NovelToon NovelToon
Gus Lukman & Syafa

Gus Lukman & Syafa

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Beda Usia / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:125.6k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Namanya Ahmad Lukman Al hafiz
Seorang gus yang terkenal dengan hukuman yang tidak main main dan sedikit kejam. Seorang gus yang dingin, cuek dan galak. Mendapatkan julukan Gus galak dari para santri termasuk seorang santriwati yang sangat sering berurusan dengan gus Lukman.

Namanya Syafa Aisyah
Gadis cantik yang terkenal dengan tingkahnya yang sangat bandel, membuat siapa saja yang berurusan dengannya harus ekstra sabar dan bagi para santri di pesantren syafa hanya santri yang susah di atur. Namun belum banyak yang tau sisi lain dari dirinya yang terjadi dimasa lalu.

Siapa sangka suatu insiden yang membuat gus Lukman dan syafa harus hidup sebagai pasangan suami istri.

"Mau pamer sama senja, kalau gus lebih indah dari dia."

"Mimpi apa saya semalam sapai dapat istri bandel seperti kamu."

"Syafa boleh nyerah ngak Gus, Syafa capek."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 029

Happy Reading,,,

[GUS LUKMAN & SYAFA]

Setelah pulang dari pemakaman tadi sore, kini Syafa dan Gus Lukman baru saja selesai sholat isya dengan Gus Lukman tentu saja sebagai imamnya.

Ayah Rifai dan bunda Anggit pergi untuk menghadiri undangan ulang tahun perusahaan sahabatnya, mereka tadi berangkat setelah sholat maghrib.

"Mas." Panggil Syafa. Terlihat masih mengenakan mukena putihnya dan masih duduk di atas sajadah berwarna coklat dengan gambar masjid.

"Iya, ada apa?" Tanya Gus Lukman menoleh saat istrinya memanggilnya.

"Tidak mau bertanya tentang tadi sore? Tidak penasara?"

"Mas mau, tapi jika kamu belum siap tidak apa-apa."

"Tapi mas harus tau! Syafa udah siap kok buat cerita."

"Tidak apa-apa kan? Mas ngak mau kalau nanti kamu menangis lagi, mas ngak suka."

"Syafa ngak bakalan nangis kok, tapi ngak janji yah heheh."

"Baiklah."

Setelah itu Gus Lukman mendekat ke depan Syafa lalu mengusap pelan ubun-ubun istrinya, tersenyum manis sampai menunjukkan giginya yang rapi. Setiap detik dia bersyukur, karena mendapatkan istri seperti Syafa.

"Ayah dan ibu pergi waktu Syafa baru selesai ujian nasional di sekolah menengah pertama, saat hendak pulang ke rumah di jalan mobil ayah kecelakaan." Ujar Syafa pelan. Berusaha mengingat serpihan kecil saat kecelakaan itu.

Plashback on

Di sekolah menengah pertama atau SMP satu cakrawala jakarta, terlihat semua siswa siswi sekolah itu tengah merayakan hari ke lulusan mereka, hari dimana mereka menyandang gelas sebagai siswa SMP.

Setelah acara kelulusan itu, seorang gadis cantik berlari kecil menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah.

"Assalamu'alaikum ayah, ibu." Salam gadis cantik itu.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, aduh sayangnya ibu." Jawab perempuan yang masih terlihat mudah itu. Dia adalah ibu dari gadis cantik tadi.

"Wah anak ayah, udah lulus ajah nih." Celetuk laki-laki yang berada di samping sang istri.

"Alhamdulillah ayah, ibu. Syafa senang banget udah lulus, tapi sedih karena pisah dengan teman-teman." Katanya. Yah dia Syafa dan kedua orang tuanya ayahnya Alvian dan ibunya Anisa.

"Baiklah, sekarang kita pulang dulu." Kata Alvian. "Nanti malam kan mau ke pasar malam." Lanjutnya.

Kedua perempuan beda usia itu sama-sama mengangguk lalu masuk kedalam mobil, meninggalkan pekarangan sekolah yang masih terlihat ramai.

Dalam perjalanan pulang mobil yang berisi tiga orang itu terlihat berisik karena suara perempuan cantik itu yang tidak berhenti berbicara, orang tuanya hanya terseyum melihat itu.

Saat Alvian melihat kebelakang untuk mengecek putrinya yang tiba-tiba saja diam, ternyata sudah tertidur ada-ada saja.

Bruk

Dentuman keras terjadi begitu cepat, mobil yang dikendarai Alvian dan keluarganya terguling beberapa meter lalu menabrak pembatas jalan.

Bruk

Syafa terlempar keluar dari dalam mobil, kedua orang tuanya masih didalam mobil yang sudah ringsek itu. Tak berselang lama beberapa mobil hitam datang kemudian turunlah beberapa orang dengan tubuh seperti bodyguard.

Mereka menghampiri mobil yang sudah ringsek itu, menyeret Alvian keluar dari dalam mobil dengan wajah yang penuh dengan darah terlihat sudah tidak bernyawa lagi, lalu beralih ke Anisa yang masih terlihat meringis kesakitan karena kakinya terjepit.

Beberapa orang itu mengeluarkan Anisa dari dalam mobil lalu meletakkannya di bahu jalan dengan kasar, satu orang di antara mereka melihat Anisa yang sepertinya berbicara sangat pelan.

"To... Long." Ujarnya dengan lirih.

Bukannya menolong orang itu malah mencekik Anisa sampai Anisa tidak bergerak lagi, mereka lalu memastika kedua keluarga yang menjadi target pembunuhan sudah tidak bernyawa lagi. Setelah itu mereka meninggalkan korban tanpa tau seorang gadis kecil penuh dengan luka melihat ke jadian itu.

Plashback of

Tes

Syafa memandang Gus Lukman dengan mata yang merah karena menahan tangisannya, dia perlahan tersenyum manis pada suaminya.

"Sini." Kata Gus Lukman.

"Ha? Apa sih mas!" Ucap Syafa tidak paham.

"Ck, lama." Gus Lukman berdecak.

Menarik tangan istrinya dengan lembut lalu membawa tubuh istrinya untuk dia dekap, memberikan kehangatan.

Syafa yang mendapat perlakuan itu tersenyum, dengan pipi yang merah seperti tomat.

"Syafa, mas tidak tau betapa sulitnya kamu melalui semua ini." Kata Gus Lukman. "Tapi, mas bangga karena kamu mampu bertahan sampai sejauh ini." Ujar Gus Lukman.

Mengusap pelan ubun-ubun istrinya dengan sayang, sedangkan Syafa hanya diam dengan mata terpejam menghirup aroma parfum suaminya.

Satu fakta dia baru tau hari ini, dimana ayah dan ibu kandung Syafa telah wafat. Dan Gus Lukman bersyukur karena Syafa masih selamat walaupun dia harus kehilangan ke dua orang tuanya.

Selain itu Syafa juga sangat bersyukur atas peran yang diambil oleh ayah dan bunda yang telah mau merawatnya dengan penuh kasih sayang, walaupun ayah Rifai sibuk karena pekerjaan kantornya namun dia selalu meluangkan waktu untuk Syafa dan bunda Anggit yang penuh kelembutan dan kehangatan untuk Syafa.

"Menangislah karena kamu perlu mengeluarkan kesedihanmu, memendam perasaan sedih justru akan membuat jiwa dan ragamu menjadi sakit. Beberapa hari pertama pasca ditinggal oleh seseorang yang kamu sayangi ialah hari-hari terberat yang harus kamu lalui. Tak mengapa, berilah waktu untuk dirimu sendiri agar dapat menerima takdir yang telah Tuhan tuliskan." Tutur Gus Lukman. Mengusap kening Syafa dengan kedua jari jempolnya kemudian mencium singkat kening Syafa.

"Perasaan sedih, syok, dan menyesal adalah hal wajar yang dirasakan oleh setiap orang kehilangan. Namun marah pada Tuhan atas kehendak-Nya tentu bukan hal yang benar." Lanjut Gus Lukman.

Kembali mendekap istrinya, memberikan kehangatan lewat dekapannya. Sedangkan Syafa sangat bersyukur karena telah di berikan imam yang begitu paham akan agamanya.

"Percayakan bahwa setiap manusia, termasuk dirimu sendiri pun akan kembali kepada-Nya. Berilah ruang untuk dirimu agar dapat menerima kenyataan ini dengan hati yang lapang." Ucap kembali Gus Lukman.

Syafa mengurangi pelukannya, namun tidak melepaskan tangannya dari pinggang suaminya.

"Terimakasih banyak mas." Kata Syafa. Cuma kalimat itu yang bisa dia ucapkan.

"Itu sudah menjadi tugas mas." Jawab Gus Lukman dengan senyum.

Tidak terhitung sudah berapa kali dirinya tersenyum dengan alasan senyum itu adalah istrinya Syafa.

"Syafa mau tanya boleh?"

"Tentu saja."

"Kenapa seorang perempuan harus memilih pasangan yang paham agama?"

Gus Lukman tersenyum lalu menjawab. "Karena jika perempuan tidak paham agama masih bisa di ajari dan di bimbing, tapi jika laki-laki tidak paham agama, maka akan rusak semua kurikulum dalam rumah tangganya." Jawab Gus Lukman.

"Terus apa lagi?" Tanya Syafa.

"Terus, di saat cinta melemah karena godaan dunia, maka agama lah yang akan menguatkannya. Paham?"

"He'em, terimakasih banyak suami."

"Suaminya siapa?"

"Suaminya aku lah!"

"Iya istriku."

Syafa yang mendengar itu buru-buru membenamkan wajahnya ke dada bidang suaminya, malu karena salting sendiri.

Cup

"Mudhik lilghaya" Kata Gus Lukman.

Sedangkan Syafa ingin sekali dia menghilang saja dari sini, ayah, bunda tolong. Syafa baper batinnya berteriak.

###

"Mas bolehnya mampir sebentar? Boleh yah?" Bujuk Syafa.

Pagi tadi dia meminta pada Gus Lukman untuk membawanya ke pantai, tentu saja Gus Lukman mau tapi Syafa malah mau ke pantai saat tengah hari dan Gus Lukman tentu saja tidak setuju.

Gus Lukman menjanjikan pada Syafa agar nanti sore saja saat mereka akan pulang ke pesantren, namun saat akan berangkat ke pantai untuk memenuhi janjinya pada sang istri. Gus Lukman malah mendapatkan kabar dari Kiyai Zaen bahwa di pesantren ada tamu yang ingin bertemu degannya.

"Baiklah, kita mampir." Jawab Gus Lukman. "Memangnya mau apa ke pantai?" Tanyanya.

"Syafa mau liat senja." Jawabnya dengan semangat. Gus Lukman hanya tersenyum melihat istrinya, lalu kembali fokus mengendarai mobilnya.

"Syafa mau pamer sama senja, kalau mas lebih indah dari pada senja." Lanjutnya.

"Terserah saja, asalkan kamu senang mas juga ikut senang."

"Boleh nanti kita ambil gambar mas? Maksudnya foto berdua?"

"Tentu saja istri."

"Ok deh."

###

Gus Lukman memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah di sediakan, pantai yang mereka kunjungi tidak terlalu ramai dan itu sangat menguntungkan Gus Lukman. Syafa terlihat sangat cantik sore ini dengan gamis hitam dan balutan jilbab hitam juga yang sangat pas dia kenakan. Gus Lukman seperti tidak rela jika kecantikan istrinya di lihat oleh laki-laki lain selain dirinya. Tapi untung saja pantai ini tidak ramai pengunjung.

Mereka berdua kemudian turun dari dalam mobil.

Brak

Mereka kemudian berjalan bersama dengan Gus Lukman menggenggam tangan mungil istrinya yang sangat pas dia genggam.

"Senang?" Tanya Gus Lukman.

"Tentu saja Syafa senang, terimakasih banyak mas suami." Jawabnya dengan senyum manis.

Cup

"Mas! Nanti dilihat orang iss." Kata Syafa panik. Bagaimana tidak panik dengan tidak sopannya Gus Lukman mencium pipinya di tempat umum, kan ngak lucu kalau dikira mau ngapain pikirnya.

"Loh salah? Udah sah juga, jadi ngak apa-apa istri."

"Ih! Tetap ajah mas, ngak boleh di tempat umum."

"Berarti kalau di tempat sepi boleh nih? Hem."

"Ya ngak gitu juga Gus! Ih tau ah."

Setelah itu Syafa mendahului Gus Lukman, bukan karena kesal melainkan malu lebih tempatnya salting. Makanya buru-buru duluan.

"Loh, kok suami di tinggal?"

"Ngak dengar Gus!"

"Iya istri."

"Ih."

Gus Lukman hanya terseyum melihat tingkah istrinya yang sangat lucu, ah berapa beruntungnya dia mendapatkan Syafa. Terimakasih banyak Ya Allah batinnya.

"Gus liat, matahari mau terbenam!"

"Iya."

"Mas ambil foto yuk."

"Baiklah."

Kemudian mereka mengambil beberapa gambar berdua, ini adalah foto pertama mereka setelah menikah.

(Anggap ajah Gus Lukman dan Syafa)

Setelah mengambil beberapa gambar dan Gus Lukman sangat puas dengan hasilnya.

Mereka menikmati senja sebelum kembali ke pesantren, tentu saja Gus Lukman ingat dengan tamu di pesantren tapi dia lebih mengutamakan kebahagiaan sang istri.

Tamunya bisa datang lagi besok kan? Iya dog.

[GUS LUKMAN & SYAFA]

1
Dilema Wella
Buruk
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum,
salken, thor
Rosma Niyah: wa'alaikum salam, salken balik
total 1 replies
Ran Tea
Luar biasa
Nurma Yani
☺️ happy ending
Nurma Yani
Hedehhh
#ayu.kurniaa_
.
Micke Rouli Tua Sitompul
pelakor di mana2
Rosma Niyah: enaknya pelakor di apa in?
total 1 replies
Juju M
ini beneran cuman sampe sini ajah ceritannya KA 🥺
Rosma Niyah: khamm, masih mikir-mikir buat lanjut sihh
total 1 replies
yoongi kocheng
ning jangan korbankan sifatmu, walaupun apa yg kamu kenakan itu berbeda dengan sifatmu, tapi banyak yg mengukur paka yg dikenakan akan selaras dengan sifat, tolong jangan nodai kain tipis yg menutup wajahmu.
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
yoongi kocheng
beneran gus suka sama syafa?
Rosma Niyah: iya dong, kan Syafa cinta pertamanya Gus
total 1 replies
andimluv
Haloo Kak Nyam, aku suka novel ya Kakak. Mampir juga ya Kak ke karya ku yg berjudul, TUNANGANNYA USTADZ MUDA. /Smirk/
Rosma Niyah: InsyaAllah, siap
total 1 replies
Piet Mayong
moga aj beneran taubatan nasuha bukan tobat sambel..
Rosma Niyah: hahahh, iya
total 1 replies
Piet Mayong
kuat iman juga y gus...
Rosma Niyah: InsyaAllah
total 1 replies
N@r@
🤣🤣🤣🤣sebel banget klo lgi ngomong langsung dipotong
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
Piet Mayong
hahaha...
ada ada aj kamu ning....
sana pulang belajar lagi, atau g buka bukunya jgn dijdikan pajangan lemari kaca..
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
Piet Mayong
PR buat mu itu gus...
ambil tindakan apa kamu sama si ning nong neng gong itu...
Rosma Niyah: kasian ya ning Fitri
total 1 replies
Piet Mayong
ilmunya ning cadar sekalinya cetek amat y
Rosma Niyah: hahahhh iya
total 1 replies
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
Rosma Niyah: terimakasih
total 1 replies
Henni Meidiyati
typo byk, kelebihan huruh tadi jd tadik dll
Rosma Niyah: maaf ya, soalnya masih pemula, masih belajar soalnya/Smile/
total 1 replies
Erika Solis
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
Rosma Niyah: lanjut lagi bacanya
Rosma Niyah: lanjut lagi bacanya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!