NovelToon NovelToon
Dewi Mimpi

Dewi Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wulan241299

Dewi mimpi, yang memiliki gelar Alkasia yaitu taun putri dari alam langit menyelamatkan seorang laki-laki yang terjebak di alam hampa. Perkenalan yang secara kebetulan membuat ikatan keduanya menjadi tidak bisa di lepaskan. Dia memberi nama Yun Xi, ikatan cinta yang penuh gejolak dan perubahan. Membuat keduanya harus berpisah dan memulai kembali kisah di pertemuan keduanya.
Nantikan kisah cinta Dewi mimpi yang akan selalu update setiap hari.

(Cerita ini murni karangan yang saya buat berdasarkan imajinasi semata. Jika ada nama, tempat, waktu memiliki kesamaan semua murni ketidaksengajaan)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan241299, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecantikan dan keindahan

"Kalian sudah mencari tahu siapa perempuan itu?" kata Zui Yu pangeran ke dua di kerajaan siluman. Tatapan mata tajam menatap kearah dua pengawal yang sedang ketakutan.

"Pangeran kedua kami masih mencari tahu keberadaannya."

Ujar salah seorang dari pengawal, tubuhnya gemetar melihat laki-laki yang tengah duduk dengan cangkir berisi darah segar di tangannya.

"Tidak berguna," cambuk menghantam pengawal yang baru saja menyelesaikan kata-katanya.

Dia mati seketika.

Pengawal lain yang melihat itu terlihat ketakutan yang tidak bisa ia tahan lagi. Seluruh tubuhnya gemetar dan wajahnya pucat.

"Aku beri waktu tiga hari, jika masih tidak di temukan siapa dia. Kalian semua mati," tatapan tajam pangeran kedua menusuk ke arah pangawal di depannya.

"Baik," bangkit dan langsung pergi membawa jasad temannya yang sudah mati.

Cangkir cantik yang ada di tangganya terus ia mainkan. "Dia benar-benar cantik," meminum darah yang ada di gelas.

...................

Di pondok perbatasan dunia langit dan alam hampa. Dewi Alkasia terlihat duduk dengan tenang di kursi goyang miliknya. Dengan laki-laki yang sudah ia beri nama Yun Xi. Yun Xi duduk di hadapannya dengan secangkir teh yang hangat di tangan. Entah berapa lama dia sudah ada di pondok milik perempuan yang sudah menyelamatkan dirinya. Tapi dia merasakan kehangatan dan kenyamanan.

"Sudah lama aku meninggalkan tugas ku," menatap kearah langit yang sudah membiru. Semenjak Eci memberitahunya untuk membuka celah yang ada di pohon. Pondok menjadi lebih terang dari biasanya.

"Seorang Dewi juga bekerja?" kata Yun Xi menatap perempuan di hadapannya.

"Bisa di bilang seperti itu. Tapi itu pekerjaan yang menyenangkan. Menaburkan setiap mimpi di malam saat setiap jiwa beristirahat."

"Dewi mimpi?"

Dewi Alkasia tersenyum dengan wajah cantiknya. "Sekarang kamu sudah sembuh, nanti malam aku akan mengajak mu melihat dunia langit. Galaxy dengan taburan batu langit sangat indah dan memabukkan. Aku sangat menyukai keindahan di malam hari. Kamu pasti akan menyukainya juga."

"Iya," menyeruput teh yang ada di tangannya.

....................

Sedangkan di alam Kui, Pangeran keempat terilah bekerja cukup keras untuk mendapatkan perhatian peri Huan Qi. Semua pekerjaan berat atau pun ringan iya lakukan demi mendapatkan hatinya. Tapi perempuan di hadapannya terlihat tidak perduli. Tapi sikapnya meski dingin tapi sangat perhatian.

"Aaa..." merebahkan dirinya di tempat tidur. Sudah dua jam dia membelah kayu dengan kapak yang cukup berat. "Bukankah mereka siluman kenapa harus bekerja seperti manusia."

"Terlalu membosankan hidup dengan serba kekuatan. Bukankah lebih menyenangkan mengerjakan semuanya seperti manusia?" kata peri Huan Qi yang baru saja masuk kedalam rumah dan tidak sengaja mendengar perkataan pangeran keempat.

Pangeran keempat langsung bangun dan berdiri dengan semangat lagi. Dia tidak ingin membuat perempuan di hadapannya memandang dirinya seperti laki-laki yang manja. "Tentu, ini sangat menyenangkan dan bisa menambah stamina."

"Aku membawakan bubur dan sayuran, setelah makan kita akan pergi keluar."

Pangeran keempat terlihat bahagia dan makan dengan lahap. Peri Huan Qi juga duduk di hadapannya menemaninya makan.

"Siapa nama kamu?"

"Sudah lama aku ingin kamu mengatakan itu," menatap dengan senang. "Aku Zui Yuan."

"Setelah makan kita akan keluar," kata peri Huan Qi menatap laki-laki di hadapannya yang tengah makan dengan lahap seperti tidak makan berhari-hari.

"Baik," kata Zui Yuan yang masih mengunyah makanannya.

Setelah selesai makan meraka berdua berjalan keluar menuju kesuatu tempat. Tampat itu sangat lembab dan memiliki lumut hijau yang menempel di seluruh dinding batu. Gua yang tidak pernah ia bayangkan akan semengerikan ini.

"Apa yang kita lakukan di sini?" kata Zui Yuan yang binggung dan tidak mengerti kenapa dirinya di ajak ketempat yang mengerikan.

"Kamu akan tahu setelah sampai di ujung."

Mereka terus berjalan hingga sampai di tempat di mana ada seseorang dirantai dengan kuat. Pria cukup tua dengan wajah yang mulai mengerut. Tubuhnya bungkuk dengan rambut yang sudah memutih. Tapi anehnya, matanya memerah dengan tatapan yang menyeramkan.

"Dia siapa? Kenapa dia ada disini?"

"Dia ayah ku, dia terkena kekuatan dari iblis dan tidak bisa di sembuhkan. Dia hanya bisa di sembuhkan dengan bunga dari pohon Has yang ada di bukit terlarang milik raja siluman. Dan kamu ada pangeran."

Pangeran keempat terlihat terkejut. "Kamu tahu siapa aku?"

"Kamu selalu bilang diri mu pangeran, bukankah begitu?" kata peri Huan Qi menatap kearah Zui Yuan.

"Tentu saja aku pangeran," saut Zui Yuan dengan meninggikan dirinya. "Aku akan membantu mu, tapi?"

"Apa kamu tidak bisa?"

"Bisa, tapi hutan terlarang sangat sulit untuk di masuki," menatap tidak yakin kearah Huan Qi.

"Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia sudah terlalu lama terkurung di sini dan aku ingin dia cepat sembuh. Kamu bisa masuk ke hutan Gui pasti bisa masuk ke hutan terlarang," tatapan kekecewaan dengan harapan yang sudah tidak ada.

"Kamu jangan khawatir, aku akan mencobanya. Aku pasti bisa mendapatkan bunga dari pohon Has," pangeran keempat menyetujui dengan bodohnya.

Peri Huan Qi tersenyum menatap Zui Yuan yang mulai percaya diri dengan janjinya.

..................

Galaxy terlihat indah dengan warna menawan, miliaran batu langit bertaburan tanpa arah pasti. Dewi Alkasia mendekap tubuh Yun Xi dengan erat di pelukannya. "Aku juga tidak ingin seperti ini, tapi hanya ini yang bisa membuat mu pergi bersama ku melihat dunia langit di malam hari. Batu besar seperti kaca mengambang di angkasa. Itu adalah tempat Dewi Alkasia menikmati malam yang memabukkan. "Sudah sampai," kaki mereka sudah menyentuh tempat peristirahatan.

Dengan cepat Dewi Alkasia melepaskan tangannya yang terus mengikat pinggang Yun Xi. Tatapan mata itu terlihat indah, tidak seperti biasanya. Pandangan Yun Xi teralihkan menatap perempuan di hadapannya. Dia terlihat lebih cantik dari biasanya. Cahaya bulan memantul menerangi wajah yang bahagia. Pandangan lembut terus menatap tanpa bisa ia alihkan.

"Bukankah ini indah?" kata Dewi Alkasia menatap Yun Xi.

"Ah, iya."

Yun Xi terlihat gugup setalah dia tersadar. Ia alihkan pandangannya kearah batu langit yang bertaburan tidak teratur. Memang indah tapi tatapan mata di sebelahnya jauh lebih indah. Wajahnya memerah setelah tahu pemikirannya sendiri.

"Sudah waktunya," berlari dan terbang menuju batu langit di angkasa. Yun Xi hanya diam dan memperhatikan.

Tarian lambut dan indah membuat Yun Xi tidak bisa mengalihkan pandangan. Dia sangat cantik dan menawan. Tanpa sadar Yun Xi tersenyum menatap perempuan yang masih menari dengan keindahan.

Dewi Alkasia melompat dengan luwesnya dari batu yang satu ke batu yang lain. Tubuhnya sangat menguasai gerakan yang ia buat. Setiap dia melompat taburan cahaya keluar dari dirinya dan terjun ke bawah. Itu adalah mimpi setiap jiwa yang menantikan kehadirannya. Putaran demi putaran yang ia lakukan selalu ada tawa kegembiraan.

"Ini sangat indah," menatap kearah perempuan yang terlihat bahagia dengan apa yang tengah ia lakukan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!