Tergoda Mantan Istri

Semua adegan yang terekam dikamar bernuansa putih tersebut telah dengan sengaja dikirim seseorang ke ponsel Sulastri, rupanya semua sudah direncanakan dengan tujuan untuk menimbulkan rasa curiga dihati Sulastri...

Dan benar saja, saat melihat video tersebut Sulastri langsung saja percaya dengan apa yang dilihat nya, bagaimana tidak...!karena memang Wawan sudah melakukan pengkhianatan sebelum nya.

Seseorang yang pernah melakukan pengkhianatan dan kebohongan akan sangat sulit mendapat kepercayaan penuh, walaupun sudah berusaha melakukan yang terbaik, tetap saja akan tetap dicurigai..

Sulastri sudah tak dapat memaafkan Wawan yang menurut nya kembali berkhianat..

Tampa pertanyaan dan merasa tak perlu lagi mendengar alasan, karna ia telah menyakini pastilah semua alasan hanyalah dibuat-buat, untuk menutupi kesalahan..

Sulastri bertekad akan menghukum menantu nya sama seperti ia menghukum suaminya dulu...

Seorang pengkhianat cinta tak pantas diampuni.. prinsip seperti itulah yang selalu dipegang teguh seorang Sulastri..

************************************

Dirumah sakit Sulastri masih koma, karena kehilangan banyak darah dan juga faktor usia membuat tubuh nya begitu lemah..

Peluru yang menembus dadanya sudah dikeluarkan, namun keadaannya masih kritis..

Yuna tak henti-hentinya menangis, hati nya perih melihat mamanya kritis ditambah lagi dengan pengkhianatan Wawan semakin menambah kesedihan nya..

Sementara Wawan masih buron,entah dimana ia sekarang... saat ditelfon ternyata nomornya sudah tak aktif..

Yuna memandangi wajah mamanya yang pucat, Yuna sangat takut kehilangan orang yang paling ia sayangi itu...

Dalam keadaan seperti bermimpi Sulastri mendengar tangisan Yuna, Sulastri berusaha untuk bangun dari tidurnya...

Sulastri membuka mata nya, dan melihat Yuna duduk disamping tempat tidur nya..

Ruangan rumah sakit dan aroma obat yang khas membuat Sulastri menyadari ia kini tengah berada disitu sebagai pasien..

Sulastri tersenyum kecewa pada diri nya sendiri..

"Dasar wanita tua yang lemah, bukan nya menghukum Wawan malah diri sendiri yang kena...! " Sulastri memaki dirinya sendiri..

Ia merasa kan nyeri yang luar biasa diarea dadanya, Sulastri mencoba bangun tapi rasa sakit semakin menjadi-jadi...

Yuna yang melihat mamanya sudah sadar segera menahan tubuh mamanya untuk tetap berbaring saja..

"Ma.. jangan banyak gerak, Yuna akan panggil dokter dulu.. "

Sulastri cuma bisa tersenyum pada Yuna, ia tak ingin anaknya itu menjadi khawatir dengan keadaan nya...

Dokter datang memeriksa Sulastri..

Lalu menyarankan agar Sulastri jangan banyak bergerak dulu, tidak boleh memikirkan banyak hal karena luka yang cukup dalam dan juga faktor umur yang sudah tak muda lagi mungkin butuh waktu yang lama untuk pulih..

Yuna mendengar kan arahan dokter dengan seksama..

Kesehatan mamanya saat ini lebih utama daripada harus memikirkan Wawan yang tak tahu diri itu..

Setelah dokter pergi Yuna menghampiri mamanya dan mencium tangan nya..

"Ma.. Yuna gak mau kehilangan mama...

mama harus kuat, mama harus sembuh..

gara-gara Wawan mama jadi begini,coba dulu kalau Yuna gak balikan sama dia, mungkin mama gak seperti ini..! " Yuna berusaha untuk tak menangis namun airmata nya seolah tak ingin diajak kompromi, diam-diam jatuh berderai..

Sulastri hanya diam saja, bayangan Sony berkelebat di kepala nya..

Sony laki-laki yang lebih layak untuk berada disisi Yuna.. Sony sangat mencintai Yuna tentu ia akan menjaga Yuna dengan sangat baik..

"Yun.. mama mau bicara sama Sony..! "

Dengan seluruh kekuatan nya Sulastri berusaha berbicara, walau ia harus menahan rasa sakit yang luar biasa saat mengucapkan kata demi kata...

"Sony siapa ma..? "tanya Yuna..

" Cari diponsel mama, telpon sekarang Yun..! "

Yuna dengan sedikit kebingungan, mencari kontak diponsel mamanya dengan nama Sony..

Saat melihat foto profil Sony, Yuna mengenalnya sebagai orang yang pernah dulu ia sewa..

Walaupun ia tak mengerti, kenapa mamanya mau bicara dengan Sony..namuni Yuna tetap menelfon nya..