NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pendekar

Kembalinya Sang Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Pusaka Ajaib
Popularitas:114.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: biru merah

Seorang pendekar tua membawa salah satu dari Lima Harta Suci sebuah benda yang kekuatannya bisa mengubah langit dan bumi.

Dikejar oleh puluhan pendekar dari sekte-sekte sesat yang mengincar harta itu, ia memilih bertarung demi mencegah benda suci itu jatuh ke tangan yang salah.

Pertarungan berlangsung tiga hari tiga malam. Darah tumpah, nyawa melayang, dan pada akhirnya sang pendekar pun gugur.

Namun saat dunia mengira kisahnya telah berakhir, seberkas cahaya emas, menembus tubuhnya yang tak bernyawa dan membawanya kembali ke masa lalu ke tubuhnya yang masih muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon biru merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 28. Makam Dewa (6)

Kembali ke Lin Yan

"Sial... kenapa semuanya jadi seperti ini?" gumam Lin Yan dengan nada kesal. Tatapannya tajam menelusuri situasi yang makin kacau di depan matanya.

Belum sempat pikirannya tenang, suara lantang menggema dari arah samping.

"Sepertinya tak ada yang benar-benar menginginkan harta ini. Kalau begitu, aku saja yang mengambilnya!" seru Tan Ko dengan angkuh. Tubuhnya langsung bergerak cepat menuju arah kitab Raja Obat yang berada di atas altar batu.

Namun sebelum tangannya sempat menyentuh permukaan kitab itu, sosok lain melompat ke depan dan mendarat keras, menghalanginya.

"Apa yang kau lakukan? Itu milik kami!" bentak salah satu bawahan Cun Yin, menatap tajam Tan Ko tanpa gentar.

Tan Ko menarik napas dalam, kemudian tersenyum miring. "Kalau begitu... sepertinya hanya ada satu jalan."

Dia menoleh ke anak buahnya, lalu mengangkat tangan. "Hajar mereka semua!"

Seketika suasana yang tadinya tegang berubah menjadi kekacauan total. Puluhan pendekar dari pihak Tan Ko langsung bergerak, menyerbu kelompok Cun Yin dan semua orang yang mendekati altar. Kilatan senjata, benturan tenaga dalam, dan teriakan pertempuran memenuhi udara.

Lin Yan mencabut Pedang Merah Membara dari punggungnya. Tangannya menggenggam gagangnya erat, tubuhnya bergerak cepat seperti angin, langsung menghantam salah satu pendekar dari pihak Tan Ko yang hendak menyerang dari samping.

CLANG!

Dua pedang beradu keras, percikan api memercik di antara benturan itu. Lin Yan melangkah ke samping, menghindari tusukan berikutnya, lalu berbalik dan menyabetkan pedangnya tepat ke leher musuhnya. Darah muncrat, dan tubuh lawan langsung tumbang.

Namun belum sempat ia menarik napas, dua orang kembali menerjang dari depan. Lin Yan mengerutkan dahi, lalu mengayunkan pedangnya membentuk setengah lingkaran, menghempaskan keduanya mundur. Di saat bersamaan, dia mulai mengaktifkan teknik pedangnya.

"Pedang Air!" seru Lin Yan lirih.

Aura biru yang lembut namun mematikan mulai mengalir di sepanjang bilah pedangnya. Gerakannya menjadi lebih luwes, seperti gelombang sungai yang tak bisa ditahan. Dengan satu putaran penuh, ia melesat ke tengah kerumunan musuh, tubuhnya seperti bayangan air yang sulit ditangkap.

"Apa itu... Teknik Pedang Air?" gumam salah satu pendekar yang melihatnya.

"Benar! Itu teknik dari Sekte Naga Air!"

Seketika perhatian sebagian orang langsung tertuju pada Lin Yan. Sekte Naga Air dikenal sebagai sekte netral yang jarang muncul ke permukaan, dan bahkan menutup diri dari dunia luar. Banyak yang hanya mendengar desas-desus bahwa sekte tersebut memiliki jurus pedang yang sangat mematikan, namun jarang sekali ada yang menyaksikannya secara langsung.

Kini, seorang pemuda asing menggunakannya dengan luwes dan ganas.

"Cepat! Fokus! Dia mungkin dari Sekte Naga Air!" seru seseorang, membuat suasana makin tegang.

Lin Yan tidak peduli dengan bisikan dan tatapan itu. Baginya, sekarang yang penting adalah bertahan dan menyingkirkan semua penghalang. Tangannya terus bergerak, mengalir seperti air, namun mematikan seperti tebasan badai laut.

Di sisi lain, Tan Ko kini berhadapan langsung dengan pendekar suci dari pihak Cun Yin. Mereka saling bertukar serangan dengan cepat, pedang mereka saling membentur dalam percikan cahaya. Meskipun lawannya kuat, Tan Ko jelas lebih unggul—setiap serangannya terasa berat dan mematikan.

Melihat hal itu, Cun Yin segera melompat ke samping Lin Yan.

"Hey! Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk sementara?" serunya, berteriak mengatasi suara pertempuran.

Lin Yan melirik tajam. "Apa untungnya?"

"Bagaimana kalau... kitab itu jadi milikmu?"

Lin Yan tahu itu hanya tipu muslihat. Tapi dia juga tahu, sekarang bukan waktu yang tepat untuk bersikap keras kepala.

"Baiklah, aku terima tawaranmu," ucap Lin Yan cepat.

Beberapa pendekar dari pihak Cun Yin segera bergerak membantunya, membentuk barisan pertahanan di sekitar altar. Mereka bahu-membahu menghalau serangan dari kelompok Tan Ko. Lin Yan kini bertarung berdampingan dengan seorang pendekar suci dari pihak Cun Yin, menghadapi Tan Ko secara langsung.

Tan Ko mulai merasa terdesak. Gerakan Lin Yan sangat sulit ditebak, dan setiap serangannya mengandung tenaga dalam yang luar biasa. Pedang Merah Membara yang digerakkan dengan teknik Pedang Air mampu menahan tekanan brutal dari Tan Ko.

CLANG! CLANG!

Tan Ko terdorong mundur beberapa langkah, napasnya mulai berat.

"Aku tak menyangka pemuda ini bisa membuatku terdesak..." gumamnya.

Wajahnya berubah bengis. "Kalau begitu, aku tak akan main-main lagi!"

Dia mengangkat pedangnya tinggi, lalu meneriakkan nama jurusnya.

"Teknik Pedang Darah Iblis!"

Aura merah gelap mulai menyelimuti tubuh Tan Ko. Uap darah keluar dari kulitnya, membuat suasana di sekitarnya terasa panas dan menyesakkan. Pedangnya memanjang dan berubah bentuk seperti tulang tajam yang dipenuhi urat hitam.

Seketika, dia melesat maju dan menyerang dengan kecepatan gila.

DUARRR!

Lin Yan dan pendekar suci di sampingnya terpental mundur. Serangan Tan Ko begitu buas dan liar, seperti iblis yang terlepas dari neraka. Tanpa jeda, Tan Ko kembali menebas, membuat Lin Yan harus bertahan dengan teknik Pedang Air, mencoba menetralisir kekuatan iblis dari lawannya.

Namun beban serangan itu mulai terasa. Pedang Lin Yan bergetar, dan pendekar suci di sampingnya mulai kehabisan tenaga dalam.

Lin Yan menggertakkan gigi. Dia sadar, jika ini dibiarkan, mereka akan kalah.

"Aku harus mengakhiri ini sekarang!" gumamnya.

Tangannya mulai membentuk segel.

"Teknik Pedang Pembalik Surga...!"

Namun belum sempat jurus itu dilepaskan, Tan Ko menghantamnya dengan serangan menyilang penuh tenaga. Tubuh Lin Yan terpental keras, menghantam dinding batu dan jatuh terguling ke tanah.

Darah mengalir dari sudut bibirnya. Namun ketika ia mencoba bangkit, matanya membelalak.

Tan Ko—sudah berada di altar. Di tangannya, ia menggenggam kitab Raja Obat.

"Akhirnya... ini milikku!" seru Tan Ko dengan suara lantang dan puas.

Namun saat dia hendak membuka halaman pertama dari kitab itu, bumi tiba-tiba bergetar hebat. Dinding-dinding gua memunculkan retakan, dan dari bawah altar, terbuka sebuah lubang hitam yang menyedot kitab tersebut.

"Apa?!" seru Tan Ko kaget.

Kitab itu tersedot begitu saja ke dalam lubang, menghilang seolah tak pernah ada.

Namun bukan itu saja. Dari dalam lubang tersebut, muncul kabut hitam pekat. Detik berikutnya, muncul sesosok roh dengan tubuh transparan dan mata bersinar ungu. Kekuatannya jelas di atas para pendekar suci—itu adalah roh tingkat Pendekar Mitos.

Semua orang terdiam membeku.

Tan Ko mencoba melawan, namun roh itu menyerangnya seketika. Dia berhasil menghindar, namun tidak dengan tangan dan kaki kanannya.

CRAK!

Tan Ko berteriak kesakitan, tubuhnya terhuyung dengan darah yang mengalir deras dari luka parahnya.

"GAAAAHHHH!!!"

Roh itu tidak berhenti. Ia mengangkat lengannya, bersiap menyerang lagi.

Namun saat itu juga, gempa yang jauh lebih kuat mengguncang seluruh ruangan. Batu-batu besar mulai jatuh dari langit-langit gua. Tanah terbelah, dan tanda-tanda kehancuran mulai terlihat jelas.

Lin Yan melihat semua itu dengan ekspresi tegang. Dalam hatinya ia merasa kecewa karena gagal mendapatkan kitab itu. Namun dia tahu, ini bukan waktu untuk menyesali kegagalan.

Jika ia tak segera keluar dari sini, maka semua akan berakhir.

"Aku harus pergi dari sini... sekarang juga!" gumam Lin Yan sambil bangkit dan berlari sekuat tenaga menuju jalan keluar.

1
Nanik S
Gaaaas Pooool
Nanik S
Apakah Lin Yang bisa keluar dari dalam jurang
Nanik S
Air Panas... siapa tau bisa menyembuhkan luka
Nanik S
Apa Lin Yang akan selamat
Nanik S
Apakah Mata Naga
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Kabut dimanapun berbahaya
Nanik S
Lanjut terus Tor
Nanik S
Mantap sekali Tor
Nanik S
Bantai saja wanita Iblis rambut perak
Nanik S
Tidak adalah penolong untuk sekte Es
Nanik S
Alurnya bagus Tor
Nanik S
Cepat sampai tujuan... sekte Naga Hitam sudah mengincsr
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya pulihkan dulu Lin Yan
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Cuuuuuust
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Murid Aneh
Nanik S
Keren.... dan mantap Lin Yan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!