Senson 1. Pernikahan Marcell dengan Gracella.
Senson 2. Pernikahan Markus dengan Caroline
Senson 3. Pernikahan Marcella dengan Jonathan
Marcella mengalami kecelakaan dan hilang ingatan hingga dirinya menikah dengan pria yang mengaku menolong dirinya. Namun di malam pertamanya dirinya tidur dengan pria asing dan melahirkan sepasang anak kembar.
Suaminya mau menerimanya walau bukan Ayah kandungnya namun di usia pernikahan menginjak 2 tahun suaminya selingkuh dan membawanya untuk tinggal bersamanya. Belum lagi Ibu mertuanya mendukung anaknya untuk menikah lagi membuat Marcella meminta cerai.
Apa yang terjadi selanjutnya? Yuk ikuti novelku
Noted :
Tolong jangan di boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update agar novel ini dapat bab terbaik. Terima kasih banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbongkar
"Pelaku yang menggantikan obat adalah Tante Veni." Jawab Steven.
"Siapa Tante Veni? Bagaimana bisa Tante Veni menukar obatnya?" Tanya Mike penasaran.
"Tante Veni adalah adik angkatnya Mommy. Orang yang tidak tahu berterima kasih di angkat anak tapi membalasnya dengan sangat kejam demi menguasai harta milik orang tuanya Mommy." Jawab Max sambil menahan amarahnya begitu pula dengan Maxi.
"Tante Veni yang tadi Max ceritakan ya? Yang selingkuh dengan mantan Mommy kalian?" Tanya Mike memastikan
"Benar Paman." Jawab Max.
"Bagaimana Tante Veni bisa menukar obatnya?" Tanya Maxi penasaran begitu pula dengan Mike dan Maxi.
"Ceritakan lebih lengkap." Pinta Mike penasaran.
"Waktu Tante Gracella dan Tante Maria pergi ke rumah sakit untuk mengecek ke dokter kandungan, tanpa sengaja temannya Tante Veni melihat Tante Gracella dan dokter Maria. Kemudian temannya langsung menghubungi Tante Veni untuk memberitahukan apa yang barusan dilihatnya." Ucap Steven menceritakan awal mula.
"Selesai telepon temannya menunggu Tante Veni datang sambil melihat Tante Gracella dan Tante Maria masuk ke dalam ruangan dokter kandungan. Setelah dua puluh lima menit Tante Veni datang bersamaan Tante Gracella dan Tante Maria pulang dari rumah sakit." Sambung Steven.
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Mike.
"Tante Veni menyewa beberapa orang untuk memata - matai Tante Gracella dan mencari identitas dokter kandungan serta petugas apoteker." Jawab Stevanus yang sejak tadi diam.
"Setelah beberapa kali menyelidiki Tante Veni menyuap dokter kandungan dan petugas apoteker untuk mengganti obat penguat kandungan dan obat vitamin dengan obat penggugur kandungan." Sambung Stevanus sambil menahan amarahnya.
"Apa!" Teriak Mike, Max dan Maxi dengan serempak.
"Apakah mereka melakukan permintaan wanita jahat itu?" Tanya Mike sambil menahan amarahnya.
"Jika mereka melakukannya, bukankah dokter dan petugas apoteker seharusnya menyelamatkan nyawa manusia?" Tanya Melani yang tiba - tiba datang bersama Putri.
"Mereka terpaksa melakukannya karena keluarganya di ancam sama orang suruhan Tante Veni." Ucap Stevanus.
"Obat itu tidak mengalami reaksi langsung karena itulah membutuhkan waktu berbulan - bulan." Sambung Steven.
"Apakah tubuhnya pernah tidak nyaman?" Tanya Melani sambil menahan amarahnya terhadap Veni.
"Pernah Mom, ketika Tante Gracella mengatakan ke dokter kandungan kalau perutnya tidak nyaman namun dokter kandungan mengatakan tidak apa - apa. Itu hal biasa karena hamil kembar tiga." Jawab Steven.
"Aku akan membuat perusahaan milik Mommy yang di rebut paksa sama Tante Veni dan Paman Brandon akan Aku retas agar sahamnya turun lalu Aku akan membelinya dengan harga sangat murah." Ucap Max tiba - tiba sambil mengotak atik laptopnya.
"Aku setuju Kak, kebetulan kita mempunyai tabungan yang sangat banyak jadi kita bisa membeli semua sahamnya." Ucap Maxi yang juga mengotak atik laptopnya.
"Jangan dulu, biarkan Paman dan Daddy kalian yang akan melakukan ini semua termasuk menangkap mereka." Ucap Mike.
"Tapi Paman ..." Ucapan Max terpotong oleh Mike.
"Kalian adalah ponakan Paman jadi sudah sepantasnya Paman menolong kalian." Ucap Mike.
"Apa yang dikatakan Paman kalian benar adanya lebih baik kalian fokus belajar dan serahkan ini semua ke orang dewasa." Sambung Melani.
"Terima kasih Paman dan Tante." Ucap Max dan Maxi dengan serempak sambil memeluk Mike dan Melani.
"Tidak perlu mengatakan terima kasih karena kita adalah keluarga dan sebagai keluarga harus saling tolong menolong." Ucap Melani.
"Sekarang sudah malam lebih baik Steven, Stevanus, Max dan Maxi istirahat." Ucap Mike.
"Baik, Dad / Paman." Ucap ke empat anak kembar tersebut dengan serempak.
Mereka pun berjalan meninggalkan ruangan tersebut membuat Putri ikut pergi meninggalkan ruangan tersebut. Kini Mike dan Melani tinggal berdua di ruangan tersebut di mana Mike mengotak atik laptopnya.
"Aku akan merekam cctv ini untuk Aku tunjukkan ke Daddy dan Marcell." Ucap Mike.
Rahasia yang tidak pernah di ketahui oleh Mike dan keluarga besarnya kini telah terbongkar kalau Veni dan Brandon adalah pelaku utamanya. Itulah yang membuat Mike dan istrinya merasa bersalah terhadap Gracella.
"Setelah merekam cctv, apa yang akan dilakukan suamiku?" Tanya Melani.
"Aku akan mengajak Daddy dan Marcell untuk mengakuisisi perusahaan milik Gracella yang di rebut paksa oleh mereka berdua agar jatuh ke tangan Gracella." Jawab Mike.
"Aku setuju. Mereka harus mendapatkan pembalasan berkali - kali lipat atas apa yang telah dilakukan terhadap Gracella dan ke dua ponakan kita." Ucap Melani sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat untuk mengurangi amarahnya.
"Selama ini kita salah menuduh kalau Gracella sengaja meminum obat penggugur kandungan dan sengaja membuang Grace tanpa melakukan penyelidikan." ucap Mike merasa amat bersalah.
"Iya, Dad. Padahal keluarga besar kita bisa meretas rekaman cctv." Ucap Melani yang juga merasa bersalah.
"Sudah malam kita istirahat di sini saja dan besok pagi Aku akan mengajak Daddy dan Marcell ke perusahaan untuk merebut perusahaan milik Gracella." Ucap Mike.
Melani hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan ke arah ruang tamu yang sudah disiapkan oleh Putri.
xxxxxxxx
Di tempat yang berbeda lebih tepatnya di rumah sakit, di mana Gracella perlahan membuka matanya. Gracella melihat sekeliling ruangan dan melihat Marcell sedang tidur dengan kepala diletakkan di ranjang dan menjadikan ke dua tangannya sebagai bantalan kepalanya.
'Kalau tidur mirip ketiga anak kembarku sangat imut dan menggemaskan.' Ucap Gracella dalam hati sambil mengulurkan tangannya ke arah wajah Marcell.
'Aku tidak pernah menyangka kalau pria ini adalah Ayah dari ketiga anak kembarku dan Aku sangat bersyukur karena Grace di rawat dengan baik.' Sambung Gracella sambil menyentuh pipi Marcell.
"Aku tahu kalau Aku sangat tampan tapi sayang Aku tidak tertarik padamu." Ucap Marcell sambil menahan tangan Gracella agar tidak menyentuh wajahnya.
"Aku juga tidak tertarik." Ucap Gracella sambil menarik tangannya.
'Dadaku kenapa terasa sangat sesak dan sulit bernafas? Apakah racun yang Aku serap di tubuh Grace lebih parah dari racun yang di tubuh Max?' Tanya Gracella dalam hati sambil menghembuskan nafasnya lewat mulut.
"Kalau tidak tertarik kenapa menyentuh pipiku?" Tanya Marcell sambil menaikkan salah satu alis matanya dan melepaskan tangan Gracella.
"Tuan Marcell, bolehkah Aku minta satu hal?" Tanya Gracella tanpa menjawab pertanyaan Marcell.
"Aku tahu apa yang akan kamu minta dan tenang saja Aku akan memberikan kopensasi yang sangat besar karena sudah menyembuhkan putriku." Jawab Marcell sambil mengeluarkan cek dari saku jasnya.
"Aku tidak minta itu." Jawab Gracella sambil mencengkram dadanya yang terasa sangat sesak.
"Lalu apa yang kamu minta?" Tanya Marcell sambil menatap Gracella yang wajahnya mendadak pucat membuat Marcell sangat terkejut.
"Dokter Gracella, kenapa wajahmu sangat pucat? Apakah tubuhmu ada yang tidak nyaman?" Tanya Marcell sambil berdiri untuk menekan tombol darurat.