KARMA SANG MANTAN TERINDAH

Setelah mama memanggilku,aku pun ragu untuk turun menemui Leo,sudah ku bilang jangan macam-macam tapi ternyata Leo adalah orang yang sangat ambisius.

Aku yang tak punya pilihan lain pun bergegas turun menemuinya,terlihat Om Hasan yang sedang mengobrol dengannya.

"Eh Lydia!"ucap Leo

"Leo,ngapain kamu ke sini?"ucapku

"Maaf Lydia,aku tadi habis dari rumah saudaraku dekat sini,terus aku ingat ini jalan rumahmu makanya aku mampir!"

Terlihat sekali Leo yang berpura-pura menjadi temanku,tapi actingnya kaku sekali.

"Oh gitu ya!"jawabku cuek.

Om Hasan pun pergi meninggalkan kami berdua dan berkata,"yaudah om pergi dulu,mau anterin tantemu arisan!"

"Lhoh om,mau kemana sih,mama kemana?"

"itu mamamu lagi di kamar,besok kan udah mulai jadi orang kantoran,yaudah om pergi dulu Lydia, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam!"

Aku dan Leo pun saling tatap,aku mendekati Leo yang dari tadi menyembunyikan ekspresi kesalnya padaku.

"Ngapain kamu ke sini Leo,aku sudah bilang kamu jangan kesini,nanti mama tahu hubungan kita!"

"Sayang,aku nggak bisa kalau harus terus-terusan ngumpet kayak gini,aku kangen banget sama kamu Lydia!"

"Iya,tapi nggak gini caranya Leo,nanti kalau mereka tahu kita pacaran apa reaksi mereka,apa pandangan mereka kepadaku?"

Leo menarik tanganku dan berkata,"Dari tadi aku disini,tapi nggak kau buatin minum Lyd?"

Leo sengaja memperbesar volume suaranya,mungkin agar mama mendengar pembicaraan kami.

"Iya iya aku ambilin minum dulu!"

Leo sangat kekanak-kanakan,sifatnya tidak jauh berbeda dengan Mario dulu,apa ia kedepannya juga akan menyakitiku.

Awal mula berpacaran denganku,Mario juga sangat bucin akut padaku,bahkan Terbilang juga over protective.

Dan sekarang aku dihadapkan dengan seseorang yang sifat bucinnya hampir sama dengan Mario.

Aku mengambil satu botol softdrink

"Nih minumnya!"

"Kok kasar gitu sih mbak,yang anggun dong!"

Aku menunjukkan ekspresi yang tak menyenangkan di hadapannya,karena dia tidak mematuhi aturanku dan membuatku sangat marah dengan kedatangannya disini.

"Leo,lebih baik sekarang kamu pulang,atau kita putus!"ucapku

Leo menatapku dan berkata,"Lydia,kenapa kamu sama sekali nggak pernah menghargai aku sebagai kekasihmu!"ucap Leo

Ake menunjuk ke arahnya,"karena kamu terlalu lebay,kamu ini seorang laki-laki Leo tapi kamu belum pernah menikah,kamu belum pernah merasakan berumah tangga!"

"Tapi umurku tidak jauh dari umurmu Lydia, seharusnya hubungan ini nggak jadi masalah kan?

"Aku bukan bicara umur,tapi kedewasaan kamu tahu betul dan aku juga sudah ngasih tahu kamu berkali-kali kalau aku dan Mario belum resmi bercerai, seharusnya kamu tahu aturan yang aku buat!"ucapku kesal.

Mario menatapku nanar,raut wajahnya menyiratkan penyesalan

"Maafkan aku Lydia, seharusnya aku nggak kesini menemuimu,kupikir kamu akan senang dengan kedatanganku tapi ternyata aku salah,mulai sekarang aku akan menjadi pria dewasa seperti yang kamu mau,maaf aku selalu membuatmu marah dan kecewa,aku pamit pulang dulu,sampaikan salamku pada Tante Hesti,om Hasan dan tante Arni, Assalamualaikum!"ucap Leo

"Leo bukan maksudku...!"

Leo pun tak menghiraukan ucapanku,mungkin aku terlalu keras kepadanya dan mungkin ia tersinggung dengan ucapanku tadi.

-------

"Lho mana Leo?"ucap mama

"Aku melirik kanan kiri dan berkata,"Leo ..Leo udah pulang ma,katanya ada urusan!"

"Oh gitu ya,Lydia mama cuma pesan kepadamu,jangan berhubungan dengan pria manapun untuk saat ini,karena kamu dan Mario belum resmi bercerai,jika ada orang tahu kamu punya pacar,nama baik kamu akan tercemar,mama cuma mengingatkan Lydia!"

Aku mengangguk membenarkan perkataan mama padaku,"Iya ma,Lydia tahu!"

"Lydia ke kamar dulu ma!"

"iya nak!"ucap mama

Aku bergegas pergi ke kamarku, rasanya membohongi mama adalah sebuah kesalahan fatal.

Aku dan Leo telah berpacaran dan jika mama mengetahui kebenarannya,itu pasti akan menjadi masalah besar bagiku.

Aku segera menghubungi Leo,untuk membicarakan masalah ini.

..........

"Hallo!"

"Hallo Leo, ini Lydia!"

Leo tertawa terbahak-bahak mendengar suaraku

"Hallo,Leo kamu kenapa?"

"ehh ehh ini sayangku ya,ternyata benar dugaanku,kamu kan tadi yang ngerjain aku lyd?"ucap Leo

"Iya iya aku ngaku salah,aku cuma mau nge tes kamu aja leo,tapi aku telfon kamu cuma mau bilang sesuatu sama kamu!"

"Apa,bilang aja!"

"Leo,mama kayaknya punya firasat kalau kita ada hubungan!"

"Terus?"Leo pun menjawab dengan nada datar

"Leo this is urgent,jika mama tahu kita sudah berpacaran,mama akan marah dan melakukan sesuatu!"

"Are you sure Lydia,mama kamu itu baik banget lhoh,tadi aja pas kamu belum turun nemuin aku,ia udah cerita tentang papa kamu dan kamu pas waktu masih kecil!"

"Ngarang kamu Leo,mama nggak bakal bahas privasi keluarga kita!"

"Yaudah terus maumu gimana sayang,aku harus gimana lagi untuk memperbaiki semuanya!"

"Gini saja,kamu dan aku nggak usah ketemu dulu Leo,kamu ambil cuti kamu dulu dan aku kerja seperti biasa,kayaknya mama nyuruh orang buat menyelidiki kita!"

"Lydia,kalau itu aku nggak bisa, sehari aja nggak ketemu kamu rasanya udah kayak setahun,gimana kalau berhari-hari,aku gak sanggup,lagian kita udah gede juga,30vs 31,ngapain juga mama kamu ikut campur urusan kita!"

Aku menahan amarahku kepadanya, sebisa mungkin aku harus terlihat tetap tenang,"Aku kan dah bilang Leo,ini menyangkut nama baik keluargaku,dan mama sangat menjaga itu.Apa kata orang kalau aku yang belum bercerai sudah berpacaran dengan pria lain!"

"Iya iya,aku mengerti,besok aku akan ambil cuti dan kamu baik-baik di kantor,nggak usah lirik sana-sini!"

"Iya siap pak Leo, terimakasih kerjasamanya pak, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam!"Leo menjawab salamku dengan nada kesal.

Aku tahu dia benar-benar mencintaiku,tapi aku tidak bisa jika harus mengorbankan nama baik keluarga kami.

Besok aku dan Leo akan berpisah sementara,setelah aku dan Mario resmi bercerai dan semua masalah selesai,aku akan berusaha untuk membuka hati dan cintaku pada Leo,seperti ia mencintaiku.

--------------

Hari ini,aku berangkat kerja menggunakan motor kesukaanku,mama menggunakan mobil mewahnya dan Tante Arni dengan mobil yang dibelikan papa tahun lalu

"Lydia,mobilmu kemana?"ucap Tante Arni

"Ada Tante di garasi!"

"Kenapa kamu pakai motor sih Lydia,nanti hujan baru tau kamu!"

"Nggak apa-apa Tante,Lydia pengen aja pakai motor ini,udah lama nggak pake,tante tenang aja Lydia bawa mantel kok!"

"Iya biarin aja Ar,Lydia itu kangen sama motornya ini,lagipula kantor dia juga nggak terlalu jauh dari rumah kita!"ucap mama

"Mbak tau kantornya Lydia?"

"Tau lah,punya Fernando Family!"

"Whatttttt?".Tante Arni seperti tidak percaya aku bekerja di perusahaan milik pak Fernando.

"Lydia,kamu beneran kerja di sana?"

"Iya lah Tante,nih lihat id card Lydia!"

Aku menunjukkan Id Card ku kepada tanten Arni,dan Tante Arni pun tak henti-hentinya membaca id cardku

"Lydia,denger-denger,pak Fernando punya anak laki-laki yang masih single,dan tampan banget,kamu kejar dia lydia!"ucap Tante Arni

"Arni, apa-apaan sih kamu ini nyuruh anakku yang enggak-enggak,ayo berangkat mana Hasan?"

"Itu mbak,mas Hasan masih siap-siap!"

"Yaudah,aku berangkat dulu ya ma,Tante, Assalamualaikum!"ucapku

"Iya nak hati-hati sayang, Waalaikumsalam!".

Seandainya Tante Arni tahu,bahwa putra pak Fernando itu adalah pacarku entah

bagaimana reaksinya.

Keluarga Fernando merupakan keluarga terkaya dan terkenal di kota ini,keluargaku masih tidak ada apa-apanya dibandingkan keluarga mereka,itu pun yang membuatku ragu untuk melanjutkan hubunganku dengan Galileo.

--Bersambung