NovelToon NovelToon
Dicerai Karena Mandul

Dicerai Karena Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:41.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Hati wanita mana yang tidak akan hancur melihat sang suami sedang melakukan hubungan suami istri dengan perempuan lain di ruang kerjanya. Wanita itu bernama Sofia, istri dari Rico yang sudah dinikahi selama enam tahun namun belum diberi keturunan.

Sofia tidak pernah menyangka jika sang suami yang selama ini selalu bersikap baik, lembut dan romantis ternyata dia tega mengkhianatinya.

Apakah Sofia bisa mempertahankan rumah tangganya yang sudah ternoda...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Salah sebut nama

Merasa kesal karena tidak dihiraukan oleh Rico, Viviana lalu menghubungi teman- temannya yaitu Gina dan Sarah. Mereka pun janjian bertemu di kafe biasa mereka sering kumpul.

"Ah, ribet banget sih Vi urusan keluarga suami loe..." ucap Sarah sambil menyedot orange jus.

Iya, Viviana, Sarah dan Gina sudah berada di kafe tempat mereka bisa berkumpul menghabiskan waktu.

"Iya ih, ternyata menikah itu ribet, terlalu banyak aturan. Harus begini lah, nggak boleh begitu lah..." sahut Gina.

"Lagian loe sih Vi, pake nikah segala. Jadi repot sendiri kan. Itu lagi disuruh merawat ibu mertua penyakitan, ih geli banget. Loe kan putri kesayangan keluarga Wardhana, bagaimana mungkin kamu disuruh merawat orang sakit, yang ada loe yang harusnya diladeni seperti putri..." ucap Sarah.

"Iya benar, loe itu terlalu gegabah mengambil keputusan untuk menikah Vi. Baru juga kenal cinta langsung mau diajak nikah. Orang mah harusnya pacaran aja kayak kita. Iya nggak Sar..." ucap Gina pada Sarah.

Sarah pun mengangguk setuju pada Gina. Iya, bagi mereka berdua menikah itu suatu hal yang menakutkan, karena pasti akan banyak aturan dalam rumah tangga. Makanya Sarah dan Gina lebih memilih menjalin hubungan dengan pasangan masing- masing sebagai kekasih saja tanpa ada ikatan pernikahan.

Toh walaupun mereka tidak menikah mereka tetap bisa merasakan indahnya bercinta dengan sang kekasih. Bagi mereka bercinta di luar pernikahan lebih menantang dan menggairahkan. Asal mereka harus pintar- pintar saja jangan sampai hamil.

Dan bagi mereka pacaran itu lebih menyenangkan, dan jika sudah bosan atau sudah tidak cocok dengan pasangan masing- masing ,mereka bisa dengan gampang memutuskan hubungan tanpa harus diribetkan dengan proses perceraian.

"Bener kata Gina Vi, lagian loe sih jatuh cinta sama laki- laki yang umurnya beda jauh dari loe. Laki- laki matang itu sukanya ngajak serius. Ingin punya anak lah, harus ini lah, harus itu lah, ribet tau. Mending pacaran sama yang seumuran kita, lebih bebas, dan seru..." ucap Sarah.

"Ah... sudah...sudah... Kalian ini bikin kepalaku tambah pusing saja. Bukannya kasih aku solusi, malah manas- manasi gue..." Viviana kesal dengan dua sahabatnya itu.

"Solusi apa dong ..? Kali ini kita juga nggak punya solusi..." sahut Gina.

"Ya solusi gimana caranya biar mas Rico mau bulan madu ke Paris..." jawab Viviana.

"Halah loe mah kebiasaan Vi, kalau lagi susah aja larinya ke kita, tapi kalau lagi senang boro- boro loe inget sama kita..." sahut Sarah.

"Iya loe ah, nyebelin..." ucap Gina.

"Kalian jangan gitu dong, please bantuin gue, gue harus gimana...?" sahut Viviana memohon pada kedua sahabatnya.

"Loe tinggal ngomong aja ke kakak loe, ntar juga beres..." jawab Gina. Sarah pun mengangguk.

"Ah gue lagi malas sama kak Satria, sekarang dia berubah, udah nggak kayak dulu lagi. Dia suka marah, dan nggak mendukung gue lagi. Kemarin aja waktu gue minta tiket liburan ke Paris dia nggak mau kasih. Untung aja ada mama yang belain gue, jadinya kak Satria nurut deh..." sahut Viviana.

"Tumben, biasanya kakak loe selalu nurutin apa kata loe dan ngasih apa yang loe mau tanpa pikir panjang lagi...?'' tanya Sarah.

"Tau tuh gue juga kesal..." jawab Viviana sambil cemberut.

Sarah mengusap pundak Viviana karena kasihan dengan sahabatnya itu. Iya, Sarah dan Gina adalah dua sahabat yang Viviana punya. Hanya mereka berdualah yang cocok berteman dengan Viviana sejak kuliah. Ya sebenarnya mereka berdua kadang suka kesal dengan sikap Viviana yang suka ngatur, mau menang sendiri dan egois. Namun mereka tak berkutik karena Viviana selalu memberikan barang - barang berharga kepada mereka.

Seperti tas, sepatu, dan lain- lain. Selain itu Viviana juga sering mentraktir mereka. Jadi mau semenyebalkan apapun Viviana , mereka berdua tetap setia pada Viviana.Bagi mereka Viviana sangat menguntungkan untuk dijadikan sahabat.Paling - paling jika mereka sudah terlalu muak dengan tingkah Viviana, mereka akan membicarakan Viviana di belakang.

"Permisi..." seorang laki- laki menghampiri meja Viviana dan sahabatnya.

Mereka bertiga pun menoleh ke sumber suara. Beberapa detik mereka nampak bengong sambil menatap ke arah pemuda itu.

"Marcel..." ucap Sarah dan Gina secara bergantian.

Sedangkan Viviana hanya mengerutkan keningnya saja karena merasa tidak mengenali pemuda itu.

"Kamu Marchel kan...?" tanya Sarah.

Pemuda itu pun mengangguk sambil tersenyum.

"Hei apa kabar...?" Sarah dan Gina cipika cipiki dengan Marchel.

"Baik..."

"Ke mana aja loe...?" tanya Gina.

Marchel tersenyum .

"Biasa lah ikut orang tua ke luar negri..." jawab Marchel.

"Oh pantes nggak pernah nongol..." sahut Sarah.

"Eh, Vi ngapain loe bengong aja...loe lupa ya sama Marcel...?" tanya Sarah.

Viviana menatap ke arah Marchel untuk mengingat- ingat siapa dia. Begitu pun Marcel, dia menatap Viviana. Tentunya Marchel masih inget sekali dengan Viviana. Viviana adalah cewek yang pernah dia taksir semasa kuliah dulu.

Iya, Viviana, Sarah, Gina dan Marcel pernah kuliah di universitas yang sama. Sayangnya Marchel hanya sampai pertengahan semester dua saja karena dia harus ikut kedua orang tuanya pindah ke Kanada. Dulu Marchel naksir Viviana, dan Gina dan Sarah lah yang menjadi comblangnya. Tapi saat itu Viviana masih cuek pada Marchel. Viviana belum ingin pacaran. Dan pada akhirnya hubungan mereka tidak sempat terjalin karena Marchel keburu pindah ke Kanada.

"Ha..hai..." ucap Marchel.

"Hai juga..." jawab Viviana.

"Masih inget gue ...?" tanya Marchel .

Viviana pun mengangguk. Dan Marcel pun tersenyum. Sarah dan Gina pun senyum- senyum sambil lirik- lirikan. Sepertinya mereka punya ide bagus.

Mereka berempat pun ngobrol mengenang masa kuliah mereka. Sesekali Sarah dan Gina menggoda Viviana dan Marchel.

Tak terasa hari sudah mulai sore. Mereka pun memutuskan untuk pulang. Namun sebelumnya mereka bertukar nomor ponsel dengan Marchel. Mereka juga janji untuk bertemu di diskotik malam ini untuk merayakan pertemuan mereka kembali.

"Vi, ntar malam loe ikut kan ke diskotik...?" tanya Sarah ketika di dalam mobil.

Iya, Sarah dan Gina nebeng mobil Viviana. Kebetulan arah jalan pulang ke rumah mereka satu arah dengan rumah Viviana.

"Nggak tahu lah..." jawab Viviana sambil fokus mengemudi.

"Ih, gimana sih, kan kita mau merayakan pertemuan dengan Marchel. Kasihan lho dia udah ngundang kita masa kita nggak datang..." sahut Gina.

"Iya loe nggak menghargai banget..." ucap Sarah.

"Iya tapi kalau gue nggak diijinin sama mas Rico gimana...?" tanya Viviana.

"Halah loe... Kan bagi loe larangan itu perintah. Siapa sih yang bisa melarang loe..." jawab Sarah. Gina pun mengangguk setuju dengan ucapan Sarah.

"Gimana nanti aja deh..." jawab Viviana masih bingung mau datang atau tidak.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Pukul setengah enam petang Rico baru pulang dari kantor. Dia langsung menemui sang mama di kamarnya.

"Mah...gimana keadaan mama hari ini...?" tanya Rico menghampiri sang mama yang duduk di tempat tidur.

Bu Irma pun menceritakan pada Rico jika payudaranya tidak sakit ketika dia minum obat. Namun selang berapa jam setelah reaksi obatnya habis, maka payudaranya akan kembali terasa nyeri.

"Mama yang sabar ya, mama harus tetap semangat dan jangan banyak pikiran supaya mama cepat sembuh..." ucap Rico. Bu Irma pun mengangguk.

"Oya mah, Viviana di mana mah, selama Rico di kantor, Viviana mau menemani mama kan...?" tanya Rico.

"Nggak, dari siang dia pergi belum pulang..." jawab bu Irma.

"Hah pergi...? Ke mana...?" tanya Rico.

Bu Irma menggelengkan kepalanya. Viviana memang tidak pamit mau pergi ke mana. Bu Irma juga tahu kalau Viviana pergi dari bi Iyam. Tak lama setelah Rico pergi ke kantor ViViana juga ikutan pergi.

Rico menggelengkan kepalanya tidak mengerti harus bicara seperti apa lagi pada Viviana.

"Sudahlah Rico, tidak usah dipikirkan. Viviana itu masih muda, dia masih suka keluar, kumpul sama temannya. Biarkan saja dia berbuat sesuka hati dia..." ucap bu Irma.

"Tapi kan mama lagi sakit, harusnya dia nemenin mama di rumah..." jawab Rico.

Rico terdiam beberapa saat. Pikirannya kembali pada Sofia. Sebenarnya tadi sepulang dari kantor, Rico mampir ke rumah bu Rahma untuk menemui Sofia namun rumahnya kosong. Tidak ada siapapun di sana. Mungkin mereka berdua sedang pergi.

"Rico.. kok kamu melamun ..? ada apa...?" tanya bu Irma.

Rico menghela nafas panjang. Rico lalu menceritakan pada sang mama kalau dia sedang memikirkan Sofia. Rico juga memberitahu sang mama jika Sofia sedang mengandung anaknya.

"A...apa...? Sofia hamil...?" bu Irma kaget.

"Iya mah, Sofia hamil anak Rico. Usia kandungannya sudah empat bulan..." jawab Rico.

Lalu Rico menceritakan bahwa kemarin ketika mengantar sang mama ke rumah sakit dia melihat Sofia di poli kandungan hingga akhirnya Rico menemui dokter Mirna.

"Kenapa Sofia tidak memberitahumu Rico...?" tanya bu Irma.

"Itulah mah, Rico juga bingung kenapa Sofia bisa menyembunyikan hal sebesar ini dari Rico. Tadi Rico mampir ke rumah bu Rahma tapi tidak ada orang , mungkin mereka sedang pergi..." jawab Rico.

"Iya Rico, kamu harus menemui Sofia. Kalau benar dia mengandung dan usia kandungannya empat bulan , berarti anak dalam kandungannya itu anak kamu Rico. Kamu berhak atas anak itu. Kamu harus secepatnya bertemu dengan dia..." ucap bu Irma.

"Iya mah..."

Sementara itu di luar kamar bu Irma, di balik pintu yang setengah terbuka Viviana kaget mendengar percakapan antara suami dan ibu mertuanya.

Iya, Viviana baru pulang, ketika dia akan menaiki anak tangga dia mendengar suara Rico dari kamar bu Irma. Viviana pun mendekat ke kamar sang ibu mertua lalu menguping pembicaraan mereka.

"Apa...? Kak Sofia hamil...? Nggak... ini nggak mungkin..." ucap Viviana dalam hati.

Iya tentu saja Viviana khawatir mendengar hal itu. Viviana takut jika Rico ingin rujuk dengan Sofia karena dia hamil. Karena Viviana tahu jika Rico begitu menginginkan anak.

"Nggak... Ini nggak bisa dibiarkan..." ucap Viviana lalu pergi dari depan kamar bu Irma kemudian menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

Pukul delapan malam setelah makan malam, Viviana dan Rico kembali ke kamar. Rico lalu duduk di sofa sambil membuka laptopnya. Dia ingin melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Rico mengetik sesuatu, namun baru beberapa saat konsentrasinya buyar begitu saja.

Iya, Riko kembali kepikiran dengan Sofia yang sedang mengandung anaknya. Rico benar- benar merasa tidak tenang sebelum dia menemui Sofia dan bicara dengannya.

"Baby...kamu kenapa sih, kok kelihatan gelisah gitu...?" tanya Viviana kemudian duduk di samping Rico.

"Ah, nggak... Aku cuma pagi pusing saja, lagi banyak kerjaan di kantor..." jawab Rico.

"Udah dong... Urusan kantor nggak usah dibawa ke rumah. Apa lagi ke kamar. Kamar ini kan bukan untuk kerja, tapi untuk bersenang- senang...'' ucap Viviana sambil tangannya menelusuri dada bidang milik Rico.

"Baby... Aku kangen..." bisik Viviana di telinga Rico dengan suara sensual hingga membuat Rico merinding.

Bibir Viviana menelusuri leher Rico. Beberapa saat Rico dibuat terlena dengan aksi Viviana. Tangan kanan Rico pun menutup laptop dan memindahkan laptop yang ada di pangkuannya ke sofa.

Iya, tentu saja Rico selalu dibuat tak berdaya jika Viviana sudah menggodanya. Apalagi Viviana mengenakan pakaian yang begitu seksi dan membuat siapapun yang melihatnya akan tergoda.

Tanpa mau berlama- lama lagi, mereka pun melanjutkan aksinya di tempat tidur. Entah apa yang ada di benak Rico saat ini. Malam ini dia begitu merindukan Sofia, namun dia tidak bisa menahan godaan dari Viviana.

"Iyaaa... Baby... Lebih cepattt... jangan berhenti...." ucap Viviana yang sebentar lagi sampai ke puncak.

"Iya sayang... Aahhh...Sofiaaaa....." sahut Rico yang bergerak begitu aktif di atas.

Mendengar Rico menyebut nama Sofia, di tengah- tengah aktifitas panasnya,Viviana begitu jengkel.

"Kamu panggil aku apa baby...!!" seru Viviana sambil mendorong tubuh Rico hingga jatuh ke samping.

Aktifitas yang begitu panas terhenti begitu saja karena Rico salah sebut nama.

"Aaahhh..." Rico mengerang karena sesuatu yang luar biasa yang sedang dia rasakan menghilang begitu saja.

"Kamu bilang apa tadi baby...! Nama siapa yang kamu sebut hah...!" seru Viviana sambil memukul lengan Rico.

"Aku Viviana...! Bukan Sofia...!!'' Viviana berteriak karena sangat tidak terima dengan sikap Rico.

"Ma...maaf baby...maaf aku...."

"Kamu keterlaluan...! Bisa- bisanya kamu menyebut perempuan lain di saat kamu sedang bercinta denganku ...!" Viviana kembali berteriak, dan kali ini sambil menangis.

"Maaf baby... Maaf aku nggak sengaja..." ucap Rico merasa bersalah.

Iya, Rico benar- benar tidak sengaja melakukan hal itu. Tapi entah lah dia sendiri juga bingung. Tiba- tiba nama itu keluar begitu saja dari mulut Rico. Tak hanya itu, dalam pikiran Rico pun dia merasa sedang bercinta dengan Sofia. Mungkin karena Rico begitu merindukan Sofia malam ini.

"Maaf ya maaf... Aku benar- benar nggak sengaja..." Rico mencoba menenangkan Viviana agar tidak marah lagi.

"Nggak...! Aku nggak akan memaafkan kamu...! Kamu sudah keterlaluan ...? Kamu sudah menyakiti hati aku...!" seru Viviana masih menangis.

"Iya aku ngaku salah, tapi aku benar- benar tidak sengaja melakukannya baby... Aku mohon kamu jangan marah lagi ya..." Rico berusaha memeluk Viviana, namun Viviana langsung mendorong tubuh Rico.

Viviana lalu menarik selimut dan membaringkan tubuhnya membelakangi Rico. Rico menghela nafas, dia merasa bersalah pada Viviana. Iya, tapi Rico sendiri juga benar benar bingung. Dia sama sekali tidak bisa menghilangkan nama dan wajah Sofia dari pikirannya saat aktifitas panasnya tadi.

Rico akhirnya ikut membaringkan tubuhnya di samping Viviana. Rico memilih untuk membiarkan Viviana menenangkan diri dulu. Karena percuma saja jika Rico terus membujuk Viviana dan meminta maaf, Viviana tidak akan memaafkannya malah justru dia akan bertambah murka. Rico mencoba memejamkan matanya. Namun begitu dia memejamkan mata wajah Sofia kembali terbayang di matanya.

Bersambung....

1
Adinda
lebih baik sofia dengan marcel atau pria lain jangan sama satria keluarganya saja kelakuan seperti setan sampai rico dan anaknya meninggal kasihan sofia kalau sama satria apalagi kakaknya pelakor
Mommy Almira: yg benar saja kak, masa sofia sama Marchel yg punya kelainan sex dan suka gonta ganti pasangan 🙄🙄
total 1 replies
Mundri Astuti
mantap tuh karmanya si vivi, emaknya stroke biar kicep dah tu mulut
Ma Em
Vivian sdh terima hukumannya semoga dia tdk kabur dari penjara, ya mau bagaimana lagi mungkin Satria emang sdh jodohnya Sofia dan semoga saja Sofia segera bangun dari komanya dan segera sehat kembali meskipun mungkin setelah sadar Sofia pasti akan kaget karena sdh jadi istrinya Satria lelaki yg paling Sofia benci
Yeni Astriani
lanjut thor
sutiasih kasih
ulah satu manusia yg tak ber'otak.... bnyak korban yg harus menanggungnya....
vivian.... hidupmu hnya bikin org sengsara... knapa g km aja yg koit...
Mundri Astuti
lah si satria, Mak Merry aja masih ngebelain Vivi aja, melekkin mamamu satria, dampaknya apa sama org yg sdh disakiti, kayanya belom mempan si vivi dipenjara doang, lebih enak ada sangsi sosial dari video dia sama selingkuhannya thor
Mommy Almira: oke... baca bab berikutnya ya nanti sore up
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn dibuat Sofia tambah tersiksa hidupnya setelah menikah dgn Satria, kalau emang Sofia berjodoh dgn Satria buat Sofia bahagia ibu Mery ibunya Satria merestui hubungan mereka
Mommy Almira: iya mom, tapi harus bersabar karena halangan dan rintangan yang bakal satria dan Sofia hadapi akan tetap ada, sebelum pada akhirnya mereka berdua mendapatkan kebahagiaan ya ... 🙂
total 1 replies
Riskiya ahmad
cuiihh,yakin loh satria mau bahagiain supi,tapi tidak manutup kemungkinan ibu mery akan jahat sama supi,dan suatu saat si iblis vivi pasti bibas kan cuma 20 thn,jgn sampay supi madarita terus menerus,skarang kn supi susah hamil,pasti ibu merry cari kn pelakor tuk keluarga mu nanti satria,dan supi hancur lagi,
Mommy Almira: aduh Supi 😂😂
total 1 replies
kalea rizuky
harusnya hukuman mati
Dew666
Poor satria 😭😭😭
stela aza
hukumnya g sebanding dg kelakuannya menghilang kan 2 nyawa sekaligus dan membuat rahim Sofia bermasalah cuma di penjara segitu doank ,,, aturan hukuman mati biar impas ,,, maaff y Thor cerita kamu lama2 bikin emosi
watini
kok jadi Sofia yg menderita terus sih thor.piye toh Iki....
Mommy Almira: sabar... bersakit" dahulu bersenang" kemudian 😁
total 1 replies
Adinda
tidak tau malu kau satria harusnya kau itu pergi jauh gara gara ulah keluarga kau hidup sofia menderita dan kehilangan anak dan mantan suaminya
kalea rizuky
akhirnya meninggal jg laki. penghianat
Dew666
Paling kasian sama satria 😭😭😭
Ma Em
Kasihan dgn Riko nasibnya tragis Riko mati ditangan Viviana istrinya sendiri, aku mah apa kata othor sajalah kalau Sofia hrs nikah sama Satria ya tdk apapa 😄😄
Haerul Anwar: palak kau kasihan anjing'
Farid Atallah: heeheh nikahkan sj 🤣🤣
total 3 replies
mamamu
jangan sampe nikah dong thor sofia sama satria , meskipun udah jadi baik tapi kan masih ada hubungan darah sama vivian , mana vivian udah ngilangin bayi yang udah ditunggu" lagi
sutiasih kasih
ric tak trtolong..... vivian sbntr lgi mnjadi pnghuni rs jiwa..
Riskiya ahmad
apa ini nama nya pingsan berjamaah yA thor/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Mommy Almira: 😂😂iya... kita lihat apa mereka bisa bangun lagi atau pingsan selamanya... 😁
total 1 replies
Adinda
pergi jauh kau satria tak usah dekat dengan sofia karena ulah adikmu pelakor itu sofia harus kehilangan bayinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!