NovelToon NovelToon
TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Angst / Romansa / Pihak Ketiga / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Aruna Mayswara terpaksa menerima pernikahan yang digelar dengan Jakson Mahendra-mantan kakak iparnya sendiri, lelaki yang sempat mengeyam status duda beranak satu itu bukan tandingan Aruna. Demi sang keponakan tercinta, Aruna harus menelan pahitnya berumah tangga dengan pria yang dijuluki diam-diam sebagai 'Pilot Galak' oleh Aruna dibelakang Kinanti-almarhumah kakak perempuannya. Lantas rumah tangga yang tidak dilandasi cinta, serta pertengkaran yang terus menerus. Bisakah bertahan, dan bagaimana mahligai rumah tangga itu akan berjalan jika hanya bertiangkan pengorbanan semata.

***

"Nyentuh kamu? Oh, yang bener aja. Aku nggak sudi seujung kuku pun. Kalo bukan karena Mentari, aku nggak mungkin harus kayak gini," tegas Jakson menatap tajam Aruna.

"Ya, udah bagus kayak gitu dong. Sekarang tulis surat kontrak nikah, tulis juga di sana perjanjian Mas Jakson nggak akan nyentuh tubuhku," ujar Aruna menggebu-gebu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. TAMPARAN

"Kamu dengar apa yang barusan aku katakan, huh?" Jakson mengetuk meja makan dua kali menyentak Aruna dari lamunan panjangnya.

Atensi Aruna beralih ke arah Jakson, ia mendesah berat. Keadaannya saat ini benar-benar tidak nyaman, apalagi dalam keadaan hamil membuat emosinya naik-turun tak menentu.

"Lakukan aja sesuai apa yang Mas mau," jawab Aruna datar, "ngapain tanya pendapatku soal begituan."

Dahi Jakson mengkerut Mentari yang duduk di samping Aruna melirik kedua orang dewasa yang terlihat masih tidak akur, Mentari menyentuh punggung tangan kiri Aruna. Aruna terkesiap untuk sejenak ia lupa keberadaan Mentari, kedua manik mata Mentari menatap polos ke arahnya.

"Kenapa, Sayang?" tanya Aruna melembutkan nada suaranya tak lupa mengulas senyum.

Mentari melirik ke arah sang ayah, sosok ayah yang jarang sekali ada untuk Mentari. Jakson sibuk dengan pekerjaannya, hingga Mentari lebih banyak menghabiskan waktu dengan Kinanti atau Aruna di masa lalu. Ia tidak begitu dekat dengan sang ayah, hanya saja melihat ekspresi kesal ayahnya Mentari ketakutan.

"Tante jangan berantem lagi sama Papa," gumam Mentari nyaris berbisik

Jakson melirik ke arah putrinya, ia dapat mendengar suara pelan yang keluar dari bibir Mentari. Jakson sungguh tidak ingin marah di hadapan Mentari tetapi, Aruna selalu saja memancing amarahnya. Kenapa Aruna tidak memiliki seperempat saja sifat lembut Kinanti—mantan istrinya, jika seperti itu maka Jakson tidak akan terus adu argumentasi dengan Aruna.

Wanita cantik berponi tipis di depannya ini selalu saja membangkang, tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga Jakson sejak ia menikahi Aruna. Jakson sempat berpikir dengan menikahi Aruna maka ia akan merasa tenang, ada yang mengurusi Mentari di rumah. Jakson tidak perlu diurus oleh Aruna, ia hanya menikahi wanita di depannya ini untuk menggantikan figur ibu yang akan siap sedia melindungi Mentari.

"Nggak kok, Tante bukanya lagi bertengkar sama papanya Mentari. Emang Papa Mentari saja yang suaranya keras kayak gitu, Mentari nggak usah takut. Ayo, lanjutin makannya," sahut Aruna menyentuh puncak kepala Mentari membelainya lembut, mencoba memberikan ketenangan.

Menteri perlahan melirik ke depan, Jakson mendesah lelah. Ia menarik kedua sisi bibirnya ke atas, tersenyum untuk bekerja sama dengan Aruna.

"Maafin Papa ya, Papa nggak marah kok," balas Jakson melembutkan suara serta tatapan matanya.

Ekspresi wajah Mentari perlahan kembali terlihat cerah, tangan kecilnya bergerak melanjutkan makannya yang sempat tertunda. Aruna mencibir Jakson, pupil mata Jakson melebar melihat mimik wajah Aruna barusan. Lihat bukan, bagaimana kekanak-kanakannya Aruna. Benar berbeda sangat jauh dengan Kinanti apalagi Elena, Jakson lagi-lagi membandingkan istri mudanya ini.

"Selesai makan aku tunggu di ruangan kerjaku," ujar Jakson pada Aruna.

Aruna tidak menjawab ia memilih menyuapi mulutnya dan mengunyah makanan, rasanya Jakson bisa mati karena kesal menghadapi tingkah Aruna. Menelan mentah-mentah kemarahannya adalah solusi terbaik saat ini, ia tidak ingin memperlihatkan lagi pertengkaran yang akan membuat putrinya tertekan.

...***...

Aruna baru saja selesai membacakan buku dongen pengantar tidur untuk Mentari, anak perempuan imut itu telah terlelap. Aruna menaruh buku dongen ke atas nakas, mematikan lampu ruangan hanya menyisakan pencahayaan dari bohlam lampu tidur yang berada di atas nakas. Aruna bergerak menuju pintu ke luar, derit ponsel mengalihkan perhatian Aruna. Telapak tangannya yang tadinya ingin meraih engsel pintu berhenti, beralih ke arah saku jaket rajutnya. Mengeluarkan smartphone, jari jemari tangan Aruna bergerak di atas layar.

^^^📩082187xxxxx^^^

^^^(Kamu besok konsultasi sama dospen di kampuskan, Run?)^^^

Aruna mengernyit, kedua kelopak matanya berkedip dua kali. Ia hapal betul nomor whatsApp Raka, nomor yang memang tidak lagi ia simpan namanya di ponsel Aruna. Perasaan Aruna mendadak tak enak, suara notifikasi pesan masuk dengan gambar bandara membuat Aruna menahan napas. Raka telah berada di bandara Soekarno-Hatta, Aruna tidak menyangka jika waktu yang telah ia habiskan begitu singkat.

"..., dia kembali," monolog Aruna gamang.

Apa yang harus Aruna katakan pada Raka, dia bukan lagi seorang yang bebas. Aruna telah dinikahi oleh Jakson, kekacauan sudah pasti tidak sampai di sana saja. Cepat atau lambat Raka akan mengetahui jika Aruna pernah melahirkan seorang anak, entah bagaimana ekspresi Raka saat mengetahui rahasia kelamnya.

KLIK!

Pintu ruangan kamar Mentari dibuka perlahan dari luar, pria jangkung dengan kaus putih polos itu melirik ke arah Aruna yang berdiri di belakang pintu terlihat termenung dengan ponsel di tangannya.

"Mentari sudah tidur?" Jakson melirik ke arah ranjang.

Aruna tersentak ia tidak tahu kapan Jakson membuka pintu, suara Aruna tertahan di kerongkongan saat Jakson meraih pergelangan tangannya menariknya keluar dari ruangan kamar sang putri. Pintu ditutup perlahan, Aruna menyentak kasar cekalan tangan Jakson dan mundur ke belakang dengan ekspresi waspada. Alis Jakson berkerut melihat reaksi Aruna, ia tidak berniat melakukan hal gila pada Aruna.

"Ikut aku ke ruangan kerja sekarang, kamu nggak ada alasan lagi." Jakson berujar sembari mengayunkan langkah kakinya menuju tangga.

Ujung jari jemari Aruna terasa dingin, ia mendesah kasar. Ponselnya kembali disimpan di saku jaket rajutnya, sebelum ia mengembuskan napas kasar. Menekan rasa takutnya ia mengikuti langkah kaki sang suami dari belakang, keduanya berada di lantai dua menuju ruangan kerja Jakson. Pintu ruangan dibuka terlihat ada beberapa berkas-berkas berserakan di atas meja tepat di tengah ruangan, Jakson memberikan kode untuk Aruna duduk di sofa.

"Nggak usah, aku di sini aja," tolak Aruna, ia berdiri tak jauh dari pintu masuk.

Jakson mengerang kesal, "Pembicaraan ini akan makan waktu, kamu duduk di sana sekarang atau aku seret?"

Aruna melotot mendengar ancaman Jakson, mau tak mau ia melangkah menuju sofa. Duduk perlahan di sana, Jakson terlihat bergerak ke arah meja kerjanya. Meraih dokumen melangkah mendekati sofa, duduk di samping Aruna.

"Ini, baca!" Jakson meletakkan dokumen ke atas pangkuan Aruna.

Aruna melirik Jakson lalu beralih ke arah dokumen ia membaca dokumen dengan dahi berkerut, ada beberapa aset berharga dan nominal uang tertera di dokumen. Pandangan mata Aruna bergerak kembali ke arah Jakson, menatap Jakson dengan ekspresi tak paham.

"Ini maksudnya apa, ya?" tanya Aruna menyuarakan ketidakpahamannya.

"Ganti rugi," jawab Jakson mantap, "itu adalah aset apartemen, mobil, serta uang tunai yang bakalan kamu terima.  Saat kamu bersedia bercerai denganku, jika ada yang kurang kamu tinggal ngomong saja. Aku akan memenuhi apa yang kamu inginkan."

Aruna terdiam mencerna perkataan Jakson—suaminya, ganti rugi yang artinya ia dibayar mahal karena telah menikah dengan Jakson. Serta ganti rugi karena telah menyentuh tubuhnya, begitukah yang lelaki ini maksud.

"Mas Jakson mau membayarku dengan semua ini, kalau aku mau bercerai dengan damai. Begitu maksudnya Mas Jakson?" tanya Aruna mamastikan.

Kepala Jakson mengangguk, dan menjawab, "Iya, dan aku ingin anak itu dilahirkan. Setelah aku pikir-pikir lagi, dia tetaplah darah dagingku. Setelah kita bercerai tinggalkan saja padaku anak itu, aku akan merawatnya dan begitu pula dengan Men—"

PLAK!

Laju kata-kata Jakson berhenti mendadak saat tamparan keras di pipi kirinya dilayangkan oleh Aruna, dokumen di pangkuan Aruna terjatuh ke lantai. Jari jemari lentik Aruna bergetar bahkan terasa mati rasa pada telapak tangannya, wanita hamil itu bangkit dari posisi duduknya.

"Aku menikahimu karena Mentari dan demi Mbak Kinanti, jangan sangka aku tergiur hartamu itu. Mau anak ini? Jangan mimpi, kamu nggak lebih dari bajing*n sialan yang lebih rendah dari pada anjing jalanan!" seru Aruna, kedua matanya memerah dengan kedua sisi bahu naik-turun.

Jakson syok ia bahkan tidak sempat bereaksi saat Aruna melangkah terburu-buru menuju pintu ke luar, pintu dibanting dengan keras. Saat itu Jakson kembali tersadar dengan denyutan panas di pipi kirinya, matanya melotot menatap pintu yang tertutup.

"Beraninya dia...." Jakson menunjuk ke arah pintu yang tertutup rapat.

Ini gila, seumur-umur Jakson belum pernah ditampar apalagi oleh seorang wanita. Aruna benar-benar bernyali besar, memukulnya dengan sangat keras tanpa rasa takut.

Bersambung....

1
Reni Anjarwani
binggung yaa kisahnya
Mymy Zizan
bagussssss
Suryani Tohir
llanjut
Suryani Tohir
next
Shafa Ayudia
ceritanya bagus, banyak plot twist nya. bagi yg suka cerita seru dan menantang,sangat recommended untuk dibaca.
Dhanvi Hrieya: makasih udah mampir kakak, dan makasih atas ulasannya ❤️☺️
total 1 replies
Shafa Ayudia
ceritanya bagus kak, semangat updatenya yaa
Dhanvi Hrieya: siap, kakak ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!