bahkan bercinta diatas ranjang kita,apa kau semiskin itu sampai tidak bisa menyewa kamar hotel untuk melampiaskan hasrat bejadmu!!!",teriak Hanum marah.
"Dia akan menjadi nyonya Wiguna yang baru menggantikan dirimu!",teriak Arya.
"Apa,kenapa apa salahku!!!".
"Salahmu karena kau mandul,sedangkan dia sekarang sedang mengandung anakku!.
Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk membina sebuah rumah tangga,tapi semua hancur dengan datangnya perempuan lain dikehidupan mereka.
Dengan hati hancur dan sakit hati Hanum memutuskan memilih bercerai dengan Arya dan mencoba kembali kedunia modeling dan memilih menjadi model majalah dewasa.
Tapi ditengah perjalanan balas dendamnya muncul Dom Alexander pria yang lebih segala galanya dari Arya yang tertarik dengan pesona seorang Hanum.
Ikuti kisah perjalanan hubungan mereka.
Happy reading😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Amarah Dom.
Hanum masuk kedalam mobilnya dan mulai menghidupkannya.
"Kau yakin ingin langsung pulang sekarang?",tanya Wendy dengan berdiri dikaca jendela mobil Hanum.
"Hemmm,aku lelah ingin istirahat setelah sampai rumah".
"Tapi kita belum berbelanja Hanum...",rengek Wendy.
"Sepertinya lain kali saja kita melakukannya,aku benar benar lelah ingin pulang sekarang,da...Wendy",Hanum melajukan mobilnya meninggalkan parkiran dan Wendy yang terlihat berdiri mematung ditempatnya.
Setelah berkendara sekitar 30 menit Hanum sampai di Apartemennya dan langsung memarkir mobilnya,setelah itu dia segera naik keatas menuju unitnya.
Sampai diunitnya Hanum segera membuka pintu dan masuk kedalam.
"Aku akan berendam menggunakan aroma terapi hari ini",gumam Hanum dengan menanggalkan seluruh bajunya didalam kamar secara sembarangan.
Hanum sengaja menuang banyak aroma terapi dan sabun kedalam bathup sampai menimbulkan banyak buih didalam bathupnya lalu dia segera berendam dengan memejamkan matanya mencoba rileks.
Hanum sengaja menenggelamkan kepalanya agar merasa lebih segar, selama beberapa detik dia melakukan itu setelah hampir kehabisan nafas dia segera menimbulkan kepalanya kepermukaan.
"Hu..afff".
"Apa kau ingin bunuh diri dengan melakukan itu".
"Aaaaa!!!",Hanum berteriak sekencang kencangnya karena tiba tiba melihat Dom sudah berada tepat didepannya bahkan wajahnya hanya berjarak beberapa centi saja dari wajahnya membuat Hanum benar benar terkejut.
Secara reflek Hanum langsung menarik kerah kemeja Dom sampai Dom harus berpegang pada Pinggiran bathup agar tidak ikut jatuh kedalam bathup bersama Hanum.
"Apa kau sudah gila Hanum!",hardik Dom marah.
"Kau yang gila kenapa kau masuk keApartemenku tanpa memberitauku lebih dulu!",balas Hanum marah.
"Aku sudah menghubungimu dari tadi bahkan sudah menekan bel dari tadi tapi kau tidak membuka pintu,aku sampai harus meminta kunci cadangan kepada penjaga Apartemen apa kau sadar,sebenarnya apa yang sedang kau lakukan!",bentak Dom marah.
Hanum langsung menggeleng "Tidak ada aku hanya mandi dari...",astaga ternyata dia mandi sudah lebih dua jam lamanya apakah tadi dia sempat tertidur saat mandi.
"Bangun sekarang!",perintah Dom dengan mengangkat tubuh Hanum dari dalam bathup tanpa mendengarkan protes dari mulut Hanum,lalu membawa Hanum kebawah shower dan segera membilas tubuh itu bersama dengan tubuh Dom yang yang masih mengenakan pakaiannya itu.
"Kau gila!",bentak Hanum dengan memukul tubuh Dom dan bermaksud meninggalkan Dom yang basah dibawah shower sendirian,tapi belum sempat dia melakukan itu, Dom langsung menarik tubuhnya dan segera mendorong tubuh Hanum sampai membentur dinding kamar mandi.
"Dom lepas apa yang kau lakukan aku sudah selesai mandinya".
"Tapi aku belum selesai denganmu,aku masih marah dengan apa yang kau lakukan direstoran tadi!",hardik Dom.
"Direstoran aku tidak melakukan apa apa,aku hanya ingin makan disana bersama Wendy tapi ternyata aku terlambat dan tidak dapat tempat,lalu ada yang datang menawarkan tempat bukankah itu suatu kebetulan".
"Apa kau suka seperti itu?",tanya Dom dengan menatap Hanum tajam.
"Yang mana?",tanya Balik Hanum.
"Saat seseorang menatap tubuhmu seolah mereka menatapmu seperti sebuah benda pemuas mereka kau suka!!",bentak Dom semakin marah.
"Aku tidak perduli,biarkan saja mereka melakukan itu kalau mereka suka,puas!!".
"Benarkah apa hanya demi bisa makan disebuah tempat seperti itu kau rela orang menatapmu dengan pandangan ingin memakanmu seperti itu,tidak bisakah kau menelponku untuk meminta hal itu padaku kau anggap apa aku ini Hanum!!!".
"Sudah kukatakan aku tidak perduli dan aku tidak ingin menghubungimu hanya karena hal sepele seperti itu".
"Kau bilang itu sepele apa kau sama sekali tidak memandangku sama sekali, aku ini suamimu, apa kau lupa aku suamimu !!!,dengar itu apa perlu kau kuingatkan hal itu hah!!!,siapa kamu dan dimana posisimu!!".
"Benarkah aku tidak pernah merasakan hal itu bukankah kau tadi pura pura tidak mengenaliku disana apa bisa kau menuntutku sedangkan kau tidak bisa mengatakan hal itu didepan orang itu".
"Jadi kau ingin aku membuktikan padamu dengan cara itu bahwa kau istriku!!".
"Iya bukankah kau tidak berani,aku ini hanya bayangan pemuas hasratmu apa kau lupa itu Dom".
Mendengar apa yang dikatakan Hanum tiba tiba Dom mengangkat tubuh Hanum kekamar membuat Hanum terkejut dan langsung berteriak.
"Dom!!!!,apa yang kau lakukan lepaskan aku!!!,kau sudah gila melakukan ini!!",ucap Hanum dengan mencoba meronta melepaskan diri dari gendongan Dom tapi Dom tidak mendengarkan teriakan Hanum dia terus saja membopong tubuh polos Hanum kedalam kamar kemudian menjatuhkannya keatas ranjang.
"Dom kau gila.!!".
"Bukankah kau bilang kau hanya pemuasku maka ayo kita lakukan saat ini aku tidak ingin menahan diri lagi seperti sebelumnya",ucap Dom dengan menarik lepas dasi dari lehernya dan kemudian mengikatkannya ke tangan Hanum.
"Dom lepaskan apa yang kau lakukan!!,"teriak Hanum, tapi sepertinya Dom sudah tidak mendengar lagi ucapan Hanum karena setelah mengikat kedua tangan Hanum dia segera melepas seluruh pakaiannya sendiri dan sekarang kondisi mereka sudah sama sama polos.
Mungkin kalau Dom melakukannya tadi malam dia akan dengan suka rela membalasnya,tapi sekarang saat tidak ada kelembutan dimata itu hanya ada amarah membuat Hanum menjadi ngeri melihat itu dari mata Dom.
Kalau yang akan melakukan itu Arya mungkin dia takut tapi dia masih bisa menolak dan melawan tapi saat ini yang berada didepannya adalah Dom membuat Hanum benar benar takut seperti ada lucifer hidup dalam tubuhnya saat ini.
Dengan sisa kekuatan Hanum beringsut kebelakang berusaha menjauh dari Dom yang menatapnya dengan pandangan yang sudah siap untuk menerkamnya.
Dom mencondongkan tubuhnya hingga berada tepat diatas tubuh Hanum secara reflek Hanum langsung menutup matanya takut melihat tatapan itu.
"Dom ja...jangan..lakukan..",ucap Hanum dengan wajah mulai pucat dan tanpa dia sadari airmatanya mulai keluar dari sudut matanya.
"Kenapa?",ucap Dom pelan tapi penuh penekanan saat mengatakannya.
"Ku...kumohon..ja...jangan.sekarang a..aku ti..tidak..siap".
Dom merapikan anak anak rambut Hanum dengan jarinya membuat Hanum semakin terisak karena menahan takutnya.
Dom menyentuh kedua tangan Hanum yang diikatnya dengan dasi,Hanum berpikir Dom akan memaksakan hasratnya sekarang tapi ternyata dia salah tiba tiba saja Dom menarik lepas dasi itu dari kedua tangan Hanum membuat Hanum langsung membuka matanya terkejut.
"Kenapa?",tanya Hanum bingung menatap kearah Dom.
"Sudah cukup permainannya sekarang istirahatlah",ucap Dom dengan bangkit dari atas tubuh Hanum tapi Hanum segera menahan tangan Dom.
"Apa lagi",ucap Dom dengan menatap Hanum.
"Maaf..Dom maaf...aku salah telah mengatakan hal itu".
"Sudahlah..istirahat saja sekarang,aku akan pergi",ucap Dom dengan mencoba melepaskan tangan Hanum yang mencekalnya.
"Jangan pergi,"ucap Hanum secara reflek membuat Dom terdiam mendengarnya.
capek deh
nama mirip2 jadi lupa
berantem terus