Dara Clarita yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah kecelakaan yang menimpanya hingga membuatnya lumpuh di paksa untuk menandatangani surat perceraian yang di berikan suaminya saat itu juga.
Bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya setelah di ceraikan oleh suaminya karena kelumpuhan yang di deritanya?
Sanggupkah Dara melewati semua ini dan menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Hitung
Jordan sedang berada di dalam ruangan gym miliknya. Dia akan membakar kalori yang telah begitu banyak masuk ke dalam tubuhnya hari ini.
Hari ini dia benar-benar begitu banyak makan berlemak bersama Dara. Bukan Jordan menyalahkan Dara, tapi karena rasa penasarannya yang yang tinggilah membuat Jordan memberanikan diri untuk mencobanya.
Betapa terkejutnya Jordan saat merasakan makanan itu sampai di lidahnya.
Sungguh, semua makanan itu memang sangat luar biasa sekali rasanya hingga membuatnya lupa dan kalap. Bahkan sendiri yang begitu banyak menghabiskan menu makanan yang berjajar di atas meja makan mereka tadi.
Masih teringat jelas jadi ingatannya bagaimana Dara yang mengejek dirinya yang begitu banyak memakan makanan tadi.
Flashback On
" Bukan kah tadi ada yang mengatakan bahwa makanan ini tidak enak? lalu kenapa menghabiskan semuanya?" Jordan tersadar saat wanita yang berada di depannya itu mengatakan hal seperti itu.
Itu artinya Dara sedang mengejek dirinya saat ini. Lagi pula kenapa dia bisa kalap dan melupakan semua itu sehingga tanpa sadar menghabiskan begitu banyak menu makanan di atas mejanya.
" Hah? Apa aku mengatakan hal seperti itu tadi? aku rasa tidak." Ucap jaringan yang berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.
Dia tidak ingin jika Dara terus membicarakan tentang dia yang begitu banyak menghabiskan makanan di atas meja. Mau taruh di mana wajahnya yang tampan itu.
" Sudahlah, mungkin kamu lupa karena terlalu banyak menghabiskan makanan. Sekarang ayo bayar." Imbuh Dara.
Jordan mengeluarkan kartu sakti miliknya untuk membayar makanan mereka yang telah dihabiskan olehnya. Namun bisa ajar dan ingin membayar semua makanan tersebut dengan kartu hitam miliknya, Dara langsung memukul tangannya.
Plak...
" Ada apa Dara?" Tanya Jordan yang merasa heran karena darah memukul tangannya.
Tidak kuat, tapi kok membuat Jordan terkejut untuk itu.
" Ini rumah makan Padang dan pembayaran di sini menggunakan cash. Mereka yang makan di sini tidak pernah menggunakan yang namanya kartu debit apapun itu karena memang pembayaran dilakukan dengan uang cash saja. Jadi simpan kartu kamu dan pakai uang cash untuk membayar semuanya." Ucap Dara.
Jordan kembali memasukkan kartu sakti miliknya ke dalam dompet dan melihat bahwa uang di dompetnya saat ini hanya tinggal satu juta dan dia takut uangnya tidak cukup untuk membayar semua itu.
" Bagaimana ini Dara? uang di dompet banyak tinggal satu juta dan aku takut jika uang itu tidak cukup untuk membayar semuanya. Apa kamu membawa uang?" Dara hanya bisa memijat kening yang terasa tiba-tiba saja berdenyut karena ulah pria ini.
Dia masih memiliki uang sebanyak 1 juta di dompetnya dan dia takut tidak bisa membayar semua makanan yang telah mereka makan tadi?
" Kamu speaker berapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk membayar semua ini? uang kamu sebanyak satu juta itu cukup untuk membayar semua makanan ini bahkan masih sisa lagi. Jadi berhenti panik dan takut jika kamu tidak sanggup membayar semua makanan itu." Dara memanggil pelayan rumah makan tersebut untuk menghitung berapa yang harus mereka bayarkan atas apa yang telah mereka makan.
Saat salah satu pelayanan untuk memberikan bon atas apa yang mereka makan beserta jumlahnya, dan betapa kagetnya Jordan saat melihat angka tersebut.
" Kau yakin tidak salah? aku habisnya seluruh makanan yang ada di sini lalu bagaimana bisa yang harus aku bayarkan kurang dari 600.000. Bahkan aku juga menghabiskan dua gelas teh dingin itu." Tunjuknya pada gelas es teh yang di minumnya tadi bersama Dara.
Apa yang Jordan katakan membuat pelayan tersebut kaget. Ini adalah pertama kali baginya ada seorang pelanggan mereka yang tidak percaya dengan harga yang telah mereka cantumkan di sana.
" Kau pasti salah. Coba itu lagi karena aku tidak ingin kalian rugi. Makanan itu semua aku habiskan jadi tidak mungkin harganya segitu." Dara semakin tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jordan.
Semua itu sudah terhitung dan tertulis jelas di sana beserta angkanya lalu kenapa lagi pria ini bertanya apakah itu semua salah atau tidak.
" Berhenti bersikap seperti itu. Mereka tidak mungkin salah menghitungnya dan itu juga sudah harga yang benar. Jika mereka menulis jumlahnya sebanyak itu, itulah yang harus kita bayar."
" Tapi bagaimana bisa semurah itu Dara? daging sapi tadi juga enak sekali. Tidak mungkin bukan?"
" Daging lokal ini memang sangat enak dan berbeda jauh dengan daging sapi mahal yang telah kamu makan tadi. Jadi berhenti mengatakan hal yang tidak masuk akal dan bayar saja semuanya."
" Tapi Dara--"
" Maaf Mas, itu memang segitu harganya dan memang sudah sejak lama. Ini pun kami baru menaikan harganya sedikit karena bahan makanan yang melonjak tinggi. Kami tidak salah menghitung dan memang segitu jumlahnya." Ucap pelayan tersebut hingga membuat Jordan mau tidak mau harus membayarnya.
Flashback off
Jordan yang masih berolah raga di ruangan gym-nya kembali mendapatkan gangguan dan itu dari Maminya sendiri.
" Jordan, ayo makan malam. Kau tidak harus terus berolah raga hingga malam seperti ini." Teriak Mami Sofia pada putranya yang terus saja berolah raga sejak tadi.
" Makan saja lebih dulu Mi. Lagi pula Jordan tidak makan malam karena Jordan begitu banyak makan siang tadi dan malam ini Jordan harus membakar habis lemak yang masuk ke dalam tubuh Jordan." Ucapnya pada sang Mami.
Bersambung ❤️