cinta yg berbalas takdir yg tak mendukung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
"sayang... " duduk di samping mu. kau pun sontak menyingkir yg membuat jimin bertanya-tanya "ada apa sayang, seperti nya kau sedang memikirkan sesuatu sampai melihat ku pun kau terkejut..!! " ucap jimin
kau pun memeluk jimin dengan perlahan"tidak, aku tidak memikirkan apa pun. jimin, aku hanya takut ada orang yg akan melukai mu saat aku tidak ada... "ucapan mu di saring jimin dan jimin pun langsung menerka nya
" apa ini ada hubungan nya dengan kejadian tadi.. "jimin memandang mu dan membelai wajah mu
" tidak, hanya saja entah kenapa seperti nya ada sesuatu yg mengganjal perasaan ku.. "kau menundukan kepala mu
" sayang lihat aku.. "mengangkat wajah mu " banyak orang bersama ku, ada pengawal juga. yg harusnya khawatir itu aku, karena meninggal kan mu sendiri.. "jimin menarik mu dalam pelukan nya " sudah ya, jangan memikirkan yg penting."mengecup lembut kening mu.
kau pun hanya diam di dalam pelukan nya, tanpa bisa mengatakan apa pun pada jimin. di dalam pelukan jimin kau pun tertidur karena begitu lelah berfikir. saat pagi hari kau terbangun, kau melihat jimin sudah tidak ada di samping mu. kau pun bangun dan melihat jam sudah pukul 10.30 pagi, kau duduk di tepi ranjang untuk menyadarkan dirimu. lalu bangun untuk membasuh muka mu dan menggosok gigimu. setelah selesai kau masih berdiri di depan wastafel kamar mandi dan melihat ke arah cermin. "tidak tau apa yg akan terjadi nanti, sebisa mungkin aku akan pastikan jimin baik-baik saja. aku harap, dia kembali karena hal lain. " ucap mu dalam hati. di saat yg sama jimin memanggil sari luar
"sayang, apa sudah selesai... " suara pintu di ketuk. kau pun tidak menjawab nya dan langsung keluar, jimin yg melihat mu langsung memegang tangan mu
"apa tidur mu nyenyak?? " tanya jimin membimbing mu duduk di atas ranjang
"emm, kau sudah mau berangkat... " ucap mu dengan wajah sembab mu
"belum, ayo sarapan dulu. aku sudah buatkan tadi. " mengambil nampan yg berisi sarapan yg di maksud
"tidak perlu sampai di bawa ke kamar, kita bisa makan di meja makan. " kau pun tersenyum
"tidak papa, lagi pula kita tidak pernah seperti ini. apa salah nya sarapan di kamar... " ucap jimin tersenyum dan menyuapi mu. kau pun sarapan bersama nya, dia melayani mu dengan sangat lembut, seperti nya jimin tau suasana hati mu setelah tadi malam. setelah selesai jimin meletakkan bekas makan di meja, dan duduk kembali di atas ranjang bersama mu
"mungkin besok aku sudah akan selesai.. " ucap mu kepada jimin
"hemm, baiklah. aku sudah boleh pergi sekarang?? " pamit jimin mengelus rambut mu
"emm, pergilah. Hati-hati ya" ucap mu mengangguk
"jika memang tidak ingin keluar, kau bisa minta dohe datang. jika sangat ingin bertemu dengan nya.. " jimin melangkah keluar "daa... " melambaikan tangan nya di ambang pintu. kau pun hanya mengangguk dan dan tersenyum. kau pun mengambil ponsel mu dan melihat ternyata sudah pukul 11.20
kau pun bergegas mandi untuk bersiap pergi bertemu dohe, setelah setengah jam kau pun keluar rumah. johan langsung membawa mobil di depan mu, dan kau pun bilang kepada johan arah tujuan mu. selama di dalam mobil kau hanya diam memandang ke luar jendela, sampai johan membuka pembicaraan
"nona, apa kau baik-baik saja... " tanya johan melihat mu dari spion
"emm, aku baik-baik saja. "
"aku benar-benar minta maaf untuk kejadian tadi malam nona"
"tidak perlu di bahas lagi"
"baik lah" ucap johan
kau pun masih memandang ke arah luar jendela, ponsel mu pun berbunyi. kau mengambilnya dari dalam tas dan melihat
"ya dohe.. "
"aku sudah sampai, kau masih di rumah?? "tanya dohe memastikan
" sebentar lagi sampai. "
"ooh baik lah"
setelah ponsel nya mati kau pun berbicara pada johan
"jo, setelah pulang dari sini. datang lah ke ruang kerja, ada sesuatu yg harus aku bicarakan pada mu. " ucap mu serius membuat johan sedikit gelisah
"iya baiklah"
tak berapa lama kau pun sampai, dohe yg melihat mu langsung berdiri dan melambaikan tangan nya"disini.. "ucap nya. kau pun duduk dan kalian langsung memesan makanan, selagi menunggu makanan datang dohe pun langsung membuka pembicaraan
" kau meminta langsung berjumpa, apa kita akan membahas soal lim.. "tanya dohe langsung pada inti nya
" emm, benar. cari tau dia kembali untuk apa, bukan kah dia sudah menikah di P*****s. harus nya dia tidak kembali kan.. "ucapan mu sangat serius
" sudah aku cari tau tadi malam" memberikan tab nya kepadamu. "itu adalah informasi yg ku dapat, 2 tahun lalu dia tlah bercerai karena kekerasan yg dia lakukan pada istri nya. kalau tidak salah tebak karena istri nya adalah seorang model san banyak dekat dengan para pria, dia mengira istri nya selingkuh. dia kembali karena ayah nya sudah sakit-sakitan dan mungkin akan menetap kembali di sini karena mengambil alih perusahaan.. " jelas dohe
kau melihat beberapa informasi yg di berikan dohe dan mendengarkan dohe menjelaskan, tanpa berkata apa pun kau hanya menghela nafas dan meletakkan tab nya di atas meja. "kirim file nya ke email pribadi ku. " ucap mu hanya itu.
saat makanan datang kalian pun mulai makan, tapi kau kurang begitu selera karena masih kenyang makan dengan jimin saat di rumah tadi. dohe kembali bertanya
"Cintya, sampai sekarang kau belum memberitahu ku apa yg dikatakan lim terakhir kali kalian berjumpa. kau yg bilang, di antara kita tidak ada rahasia kan.?? " ucap dohe melihat mu
kau pun diam sesaat. "kau benar ingin tau apa yg lim katakan.?? " tanya mu memandang dohe yg mengangguk. "jika dia tidak bisa mendapat kan aku, maka tidak ada orang lain. dia juga mengatakan kalau aku harus hidup dengan bayang-bayang nya. " kau pun diam lalu melanjutkan "kau tau saat dia bicara seperti itu, dengan penuh emosi dan rasa dendam. aku bingung, kenapa dia begitu mengingin kan aku saat itu. padahal jika dia ingin puluhan wanita cantik yg lebih dari aku bisa dia dapatkan. haaa,,,, ini sangat-sangat mengganggu fikiran ku dohe..." kau menyandarkan badan mu di kursi
"kau jangan terpengaruh Cintya, atau kata-kata nya itu membuat mu benar-benar di hantui oleh nya. "
"bagaimana tidak dohe. tadi malam sebelum kau menghubungi ku, aku dan jimin pergi keluar. ada kejadian yg tak pernah terjadi sebelum nya" memperlihatkan luka di lengan mu, dan mulai menceritakan bagaimana bisa terjadi
"apa kau sudah menceritakan nya pada jimin?? "
"belum, aku akan coba tangani sendiri jika itu memang ulah nya. setidak nya sampai jimin menyelesaikan konser nya. aku tidak mungkin menceritakan nya sekarang, itu hanya akan menambah beban nya.. " ucap mu menghela nafas panjang
"aku akan slalu ada, hubungi aku jika membutuhkan ku. " dohe memegang tangan mu
"terimakasih banyak.. "
kalian pun melanjutkan makan sampai selesai, kalian pun berpisah dan pulang.
"langsung pulang??? " johan memandang mu
"emm... oiya jo, soal yg ku bilang tadi. aku akan mengabari mu lagi nanti, tidak bisa sekarang. " memberitahu johan
"ooh baiklah"
Bersambung....