The Miracle Knight

Semuanya sangat terkejut setelah melihat ingatan masa lalu itu, mereka sampai melihat ke arah zhula dan amara.

"Jadi begitu pertemuan pertama ku dan zhula, tapi kenapa aku tidak ingat? Apa kau tau sesuatu lili?"

Saat amara melihat ke arah lili, lili sudah tertidur dan kembali ke pakaiannya yang biasa.

"Ternyata dia sudah kehabisan tenaga"

Wajah zhula sangat merah karena mengingat perkataannya ke amara, dan yang lain mulai berbicara dalam hati, sedangkan seraphina sangat cemburu.

"(Aku tidak menyangka amara dan zhula memiliki masa lalu seperti itu)"

"(Bukan itu yang harusnya kau permasalahan kan)"

"(Tidak kusangka, akan mendengar perkataan seperti itu)"

"(Itu sudah seperti, tidak, bukan seperti lagi)"

"(Itu adalah lamaran untuk menikah)"

Jin, ruby, nana, shina, dan luna langsung diam tidak berbicara, jin melihat amara dan memutuskan untuk bertanya.

"Ja-jadi, karena kita sudah melihat semuanya, mara, apa pendapat mu tentang pertanyaan zhula tadi?"

Semua melihat ke arah jin dan mengacungkan jempol, dan zhula tambah memerah.

"Jawabanku? Ya tentu saja aku mau, lagian aku dan zhula juga sudah berpacaran"

Mereka terkejut saat mendengar perkataan amara, dan seraphina menjelaskan semuanya.

Luna dan nana mulai menjahili zhula, membuatnya semakin malu, jin kemudian menghentikan tingkah jahil mereka.

Siang hari.

Seraphina mengajak mereka makan siang bersama sebelum mereka pulang.

"Ngomong-ngomong, aku merasa selalu ada yang kurang saat amara bertarung, tapi aku tidak bisa mengingat apa itu"

Semuanya mulai berpikiran karena perkataan seraphina, dan akhirnya ruby sadar juga.

"Ah! Topeng!"

"Benar juga"

"Aku sudah tidak pernah melihat topeng tuan amara lagi"

"Itu benar tuan, kemana topeng itu?"

"Topeng rubah itu yah"

Amara mencoba mengingatnya.

"Dulu, saat aku ingin memakainya lagi, ada suara yang berasal dari topeng itu dan dia mengatakan "belum saatnya", jadi aku tidak memakainya lagi"

Semuanya kebingungan.

Selesai makan siang, mereka semua kembali ke kerajaan mereka masing-masing, kecuali zhula yang masih tinggal di kerajaan Radiant.

Sesampainya jin dan yang lain di Kerajaan Specter, mereka di sambut oleh sang raja yang sudah siap dengan banyak sekali pengawal, mereka terlihat kebingungan dan jin bertanya.

"Apa maksudnya ini yang mulia?"

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, pahlawan jin, kenapa kau sampai tega membunuh uroboros?"

Jin dan yang lain sangat terkejut dengan perkataan raja kerajaan Specter.

"Apa maksud anda yang mulia? Aku tidak membunuh siapapun!"

"Lalu ini siapa?"

Raja menunjukkan sebuah rekaman dari batu kristal yang menunjukkan saat-saat di mana jin membunuh uroboros dengan sangat kejam, semua orang terkejut dan pahlawan lain mulai memarahi jin dan yang lainnya atas tindakannya.

"(Apa-apaan ini? Aku tidak mengingat semua ini!)"

Mengepalkan tangan.

"Yang mulia! Aku berani bersumpah itu bukan aku! Laos, zik, kalian percaya padaku kan?"

"Ka-kami sangat ingin percaya padamu jin, tapi......"

"Buktinya sudah sangat kuat, maaf jin"

Jin terkejut dan benar-benar merasa di khianati.

"Atas nama raja kerajaan Specter, Julius von Specter, aku memerintahkan kalian untuk menangkap pahlawan jin beserta kelompoknya!"

Ruby menarik jin dan mereka semua lari dari situ, sangat banyak kesatria dan pahlawan yang mengejar mereka berlima, tapi dengan kekuatan mereka yang saat ini, semua pahlawan dan kesatria itu bukan tandingan mereka.

Mereka berhasil melarikan diri menuju ke kerajaan Radiant, amara yang melihat mereka berlari tergesa-gesa dengan beberapa luka di tubuh mereka, langsung mendatangi mereka dengan khawatir.

"Apa yang terjadi?"

Ruby mulai menjelaskan semuanya dengan singkat.

"Jin di jebak atas tuduhan pembunuhan uroboros, sekarang kami sedang jadi buronan kerajaan Specter"

Amara membawa mereka masuk ke kastil dan menjelaskan situasinya kepada seraphina dan zhula, dan kepada raja dan ratu kerajaan Radiant.

Raja kerajaan Specter tiba-tiba saja masuk ke dalam istana kerajaan Radiant dengan pasukannya, melihat itu raja kerajaan Radiant menjadi kesal.

"Apa maksudnya ini raja Julius?"

"Seharusnya aku yang bertanya, raja maximus, kenapa kau menyembunyikan pengkhianat kerajaan Specter? Apa kau ingin mengadakan perang?"

Mereka berdua saling bertatapan, amara kemudian maju dan menunduk di hadapan raja Julius.

"Maaf yang mulia, bisa izinkan aku untuk berbicara?"

"Kau, amara"

"Benar yang mulia"

"Baik, aku izinkan"

"Aku tau bahwa jin tidak bersalah, aku percaya itu"

"Disaat buktinya sudah kuat, kau masih berusaha membelanya?"

"Aku bisa buktikan hal itu"

Raja Julius berpikir sejenak.

"....... Tetap saja aku tidak bisa membiarkan itu terjadi, setelah semua rencana ku berjalan dengan sangat lancar"

Raja Julius langsung mengarahkan pedangnya ke arah amara, dan amara menangkis pedang itu.

Semua orang terkejut.

"Apa maksudnya ini, raja Julius?"

"Rencana ku sudah cukup lancar, mana mungkin aku membiarkan semua itu hancur sekarang"

"Rencana?"

Raja Julius menendang amara hingga terlempar ke belakang, dan membunuh semua bawahannya dalam sekali tebasan, semua yang melihat itu semakin terkejut.

"Benar, rencana yang sudah aku bangun selama 11 tahun, semenjak kau mengubah seluruh sejarah di dunia ini"

Amara dan yang lain menjadi kebingungan dan terkejut di saat yang bersamaan.

"Mengubah sejarah? Aku? Apa yang kau maksud!"

"Jadi kau tidak mengingatnya yah? Biar aku membuatmu mengingatnya kembali...... 11 tahun lalu, desa mu mengalami penyerangan para penculik, banyak sekali yang menjadi korban disana, tapi...."

11 tahun yang lalu.

Julius datang bersama anak buahnya dan sudah melihat kobaran api di desa itu, mereka semakin mendekat dan mijat seorang anak yang sedang mengamuk dan membantai seluruh penculik itu.

Anak buahnya mencoba menghentikan anak itu, tapi Julius menghentikan anak buahnya dan ingin menyaksikan lebih lagi.

Anak itu selesai mengamuk dan merangkul seorang gadis yang telah tiada di dalam pelukannya, saat Julius ingin menemui anak itu, tubuh anak itu tiba-tiba bersinar, dan sinar itu menyebar ke segala arah.

Desa yang tadinya terbakar tiba-tiba kembali seperti semula, dan orang-orang yang mati dan di culik juga kembali, anak buah Julius tiba-tiba saja menghilang, semuanya seperti tidak pernah terjadi sebelumnya.

"(Saat itu, aku benar-benar yakin! Bahwa kau memiliki kekuatan yang sama dengan ku! Yaitu kekuatan untuk mengubah sejarah!)"