NovelToon NovelToon
Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: alya aziz

Warning! Area 21+ yang masih di bawah umur harap tidak membaca novel ini. 🙏😁


Seorang gadis bernama Elisa yang punya segalanya dalam hidup, ia cantik, populer dan kaya raya. Hidupnya begitu sempurna, namun tak banyak yang tahu jika ia mempunyai trauma masa kecil karena penghianatan sang ayah yang menyebabkan ibunya meninggal bunuh diri.


Lima belas tahun berlalu. Sebelum sang ayah meninggal, beliau menulis sebuah surat wasiat yang bertuliskan bahwa seluruh harta kekayaannya akan jatuh ke tangan sang putri tunggalnya. Dengan syarat Elisa harus menikah dan melahirkan keturunan penerus keluarga.


Elisa yang tak percaya dengan adanya cinta sejati mulai mencari cara agar ia mendapatkan warisan tersebut. Dan saat itulah seorang pria sederhana muncul di hadapannya karena meminta Elisa membatalkan penggusuran pemukiman tempat pria itu tinggal.



"Aku akan membatalkan penggusuran itu dengan satu syarat, menikahlah denganku, setelah aku hamil dan melahirkan kamu akan aku bebaskan." Elisa Eduardo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)

Reynald melangkah dengan cepat menghampiri Elisa yang sedang terbaring di sebuah sofa panjang di ruang keluarga. Para pelayan termaksud kepala pelayan Nini juga sudah berada di sana. Reynald segera bersimpuh di hadapan Elisa. "Apa yang terjadi, kenapa Elisa bisa sampai seperti ini."

"Saya sedang bersih-bersih di belakang. Tiba-tiba saya lihat Nona sudah terbaring di lantai ruang gym," jelas seorang pelayan wanita yang sedang berdiri di samping Bi Nini.

"Telepon dokter sekarang, jangan sampai terjadi hal buruk kepada Elisa," ujar Reynald.

"Baik Tuan," sahut Bi Nini.

Belum sempat Bi Nini melangkah, tiba-tiba tangan Elisa mulai bergerak, matanya mengerjapkan perlahan dan akhirnya ia mulai tersadar. Saat matanya terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah wajah khwatir Reynald yang saat ini berada di sampingnya.

Reynald terseyum lega saat melihat Elisa telah sadar, ia membantu istrinya itu untuk duduk bersandar di kursi. "Apa yang kamu rasakan ... kamu pusing, apa yang ada yang sakit." Reynald nampak sangat khwatir, entah sejak kapan ia mulai sangat protektif kepada sang istri.

"Aku tidak apa-apa, aku hanya kelelahan." Elisa menyingkirkan tangan Reynald dari pundaknya. Ia masih nampak kesal karena kejadian tadi siang. Dengan tubuh ringkihnya ia berdiri dan hendak melangkah pergi.

Reynald segera menahan agar Elisa tidak pergi. "Kamu mau kemana? kita harus panggil dokter untuk memeriksa kondisi kamu jangan banyak bergerak dulu."

"Aku tidak apa-apa, tidak perlu panggil dokter." Elisa kembali menarik lengannya dari genggaman Reynald. "Aku mau istirahat di kamar." Ia kembali melangkah meski sekujur tubuhnya terasa begitu lemas namun ia berusaha bertahan agar tidak tumbang.

Reynald segera menyusul dari belakang. Ia tak ingin menganggu Elisa dan lebih memilih untuk menjaga dari belakang, ia takut kalau saja tiba-tiba Elisa kembali pingsan. Ia tahu sang istri masih sangat marah kepadanya.

Sepanjang perjalanan menuju kamar. Elisa terus tenggelam dalam pikirannya sendiri, ia bisa merasakan hatinya semakin sensitif karena sebuah perasaan aneh yang ingin ia singkirkan namun tak juga pergi dan malah semakin kuat.

Aku pasti sudah gila, kenapa sekarang aku gampang baper begini sih, batin Elisa.

Sesampainya di kamar, Elisa hendak masuk ke dalam kamar mandi namun langsung di cegah oleh Reynald. "Kamu mau apa?"

Elisa memutar bola matanya malas saat tiba-tiba saja Reynald menghadang langkahnya. "Minggir, aku mau mandi badan aku lengket semua karena habis olahraga."

"Aku temenin kamu mandi ya, kalau perlu aku mandiin."

Mata Elisa membulat saat mendengar ucapan Reyhan. "Ya! Kamu gila ya, emangnya aku bayi yang harus di mandiin segala."

Mendengar teriakkan Elisa, Reynald malah tersenyum. Ia lebih memilih istrinya itu marah-marah ketimbang mendiamkannya. "Aku takut kamu pingsan lagi, apa lagi lantai kamar mandi licin."

"Aku bilang tidak mau ... aku masih kesal tapi kamu malah mesum seperti ini."

Reynald tak henti-hentinya terseyum karena mendengar ocehan Elisa. "Oh ternyata istri ku masih marah. Aku jadi semakin ingin melakukannya." Reynald menggedong tubuh sang istri ala bridal style.

"Hey lepaskan aku, Rey." Elisa memukul-mukul dada Reynald dengan kepalan tangannya. Namun tak membuat Reynald bergeming, ia membawa Elisa masuk kedalam kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi yang cukup luas itu, Reynald mendudukkan Elisa di atas closed yang sedang tertutup. Sementara ia bersimpuh di hadapan Elisa. Mereka saling menatap sesaat dalam keheningan.

Sampai akhirnya Reynald menggerakkan tangannya, membuka satu demi satu kancing baju yang di pakai Elisa, hingga kini tinggal tersisa baju dalam saja.

Tubuh Elisa kembali bereaksi karena mendapatkan sentuhan dari Reynald, ingin rasanya ia menolak namun ia tak bisa bergerak, ja terus terpaku, membiarkan kain yang menempel di tubuhnya satu persatu terlepas dan terhempas ke lantai.

Kenapa aku tidak bisa menolaknya, aku merasa pertahanan diri ku semakin runtuh setiap kali ia melakukan hal ini, batin Elisa.

"Kamu benar-benar tidak masuk akal, saat aku sedang marah kamu mencoba meluluhkan aku dengan cara licik seperti ini," sahut Elisa tiba-tiba.

Reynald yang hendak mebuka pakaian yang tersisa berhenti sejenak, kemudian beralih menatap Elisa. "Aku tidak bisa mengelak jika aku punya motif lain. Tapi kali ini aku akan mencoba menahannya meski kamu sangat menggoda."

Elisa menghela napas berat dengan mata terpejam, tiba-tiba saja ia berdiri dari posisinya. "Berhentilah, kamu tidak perlu sampai melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini ... keluar aku mau mandi."

Reynald berdiri dari posisinya dan kembali menatap Elisa. "Aku tidak akan keluar sampai kamu berhenti marah kepada ku."

"Semakin hari kamu semakin berani saja, apa setiap laki-laki seagresif kamu."

"Memangnya apa yang aku lakukan, apa salahnya jika kita mandi bersama." Reynald mencoba tersenyum meski ia sendiri mulai menegang melihat Elisa setengah polos seperti sekarang.

"Jangan terseyum, itu terlihat menyebalkan," ujar Elisa.

"Hah tersenyum saja tidak boleh?" tanya Reynald yang terus mencoba menggoda sang istri.

"Apa kamu senang mempermainkan aku? ... sikap kamu sekarang benar-benar di luar batas membuat ku sangat ...." ujar Elisa yang tiba-tiba saja tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Kamu membuat aku melanggar perjanjian kita, aku tidak boleh sampai menyukaimu, batin Elisa.

"Siapa yang mempermainkan perasaan mu, apa kamu bertanya seperti itu karena benar-benar tidak tau? ... Aku selalu memikirkan kamu, mengkwatirkan kamu ... apa kamu tidak merasakan hal yang sama?"

"Aku selalu merindukan kamu setiap saat, apa kami tidak merindukan ku?" sambung Reynald seraya menatap Elisa dengan serius.

Elisa menundukkan pandangannya, ia kembali tediam. Entah apa yang ia pikirkan saat hati dan logikanya kembali tak sejalan.

"Apa kamu sangat membenciku karena peristiwa tadi siang?" sahut Reynald tiba-tiba. Ia pikir Elisa sudah benar-benar tidak ingin memaafkannya.

"Jangan bertanya seolah kamu tau perasaan ku, kalau kamu tidak mau keluar, aku yang keluar," ucap Elisa dengan nada suara yang lemah. Ia hendak melangkah pergi dari kamar mandi namun Reynald lebih cepat, membuat ia duduk kembali di atas closed.

Reynald kembali bersimpuh di hadapan Elisa. "Lebih baik kita perjelas semua, jangan menghindar lagi. Aku akui aku sudah keluar batas perjanjian kita, aku pasrah jika kamu akan menarik kembali surat tanah itu dari ku tapi aku hanya ingin tau satu hal dari kamu. Apa kamu akan ... benar-benar melepaskan aku jika perjanjian ini berakhir?"

Elisa hanya terdiam dan tak bisa berkata-kata apapun lagi. Ia kaget karena ternyata Reynald juga melewati batas yang sama denganya.

"Bilang saja, aku tidak apa-apa," sahut Reynald lagi.

Reynald nampak sangat pasrah. Namun akhirnya ia lega karena sudah mengatakan semuanya. Kini semua terserah kepada Elisa, jika memang pada akhirnya lagi-lagi cintanya bertepuk sebelah tangan mundur perlahan adalah jalan terbaik.

Elisa mencoba menegapkan posisinya, menatap Reynald dengan tatapan yang lebih bersahabat dari sebelumnya. "A-aku ... sebenarnya aku ...."

Saat di mana ia ingin menjawab ungkapan perasaan Reynald, tiba-tiba saja perutnya terasa begitu aneh, ia merasa sangat mual dan ingin segera memuntahkan isi perutnya. Ia mendorong tubuh Reynald dan segera beranjak menuju wastafel.

Huekk...huek.

Akhirnya ia memuntahkan semua isi perutnya hingga berkali-kali.

Reynald yang terduduk di lantai hanya bisa tertegun seraya memandangi sang istri dengan rasa curiga yang mulai menyeruak.

Jangan-jangan dia....

bersambung 💓

Maaf karena telat up ya Readers, ada beberapa urusan di real life yang tidak bisa di hindari 😂😂 next nanti lagi ya masih dalam proses menulis.

Jangan lupa dukungannya agar author tetap semangat. 🙏😊

1
Jamayah Tambi
Rq athur/Good/
Jamayah Tambi
Kenapa baik sangat 2 anak manusia ni.Sangat memaafkan.Maka itu tg terbaik./Drool//Drool//Drool//Drool/
Jamayah Tambi
Tak faham bahasanya mama Jack
Jamayah Tambi
Nasib baik Elisa masih ada perikemanusiaan.
Jamayah Tambi
Sakit oo cinta tak berbalas.Apa lagi cinta pandang pertama/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Manisnya mulut lelaki saat masih mencintai.Cuba klu selingkuh,manis itu utk selingkuhinya.
Jamayah Tambi
Kau yg pilih.Dulu masa Rey menyukai kamu buat tidak tau saja.Tp bila Reyvdah bersama Elusa kamu mau merebutnya kembali.Memang tak lah./Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Sifia berubah lah.Jangan dirayu pada yg tak sudi.Cuba pikir deh, kamu tak ada apanya berbanding Elisa.Jadi logoknya Reyctak akan meninggalkan Elisa demi kamu wp kamu cinta pertamanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ngaco,
Jamayah Tambi
Ah bahagianya mereka/CoolGuy//Tongue/
Jamayah Tambi
Tabungan utk masa depan.Gara2 ketahuan habis wang mu Jack/CoolGuy/
Jamayah Tambi
Enak ya dipeluk sama pacar.
Jamayah Tambi
Bijak kau Elisa/Good/
Jamayah Tambi
Bawa ke RSJ jer.Biar sembuh
Jamayah Tambi
Orang gila memang tidak pernah rasa bersalah.Wp dia memang salah.Dasar ular/Determined//Determined//Determined/
Jamayah Tambi
Sah2 memang otak sofia dah tak betul.Dasar sakit mental.Harap muka je cantik.Hati kotor/Puke//Puke//Puke//Puke/
Jamayah Tambi
Makin seru ni.Kerja gila,colek anak kecil
Jamayah Tambi
Jangan Niko,nanti kamu juga terjerat jeriji besi.Bukan mudah,pekerjaan pun hilang.
Jamayah Tambi
Tak kan tak boleh tebak.Rey,polos sgt jd orang/Sob//CoolGuy/
Jamayah Tambi
Ready Jack,Sofia itu mau megharu-burukan aniversarry Elisa dan Rey mlm besok.Hati2. dan buat persediaan rapi./Tongue//Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!