Clara seorang gadis cantik yang ingin menuntut balas atas kematian keluarga nya ,yang di lakukan oleh sahabat ayah nya sendiri dan untuk melancarkan aksi nya dia mendekati anak bungsu dari pembunuh itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Clara terus saja mencari dan memeriksa ruangan yang kosong dan Clara pun masuk ke ruang penyiksaan yang agak sedikit gelap dan pengap
" Kenapa ruangan ini sangat bau amis sekali seperti amis darah " ujar Clara lirih sambil terus berjalan masuk ke ruangan itu
Lalu mata nya menangkap ada seseorang yang sedang meringkuk di dalam ruangan pengap itu.
Dia mencoba membuka pintu sel itu tapi tidak bisa karena di gembok dan di pasangi rantai besar
Clara pun mencari kunci tersebut mana tahu tergeletak di daerah situ
Ternyata filling nya tepat ada beberapa kunci yang tergantung di sana
Clara mengambil semua kunci tersebut dan mencoba semua nya , akhirnya ada salah satu kunci yang bisa membuka gembok tersebut
" Kreaak"
Pintu besi itu pun terbuka dengan suaranya yang sedikit nyaring dan membuat orang yang berada di dalam ruangan itu menoleh ke arah pintu
" Siapa kamu nak ?" tanya pak tua itu ketika melihat Clara masuk ke dalam
"Anda tidak perlu tahu siapa saya yang terpenting anda harus keluar dari sini " ujar Clara sambil membuka gari di kaki orang tua itu
" Kamu tidak perlu repot-repot mengeluarkan saya dari sini , sekarang kamu pergi dari sini nanti anak buah Jimmy akan semakin ramai dan akan menangkap diri mu "ujar orang tua itu menolak kebaikan clara
" Bapak tenang saja saya akan menghadapi mereka tapi sekarang bapak harus keluar dulu dari sini " ujar Clara mencoba mengangkat tubuh orang tua itu untuk berdiri
" Aduh " ujar orang tua itu terjatuh lagi
" Maaf nak bapak tidak bisa berjalan kau saja yang pergi dari sini sekarang sebelum anak buah Jimmy ke sini " ujar pak tua itu menolak tangan Clara
" Tidak pak ,bapak harus ikut saya bapak akan saya papah keluar dari sini " ujar Clara sambil memapah tubuh pak tua itu keluar dari gedung tua tersebut.
Dengan susah payah akhirnya clara dan pak tua itu keluar dari dalam gedung itu ,dia membawa orang tua itu bersembunyi di balik semak semak yang agak tinggi karena Clara hendak mengambil motor nya yang dia sembunyikan di tempat lain .
" Bapak jangan kemana mana tunggu saja di sini saya mau ambil motor dulu " ujar Clara sambil berlari meninggalkan pak tua itu
Dari jauh Clara melihat ada mobil pick up yang menuju ke arah mereka dengan sigap clara bersembunyi di balik pohon besar supaya tidak ketahuan oleh mereka
***
Setelah merasa aman Clara pun keluar dari balik pohon dan mengambil motor nya yang dia sembunyikan di balik semak belukar
Dengan kecepatan tinggi dia menuju ke tempat pak tua itu dia sembunyikan dan membawanya keluar dari tempat itu
" Ayo pak saya bantu naik karena tadi saya melihat ada mobil pick up menuju gedung tua itu " ujar Clara sambil membantu pak tua itu untuk naik ke atas
Setelah pak tua itu naik Clara pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan hutan itu .
" Pegangan yang kuat pak " ujar clara lagi karena dia merasa pegangan pak tua itu mulai mengendor
Clara membawa pak tua itu ke sebuah rumah di ujung kampung yang memang sudah kosong dan di tinggal kan orangnya .
" Bapak untuk sementara tinggal di sini dulu nanti kalau sudah aman saya Carikan tempat yang layak dan memberitahukan kepada keluarga bapak " ujar clara sambil memapah tubuh tua itu masuk ke dalam rumah kosong itu
Rumah itu dulu nya rumah nya Rendi dan keluarga nya ketika dia masih kecil ,dan di tinggal kan mereka karena di kejar kejar oleh Jimmy dan anak buah nya
" Terima kasih nak ,ini rumah siapa ?" tanya pak tua itu sambil menatap rumah kosong itu
" Ini rumah keluarga saya dulu dan tidak di huni lagi " ujar Clara
Pak tua tersebut menatap sekeliling rumah tersebut seperti mengingat sesuatu
" Apa bapak pernah melihat rumah ini ?" tanya Clara lagi sambil menatap pak tua tersebut
"Tidak saya tidak pernah melihat nya " ujar pak tua tersebut karena dia belum bisa mengingat nya dengan jelas
" Ya sudah saya keluar dulu sebentar untuk membelikan makanan untuk bapak " ujar Clara sambil melangkah keluar
Clara pun keluar dari dalam rumah itu sambil melihat ke kiri dan kanan mana tahu ada yang mengikuti mereka .
Setelah itu dia pun menuju ke luar untuk mencarikan makanan dan keperluan pak tua tersebut selama berada di sana
Sedangkan Miko sedang menghadiri pelelangan para gadis gadis cantik di sebuah gedung milik mereka berada di sudut kota
Pelelangan itu secara langsung biasa nya pelelangan berlangsung secara online melalui situs .
Tetapi kali ini berbeda mereka melelang para gadis gadis tersebut dengan secara langsung
Para gadis di gunakan pakaian yang sangat seksi dan di rias secantik mungkin untuk memikat para pelanggan mereka
Sedangkan Miko menatap kasihan kepada para gadis itu sebenarnya dia tidak setuju dengan usaha gelap ayah nya itu ,tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena memang usahanya itu di lindungi oleh oknum polisi
" Miko kau kenapa seperti nya kau kurang menyukai acara pelelangan ini " ujar Jimmy kepada anak bungsu nya itu
" Aku tidak apa apa pa " ujar Miko menutupi ketidaksukaan nya
" Kau tidak boleh lemah Miko kau harus bisa seperti papa dan Abang mu itu " ujar Jimmy menasihati anak bungsunya itu
" Iya pa " ujar Miko datar
Acara pelelangan berjalan dengan lancar para gadis gadis cantik itu di bawa oleh para pria hidung belang
Sedangkan Jimmy tersenyum senang karena bisnis nya berjalan dengan lancar , beberapa gadis yang tidak laku di giring ke ruangan lain untuk memuaskan lelaki hidung belang .
"Ha..ha..ha."
" Terima kasih pak Jimmy saya puas dengan barang baru anda ,saya tunggu barang baru dari anda lagi " ujar klien Jimmy yang membeli gadis dari mall tersebut
" Itu sudah pasti pak David saya tidak akan mengecewakan mu ,nanti kalau ada barang bagus lagi pasti saya akan mengabari kamu " ujar Jimmy sambil memukul pundak David yang usia nya setara dengan anak sulung nya
" Kalau gitu saya permisi dulu tuan Jimmy " ujar David sambil menyalami Jimmy dan Riko
Setelah para tamu pergi dari tempat pelelangan itu ayah dan anak itu masih berkumpul di tempat itu
" Papa seperti nya acara pernikahan ku akan di gelar di rumah saja " ujar Riko ke papa nya
"Kenapa ?" ujar Jimmy sambil menghisap cerutu nya
" Karena mama ingin melihat acara ku " ujar Riko lagi
" Itu terserah pada mu saja dan papa minta jangan banyak mengundang orang luar " ujar Jimmy mengingatkan anak sulung nya itu
" Tidak pa aku tidak mengundang siapa pun " jawab Riko lagi
* Bagus itu " ujar Jimmy sambil berjalan keluar gedung
" Pa bang Riko apa aku boleh membawa teman perempuan ku ke acara mu nanti ?" Ujar Miko meminta izin kepada ke dua lelaki itu
" Wah anak bungsu papa sudah punya pacar rupa nya , silahkan kan saja papa tidak keberatan " ujar Jimmy senang sambil memukul pelan lengan anak bungsunya itu
" Terima kasih pa " ujar Miko senang
Lalu mereka pun menuju ke arah mobil nya hendak meninggalkan tempat itu
Tiba tiba saja Jack berlari ke arah mereka bertiga dengan wajah agak lain
" Bos Jimmy tunggu " ujar Jack menghentikan mereka bertiga
Mereka pun menoleh ke arah Jack dengan nafas yang ngos ngosan
" Ada apa om Jack apa ada masalah yang serius?" tanya Riko dingin
" Iya tuan Riko tahanan kita yang berada di gedung tua itu kabur " ujar Jack menjelaskan dengan gugup
" Apa !!"