Orang bilang jatuh cinta berjuta rasanya dan semua orang menantikan kisah cinta termanisnya di masa putih abu-abu, masa-masa yang paling manis dan penuh kejutan di sepanjang hidup. Namun bagi Ayra gadis cantik nan ceria tetapi skeptis dengan pernyataan itu akibat masa lalu yang pahit, telah membuatnya ragu akan bahwa cinta bisa membuat seseorang bahagia. Ayra mencoba menutup hatinya rapat-rapat, meyakini bahwa kebahagiaan hanya ilusi yang berakhir dengan kekecewaan.
Namun di tengah keraguan dan kehidupan yang tenang itu, Ayra bertemu dengan dua laki-laki yang perlahan mengubah dunianya. Akankah Ayra akan kembali merasakan 'heartbeat' di masa SMAnya dan memberanikan diri untuk mendapatkan kisah termanis dihidupnya dengan laki-laki impiannya? Atau justru ia akan terjebak di masa lalu di antara dua pilihan yang sama-sama memikatnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweetpao11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 - Truth or Dare?
Usai liburan ke pantai, Ayra, Melody, Gefano, Lucas menghabiskan waktu liburannya dengan piknik bersama. Mereka berempat masing-masing membawa makanan-makanan yang menurut mereka enak, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan. Ayra membawa nasi ayam kecap manis dan beberapa jajanan makanan ringan seperti keripik singkong dan jus jeruk, sedangkan Melody membawakan banyak jajanan berbagai jenis rupa dan membawa piring anyaman bambu dan gelas kertas untuk mereka gunakan. Hal serupa juga dibawakan oleh Gefano dan Lucas.
Saat diperjalanan menuju tempat piknik mereka asyik tertawa bercengkrama satu sama lain sampai tak terasa mereka sudah sampai di tempat tujuan. Sesampainya di tempat tujuan mereka berempat mencari posisi duduk yang paling enak dengan hawa adem, strategis dengan angin semilir dan tidak terganggu dengan orang lain.
Gefano dan Lucas pun langsung berinisiatif menggelar tikar yang sudah dibawa, sedang Ayra dan Melody berperan untuk menata piring, gelas dan jajanan yang sudah mereka siapkan.
"Cas, tolong ambilin sendok dong dalam box, " pinta Ayra saat menata gelas.
"Oke cantik, pesanan segera datang," goda Lucas sambil menyerahkan sendok.
"Makasih Cas."
"Ada lagi gak cantik?" tanya Lucas yang seketika membuat Gefano menatap dan mengerutkan kedua alisnya pada Lucas, seperti ada amarah yang tertahan.
"Enggak ada."
"Genit banget sih lo Cas," ucap Melody heran.
"Biarin, Ayra kan emang cantik, emangnya lo marah-marah mulu," ejek Lucas.
"Sialan lo Lucas, mulutnya minta diruqyah!" ucap Melody kesal.
"Udah-udah jangan pada ribut, ngeganggu orang lain tau," lerai Gefano yang melihat tingkah Lucas dan Melody, sedangkan Ayra hanya menggelengkan kepalanya pelan.
Setelah makanan, minuman serta jajanan telah siap mereka duduk berdekatan menghadap danau kota yang jernih, bercengkrama memahami satu sama lain.
"Eh gimana kalo kita main truth or dare? berani gak?" tantang Lucas.
"Main pake apa?" tanya Ayra pelan.
"Pake kartu lahhh, nih gue bawa kartunya, " ucap Lucas sambil menunjukkan segepok mainan kartu tersebut.
"Woww, prepare juga lo Cas, " puji Melody kali ini.
"Iyalah, gue gitu loh!" sombong Lucas.
"Trus nama-namanya mau dispin pake hp atau gambreng aja?" tanya Ayra.
"Mending main manual aja ga sih Ra, gambreng aja, iya gak Gef?" sahut Melody.
"Iya mending manual."
Setelah itu mereka pun melakukan gambreng kemudian mengambil kartu sesuai urutan kartu yang sudah dikocok. Urutan pertama Melody - Lucas - Gefano dan terakhir Ayra.
Mereka mengambil kartunya masing-masing, dan akan mengungkapnya berurutan sesuai urutan gambreng, pertama Melody mengambil kartu dan membukanya.
"Dare, omg! "
Setelah terungkap, Ayra, Lucas dan Gefano berdiskusi memberikan ide tantangan untuk Melody. Melody pun menunggunya dengan deg-degan.
"Tantangannya adalah... lo lompat kodok dari sini ke ujung pohon itu, hehe pliss jangan marah ya Mel, ini ide dari Lucas, " kekeh Ayra.
"Sialan lo Cas, ada dendam ya lo sama gue hah?! "
"Marah-marah mulu lo Mel, udah lakuin aja buruan, resiko dapet dare ya ahahah," ejek Lucas sambil menyesap minumnya.
Melody pun menuruti tantangan tersebut dan lompat kodok sejauh ujung ke ujung, sedangkan mereka bertiga dalam suasana canggung usai Melody menjalankan tantangannya.
Setelah sepuluh menit berlalu, Melody pun kembali posisi semula di kain tikar dan sekarang giliran Lucas yang memainkan kartunya.
"Truth."
"Dih curang lo dapet truth, harusnya lo dapet dare ya," protes Melody.
"Iri tanda tak mampu boz. "
Kali ini giliran Melody yang turut serta berdiskusi memberikan pertanyaan jujur kepada Lucas.
"Adakah cewek yang lo suka sekarang? sebutin inisialnya dan ciri-cirinya," kali ini Gefano yang memberikan pertanyaan kepada Lucas.
"Ada donggg," Lucas tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya, "inisialnya dari A, orangnya ceria, suka minum berbau teh rumput, rambutnya letoy kayak ilalang, dah puas?"
"Ciri-ciri macem apa itu anjirr?! " protes Melody, sedangkan Gefano dan Ayra hanya terdiam.
Gue? batin Ayra dalam hati saat mendengar ucapan Lucas.
Nyeleneh banget sih, tapi kenapa cluenya kayak mengarah ke gue? atau feeling gue aja ya? batin Ayra bertanya-tanya.
Diam-diam ternyata Gefano melirik Ayra.
"Heh kasih tau yang bener napa!" kesal Melody.
"Itu udah bener, udah gantian giliran Gefano sekarang, " ucap Lucas mengalihkan kekesalan Melody.
Kini saatnya giliran Gefano, dengan perlahan ia mengambil kartunya dan membuka kartunya, dare.
"Yah gak seru! seorang Gefano dapet dare, padahal gue maunya dia truth," ucap Lucas.
"Heh napa sekarang malah lo yang protes!" ucap Melody.
"Biarin lah, suka-suka gue!"
"Jadi apa tantangannya? " tanya Gefano.
"Oh iya bentar, kita diskusi dulu bro, " ucap Lucas dan kemudian dengan sengaja merangkul bahu Ayra tapi tidak merangkul bahu Melody.
"Sekarang lo koprol dari sini ke ujung danau trs balik lagi ke sini jalan aja gak usah koprol lagi," ucap Ayra dengan sedikit khawatir.
Gefano pun langsung melakukan tindakan yang diminta tanpa pikir-pikir lagi, sedangkan Melody melirik penasaran dengan Ayra dan memperhatikan raut wajahnya yang sedikit khawatir?
Ternyata kekhawatiran Ayra salah, Gefano ternyata sangat pandai melakukan koprol dan bahkan seperti sudah terlatih. Mereka bertiga menunggu kembalinya Gefano ke tempat.
Setelah Gefano kembali, kini giliran Ayra mengambil kartunya dan membukanya, dan Ayra sedikit terkejut, ternyata ia mendapatkan...
Yang tidak sesuai dengan dugaannya...
\=\=\=\=\=\=\=\=
