NovelToon NovelToon
DARA

DARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cintapertama / Matabatin / Pernikahan Kilat / Iblis
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Lanjutan Novel Liontin dan Devia Pura-Pura Amnesia

Mustika Naga Biru, slah satu pusaka keramat. Keberadaan Mustika Naga ternyata berdampak yang sangat luar biasa bagi yang memilikinya. Pemilik saat ini adalah keluarga besar Anderson yang di sebut Liontin.

Andara Putri Dharma , seorang gadis yang mempunyai keturunan dari Naga. Naga berwujud manusia bernama Mpu Bathara Naga atau Ki Bledek. Dara mempunyai misi untuk menumpas musuh bebuyutannya dahulu kala, bernama Azael atau Raja Ibliss saat ini.

Keturunan Naga yang lahir di hari dan weton yang sama, yang bisa mengendalikan Pedang Naga Langit setelah bersatu dengan Mustika Naga.

Davin, salah satu keluarga Anderson tertarik dengan Dara. Apalagi ia menyimpan Mustika Naga itu.

Dalam penyatuan itu ternyata memakan korban, yang tak lain adalah Raden Mas Satria Hadiningrat. Satria selama ini dilindungi Mustika Naga atau Liontin yang disimpan keluarga Anderson.

Dara dan Davin harus menyempurnakan Pedang Naga Langit. Dan ternyata....!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takdir Dara

"Dara...."

Panggilan lirih terdengar oleh Dara saat sedang bermeditasi di dalam kamarnya.

Ia sudah dilatih sejak usia 5 tahun untuk bisa mengendalikan semua yang ada di dalam dirinya.

Tiba-tiba angin menerpa dirinya, menghempaskan rambut panjangnya hingga tergerai.

"Eyang....!" Panggil Dara yang perlahan membuka matanya.

Ia sudah bukan berada di dalam kamar seperti sewaktu bermeditasi.

Kini dirinya berada di sebuah taman yang sejuk di area pegunungan.

Dimanakah itu, hanya Dara dan leluhurnya yang tahu. Sebab tempat itu merupakan tempat ghaib yang hanya bisa di lalui oleh Dara dan keluarganya. Namun tidak dengan Ayahandanya yang memang bukan keturunan dari nenek moyang dari Dara.

Dari garis ibundanya lah tempat itu di ketemukan.

Banyak tanaman bunga, maupun berbagai tanaman obat-obatan untuk kehidupan manusia di alam nyata.

"Kau sudah datang nak?" Tanya nenek buyut Dara yang perlahan mendekatinya.

"Sugeng ndalu eyang." Ucap Dara kemudian menyalami eyang buyutnya.

Tampak wanita tua yang berpakaian serba putih itu tersenyum, kemudian mengusap kepala Dara.

"Mau ketemu ibundamu kan?" ucapnya sambil tersenyum, kemudian mengusap rambut Dara yang tergerai.

Wajahnya yang cantik, mungil dan lentik matanya membuat setiap orang yang memandangnya pasti akan tertarik. Meski usia Dara saat ini baru 15 tahun.

"Iya eyang." sahutnya.

Keduanya pun melangkah menuju sebuah pendopo yang agak masuk ke area taman. Dan di tengah-tengahnya terdapat sebuah pondok dan juga sebuah pendopo untuk tempat berkumpul anggota keluarga lainnya.

"Bunda....!!" Teriak Dara ketika melihat ibundanya berada di pendopo dan sedang bermeditasi.

Dara tahu, jika ibundanya sudah sembuh. Sebab sudah 40 hari semenjak kejadian itu, pasti ibundanya akan memulihkan tenaga di tempat ini. Dan baru kali ini ia menemuinya.

"Kau datang Nak?" tanya ibundanya. Kemudian melonggarkan kakinya dan turun dari balai tempat ia duduk.

"Bunda, Dara dan Andrian kangen bunda."Ucapnya sambil berlari, kemudian memeluk bundanya itu.

Air mata pun membanjiri pipi putihnya membuat Eyang Sekar Langit mengulum senyumnya.

Setelah beberapa lama melepaskan rasa rindu kepada ibundanya, Dara dan Nyai Resti pun diminta menemui Eyang di persinggahannya.

Keduanya pun masuk ke dalam pondok dan kini duduk bersila di lantai beralaskan bebatuan marmer yang tersusun rapi.

"Nduk cah ayu." Ucap Eyang Sekar Langit kepada Dara yang masih bergelayut manja di pelukan ibundanya.

"Dalem Eyang." Sahut Dara.

Kemudian ia menegakkan kepalanya dan menatap Eyang Sekar Langit.

"Menurut weton dan hari lahirmu nduk, kamu mendapatkan tugas yang begitu berat. Dan ibundamu sudah Eyang kasih tahu dahulu ketika dirimu di lahirkan." Ucapnya.

"Apa itu eyang?"

"Carilah batu mustika naga berwarna biru kembar. Karena batu mustika biru itu adalah kunci untuk memusnahkan raja ibliss yang sedang membangun kekuatan." Ucap Eyang perlahan, agar Dara bisa mencerna kata-katanya.

"Eyang yakin, jika dia sedang membangun kekuatan itu, agar bisa menguasai dunia. Namun raja ibliss bisa musnah jika dia dalam bentuk yang sempurna. Dan batu mustika biru itu akan menyatu dengan Pedang Sekar Jagad yang akan muncul ketika dirimu berusia tujuh belas tahun." Lanjutnya.

Hal itu membuat Dara termangu, karena semua terkait dengan dirinya.

Lalu Eyang Sekar Langit pun memberitahukan tentang semua yang akan terjadi dengan Dara suatu saat nanti.

"Kamu sudah dekat dengan mustika naga itu. Jadi berhati-hatilah. Karena jika mustika itu jatuh ke orang yang salah. Maka akan banyak korban dari manusia, serta alam lelembut. Semua bisa hancur dan bumi akan musnah."

Dara mendengarkan semua perkataan Eyang dengan lebih intensif. Sebab hal ini bukan main-main.

Begitu juga dengan Nyai Resti, ibunda dari Dara. Namun entah kedepannya, iapun belum mengetahui apa yang akan terjadi. Semua ia serahkan kepada sang pencipta.

Setelah cukup lama mereka berbincang, akhirnya Dara dan ibundanya pamit undur diri. Sebab sudah saatnya bagi Nyai Resti kembali ke dunia fana kembali.

Terutama untuk sang putra yang saat ini masih butuh asuhannya.

Dalam kondisi putranya saat ini, Nyai Resti belum tega jika meninggalkannya jauh-jauh. Sebab masih banyak musuh bebuyutannya yang ternyata menaruh dendam.

Dara akhirnya sampai di kamar kembali. Namun saat ini ibundanya masih mengikutinya dalam wujud sukma.

Kemudian Dara keluar meski hari sudah hampir pagi, kemudian mencari keberadaan paman Gunawan untuk mengantar menjemput raga ibundanya.

.

.

.

Dara melihat jika raga ibundanya berada di dalam gua dan tersembunyi, tidak jauh dari tempat dahulu kecelakaan. Kemudian Dara duduk dibelakang raga ibundanya untuk memberikan energi sesuai perintah Eyang Sekar Langit.

Gunawan pun membantunya berjaga, karena untuk hal ini ia tidak mampu. Meski ilmu kanuragannya juga linuwih, karena dia sudah belajar bersama Nyai Resti dan Andrian Manggala, orang tua Andara Putri Dharma.

Gunawan memperhatikan setiap sudut ruangan yang sempit untuk memastikan keamanan tempat ini.

Hingga tak lama kemudian terlihat cahaya dari telapak tangan Dara merasuk ke tubuh ibundanya.

Tak lama kemudian Nyai Resti pun tersadar. Sesaat hening karena hal ini terjadi. Dara segera memeluk ibundanya karena sudah berhasil melalui masa penyembuhannya meski di dalam gua ini sendirian.

Raga yang selama 40 hari tidak terkena asupan gizi maupun mineral, membuat Nyai Resti lemas. Meski Dara telah memberikan energi untuk ibundanya.

Dara belum bisa maksimal dalam penyaluran energi ini, karena dirinya masih terlalu muda dan belum banyak pengalamanya.

.

.

.

"Bunda....!!"

Andrian sang putra mendekati ibundanya yang terbaring di dalam kamar.

Lambaian tangan Nyai Resti sontak membuat Andrian terharu senang. Apalagi sudah lebih dari satu bulan ia tidak bertemu.

Sementara Dara, kini sedang berada di luar pondok untuk memberitahukan beberapa hal terkait pesan dari Eyang Sekar Langit kepada paman Gunawan.

Namun paman Gunawan seperti tidak memahami maksud dari Dara, karena tentang hal-hal yang berkaitan dengan makhluk tak kasat mata. Bahkan ia tidak mengerti tentang Mustika Naga yang di maksud oleh Dara.

Walau tidak memahami, namun paman Gunawan tetap bersedia membantu. Meski nyawa taruhannya.

Karena ia memang mengabdi kepada keluarga Andrian Manggala sampai usianya tutup di kemudian hari.

.

.

Kebahagiaan keluarga Dara pun semakin bertambah, ketika Dara lulus sekolah menengah pertama dan melanjutkan ke menengah atas.

Andrian yang memang sekolah khusus pun tampak ikut senang. Sebab Dara merupakan saudara satu-satunya yang selalu menemaninya. Meski Andrian lebih suka bermain game dan komputer untuk mengisi hari-harinya ketika Dara tidak berada di sisinya.

Nyai Resti merayakan putrinya dengan membuat nasi kuning untuk keluarga maupun orang-orang yang masih bertahan di tempat ini.

Sebagai ucap syukur, sebab putra-putrinya diberi kesehatan dan dilindungi tumbuh kembangnya hingga saat ini.

Banyak pengikut Andrian dahulu yang masih bertahan. Terutama karena tempat ini sudah di anggap padepokan tempat berlatih ilmu beladiri semenjak ayah Dara masih hidup.

Meski hanya puluhan yang masih tersisa, namun mereka masih setia. Walaupun memang ada beberapa yang berkhianat karena lebih memilih untuk keduniawian dan nafsu sementara.

Bahkan ada yang ikut menganut dari perkumpulan penyembah raja ibliss.

.

.

.

Sekilas Tentang awal mula Dara.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Livami
darah haid kah?
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: bukan
nanti akan dijelaskan di babb selanjutnya
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт
Whuaaaaaa/Sob//Sob//Sob//Sob/
kenapa jadi cinta romantis🤣🤣🤣

dirubah oeeee
sama Noveltoon

Horor, horor tahuu🤣🤣🤣
🄶🄰🄻🄸🄷🅱🅾🆇
cerita lanjutan ya kak
iqbal nasution
lanjut
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: Siap Bangg
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!