Istriku Selingkuhan Bapakku

"Wah enaknya merk apa ya. Yang ini apa yang ini. Lihat komposisi sama nilai gizinya dulu ah," Gumam Maria sambil melihat beberapa jenis susu.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu ?" Ucap salah satu pegawai mini market tersebut.

"Oh iya mbak, ini saya bingung susu yang bagus untuk program hamil."

"Mbak nya lagi program hamil ? Yang bagus yang ini mbak. Jangan lupa juga disertai minum asam folat dan vit e agar kandungan nya berkualitas dan bisa menghasilkan anak yang pintar," Ucap pegawai tersebut.

"Oh jadi susu saja gak cukup ya mbak ?"

"Iya mbak, harus di dampingi makanan bergizi dan vitamin nya."

"Oke kalau gitu saya pilih yang ini ya mbak."

"Baik, silahkan ke kasir untuk pembayaran nya."

Maria pun pergi ke kasir dan membayar susu yang telah ia pilih. Setelah membayar, ia pergi menuju apotek untuk membeli vitamin seperti yang disarankan oleh pegawai minimarket tadi. Sesampainya di apotek ia bertanya kepada apoteker apa saja yang di perlukan untuk program hamil. Apoteker pun menyarankan beberapa vitamin untuk Maria.

Semua yang Maria perlukan sudah di dapatnya, Mari pun langsung pulang. Sesampainya dirumah, Maria disambut Yanu yang sedang menikmati segelas teh dan makan keripik yang Maria beli tadi.

"Kok lama banget ma ?" Tanya Yanu.

"Aku sekalian ke apotek beli beberapa vitamin."

"Buat apa ?"

"Gimana sih, katanya suruh program hamil."

"Oh iya... Iya... Jangan marah gitu dong. Jelek loh," Ucap Yanu merayu Maria.

"Biarin, udah jelek dari sononya emang."

"Istriku cantik kok. Sini duduk sini temani aku."

"Aku mau buat susu dulu."

"Oke sayang, aku tunggu."

Maria masuk kedalam menuju dapur untuk membuat susu dan meninggalkan Yanu sendirian.

"Dari mana ma ?" Tanya Ashka yang melihat mama nya dari tadi keluar.

"Habis beli susu sama vitamin buat mama."

"Mama sakit ?"

"Nggak sih, tuh bapakmu minta anak."

"Hah! Bapak minta anak lagi ? Kurang apa anak dua ? Aku kan udah gedhe ma. Udah smp loh ma, bentar lagi masuk sma. Masa iya punya adek bayi," Ucap Ashka keberatan.

"Bilang ke bapakmu kak. Mama cuma nurutin kemauan bapakmu."

"Ya ma, aku tanyakan ke bapak. Bapak mana ma ?"

"Tuh, lagi makan keripik," Ucap Maria sambil menunjuk.

Ashka keluar menghampiri Yanu.

"Pak!"

"Kaget bapak le, ada apa kok teriak gitu panggil bapaknya ?"

"Bapak mau buatin Ashka adek lagi ? Bapak kan tau Ashka udah smp dan sebentar lagi mau sma pak. Malu lah pak, masa punya adek bayi lagi."

"Lah kan gak apa-apa le. Lucu loh, apalagi adeknya cewek."

"Tau ah terserah bapak aja," Ucap Ashka lalu pergi masuk kedalam kamar.

Maria yang melihat perselisihan antara bapak dan anak malam itu hanya terdiam dan melanjutkan kegiatan nya membuat susu lalu keluar menuju Yanu.

"Masih mau lanjut ?"

"Iya. Aku ingin punya anak perempuan walau hanya satu."

"Oke lah."

"Yuk bikin."

"Ntar aja. Masih sore, anak-anak belum tidur."

"Langit udah gelap gini bilang masih sore."

"Ya kan langitnya doang yang gelap mas, jam nya masih jam tujuh. Tunggu anak-anak tidur dulu lah."

"Iya deh. Ma," Panggil Yanu.

"Ya mas ?"

"Besok kalau punya anak mau kamu nama kan siapa ?"

"Aku ada yang kasih tau baru-baru ini."

"Siapa yang memberi tau ?"

"Entahlah, orangnya cantik pakai gaun merah. Dia bilang kalau aku harus menamai anakku nanti Andrinara Saptha Bhumi."

"Artinya apa ma ?"

"Andrinara itu nama belanda mas, yang artinya penguasa. Kalau Saptha Bhumi itu artinya tujuh lapisan inti bumi."

"Wah lumayan berat ya nama nya."

"Entah, aku cuma bilang sesuai yang disampaikan sama perempuan yang aku temui."

"Kamu ketemu dimana ma ?"

"Di dalam kamar. Tau-tau muncul aja di pojokan pintu."

"Ngeri ma."

"Kok ngeri ? Wujud nya kan cantik."

"Kamu gak takut ma ?"

"Nggak, sudah biasa."

"Maksudnya ?"

"Ya aku sudah biasa lihat begituan mas. Ada yang cantik, ada yang buruk. Sudah biasa mas."

"Kamu bisa lihat begituan ma ?"

"Loh kamu gak tau toh mas ?"

"Mana mas tau kalau kamu gak bilang sayang. Ini aja mas baru tau pas kamu bilang."

"Aku bisa lihat gituan dari kecil mas. Dulu aku sering di bilang gila sama orang-orang. Terus teman-teman sebayaku banyak yang gak mau berteman sama aku karena takut. Bahkan dulu pas waktu kecilku, aku berteman sama hantu noni belanda namanya Caroline Van de'Burst. Carolina mati gegara diseret dan ditembak. Lalu mayatnya di tenggelamkan dilaut. Dia kan anak orang Belanda dengan gundik. Lah peraturan dulu, keturunan Belanda dengan gundik harus di pulangkan ke Belanda ikut bapaknya. Saat perjalanan nya itu, dia sama bapaknya di seret dan di tembak mas. Dia cantik, selalu temani aku main. Kalau ada orang yang niat jahat dia pasti muncul dengan muka serem."

"Dia kemana sekarang ma ?"

"Udah tenang."

"Kok bisa ?"

"Arwahnya cuma mau cari keberadaan ibunya aja."

"Udah ketemu ?"

"Udah, ibunya udah meninggal. Di makamkan di daerah sini."

"Di Klaten ?"

"Iya mas. Ibunya kalau gak salah namanya Sartiyem. Makamnya di atas bukit daerah Bayat Klaten kalau gak salah. Aku lupa-lupa ingat."

"Walah kasihan ya. Memang jaman dulu kejam."

"Iya mas. Untungnya aku di jaman sekarang. Kalau aku dijaman dulu ya mungkin bernasib sama kayak Caroline mas."

"Iya ma. Gak kerasa ya kamu cerita sudah hampir jam sembilan malam. Yuk masuk ma, kita bikin dedek."

"Ah mas ini. Hayuk," Ucap Maria malu-malu.

Mereka berdua pun masuk dan melanjutkan kegiatan nya berdua malam itu.

Bersambung....