Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.
Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.
Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.
Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?
Ikuti kisah cinta mereka ... !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Sulitnya menaklukan hati mertua
Jingga tertunduk lemas mendengar mertua yang galak itu berseru nyaring didaun telinga tipisnya.
"Ya ampun, kenapa sih sulit sekali menaklukan hati mertuaku ini," batin Jingga.
Ruben hanya bisa menggelengkan kepala." Dad, jangan seperti itu. Bagaimanapun Jingga ini menantu yang setia, buktinya dia tak meninggalkan kita saat kita sedang susah seperti ini," ucap Ruben.
"Kamu jangan bela dia terus, makan saja sama kalian, Daddy tidak perlu belas kasian dari gadis miskin yang bawa sial dalam keluarga kita," ucap Bram sambil pergi kekamarnya.
Sementara itu, Arga duduk lemas di sofa mewahnya. Ia tak menyangka bahwa Jingga tega melanggar kesepakatan yang mereka buat.
"Akan aku cari kamu sampai keujung dunia pun, aku akan pastikan kamu hanya milikku," batin Arga.
***
Panti Asuhan Rembulan Kasih.
Seperti biasanya, Bu Seruni dan Pak Galih selalu memberikan tambahan bimbingan pelajaran bagi anak-anak panti asuhan yang masih kekurangan dalam mata pelajaran tertentu, seperti matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, dan sebagainya.
Ketika Bu Galih sedang fokus untuk menerangkan mata pelajaran matematika dipapan tulis yang ia goreskan menggunakan spidol hitam.
Tiba-tiba saja deru mobil mewah berwarna merah tiba.
Tin
Tin
Tin
Seorang wanita paruh baya turun dengan anggun memakai gaun bunga yang mencolok mata, ia membuka kacamata hitam, mata bulatnya mengedar tajam untuk menjelajah mencari sosok Ibu panti.
"Selamat datang dipanti Asuhan Rembulan Kasih, ada yang bisa saya bantu?" tanya Bu Seruni sambil tersenyum manis
"Saya ingin bertemu dengan kepala panti asuhan ini," ucap Iren.
"Kalau boleh tahu, Ibu ada kepetingan apa untuk bertemu dengan kepala panti asuhan ini?" tanya Bu seruni.
"Ini menyangkut anak yang saya buang disini," ungkap Iren.
"Baik, kalau begitu kita bicarakan ini didalam saja," ucap Bu seruni.
Iren pun mengekor langkah kaki Seruni dengan langkah yang anggun, lalu tiba disebuah ruang kerja Bu seruni dan mempersilakan duduk dibangku berwarna hitam.
"Sebelumnya perkenalkan, saya Bu seruni dan ini suami saya Pak Galih kami berdua pengurus sekaligus kepala panti asuhan ini," ungkap Seruni.
"Baik, kalau begitu saya to do point saja. Ini foto anak saya, apa dia masih tinggal disini?" tanya Iren sambil memperlihatkan sebuah foto lama yang berisi bayi perempuan yang manis.
"Dia sudah tidak tinggal disini, dia sudah menikah," ucap Bu Seruni.
"Apa? putri saya menikah dengan siapa?" tanya Iren.
"Namanya Ruben Karindra," ucap Bu Seruni.
"Dulu saya menyesal telah meninggalkan dia disini karena saya tak ada pilihan lain," ucap Iren.
"Maksud Ibu apa?" tanya Bu Seruni.
"Saya tinggalkan dia disini karena faktor ekonomi, namun sekarang saya ingin mengambilnya kembali," ucap Iren.
"Sudah terlambat, Bu. Dia juga mungkin saja membenci Ibu karena Ibu sudah meninggalkan dia sejak bayi," ucap Bu Seruni.
"Putri kandungku pasti memaafkan saya karena kondisi waktu itu saya benar-benar tidak mampu untuk membiayainya," lirih Iren.
"Saya mengerti, Bu. Saya akan coba hubungi Jingga, secepatnya bisa bertemu dengan ibu kandungnya," ucap Bu Seruni.
"Terima kasih banyak, Bu telah membantu saya. Ini ada kartu nama saya dan tolong terima bingkisan ini dari saya sebagai bentuk terima kasih," ucap Iren menaruh paper bag.
"Terima kasih kembali, Bu. Tapi saya mohon beri saya waktu karena nomer ponsel Jingga belakang ini sulit sekali dihubungi," ucap Seruni.
"Baiklah, saya akan tunggu kabar baik dari Bu Seruni," ucap Iren sambil berdiri dan menyalami tangan.
*********
Di lain sisi, Jingga masih sibuk dalam dapur mini. Ia sengaja memasak makanan yang disukai mertua supaya bisa mengambil hatinya.
"Dad, hari ini Jingga memasak makanan special untuk Daddy," ucap Ruben.
"Masak apa?" tanya Bram.
"Tunggu saja, Daddy pasti akan menyukai masakannya," ucap Ruben.
"Lebih baik kita beli nasi goreng pinggiran saja, dibandingkan kita harus menunggu masakan dari istri kamu yang belum tentu juga enak, dilidah," ucap Bram.
"Ruben yakin Jingga itu masak dari hati, dia pasti akan mengolah makanan yang enak untuk kita semua," ucap Ruben.
"Ruben kamu ini dari dulu sampai sekarang selalu saja bucin sama istri yang bawa sial seperti dia," tunjuk Bramantyo.
"Dad, jangan seperti ini. Tolong terima Jingga sebagai menantu Daddy, dia lebih baik dari pada Alisa yang tergila-gila sama harta, dia tak pernah tulus untuk mencintaiku," ucap Ruben.
"Terserah kamu! Daddy capek memberitahukan alasan mengapa Daddy tak menyukai dia," ucap Bram.
"Dad, Jingga bukanlah penyebab kematian Mommy. Ruben akan buktikan itu pada Daddy," ucap Ruben.
"Buktikan saja dulu. Buat Daddy percaya bahwa memang gadis miskin ini bukan penyebab kematian Mommy kamu," bentak Bramantyo sambil pergi.
Jingga menghampiri dan mengelus dada Ruben," sabar mas Ruben semua indah pada waktunya. Aku yakin sekali Daddy-mu itu akan menerimaku."
"Kamu itu memang istri berhati malaikat yang selalu saja buat hati aku adem," ucap Ruben sambil mencubit pipin Jingga.
"Ish, mas Ruben jangan seperti ini. Tak enak nanti dilihat Kiara dan Daddy-mu," ucap Jingga.
"Jangan malu-malu kucing, yu kita kekamar aja. Mas sudah lama ini nggak dimanja sama kamu," ucap Ruben.
"Idih, suamiku sekarang jadi manja banget, " ucap Jingga.
*****
Apartemen Alisa.
Sementara itu, Alisa termenung sendirian dibalkon samnil meneguk wine, Ia merasa sedikit menyesal telah meninggalkan Ruben dalam keadaan yang sulit. Namun satu sisi dia tak bisa hidup susah.
Pikirannya kembali kepada kejadian lalu ketika dia sedang mabuk parah dan bercinta dengan seorang pria asing yang sangat tampan dan bodohnya ia tak tahu namanya siapa karena dia sudah merebut keperawanan yang seharusnya menjadi milik suaminya.
"Akh, sakit!" pekik Alisa.
"Ini yang pertama kali untukmu, aku semakin semangat untuk menggempurmu," bisik pria asing sambil memaju-mundurkan miliknya.
Lamunan itu hilang ketika ada suara dering ponsel.
Ting!
(Notifikasi pesan)
Unknown
{Kembali kerumah susun sekarang karena keluarga Karindra tidak bangkrut!}
^^^Anda^^^
^^^{Siapa anda? tau dari mana keluarga Karindra tidak bangkrut?}^^^
Unknown
{Jangan sampai anda menyesal telah kehilangan konglomerat seperti Ruben}
^^^Anda^^^
^^^{Jangan bohong! keluarga Karindra itu sudah bangkrut dan saya sendiri yang menyaksikan kebangkrutan mereka}^^^
Unknown
{Percaya dan ikut perintah saya untuk kembali kerumah susun atau foto telanjang anda akan saya sebarkan dimedia sosial}
{Foto Alisa sedang tak memakai busana dikirim bersama dengan seorang pria disebelahnya}
^^^Anda^^^
^^^{Baiklah}^^^
"Kurang ajar! sebenarnya siapa dia berani sekali dia mengancam melalui foto itu, " ucap Alisa.
Terpaksa Alisa pun mengikuti keinginan pengirim pesan misterius itu, dia pun bergegas membawa koper besarnya kembali menuju rumah susun.
TBC
(To Be continued)
Tinggalkan jejak berupa like, vote, dan komentar.
buat cerita baru lagi ajah..
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh