NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Bunda Nining dan Mba Tari datang ke Jakarta namun tak seorang pun dari Putra dan putrinya yang dia temui. Bunda Nining benar-benar di kuasai oleh Mama Retno untuk persiapan pernikahan Agnes dan Radit. Bahkan Bunda Nining dan Mba Tari pun menginap di rumah Mama Retno. Mereka tak henti-henti membicarakan mengenai persiapan pernikahan Agnes dan Radit.

"Bunda, Agnes atau Manda juga ga bisa di temui?" Mba Tari.

"Jadwal kuliah mereka padat Tar. Saat mereka rehat kita malah yang ada janji dengan WO." Bunda Nining.

"Kalo mereka menginap di sini juga kasian ya Bun. Jarak dari sini ke kampus jauh." Mba Tari.

"Iya Tar. Ya sudah biar saja mereka jangan di ganggu." Bunda Nining.

"Rasanya greget aja gitu ya Bun. Udah satu kota juga kita ga bisa ketemu." Mba Tari.

"Kamu itu. Jangan samakan kota ini dengan kampung kita." Bunda Nining.

"Hehehe.. Iya Bunda.." Tari.

Hari ini hari terakhir Mba Tari dan Bunda Nining berada di Jakarta. Mama Retno benar-benar membuat jadwal mereka padat. Namun, Mama Retno tak lupa membelikan Bunda Nining oleh-oleh untuk tetangga dekat dan besan Bunda Nining yakni Ibu Alma ibu dari Manda.

Sama halnya dengan Bunda Nining dan Mba Tari. Agnes dan Manda pun merasa kesal karena mereka berdua tidak bisa menemui Bunda Nining di karenakan jadwal yang padat. Bahkan di hari terakhir Bunda berada di Jakarta pun mereka berdua tidak bisa menyempatkan bertemu.

Sebenarnya bisa sana mereka bertemu saat makan malam namun Bunda Nining melarangnya mengingat Manda yang tengah berbadan dua. Bunda Nining tidak ingin terjadi sesuatu dengan menantu dan calon cucunya. Karena Ikbal di buat sibuk di kantor ketika Radit dan Arif sedang keluar kota. Selalu begitu. Ikbal hanya akan di bantu sekretaris Arif saja.

"Huh... Ini kok nyebelin banget sih tugasnya." Keluh Agnes.

"Astaga! Kamu yang otaknya di atas rata-rata saja bisa mengeluh apalagi aku Nes." Manda.

"Terus gimana sama gw coba." Indah.

"Ish.. Bukan itu maksud gw." Agnes.

"Terus?" Tanya Indah dan Manda kompak.

"Kenapa harus banyak gini sih kan gw jadi ga bisa ketemu sama Bunda." Agnes.

"Yang sabar... Besok-besok kita bisa ketemu sama Bunda." Manda.

"Iya duh... Besok gw anter ke kampung lu deh biar puas lu." Indah.

"Terserah. Udah ayo lanjut." Agnes.

"Lah, yang minta berhenti siapa?" Manda.

Mereka pun kembali mengerjakan tugas mereka di taman yang berada di area kampus karena masih ada jam perkuliahan. Sambil mengisi waktu luang mereka mencicil tugas dosen yang menurut mereka cukup menyita waktu.

"Hi Girls..."

"Ish.. Ngapain lagi sih ni anak." Indah.

"Astaga urus Nes." Manda.

"Ngapain lu?" Indah.

"Gw boleh pinjem Agnes sebentar dong.." Diki.

"No."

"Ngga."

"Wow... Kompak bener. Agnes aja ga protes. Sebentar kalian kan bisa bareng-bareng lagi nanti." Diki.

"Ga bisa Dik. Nanti tugas kita ga kelar-kelar ampe lebaran monyet." Indah.

"Lah, tugas mah tinggal lu kerjain Ndah ga ada hubungannya sama Agnes." Diki.

"Ada dong. Agnes kan otaknya kita mah tinggal ngerjain doang." Indah.

"Ah dasar lu kuliah cuma modal gaya doang otak ga ada." Diki.

"Udah sana ah... Bodo amat gw mo modal gaya atau apapun yang penting lu jangan deket-deket Agnes ntar bisa-bisa cacingan Agnes deket-deket lu." Usir Indah.

"Dih,,, Agnes,, cantik... Ikut Abang Diki dulu yuk ke kantin kita ngobrol-ngobrol sambil makan siang dulu. Biar otaknya fresh lagi buat ngerjain tugasnya." Bujuk Diki.

"Maaf ya Dik. Gw lagi buru-buru ngerjain tugas ini. Gw pengen cepet-cepet ketemu Bunda gw jadi gw harus selesai sekarang." Agnes.

"Mau abang bantuin ga?" Diki.

"Ga ada!."

Bukan Agnes yang menjawab melainkan Manda dan Indah yang menjawab Diki dengan kompak.

"Astaga kalian berdua kenapa sih?" Diki.

"Udah sana ih ganggu aja deh lu." Manda.

"Jangan ngambek sama gw Man ntar anak lu mirip gw lagi kan brabe ntar." Diki.

"Dih, ngawur. Amit-amit jabang bayi deh." Ucap Manda sambil mengelus perutnya.

Setelah beberapa waktu Diki terus membujuk Agnes dan selalu Agnes menolak ajakannya akhirnya Diki pun mengalah. Dirinya memutuskan untuk memesan makanan di kantin untuk mereka makan bersama di taman sebagai teman untuk mengerjakan tugas mereka.

Diki memang ikut bergabung bersama ketiga sahabat itu tapi dirinya tak mengerjakan tugas apapun dirinya malah main game di ponselnya karena semua tugas kuliah nya di kerjakan oleh orang kepercayaannya.

"Manda,"

"Eh, iya ada apa Yu." Manda.

"Hm... Saya mau pesen kue buatan kamu untuk besok apa bisa?" Ayu.

"Hah! Kenapa mendadak?" Manda.

"Iya maaf. Toko kue langganan ibu saya mendadak cancel pagi tadi jadi saya cari lagi. Eh, saya ke inget sama kamu. Apa bisa?" Ayu.

Ayu teman satu kelas juga dengan mereka namun penampilannya bisa di bilang cupu. Tidak ada yang nak berteman dengan Ayu. Hanya Agnes, Indah dan Manda yang masih mau berkomunikasi dengan Ayu. Namun, Ayu pun masih ragu untuk bergabung dengan mereka bertiga.

"Memangnya kamu mau kue apa? Kalo bisa pasti gw bikin." Manda.

"Kue ini." Ayu memperlihatkan chat nya bersama ibunya kepada Manda.

"Besok untuk jam berapa?" Manda.

"Jam 4 sore." Ayu.

"Boleh bisa." Manda.

"Beneran?" Ayu.

"Iya. Tapi nanti di ambil aja ya ke rumah soalnya ga ada yang antar." Manda.

"Ya udah nanti saya ambil ke rumah Manda. Terima kasih ya Man. Uangnya saya transfer sekarang." Ayu.

"Boleh." Manda.

Manda pun memberikan nomor rekening nya pada Ayu setelah men total semuanya. Setelah berhasil di transfer Ayu pun berpamitan pergi untuk mengabari ibunya jika kuenya sudah ada. Agnes menatap Manda meminta penjelasan mengenai pesanan kue tersebut karena bisa di pastikan dirinya pun akan terlibat dalam pembuatan kue tersebut.

"Tenang,, lu pasti ga percaya kalo gw bilang kue apa yang dia minta." Manda.

"Apapun yang pasti tetep aja kita mesti bikin." Agnes.

"Santai... Nanti malem gw bikin atau besok pagi sebelum berangkat kuliah." Manda.

"Gw rasa lu salah jurusan deh Man. Pantes nya lu masuk jurusan tata boga." Indah.

"Emang aneh ni orang." Agnes.

"Ye,,, Ini tuh cuma hobi aja. Ga mau di seriusin." Manda.

"Idih ga di seriusin gimana lu? Ga serius tapi lu jual aneh lu." Indah.

"Tenang, nanti gw traktir es krim." Manda.

"Gw juga kan Man?" Diki.

"Apaan lu main nyamber aja." Manda.

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!