Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.
Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.
Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Kita Tak Akan Sama Lagi
"Gimana-gimana sayang...? Ternyata Kenzi punya anak laki-laki? " tanya bu Vika terkejut.
"Iya...jadi selama ini mantan istrinya menyembunyikan Kevin dari papa kandungnya." jawab Rania ketika mereka sedang duduk bersantai di ruang tamu yang tak terlalu luas di paviliun.
"Ya Allah, tega ya mantan istrinya.Trus sekarang muncul lagi mau minta balikan sama Kenzi? " tanya bu Vika sembari menaruh bantal kursi diatas kedua pahanya dan satu lengan kirinya disandarkan di sandaran kursi.
"Iya bun. Tapi mas Kenzi meyakinkan hal itu tak akan pernah terjadi. Karena dia tidak bisa melupakan perselingkuhan yang dilakukan oleh mantan istrinya." jawab Rania.
"Memang menyakitkan Nia. Ada salah karyawan di kantor, dia juga bercerai karena istrinya selingkuh. Setelah dicerai, pria idaman lainnya gak mau menikahi mantan istrinya. Padahal udah sering celap celup kembang kuncup. Trus ajak balikan, udah ogah dia. Yang namanya selingkuh itu penyakit. Pasti nanti diulangin lagi, hanya sedikit yang bener-bener bisa tobat nasuha. " ujar bu Vika.
"Ya itu kali yang ada dibenak mas Kenzi bun. Dia hanya ingin membangun rumah tangga dengan wanita yang gak neko-neko dan mau menerima putranya. " tukas Rania sembari memainkan tassel diujung banyak sofa yang dia taruh diatas kedua pahanya.
"Trus kamu gimana setelah tahu dia ada anak? Tetap mau dilamar dia? " tanya bu Vika.
"Iya bun, mas Kenzi serius menjalin hubungan dengan Nia. Dan dia tegas bahwa aku lah masa depannya dan mantan istrinya sudah menjadi masa lalunya. Yang penting aku juga mau menerima Kevin, karena pastinya Kevin akan ikut tinggal bersama kami nanti setelah menikah." jawab Rania.
"Mau diambil hak asuhnya? tanya bu Vika.
" Katanya mau mengajukan hak asuh bersama. Mungkin ya seminggu tidur dirumah papanya, seminggu lagi di rumah mamanya." jawabnya.
"Kasihan ya anak korban perceraian. Harus kesana kemari. Beda kalo salah satu orang tuanya meninggal. Gak perlu wira wiri kayak setrikaan. Seperti kamu, kan otomatis ikut bunda. Tapi sesekali bunda ajak kamu berkunjung kerumah kakung dan eyangmu." ucap bu Vika.
"Nanti hari jumat, dia bersedia datang ke restoran dapur ndeso bun. Mungkin akan mengajak putranya juga. "
"Bunda harus kasih tau om dan tante kamu, biar gak bingung. Besok aja waktu sarapan, kita cerita ke om dan tante."
Rania menganggukkan kepalanya. Bisa kebayang raut wajah kebingungan om dan tantenya. Rania saja bingung mendengar keruwetan cerita Kenzi.
******
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Vina sudah datang kerumah keluarga Yoshikuzi, niatnya mengantar Kevin karena rindu ingin bertemu papanya. Dan tentu saja, Vina juga ingin sekali menemui Kenzi untuk merayunya kembali menikahinya.
Kenzi waktu itu habis pulang lari pagi di run track bersama Tommy di area lapangan komplek perumahan mereka. Dan semenjak kakak beradik duren ini sering olahraga disana, jumlah kaum hawa yang joging di pagi hari, termasuk bu Ratih, janda tetangga Tommy yang rajin mengirim makanan dengan modus syukuran.
Mungkin jika di Muri ada kategori syukuran paling sering di adakan maka bu Ratih lah pemenangnya. Walaupun yang dikirim nasi kotak cuman keluarga Yoshikuzi.
"Papa..." panggil Kevin ketika melihat papanya berjalan menuju carport.
Tommy dan Kenzi terkejut melihat Vina dan Kevin datang pagi-pagi kerumah mereka berdiri di depan pintu utama yang baru saja dibuka oleh Ayumi.
Kevin berlari menghampiri papanya dan Kenzi pun berlutut dan memeluk putranya.
"Pagi sekali kamu ke sini? " tanya Kenzi.
"Kangen sama papa. " jawabnya polos.
"Kevin memang biasa bangun pagi? " tanya Kenzi.
"Iya papa." jawabnya.
"Salim dulu sama paman Tommy. " tukas Kenzi lalu berdiri dan menyuruh putranya mencium tangan Tommy.
"Kevin sudah sarapan? " tanya Tommy.
"Belum paman. Ini masih pagi, Kevin hanya minum susu segelas." jawabnya.
Tommy dan Kenzi tersenyum, begitu juga Vina, dia menghampiri Kenzi.
"Maaf aku pagi-pagi ke sini. Kevin sangat merindukanmu. " tukas Vina tersenyum.
"Ajak Kevin masuk, kita sarapan bersama. " ujar
Tommy lalu meninggalkan Kenzi bersama Vina dan Kevin.
"Ayo Kevin kita masuk kerumah, kak Hana pasti sudah mandi untuk bersiap-siap berangkat sekolah. " ucap Kenzi lalu menggandeng Kevin menyusul Tommy masuk rumah dan tidak menghiraukan Vina.
Vina menghentakkan kakinya di carport dengan kesal.
"Kamu tidak mengajak aku masuk Ken? " tanya Vina sambil membalikkan tubuhnya melihat ke arah Kenzi dan Kevin yang sudah berada di teras.
Kenzi menoleh dan melihat raut wajah Vina sambil mengernyitkan dahinya.
"Belum disuruh masuk ya tadi?" tukas Kenzi dengan raut wajah datar dan
Gubraakkk...
"Bangke kamu Ken. " Vina ngedumel dalam hati.
"Masuk Vin. " ujar Kenzi lalu dia melanjutkan jalannya masuk ke rumahnya.
"Kevin! " sapa Hana ketika baru saja menuruni anak tangga setelah memakai seragam sekolahnya.
"Itu bener kan, kak Hana sudah bersiap-siap mau berangkat sekolah." tukas Kenzi lalu menurunkan Kevin dari gendongannya.
Hana tanpa dikomando menarik tangan Kevin dan mengajaknya menuju ruang keluarga. Sedangkan Kenzi hendak pergi mandi.
"Baby sitternya tidak ikut Vin? " tukas Tommy.
"Lagi cuti, karena ayahnya sakit. " jawab Vina yang akhirnya ikut bergabung dengan Hana dan Kevin duduk disofa ruang keluarga.
"Oya Hana sudah salim dan cium tangan dengan tante Vina? " tanya Tommy.
"Belum papa. " jawab Hana lalu dia turun dari sofa dan menghampiri Vina salim dan cium tangannya.
Vina tersenyum dan sempat mencubit gemas pipi Hana yang penurut sekali. Dulu Vina sempat menyukai kakak iparnya, tapi setelah mengenal Tommy, Vina bosan dengan tipe laki-laki seperti Tommy yang hidupnya datar, terlalu serius dan tipikal pria introvert. Berbeda dengan Kenzi yang supel, agak slengekan dan tentu saja pembawaannya yang cool membuat Vina klepek-klepek.
Tapi kenapa Vina masih berselingkuh ?
Karena dia tipe ambisius, bosan dengan kehidupannya yang standart, membuat dirinya ingin mencoba hal baru, sayangnya yang dicoba adalah jatuh cinta sesaat dengan pria lain.
Vina diam saja di ruang keluarga dan melihat seluruh anggota keluarga sedang sibuk bersiap diri hendak berangkat beraktivitas.
Tak berapa lama, semua anggota keluarga siap untuk sarapan. Vina ikut bergabung sarapan dengan keluarga Yoshikuzi. Vina duduk di sebelah kanan Kevin.
"Ken, besok sepertinya Kevin akan menginap disini. Aku ada keperluan kerja di Singapura. " tukas Vina.
"Tentu saja kami senang jika Kevin menginap disini." sahut Kenzi.
"Kevin mau tinggal bersama papa besok? " tanya Vina.
"Mau mama. " jawab Kevin.
Semua tersenyum mendengar jawaban Kevin. Bahkan Hana senang ada temannya dirumah.
"Kevin kamu tidak sekolah? " tanya Hana.
"Belum sayang, adik Kevin masih terlalu kecil untuk sekolah. " jawab Ayumi.
"Baby sitternya kapan kembali? " tanya Kenzi.
"Mungkin minggu depan dia sudah bisa bekerja lagi. Kamu tidak keberatan kan,aku titipkan Kevin disini? ujar Vina sambil menatap wajah Kenzi.
" Tidak keberatan sama sekali. " jawab Kenzi dan tersenyum melihat putranya.
Dengan Kevin menginap dirumah keluarga Yoshikuzi tentu dengan leluasa Kenzi mengajak Kevin untuk bertemu dengan Rania dan keluarga nya besok lusa.
Setelah sarapan bersama. Kevin dan Vina harus meninggalkan kediaman Yoshikuzi karena semuanya akan pergi beraktivitas. Kenzi menggendong Kevin menuju mobil Vina.
"Besok papa tunggu Kevin dirumah. " ucap Kenzi setelah mendudukkannya di car seat.
"I love you papa. " ujar Kevin dan membuat Kenzi terharu lalu mencium putranya.
"Thanks Kenzi." ucap Vina yang sudah duduk dibalik setir mobilnya.
Kenzi hanya menganggukkan kepalanya dan menutup pintu mobil. Kenzi lalu berjalan kembali menuju carport. Dia berdiri didepan mobil Vina. Lalu Vina membuka kaca mobilnya.
"Ken, aku harap kita ada waktu berdua untuk mengobrol lagi sperti dulu lagi. " tukas Vina tersenyum.
Kenzi sebetulnya enggan menanggapi ocehan Vina. Dia sudah terlalu malas berbicara dengan Vina. Bahkan melihat wajahnya pun Kenzi enggan.
"Jangan terlalu bermimpi Vin, karena hubungan kita tak akan pernah sama seperti dulu lagi. " ucap Kenzi.
"Kita lihat saja nanti. " jawab Vina tersenyum smirk.
