Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.
Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, akankah mereka bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Radiant Fruit 2
Pria tersebut memutar badannya dan menyerang Kai dari berbagai arah. ia mengubah arah serangannya setiap kali ia selesai melakukan serangan.
Keahlian dengan dua belatinya sungguh menyulitkan Kai untuk bertahan. "biarkan kami lewat saja apa susahnya"ucap Kai menggunakan Shadow Blink.
"Ssh!!!" sebuah tebasan dagger yang mengenai udara, Kai menghilang dari depan pandangan orang tersebut dan muncul kembali dibelakangnya.
Pria tersebut menolehkan kepalanya kebelakang. Namun tangannya tidak sempat untuk bereaksi.
Kai mendaratnya serangan dari belakang dan tepat mengenai punggung pria tersebut.
"Crack!!" suara tebasan itu seperti mengenai suatu benda padat, suara nya seperti tulang yang retak.
Sebuah tulang tiba-tiba muncul dari punggung pria tersebut menusuk kearah Kai, Kai segera melompat mundur dan menjaga jaraknya.
"Tulang? kupikir aku berhasil menebas punggungnya"gumam Kai
"Ternyata refleknya bagus juga, membuat pelindung tulang dibelakang punggungnya dalam waktu sesingkat itu, jadi itu kemampuanmu ya?"ucap Kai
"Kebetulan aku ini Taurus, dan aku suka mencincang tulang, akan kucincang tulangmu hingga hancur tak tersisa!"ucap Kai mengangkat belatinya dan mengarahkannya pada pria tersebut.
"Banyak bicara!"ucap Pria tersebut menghentakkan kakinya ketanah, kakinya seperti menancap kedalam tanah.
dan sebuah tulang tiba-tiba muncul dari bawah untuk menyerang Kai, berusaha untuk menusuk Kai.
Kai menggunakan Shadow Dance untuk menghindari serangannya. "Aku juga punya kemampuan seperti ini"ucap Kai mengaktifkan Shadow Chain.
Rantai tumbuh dari bayangan pria tersebut, dan mengikat kedua kakinya, membuat pria tersebut tidak dapat bergerak.
"Shadow Blink"gumam Kai muncul dibelakang pria tersebut, "Shadow Strike"ucap Kai mengangkat belatinya dan segera mengayunkan dari atas kebawah.
Saat hendak menghantam pria tersebut, sebuah tulang tumbuh dengan cepat dan melindungi tubuhnya.
"Crack!!" beberapa tulang terpotong dan terbelah, namun tidak dapat melukai pria tersebut.
Kai melompat mundur, "apa-apaan itu, tulangnya sangat keras"gumam Kai. Pria itu melepaskan diri nya dari rantai bayangan dan melapisi seluruh tubuhnya dengan armor tulang.
"Nampaknya mulai serius ya?"gumam Kai mengangkat kedua belatinya.
Di sisi Lira, ia sedang menghadapi seorang pengguna tombak. Pengguna tombak itu mengayunkan tombaknya kearah Lira dan Lira hanya bisa menghindarinya.
"Tiger Strike"ucap pengguna tombak, mengayunkan tombaknya dari atas kebawah, Lira tidak dapat menghindari nya alhasil Lira menahan serangan itu dengan Bear Formnya.
"Bear Form"gumam Lira mengubah fisiknya dan menahan serangannya dengan cakar beruangnya.
"Jdum!!!" sebuah hantaman keras terjadi, tanah merembet kemana-mana.
Lira terdorong cukup jauh, tanpa memberikan Lira waktu maupun jeda, ia kembali menyerang dengan mengincar jantung Lira, ia berusaha menusuk kearah Lira.
Namun Reflek Lira sangatlah tinggi dan berhasil menghindari serangannya dan bahkan menggenggam tombak nya.
Tidak ingin membuat kesempatan itu sia-sia, Lira segera membanting tombak tersebut dan orang tersebut terpaksa melepaskan tombaknya.
Lira lalu mematahkan tombaknya dan menerjang maju, ketika Lira sudah berada didepannya dan ingin menghantam nya dengan kedua tangan.
Orang tersebut mengaktifkan Formnya, ia berubah menjadi sebuah harimau dan menahan serangan cakar beruang dari Lira.
Mereka berdua tampak bertarung sangat serius hingga bahkan tidak berbicara sama sekali. Namun hantaman dari Lira terlalu kuat, bahkan dengan form harimaunya ia tidak dapat menahan kuatnya serangan Lira dan terpaksa melompat mundur.
"Sesama Radiant tipe Beast ya,"pikir Lira.
Pada umumnya seekor beruang dewasa dapat mengeluarkan tenaga sebesar 500 kilogram. Beruang dewasa dapat mengangkat beban hingga mencapai 700 Kilogram, bahkan cakar tebalnya sanggup merobek sebuah pohon seukuran manusia.
Di sisi Kael, ia sedang bertarung melawan seorang pria kekar dengan pedang besarnya.
"Nampaknya aku memilih lawan yang salah,"ucap Kael sedikit pesimis tapi tetap mengangkat kedua knucklenya.
Pria kekar tersebut, melakukan lesatan kedepan dan mengayunkan great sword nya berusaha menghantam Kael.
Melihat hal tersebut, Kael segera melompat mundur dan menghindari serangannya.
Walau berhasil menghindari serangan fatal, tetapi Kael tetap menerima sedikit dampak.
Kael terpental mundur akibat gelombang kejut yang disebabkan oleh hantaman kuat great sword.
"Kh...aku tidak mungkin bisa menghindarinya jika ia menyerang dengan kecepatan seperti itu lagi"gumam Kael.
Kael tau ia tidak akan sempat menghindari serangan lawannya yang sama, untuk yang kedua kalinya, dengan kemampuan fisiknya saat ini Kael hanya akan membuat dirinya tambah cedera.
Kael tidak diberi waktu bernafas, sebuah hantaman kuat datang lagi kearah Kael, tetapi serangan nya kali ini lebih lambat sehingga kini Kael berhasil menghindarinya.
Kael memutar pergelangan pinggangnya dan memusatkan Radiant Power ditangan kanannya, memukul tepat diarea perut dari pria tersebut.
"Duar!!!" ledakan dasyat terjadi mendorong mundur keduanya.
Asap menghalangi pandangan mereka, tetapi dengan cepat pengguna great sword tersebut menerjang asap dan mengayunkan great swordnya dengan cepat.
Kael yang tidak menyangka ia akan baik-baik saja, segera mengaktifkan Radiant Powernya dan disalurkan ke pergelangan kaki sehingga bisa menyebabkan dorongan kuat untuk membantu Kael menghindar.
Kael berhasil melompat mundur cukup jauh, asap perlahan menghilang, tubuh pria great sword itu seperti dilapisi oleh sebuah energi berwarna kuning layaknya sebuah pelindung alami.
"Kael!!"teriak Kai dan Lira menoleh kearahnya.
"Ada waktu untuk berpaling huh?"ucap pria dengan dua dagger tersebut dan menerjang Kai dengan sekuat tenaga.
"Cih."
Kai mengaktifkan Clonenya menjadi tiga dan mengarahkannya kearah-arah berbeda, samping kanan, kiri, dan belakang lawannya.
Kai tersenyum ketika musuhnya mendekat dan menyerangnya, Kai mengaktifkan Shadow Chain dari bayangannya sediri dan mengaktifkan Shadow Blink, berhasil menahan musuhnya dengan rantai bayangan.
"Trik murahan,"ucapnya menggunakan tulang-tulangnya untuk menghancurkan rantai disekitar nya, walau rantai tersebut lepas dengan cepat namun Kai telah berhasil memerangkapnya dalam rencana.
"Terima kasih telah memberikanku waktu,"ucap Kai. Lawannya segera memutarkan tubuhnya dan tulang-tulangnya terhempas menusuk kemana-mana.
"Sudah telat,"ucap Kai.
"Shadow Execution."
Kai beserta ketiga klonnya menggunakan teknik eksekusi pamungkas dari Kai dan menyerang dengan sangat cepat.
Dengan kecepatan serangan itu tulang yang ditembakkan bahkan terbelah oleh Kai.
"Crack!" setelah beberapa saat armor tulang tersebut hancur seutuhnya. Memanfaatkan kesempatan itu Kai segera melakukan Shadow Blink untuk berpindah dibelakang lawannya lalu memukul bagian belakang
kepala hingga lawannya terjatuh pingsan.
"Satu done."
"Aku harus segera membantu Kael,"ucap Kai.
Di sisi lain Lira berhasil memukul mundur lawannya, walau harimau terkenal dengan julukannya sebagai Raja hutan. Namun kekuatan seutuhnya masih lebih didominasi oleh beruang.
Musuhnya mendekat kearah Lira dan menyakarnya dengan Tiger Claw, namun itu bahkan tidak menggores tubuh Lira dalam bentuk Bear Form.
"Kucing tidak seharusnya bermain disini,"ucap Lira mengaktifkan Bear Roar.
Efek dari aumannya, bahkan berdampak juga pada Kai, Kael, dan musuh disekitarnya.
Memanfaatkan efek tersebut, Lira menghantam keras musuhnya dan membuatnya terpental jauh.
Dengan satu gerakan sederhana, Lira mengangkat musuhnya dan membantingnya ketanah, membuatnya jatuh dalam pingsan.
Sekarang tersisa Kael yang masih bertarung.
"Huh...lagi-lagi aku menjadi beban, sial!!"gumam Kael.
"…"
"Tidak-tidak, bagaimanapun caranya aku tetap harus berjuang setidaknya hingga Kai dan Lira bisa menyelesaikan urusannya terlebih dahulu,"pikir Kael.
Sebuah hantaman great sword datang lagi keatah Kael, Kael menghela nafas dan melakukan booster pada kaki kirinya menghindari serangan nya. memanfaatkan momentum great sword yang tertancap ditanah, Kael menggenggam tangan pria tersebut.
"Explode"gumam Kael menggunakan kemampuan ledakannya, berharap bisa memberikan dampak.
"Boom!" sebuah ledakan besar terjadi.
Kael terhuyung mundur, "apakah aku berhasil?"gumam Kael tertatih-tatih, tangannya terasa panas seperti terbakar, Kael memaksakan melakukan ledakan dengan kedua tangannya, berharap serangan ini bisa memberikan dampak lebih besar pada musuh yang ia hadapi.