NovelToon NovelToon
My Husband Is Not Mine

My Husband Is Not Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Tunangan Sejak Bayi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zaenab Usman

Menikah karena perjodohan orang tua, tidak menghalangi cinta antara Farrel dan Anastasya. Namun, hubungan yang tadinya sudah indah harus hancur berkeping-keping karena pemuda itu lebih mementingkan sahabat, daripada Tasya istrinya sendiri. Sehingga tidak tahu bahwa istrinya mengidap penyakit mematikan. Segalanya terbongkar setelah Tasya mengalami kecelakaan bermotor yang hampir menghilangkan nyawa gadis itu. Hal itu pula membuat Tasya koma hingga bertahun-tahun lamanya.

Bagaimanakah kisah rumah tangga pasangan remaja tersebut? Akan kah Farrel dan orang tua Anastasya menyesal sudah mementingkan hal lain daripada gadis malang tersebut? Jangan lupa tinggalkan jejak biar Mak Autor semagat nulisnya ya🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berjuang Melawan Maut.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

... HAPPY READING... ...

.

.

Seakan-akan, kedua kakinya sudah tidak memiliki tulang lagi untuk melangkah. Itulah yang Farrel rasakan saat ini. Untuk sampai ke rumah sakit pun memerlukan waktu beberapa puluh menit. Karena dia hampir menabrak kendaraan lainya bila tidak berhenti sejenak guna menenangkan dirinya.

Malam yang tadinya cerah, tiba-tiba saja hujan besar dan tidak berhenti sampai saat ini. Alam semesta benar-benar ikut menangis. Seperti mana kesedihan yang dirasakan oleh penduduk bumi.

"Tasya... " gumam Farrel melangkah masuk ke rumah sakit yang masih terlihat ramai oleh keluarga pasien yang di rawat di sana. Pemuda itu memarkirkan asal kendaraan mewahnya karena yang ada dipikiran Farrel saat ini hanyalah sang istri. Gadis yang dia bicarakan kejelekannya bersama Renata. Padahal seharusnya dia merahasiakan hal tersebut dari orang lain.

"Gue mohon, jangan kenapa-napa ya. Jika itu sampai terjadi, maka hidup gue akan hancur," ucap pelan pemuda itu lagi. Karena sudah tahu letak ruangan UGD, jadi dia langsung menuju ke sana. Namun, Farrel tidak melihat keluarganya ataupun keluarga Tasya di tempat tersebut.

"Sus, apakah ada korban kecelakaan bernama Tasya yang dibawa ke rumah sakit ini?" tanya Farrel dengan suara bergetar ketika menyebutkan nama Tasya.

"Hanya ada satu pasien yang masuk malam ini, kak. Dia seorang wanita dan benar sekali habis kecelakaan," jawab suster tersebut memanggilnya kak.

"Iya, itu istri saya. Dimana dia sekarang? Apakah sudah diruang rawat intensif," tanya pria itu menunjukkan betapa dia khawatir.

"Belum. Saat ini dia lagi di ruang operasi. Silahkan naik ke lantai empat. Disitulah tempat ruangan operasi berada," tunjuk sang perawat dan Farrel langsung masuk lift menuju tempat istrinya berada saat ini.

"Sya, gue minta maaf," batin Farrel berusaha menahan dirinya untuk sampai ke tempat tujuannya.

"Nak, kamu sudah datang," seru Nyonya Risa yang sejak tadi menangis.

"Mama, mana Tasya? Dia baik-baik saja 'kan?" tanya Farrel melewati tubuh mamanya dan menatap penasaran pintu ruangan operasi.

"Keadaannya, mama juga belum tahu seperti apa, sayang. Ketika kami datang ke rumah sakit, istrimu sudah di bawa ke dalam ruangan operasi. Karena jika menunggu kita datang, takut bila nyawanya tidak tertolong," jawab wanita setengah baya itu yang semakin menangis.

Tubuh Farrel hendak merosot ke lantai. Namun, tiba-tiba kerah bajunya langsung di cengkraman erat oleh lelaki yang dia panggil papa.

"Ini kan yang kamu inginkan? Jika kamu tidak mau menerima pernikahan kalian, kenapa tidak menolaknya sejak awal, Farrel? Kenapa, hah! Kenapa!" Tuan Hendrawan yang murka langsung berteriak marah. Beliau tidak bisa menahan emosinya lagi. Karena tadi dia melihat Farrel bersama Renata.

"Papa, sudah, pa. Tolong jangan marah pada anak kita. Semua ini terjadi karena mama. Andai mama tidak menyuruhnya datang ke hotel Kendari, maka Tasya tidak akan mengalami kecelakaan," ucap Nyonya Risa menyapih suaminya yang hendak memukul putra bungsu mereka.

"Tidak! Mama tidak bersalah. Jika anak bodoh ini tidak berhubungan dengan Renata, maka Tasya tidak akan pernah mengalami kecelakaan." Tuan Hendrawan menjawab cepat. Lalu beliau mendorong kasar tubuh putranya hingga terjungkal ke atas lantai.

"Jika sesuatu yang buruk terjadi pada menantuku, maka pada saat itu juga, kamu bukan lagi anakku, Farrel." Lanjut beliau menatap tajam anaknya. Farrel yang tidak tahu apa sebenarnya yang sudah terjadi hanya diam saja dan kembali berdiri.

"Dra, bagaimana keadaan putriku?" tanya orang tua Tasya disaat mereka masih bersitegang.

"Dokter belum ada yang keluar dari dalam," jawab Tuan Hendrawan jengah. "Aku kira kalian tidak akan datang sebelum melihat jasadnya terbujur kaku," ejek lelaki itu geram pada sang besan. Selama ini bukan Tuan Hendrawan tidak tahu bahwa sang menantu kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Namun, beliau juga tidak bisa ikut campur masalah tersebut, selain memberikan Tasya perhatian lebih dan menganggap seperti mana putrinya sendiri.

"Apa maksud mu, Dra? Tentu aku akan datang karena Tasya adalah putriku. Jangan bicara gila, kamu," hardik Tuan Erwin tidak terima perkataan sang besan sekaligus temannya.

"Aku benar kan? Bukankah pekerjaan adalah segalanya bagi kalian. Sehingga tidak tahu apa yang terjadi di---"

"Papa, sudah! Cukup, pa. Tasya di dalam sana lagi bertaruh nyawa. Tidak seharusnya kalian bertengkar. Lebih baik kita semua berdo'a untuk keselamatannya," potong Nyonya Risa dalam tangis nya. "Bagaimana bila mimpi itu menjadi kenyataan. Bagaimana bila Tasya pergi meninggalkan kita semua? Bagaimana, pa?" lirih wanita itu lagi. Sehingga redam lah amarah suaminya.

Kleeek!

Mendengar suara pintu ruangan operasi di buka. Membuat mereka semua mendekati dokter yang keluar dari sana dan bertanya.

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Farrel pun ikut bertanya khawatir. Membuat sang dokter menarik napas dalam-dalam dan menatap semuanya satu persatu.

"Kemungkinan untuk selamatnya sangat kecil. Mungkin, bila hanya kecelakaan, masih bisa kami usahakan. Namun, ini, selain luka yang dialaminya tujuh puluh persen, penyakitnya juga sudah stadium akhir. Tidak akan ada manusia yang bisa selamat, kecuali atas takdir yang kuasa," jelas sang dokter membuat mereka semua terkejut.

"Memangnya istri saya sakit apa, Dok? Kenapa Anda membuat kami semakin khawatir," bentak Farrel menarik jas sang dokter. Sama persis seperti yang dilakukan oleh papanya tadi.

"Farrel, tenanglah, Nak. Biarkan Dokter Gavin menjelaskannya," kata mamanya Tasya yang sama menangis sejak tahu putrinya mengalami kecelakaan.

"Dok, tolong beritahu kami, apa yang terjadi pada anak saya?" kata Tuan Erwin.

"Huh!" melihat mereka semua yang tidak mengerti ucapannya, membuat dokter itu menghela nafas sebelum menjelaskan. Dia bisa menyimpulkan bahwa tidak ada yang tahu penyakit pasiennya.

"Tuan Erwin, sesungguhnya, putri anda lagi sakit kanker stadium empat. Apakah kalian tidak tahu hal itu? Sekarang katakan pada saya, bagaimana kami menyelamatkan nyawanya. Jika keadaannya seperti ini," jelas dokter itu.

Deg!

Jantung Farrel seakan berhenti pada saat itu juga. Bagaimana mungkin dia tidak tahu masalah sebesar itu.

"A--apa? Putri saya sakit kanker stadium empat?" ucap mamanya Tasya yang tubuhnya ditahan oleh suaminya. Wanita itu hendak terjatuh ke lantai.

"Iya, benar sekali, Nyonya. Putri kalian mengidap penyakit kanker." Dokter tersebut membenarkan.

"Thanks ya, Rel. Atas tumpangannya. Ini untuk yang terakhir kalinya gue naik mobil Elo." Farrel mengingat kembali ucapan Tasya tadi pagi. Dimana dia dengan tega menyuruhnya turun dari mobilnya hanya karena perkataan Tasya membuat Renata-sahabatnya tidak nyaman. Membuat air mata pemuda itu menetes begitu saja. Padahal pada saat itu hari gerimis mau hujan.

"Jadi benar, kertas yang gue temukan di kamar itu elo yang punya, Sya? Kenapa Elo enggak pernah memberitahu gue kalau Elo lagi sakit. Apakah Elo sengaja melakukannya karena marah sama gue?" gumam Farrel hanya bisa menyesal atas sikapnya pada sang istri. Wanita yang saat ini sudah diambang maut. Jangankan karena penyakitnya, keadaan Tasya saja sangat parah karena kecelakaan tersebut. Lalu bagaimana mungkin gadis itu bisa melewatinya. Dokter saja putus asa sebelum melakukan tindakan.

"Untuk salah satu keluarga, tolong ikut saya! Ada beberapa formulir yang harus ditandatangani. Jika operasi ini gagal, dan pasien tidak selamat, maka tidak ada yang bisa kalian salahkan. Karena kami pun tidak mau hal ini terjadi. Namun, yang jelas kami, tim dokter terbaik di rumah sakit ini, lagi berjuang untuk menyelamatkan nyawa putri kalian, sebisanya," ucap dokter itu. Karena hal itulah dia keluar dari ruang operasi. Untuk memberitahu keadaan pasien mereka.

... BERSAMBUNG... ...

1
dewi yunita
lanjut thor
Ira Tri puspita
ini gak update lg y thor
Fera Susanti
masih sebel sama farel
Harun Gayam
lemot athornya g niat up seminggu srkali kadang sebulan sekali lucu
Harun Gayam
aithornya banyak bngt alasan klo g up bilang aj g up tp jgn salahkn readers klo ngasih rate rendah pake marah² lg lucu.
Yeni Astriani
farel..farel udh jelas klo renata itu pelakor berkedok sahabat, dn jgn byk berjanji krn tak satupun janji mu itu kau tepati, dosa
JC
biarin tasya di urus sama dokter thorr sapa tau dokternya punya anak yg jg berprofesi dokter bisa sembuhin tasya biar kapok si ikan sarden makarel biar gigit jari sono sama si rere rere lanjutt thorr semangatt
Nofita Sari
betul urus saja bisnis mu jngan peduli'in tasya dn farel urus saja renata sono...biar tasya d urus dokter...
klo udh begini semua pada nyesel..
kmarin² kmana aja d saat tasya butuh perhatian udh nggk ngasih perhatian malah d katain anak gk berguna kna tampar pula..
Mrs.Riozelino Fernandez
😭😭😭😭😭😭😭
Mrs.Riozelino Fernandez
good papa 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Thavyra
janji" mulu tp ngk pernah di tepati, jadi kalp tasya ngk sadar lo bakal sama renatai donk...
rachma yunita
makan itu penyesalan rel.. semoga aja klo pun selamat, tasya bakal hilang ingatan ttg Farel dan ortu nya.. memori ttg orang yg nyakitin hilang aja..
Neneng Dwi Nurhayati
bagus
holipah
omong kosong lu farel waktu dia d dekat mu kamu g perduli & d turunin d jln skrng udah ky gini nyesel bt apa
Nasira✰͜͡ᴠ᭄•§¢•
up bnyak"🤣🏃🏃
Ulfah Putri
sukurin nyesel juga dah gak guna makarel.
amilia amel
biarkan Tasya lupa dengan Farrel dan orang tuanya, yang diingat hanya mertuanya...
biar Farrel merasakan mengejar cinta Tasya, dan orang tuanya pun sama
Yasmin Titik
ok. di tunggu kelnjutanya
Ira Tri puspita
kalaupun farel kmbali dengan tasya ,biar pelakornya gak menang gpp thor,tp tolong buat farel tersiksa dulu ,,setidakny dengan lupa ingatannya si tasya
Mrs.Riozelino Fernandez: bener banget...atau bisa di pisahkan dulu la,biar Tasya diurus mertuanya.tinggalkan Farel yang bodoh.
tapi aku klo bisa gak balikan lagi.biar Tasya dapat yang lebih tulus mencintainya
Thavyra: harus berjuang dulu, soalnya kalau gampang baikan nanti kelakuan farrel ngk berubah", kalo bisa bikin farrel bucin angkut, sampek alergi sama cewek yg bukan istrinya
total 3 replies
Thavyra
udah pernah liat surat dokter lu malah ngk nanya ke tasya, malah lebih milih meduliin sahabatlu yg mukanya dua...
sekarang waktunya buat lu nyesel atas semua perbuatan lu, dah punya istri malah di abaiin demi cewek yg bukan tanggung jawablu rel
lo marah letika tasya sama sahabat Cowoknya tp lo ngk sadar sikap lo lebih parah... walau sahabatlo mau bunuh diri itu bukan urusan lo, bisa kan minta tolong org lain...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!