Hari bahagia yang harus nya menjadi milik nya ternyata bukan milik nya. sakit, kecewa itu yang Vania rasakan. Mencintai orang yang tak mencintai nya selama ini. Sang pria mencintai nya hanya karena kasihan.
Yuk baca hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Setelah selesai makan malam dan Vania bersedia menuruti apa kata Arvin untuk meneruskan kuliah hingga tamat. Arvin mengantar Vania pulang saat sampai Arvin langsung menyuruh Vania untuk masuk.
"Mana ponsel kamu?" Tanya Arvin.
"Untuk apa?"
"Mana!" pinta Arvin.
Vania mengeluarkan ponsel dan memberikan nya kearah Arvin. Arvin menerima dan menyimpan nomor nya di ponsel Vania.
"Saya sudah simpan nomor saya dan saya juga sudah simpan nomor kamu. Jika ada apa - apa telpon saya. Turun lah dan langsung masuk ini ada cemilan bawa agar kamu gak keluar lagi kalau lapar. jangan lupa kunci pintu." ucap Arvin.
"Oh Iyah masalah kuliah saya kan sudah berhenti harus daftar lagi dong?" Tanya Vania.
"Kamu gak perlu pusing besok saya yang urus. Sudah malam masuk lah." ucap Arvin.
Vania turun dengan kantong plastik yang di berikan oleh Arvin dengan paksa. Sedangkan Arvin belum langsung sebelum memastikan Vania masuk kedalam rumah. Dia menghubungi asisten nya sebelum dia melaju mobil nya kejalan pulang.
Sering ponsel seseorang berdering dengan keras hingga dia langsung menjawab panggilan tersebut.
"Iya Halo bos ada apa?" Tanya orang di sebrang telpon.
"Dengar saya ingin saham perusahaan Damian company sedikit menurun untuk memberi efek jera atas apa yang di lakukan putri nya Clarissa terhadap calon istri saya. Buat beberapa pemegang saham menarik saham mereka di perusahaan itu." perintah Arvin.
"Sekarang bos?" Tanya putra orang kepercayaan Arvin.
"Iya sekarang! Besok pagi saya ingin mereka kaget dengan apa yang terjadi di perusahaan nya." ucap Arvin.
"Perintah di laksanakan." ucap putra di seberang telpon.
Vania yang melihat Arvin dari jendela belum pulang, merasa heran saat mobil Arvin belum juga pergi dari luar pagar nya rumah nya, tak lama Arvin pergi dari depan rumah Vania setelah memastikan Vania masuk dan setelah menghubungi orang kepercayaan yang selalu setia dalam membantu dia mengurus perusahaan selama ini.
Sedangkan Vania selesai mandi dia duduk di tepi tempat tidur di dalam kamar dia menatap foto ayah nya saat bersama dengan dirinya.
"Ayah, Vania berhutang budi sama Arvin. dia bantu Vania lunasi hutang ayah. Gimana cara Vania balas nya. Ayah yang tenang ya di sana., Vania baik - baik saja walau kadang Vania sangat merindukan kehadiran ayah." ucap Vania dengan menatap foto ayah nya saat dia selesai mandi dan akan tidur. Vania tidur dengan memeluk foto ayah nya.
******
Saat pagi hari di rumah kediaman keluarga Damian, dia menerima telpon dari sekertaris nya jika saham perusahaan mengalami penurunan dan beberapa pengusaha menarik saham mereka dari perusahaan Damian Company
"APA! Apa yang kamu katakan Mahesa mana mungkin tiba - tiba saham perusahaan mengalami penurunan secara drastis dan kenapa mereka menarik saham mereka dari perusahaan kita?" bentak Aska Damian Alexander ayah Clarissa.
"Saya belum tau bos! Ini saya lagi cari tau penyebab nya dan siapa yang memerintah mereka untuk menarik saham mereka dari perusahaan jika sudah saya akan kabari bos." jawab Mahesa.
Aska langsung bersiap untuk kekantor setelah dia mengetahui jika saham perusahaan milik nya mengalami penurunan.
Yunita yang melihat wajah marah suami nya langsung mendekat karena dia penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi.
"Ada apa pah? Kenapa pagi - pagi sudah terlihat kesal?" Tanya Yunita dengan lembut sambil dia memperbaiki dasi suaminya.
"Siapa yang gak kesal mah. pagi - pagi sudah terima telpon jika saham perusahaan menurun jika di biarkan kita akan mengalami kebangkrutan." ucap Aska.
"Astaga siapa yang sudah berani bermain - main dengan papa? Papa harus cari tau dan kasih pelajaran dia jika dia macam - macam." ucap Yunita.
"Pasti papa akan temui dia dan kasih pelajaran buat dia jika Mahes sudah mengetahui siapa yang sudah berani menyenggol perusahaan saya." Jawab Aska.
Sebelum berangkat kekantor Yunita mengajak suaminya untuk sarapan terlebih dahulu.
"Sarapan dulu pah. Agar bisa dengan tenang mencari tau siapa yang sudah berani mengusik kita." ucap Yunita.
Aska pun menuju ke ruang makan di sana sudah Ada ketiga anak nya yang menunggunya untuk sarapan bersama.
"Pagi Pah, Mah!" sapa Clarissa dan Aurora bersamaan nya.
"Pagi sayang." jawab Aska dan Yunita kearah kedua putri mereka berdua.
"Pagi pah, mah." sapa Juli.
"Pagi Jul. Ini hari pertama kamu kuliah kan, kuliah lah yang benar agar bisa membantu papa mengurus perusahaan. Aurora nanti tunjuk kan semua yang Julian kantor rektor kampus kamu ya." perintah sang ayah.
"Iya ayah. Ayah tenang saja." Jawab Aurora.
Clarissa dan Aurora sangat menyayangi adik laki-laki mereka. Walau beda ibu tapi mereka satu ayah itu yang membuat mereka berdua meyayangi Julian.
Selesai sarapan Aska langsung pergi kekantor untuk mencari tau penyebab saham perusahaan menurun.
*****
Di tempat Vania dia sudah bersiap untuk kekampus, Saat dia menutup pintu dia melihat kearah jalanan Arvin sudah menunggu nya.
Arvin yang melihat Vania sedang mengunci pintu keluar dari mobil. Sedangkan Vania berjalan kearah keluar pagar rumah nya.
"Pagi tuan putri." sapa Arvin.
"Mana ada tuan putri cuci piring atau baju. Jangan panggil saya seperti itu gak pantes."
"Ayo masuk saya antar kamu kekampus saya akan pastikan jika kamu benar - benar sudah masuk kelas."
Arvin membukakan pintu mobil untuk Vania dan dia pun masuk kedalam mobil, melaju dengan santai mengantar Vania sampai kekampus. Saat sampai Arvin memberikan apa yang dia beli untuk Vania sarapan.
"Ini bawa dan jangan lupa di makan." perintah Arvin.
"Kenapa kamu baik banget dan mengurus saya seperti ayah saja. Saya gak mau nanti ada yang cemburu jika kamu bersikap berlebihan terhadap saya." ucap Vania.
"Siapa yang cemburu saya belum punya pacar, tapi calon istri ada." jawab Arvin.
"Ya itu calon istri kamu, saya takut dia cemburu." jawab Vania.
"Dia gak akan cemburu orang calon istri saya ada di samping saya. Ayo turun jangan banyak berpikir yang bukan - bukan."
"Kamu gak mau cari kerjaan apa gitu. Sayang kan gelas kamu gak di gunakan."
"Iya nanti saya cari kerjaan. Kamu gak tau siapa saya?" Tanya Arvin.
"Saya tau kamu keponakan ayah nya Daffa, tapi kan kamu juga harus cari kerja masa hidup hanya mengandalkan apa yang di berikan oleh om kamu."
"Iya ratu ku saya akan cari kerja agar bisa menafkahi kamu." jawab Arvin dengan senyum.
Arvin bukan berniat berbohong terhadap Vania, dia belum siap untuk mengatakan jika dia pemilik 2 perusahaan milik kedua orang tuanya. Arvin akan cerita setelah Vania bisa menerima dia dengan baik.
Mereka berdua turun dari mobil, Arvin memastikan Vania benar - benar masuk kedalam kelas. Aurora yang melihat Arvin bersama dengan Vania merasa heran dan langsung mendekat kearah Vania.
"Lho Van bukan nya kemarin kamu sudah berhenti kuliah! Kenapa kamu masuk lagi?" Tanya Aurora.
"Itu bukan urusan kamu jangan pernah dekati Vania lagi." ucap Arvin kearah Aurora.
"Arvin - Arvin miskin aja sombong. Hanya karena kamu saudara Daffa kamu bisa bersikap sombong. Lihat mobil saja pasti nya pemberian dari ayah nya Daffa sudah sombong begitu." ucap Aurora.
Arvin memang tak memperlihatkan siapa dia karena dia ingin orang terkejut, saat tau siapa pemilik perusahaan Samudra grup dan Samuel Evano grup. Dua perusahaan besar peninggalan kedua orang tua nya. Hingga perusahaan Daffa dan perusahaan milik ayah Daffa dan Aurora ada di dalam genggaman perusahaan milik nya.
kan kalian sepasang kekasih
Dasar daffa lelaki brengseknya gak ketulungan😠😠😠😠
mau Sam Vania,tapi tidak mau melepaskan anak manja itu
dan rakus
untung z Arvin keburu datang,, nikahin Vania Vin,, Vania udah minum obat buat P*r*n*s*ng, kasian dia takutnya malah tersiksa,,,
Arvin lg luka z bisa²nya ya curi² kesempatan/Facepalm/ btw Arvin harus bangga loh karena dia pria pertama yg bisa cium Vania/Chuckle//Chuckle/
siapa ya kira² yg mau culik Vania??Daffa kah??
yakin bgt si pasti orang tuanya si Daffa gak bakalan merestui hubungan kalian.