Gadis culun berkacamata, berkepang satu dan memakai kaus lebar tidak ada satupun yang mau meliriknya.
Dijodohkan dengan ceo tampan, arogant, dingin dan mukanya rusak serta lumpuh.
Banyak orang yang berusaha memisahkan hubungan mereka, sanggupkah mereka menjalani pernikahannya ? atau berujung perpisahan ?
Karya novelku yang ke tiga semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Candra Kecelakaan
Pagi yang cerah Candra bersama asistennya Dio dan para pengawalnya berangkat menuju ke bandara.
Sampai di bandara mereka menaiki pesawat pribadinya menuju ke kota K. Singkat cerita mereka sudah sampai dan langsung menuju cabang perusahaan.
Begitu banyak pekerjaan dari berkas - berkas dan masalah pekerjaan. Candra dan Dio sangat sibuk mengerjakan pekerjaan yang tidak pernah habis - habisnya.
4 Hari Kemudian
Pekerjaan masih belum selesai mereka berdua ingin segera menyelesaikan mengingat tinggal 3 hari lagi pernikahan Candra.
" Tuan, besok ada pertemuan klien mereka ingin membahas proyek mall yang ada di kota P." ucap Dio
" Apakah tidak bisa diwakilkan olehmu?" tanya Candra
" Tidak bisa tuan mereka ingin bertemu langsung dengan tuan." jawab Dio
" Baiklah, sepertinya masih ada waktu semoga cepat selesai. Atur jadwalku Dio?" pinta Candra
" Baik tuan." jawab Dio
Merekapun melanjutkan pekerjaan hingga tidak terasa hari sudah malam. Merekapun pulang jam 11 malam hari sungguh hari yang sangat melelahkan bagi mereka berdua.
Pagi Hari
Pagi hari yang cerah Candra masih tertidur karena semalam banyak pekerjaan yang menumpuk hingga tubuhnya sangat lelah. Handphone Candra berbunyi, Candra sambil memejamkan matanya meraba - raba tangannya mencari handphonenya yang tergeletak di tempat tidur. Pas di cek ternyata kekasihnya Valen menghubunginya.
" Hallo Sayang.." panggil Candra dengan suara khas bangun tidur
" Sayang jam segini baru bangun?" tanya Valen
" Iya sayang, banyak pekerjaan yang menumpuk pulang sampai malam, badanku capek banget." ucap Candra.
" Kan ada asistenmu suruh aja dia ngerjain." ucap Valen dengan suara kesal.
" Dia juga sibuk, minta uang lagi kan?" tanya Candra karena Candra tahu kalau menghubunginya pasti mau minta uang lagi.
" Iya sayang, sayangku tahu saja makin tambah sayang, makasih sayang." jawab Valen manja mengubah suaranya yang kesal menjadi lembut.
" Apakah sih yang tidak buatmu sayang." goda Candra
" Ahhh semakin tambah cinta, kapan pulang? tinggal 2 hari lagi kita menikah." tanya Valen
" Besok pagi sayang, tidak sabar ya?" goda Candra lagi
" Iya sayang tidak sabar menyandang Nyonya Candra." jawab Valen manja sambil membayangkan dirinya menjadi nyonya.
" Tunggulah 2 hari lagi, sayang aku mandi dulu ya hari ini ada meeting dengan klien." ucap Candra.
" Ok. Jangan lupa transferannya." ucap Valen
" O****k. Bye." jawab Valen
" Bye." jawab Candra singkat
tut tut tut tut
Panggilanpun terputus, Candra menelephon Dio untuk menstransfer ke Valen sejumlah 50 juta kemudian Candra pun mandi, selesai mandi Candra bersiap memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh kepala pelayan.
Selesai berpakaian Candrapun mengambil tas dan turun tangga. Dio sudah menunggu di bawah kemudian merekapun pergi menuju restoran vvip tempat janji temu kliennya.
Pembahasan yang panjang akhirnya mendapat kesepakatan dan mereka masing - masing menandatangani dokumen tersebut, masing - masing memegang bukti dokumen asli. Merekapun makan siang bersama, selesai makan klien tersebut pamit untuk pergi ke kantornya.
Setelah kepergian klien, Candra mengajak Dio untuk pergi menyelesaikan sisa pekerjaan supaya besok bisa pulang.
" Maaf tuan ada kendala di proyek, mall yang kita bangun ambruk banyak pekerja yang terluka dan sudah dibawa ke rumah sakit. Kita hari ini harus pergi ke proyek untuk menyelidikinya." ucap Dio menjelaskan
" Hahh.. kenapa sih ada masalah padahal hari ini bisa selesai kerjaannya. Baiklah kita pergi kesana." jawab Candra akhirnya.
Merekapun pergi ke proyek untuk melihat dan mengecek mall yang ambruk. Mereka mengurus hingga malam hari.
Besok Candra berencana melanjutkan menengok korban para pegawainya dan memberikan kompesasi karena kecelakaan kerja.
Dua Hari Sebelum Pernikahan
Pagi hari Candra dan Dio berangkat ke rumah sakit dilanjutkan pergi ke perusahaannya.
Sampai di perusahaan mereka melanjutkan pekerjaannya yang sebentar lagi akan beres. Menjelang sore pekerjaan sudah selesai.
" Tuan ada masalah di pabrik cabang, pabrik terbakar." ucap Dio
" Apa???" teriak Candra frustrasi karena dirinya sebentar lagi akan menikah
" Iya tuan, kita harus kesana." ucap Dio
" Baiklah, mudah - mudahan cepat selesai masih dua hari lagi." jawab Candra
" Mudah - mudahhan tuan." jawab Dio
Merekapun pulang malam karena lelah dan besok mereka berencana mau pergi ke pabrik.
Hari Pernikahan
Begitu banyak pekerjaan dan masalah di perusahaan hingga Candra sibuk dan lupa kalau hari ini akan menikah. Ketika sibuk handphonenya berbunyi.
" Sayang, kamu sudah pulang kan hari inikan kita akan menikah?" tanya Valen
" Hah, apa hari ini?" tanya Candra terkejut
" Jangan bilang kamu masih kerja dan belum pulang dari luar kota?." tanya Valen curiga
" Maaf sayang, di kantor banyak masalah dan aku masih di kantor, aku benar - benar lupa kalau hari ini kita akan menikah. Maafkan aku ya?" pinta Candra
" Gimana sih sekarang pulang cepat 6 jam lagi acara pernikahan kita." omel Valen
" Baik sayang hari ini aku akan pulang." ucap Candra
tut tut tut
Suara handphone pun terputus, Candra langsung menemui Dio untuk menyelesaikan pekerjaan di pabrik dan Candra akan pulang duluan bersama bodyguard.
Di dalam perjalanan tidak henti - hentinya kekasihnya menghubunginya. Karena jarak dari kantornya Candra menuju ke bandara lumayan jauh membutuhkan waktu 2 jam lamanya.
Sampai di bandara Candra naik pesawat pribadinya. Sampai di rumah masih ada waktu 3.5 jam lagi. Candra terburu - buru masuk ke mansion mengganti pakaian pengantin kemudian bersiap - siap pergi ke gedung pernikahannya.
Selesai bersiap Candra pergi mengendarai sendiri tanpa membawa bodyguard sedangkan ibunya bersama sopir dan bodyguardnya. Jalanan sangat macet membuat Candra marah dan tidak henti - hentinya membunyikan klakson.
Macet yang berkepanjangan membuatnya gusar dan memutar balik mencari jalan alternatif. Handphone tidak henti - hentinya berbunyi Candra mengambil handphonenya dengan meraba - raba dengan menggunakan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya digunakan untuk memegang kemudi, sayang handphonenya terjatuh.
Candra mencari dengan meraba - raba di bawah kursi karena susah Candra menundukkan kepalanya ke bawah kolong mobil.
Candra menemukan ponselnya ketika selesai mengambilnya dan duduk dengan tegak Candra menatap ke jalan matanya membulat sempurna karena melihat mobil yang dikendarai masuk ke dalam jurang.
Candra berusaha mengerem mobilnya sambil berusaha membuka sealt bealt nya tapi sayang mobil yang dikendarai oleh Candra terguling - guling masuk ke dalam jurang.
Kaca mobil depan mengenai wajah dan tubuh Candra membuat Candra mengeluarkan banyak darah baik dimuka maupun tubuhnya membuat Candra pingsan seketika.
Klo ada yg mau paling liat bawah nya ( jaman sekarang meh nyari perawan susah/Facepalm//Facepalm/)
a