Kisah sepasang CEO yang merintis bisnis mereka dari nol dan pernah berkecimpung di dunia bawah, keduanya memiliki masalah dengan keluarga dan hubungan toxic mereka masing masing sehingga mereka sulit untuk mempercayai orang orang di sekitar mereka.
Mereka menggunakan dua nama, nama untuk di dunia bisnis sebagai CEO dan nama untuk kehidupan pribadi mereka. Mereka juga memilih hidup sederhana dan mengerjakan pekerjaan yang menjadi hobi mereka. Namun keduanya ternyata tinggal di sebuah apartemen dan unit mereka persis bersebelahan.
Tanpa mereka sadari, mereka ternyata klik dan saling jatuh cinta, namun mereka memakai identitas kehidupan pribadi mereka, tanpa mengetahui sisi kehidupan bisnis mereka satu sama lain walau perusahaan mereka bekerja sama. Walau saling mencintai, keduanya menyimpan rahasia terhadap satu sama lain sampai terbongkar suatu hari nanti.
Akankah mereka bahagia atau malah sebaliknya ?
Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, sedikit action, psikologi
100% dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2
Setelah selesai, dia membalik laptopnya dan memperlihatkan layarnya, isinya adalah spreadsheet atau lembar kerja berisi perincian uang yang di berikan oleh Ethan kepada keluarganya dan Katie. Terlihat jelas Ethan mentransfer sejumlah uang untuk ayah ibunya yang masih menyicil rumah mewah yang mereka huni sekarang, untuk cicilan mobil kakak nya Blake, untuk kredit kuliah Lauren walau dia sudah lulus dan untuk uang kuliah yang sekarang sedang di jalani Jake, secara diam diam selama tiga tahun terakhir walau tahun pertama dia masih di luar negeri.
Total nilai keseluruhan nya $ 310.000,- dan untuk Katie yang tinggal serumah dengannya, $ 223.000,- untuk biaya bulanan, belanja bulanan, jajan dan langganan wifi, streaming movie, maintenance mobil, dll. Ethan membuka aplikasi perbankan nya dan dengan sekali klik, seluruh transfer otomatis kepada keluarganya dan Katie langsung berhenti. Wajah Richard, Mallory, Blake, Lauren dan Jake langsung terkejut, raut wajah mereka langsung berubah menampilkan lima ekspresi selama lima detik, mulai dari kaget, takut, bingung, tidak percaya dengan apa yang di lakukan Ethan dan terakhir, memerah karena marah,
“Apa apaan ini, kamu tidak bisa seenaknya saja membatalkan transfer bulanan kita,” teriak Richard sambil menunjuk Ethan.
“Dasar anak durhaka, kamu berhutang sama kami, kami yang membesarkan kamu,” teriak Mallory.
“Kurang ajar kamu Ethan, kalau sampai mobil ku di sita bank, awas kamu,” teriak Blake.
“Jangan begitu kak Ethan, bagaimana aku harus melunasi hutang ke kampus ku,” teriak Lauren.
“Aku tidak mau berhenti sekolah, jangan keterlaluan kak Ethan,” teriak Jake.
Ethan hanya bersandar dan tersenyum senyum melihat seluruh keluarganya menunjuk dirinya, dia menoleh melihat Katie yang hanya diam menunduk dengan wajah pucat, sedih dan bingung harus bagaimana. Dengan santai, Ethan mematikan laptop kemudian menutup nya, dia memasukkan kembali laptopnya ke dalam tas punggungnya, kemudian berdiri memanggul tas nya tanpa memperdulikan keluarganya yang berteriak kencang menyebut dirinya dengan banyak nama yang sangat tidak enak di dengar. Ethan berjalan ke arah pintu keluar dan membuka pintunya, tapi sebelum dia melangkah keluar, dia berbalik,
“Oh ya, semua yang kalian lakukan, sudah aku laporkan ke polisi dan bank yang bersangkutan, kalian semua akan di tangkap dengan tuduhan pencurian uang, penipuan kredit terhadap bank, pemalsuan identitas dan khusus Katie, perceraian, kamu akan di beritahu oleh pengacara ku kemudian pihak bank akan menyita rumah ku yang kamu pakai karena aku menjualnya ke bank....lalu satu lagi, namaku sekarang bukan Ethan Norton, tapi Eric Reed (melihat ke arah Blake) coba cari nama ku di internet, Blake,” ujar Ethan.
“A..apa ? a..aku harus tinggal di mana ?” tanya Katie.
“Oh bukan urusan ku, silahkan tanya pada orang orang di sini, sepertinya mereka akan membantu mu karena mereka sudah membantu mu berselingkuh,” jawab Ethan santai dan mengangkat kedua bahu nya.
Blake langsung mengeluarkan smartphone nya, dia mencari nama Eric Reed di internet dan matanya langsung membulat,
“Spesialis dalam perbaikan, restorasi, kustomisasi dan pelapisan mobil antik dan mewah.....Reed’s Garage, repair shop and luxury cars dealership, CEO dan owner....Eric Reed,” Blake membaca website milik Ethan yang sekarang bernama Eric dengan perasaan tidak percaya.
Namun ketika Blake menoleh melihat wajah keluarganya dan Katie, wajah Richard dan Lauren langsung kaku karena mereka tahu persis orang bernama Eric Reed, seorang multimilioner yang memiliki bisnis automotif khususnya mobil mewah dan antik yang sangat mahal dengan cabang yang tersebar di beberapa negara bagian. Eric Reed juga investor utama di bank utama tempat Richard bekerja sebagai branch manager di salah satu cabangnya. Lauren bekerja sebagai marketing eksekutif di salah satu luxury cars dealership milik Eric dan mendapat penghasilan yang lumayan.
“Ah benar, satu lagi pah, mulai besok, investasi sebebesar $ 7.000.000,- dengan alasan penipuan, korupsi dan pencucian ulang yang di lakukan oleh salah satu manager cabang nya, percayalah aku punya data lengkap untuk itu, jadi siap siap menetap di penjara (menoleh melihat Lauren) Lauren, mulai senin besok, kamu sudah tidak perlu masuk kerja lagi, sebaiknya kamu mencari pekerjaan lain...oh tunggu, mungkin habis ini kamu sibuk untuk mengurus kasus penggelapan uang mu di dealership ku, mending cari pengacara untuk membela mu agar kamu tidak di penjara,” ujar Eric santai.
“Ti...tidak, jangan Ethan,” ujar Lauren terbata.
“E..Ethan, jangan lakukan itu, bagaimana aku bisa membayar semuanya kalau aku berhenti bekerja,” ujar Richard.
“Seharusnya papa berpikir tentang hal itu sebelum mengambil kredit menggunakan jaminan rumah ku dan memalsukan tanda tangan ku (menoleh kepada Blake) dan Blake, ijin perusahaan baru mu akan ku cabut karena tabungan ku kan yang di jadikan jaminan nya dan kamu mengambil kredit di tempat papa bekerja, jadi sekalian ok (menoleh melihat Katie) nah, selamat menikmati perjalanan hidup bersama suami baru mu Katie,” ujar Eric.
“Ethan...kita keluarga, kita harus selalu bersatu dan saling membantu, kita orang tua mu, apa begini cara kamu membalas orang tua yang mengasuhmu sejak kecil,” ujar Mallory.
“Mengasuh ku ? hmm...mungkin sampai usia 5 tahun ya, begitu aku mulai sekolah dan begitu Lauren kemudian Jake lahir, aku anak cadangan yang hanya sekedar hadir di rumah dan di beri makan seperti peliharaan, itu juga sebabnya aku pergi di usia 17 tahun tanpa menyelesaikan sekolah yang ku bayar sendiri tanpa campur tangan kalian untuk mengabdi pada negara (teknisnya sih benar, cuman beda jalur dari yang mereka kira).....jadi kita bukan keluarga, kita hanya kebetulan berbagi dna karena aku berasal dari kalian, anggap saja aku sudah mati agar lebih mudah, selamat tinggal,” balas Eric.
“Tapi kita orang tua mu, kita yang membesarkan mu, kita yang memberi mu atap, kita yang memberi mu makan,” teriak Mallory dengan wajah penuh air mata.
“Yap, bener, seperti yang ku bilang, cuman sampai lima tahun (berpikir) oh mungkin tujuh tahun, selebihnya kalian memberi ku sisa dari Blake, Lauren, Jake dan setelahnya, aku berhutang pada usaha ku sendiri sejak aku berusia 12 tahun, jadi...tiga tahun aku membantu kalian secara diam diam secara finansial, aku sudah melunasi jasa kalian,” balas Eric santai dan tenang.
Mallory pun terdiam, dia hanya bisa duduk dan menangis tersedu sedu yang terasa palsu seperti sandiwara tanpa penyesalan sama sekali karena dia sadar apa yang di katakan Eric benar, Lauren dan Jake hanya duduk terdiam dengan wajah pucat dan tubuh yang kaku. Eric berbalik kemudian berjalan keluar dari rumah tanpa menoleh kebelakang walau suara tangis, teriakan, orang yang menelpon dan lain sebagainya, terdengar bising di belakangnya. Tapi baru saja dia melangkah keluar, “tap,” lengannya di tangkap oleh Blake,
“Tu...tunggu Ethan, tolong jangan begitu, jangan bawa bawa polisi dan pengacara, kita keluarga, kamu adik ku, kita satu darah, aku minta maaf, aku tidak akan mendekati Katie lagi, dia yang datang pada ku, bukan aku yang menggoda dia,” ujar Blake.
“Haaaah....alasan klasik (berbalik dan melepaskan tangan Blake) langsung lempar kesalahan pada Katie, dengar ya, dari kecil kamu selalu menindas ku dan merasa dirimu berkuasa, sejak kecil kamu selalu mengambil apa saja yang menjadi milik ku, kita bukan keluarga Blake, kamu hanya orang yang kebetulan satu dna dengan ku (mendengar suara sirene) nah, mereka datang, silahkan tunggu ya, jangan lari karena percuma...oh dan kamu benar tentang satu hal, aku memang montir walau aku kaya raya,” ujar Eric.
“Tapi aku kakak mu, kakak kandung mu, keluarga mu,” teriak Blake.
“Nope, kamu bukan kakak ku, aku anggap kakak ku sudah mati ketika dia mulai meniduri istri ku,” balas Eric.
Blake terdiam tanpa bisa biara apa apa, Eric berbalik lagi, dia berjalan ke arah sebuah mobil BMW i8 berwarna hitam yang terparkir agak jauh di seberang pagar rumah. Blake yang melihat mobil Eric menjadi sangat kaget, dia tidak menyangka kalau adik nya yang selama ini dia anggap sebagai montir ternyata multimilioner yang bekerja sebagai montir. Ketika Eric membuka pintu nya naik dan masuk, tiba tiba “driiing,” sebuah telepon masuk ke dalam smartphone nya, dia melihat layarnya, tersenyum dan mengangkat nya,
“E...Ethan, tolong jangan begini, a...aku mengaku salah, aku memang bodoh karena bisa tergoda oleh Blake, aku benar benar berbuat kesalahan fatal, tolong maafkan aku, aku tidak ingin berpisah dari mu,” ujar Katie.
“Kamu tidak berbuat salah kok, kamu itu memilih keputusan berkat ke egoisan mu, beda salah sama pilihan, salah itu lupa memasukkan cucian ketika hujan, pilihan berdasarkan keputusan itu terus menerus sampai satu tahun mungkin malah lebih, benar kan ?” tanya Eric.
“Tidak....aku salah, a...aku tidak tahu apa yang ku pikirkan waktu itu, Blake memanipulasi ku dengan kata katanya, tolong beri aku kesempatan sekali lagi, jangan ceraikan aku, aku...sedang hamil....anak mu,” jawab Katie.
“Katie, kamu sudah hamil dua bulan dan aku baru pulang kemarin setelah pergi selama enam bulan untuk ke kota di negara bagian lain kan, secara waktu dan hitungan matematika, tidak mungkin bayi yang ada di perut mu itu anak ku, jadi tolong jangan pakai cara itu untuk kembali kepada ku setelah kamu tahu siapa aku sebenarnya, Blake akan tanggung jawab soal bayi mu walau dia bokek sebab istri rahasia nya sudah tahu, dia akan menceraikan Blake kemudian mengambil semua milik nya yang di berikan orang tua nya kepada diri nya, silahkan tampung kakak ku yang bokek dan tidak berguna itu,” ujar Eric.
Katie terdiam sejenak, Eric bisa mendengar kalau otak Katie sedang memproses apa yang baru saja di katakannya seperti prosesor komputer, sepertinya Katie tidak tahu kalau Blake sudah memiliki istri yang tidak di perkenalkan kepada keluarganya dan menikah tanpa bilang bilang, tentu saja sebagai mantan agen rahasia, Eric mengetahui semuanya,
“Huh....Blake...punya istri ?” tanya Katie.
“Ya, namanya Christina, usia 31 tahun sama seperti Blake, mereka teman kuliah dan menikah dengan Blake selama 8 tahun, tempat tinggalnya di kota sebelah, di rumah atas nama dia yang di pakai tinggal bersama Blake, dia bekerja sebagai seorang pengacara, tidak punya anak dari Blake, dia sudah tahu apa yang di lakukan Blake, dari menyembunyikan keberadaan keluarganya, mengaku entrepeneur dan berselingkuh dengan mu dengan dalih perjalanan bisnis selama beberapa hari, sekarang dia berniat menceraikan Blake melalui kantor pengacara nya,” jawab Eric sambil tersenyum.
“Ti...tidak, a..aku benar benar salah, Blake tidak ada artinya sama sekali buat ku, dia bukan seperti yang ku pikirkan, cuman kamu yang ada di hati ku, tolong Ethan, jangan campakkan aku, aku benar benar mencintai mu,” ujar Katie putus asa.
“Cinta ya ? kamu tidak mencintai ku karena sampai sekarang saja kamu masih tidak mengerti apa yang menghancurkan pernikahan kita, bukan karena kamu tidur sama Blake dan sekarang mengandung anak nya, bukan karena kamu belanja habis habisan menggunakan uang hasil jerih payah ku, kamu menghancurkan dasar dari pernikahan dan cinta, yaitu kepercayaan dan saling menghormati, karena orang yang mencintai seseorang tidak akan mengkhianati orang yang di cintai nya dengan cara yang sangat menyakitkan, jangan pernah hubungi aku lagi,” balas Eric sambil mematikan smartphone nya.
Dia menutup pintunya dan menaruh smartphone nya dalam posisi terbalik karena banyak pesan juga telepon yang masuk dari semua orang di dalam dan pada akhirnya dia mematikan smartphone nya. “Vroooong,” dia langsung memacu mobil nya melintasi jalan yang sepi meninggalkan dan memutuskan hubungan dengan keluarganya.