NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN DINI

PERNIKAHAN DINI

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda
Popularitas:30.6k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

pernikahan, bagi sebaian orang adalah kata kata yang paling mengerikan. Karena terdapat tanggung jawab yang cukup besar didalamnya, belum lagi berbagai macam cobaan yang pasti akan ada menghampiri. Maka dari itu, banyak yang berfikir ribuan kali untuk memilih kata "aku siap untuk menikah" walau usia mereka sudah cukup matang.

Tapi tidak bagi dua anak manusia yang sudah dimabuk cinta ini, mereka tak perduli dengan apa yang ada didepan sana, yang terpenting mereka bisa selalu bersama untuk saat ini dan selamanya.

Bahkan mereka nekat kabur bersama dan melakukan pernikahan tanpa adanya satu orang pun keluarga termasuk orang tua mereka. Usia tidaklah jadi soal bagi keduanya.

Bagaimana kah kisah kedua anak manusia ini dalam menjalani pernikahan diusia dini...??

ikuti kisah mereka...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Rencana Tuhan terkadang memang sangat lah lucu, apa yang belum atau bahkan tidak kita inginkan, justru Tuhan memerikannya kepada kita. Tapi apa yang sangat kita inginkan, sampai berharap semoga cepat kita dapatkan, Tuhan justru tidak mengabulkannya.

Tapi sekali lagi, Tuhan lebih tau apa yang kita butuhkan dan kapan Tuhan akan memberikan. Entah itu sebagai sebuah anugerah yang mendatangkan kebahagiaan, atau sebuah musibah untuk menguji samapai dimana iman ketaat kita pada sang pemberi hidup. Percayalah, apa pun yang ada didunia ini dan semua yang terjadi adalah bentuk kebaikan Tuhan bagi mahluk hidup ciptaanNYA.

"Sayang sakit, kok pucat banget..?" selidik Arsel seraya meletakkan telapak tangannya kekening Aletta, guna memeriksa suhu tubuh istrinya itu "enggak demam"

"Aku enggak apa apa...!" disingkirkannya tangan Arsel dari keningnya, dengan malas Aletta mengangkat bokongnya, guna mengambil sesuatu yang tiba tiba sangat ia inginkan. Namun belum juga sempat langkahnya berpindah, pandangannya menggelap, kepalanya pun seraya berputar, alhasil badan wanita itu pun limbung kebelakang.

"SAYANG...!!" ditangkapnya tubuh yang nyaris tumbang ketempat semula dengan gesitnya, dipindahkan tubuh yang nampak semakin pucat tak bertenaga itu kepembaringan dikamar mereka "Sayang kenapa..? kita kedokter ya.?" tanyanya panik.

Aletta menggeleng lemah "aku enggak akan bisa kedokter naik motor gitu, pusing banget." ditariknya nafas perlahan dengan memegangi kepala yang semakin berputar "aku takut malah jatuh nanti." sambungnya lirih.

"Terus gimana..??" Arsel semakin panik "sebentar, aku tanya bu Arum dulu, siapa tau ada dokter atau bidan yang terima layanan kunjungan rumah."

Arsel beranjak dan bergegas menuju kerumah tetangga yang bersebelahan dengan tempat tinggalnya. Tak berselang lama Arsel telah kembali berada disisi Aletta "sabar ya, sebentar lagi dokternya dateng, tahan ya sayang...??" diberinya kening sang istri kecupan berulang kali, berharap itu bisa sedikit meredakan rasa yang hinggap disana. Terdengar suara pintu diketuk, dan menampakan wanita bersetelan putih yang memiliki usia kira kira tiga puluh tahunan.

"Selamat malam.!" sapanya ramah "benar ini rumah bapak Arsel..?"

"Iya Dok benar, mari masuk." Arsel mempersilahkan "istri saya dikamar." diajaknya dokter tersebut menuju keruangan dimana Aletta berada.

Didudukinya kursi yang sudah Arsel sediakan, dan mulai menanyakan keluhan lalu memeriksa kondisi Aletta. Dokter Puspa wanita itu biasa disapa, hampir rata rata warga dilingkungan tempat tinggal Arsel memakai jasa dokter tersebut. Senyuman tercetak diwajah dokter wanita itu, setelah selesai memeriksa semua bagian tubuh dari pasiennya, yang masih terbaring lemah.

"Bapak tidak perlu khawatir, justru seharusnya bapak senang." ucap dokter Puspa yang ditujukan untuk Arsel.pada

"Kok saya mesti senang istri sakit gini.?" jawab pria yang kini berada disisi Aletta dengan kedua kaki terlipat diatas ranjang "dokter jangan bercanda." sambung Arsel yang nampaknya mulai tersulut emosi. Dokter puspa semakin melebarkan senyumnya mendengar ucapan Arsel, seraya merapikan kembali peralatan medisnya. "Dokter ini apa apaan sih.? dokter jangan macem macem...!!" sungut Arsel kesal, suaranya pun mulai sedikit lebih meninggi.

"Sayang.!" Aletta mencoba menenangkan suaminya.

"Ya harus senang, lah wong bapak sebentar lagi mau jadi papa." ucap dokter Puspa yang memiliki daerah asal Solo Jawa Tengah.

"Apa dokter bilang.?" tanya Arsel dan Aletta berbarengan.

"Selamat bapak ibu, sebentar lagi bakal punya bayi. Ibu Aletta sedang mengandung." sahut sang dokter dengan masih menampakkan seyumnya.

""Sayang...!!" sorak bahagia Arsel, seraya mendekap tubuh lemah Aletta, dan menghujani pucuk kepala calon ibu itu dengan kecupan.

"Sayang..!!" seru Aletta dengan menepuk berulang kali bahu sang suami "sayang mau jadi duda.? aku enggak bisa nafas ini." protesnya setelah dekapan Arsel terlepas.

"Maaf sayang maaf, aku kelepasan.!" sahut Arsel kikuk. Dokter puspa hanya bisa tersenyum melihat kelakuan sang calon ayah itu. "Jadi kangen tuan suami saya, melihat bapak ibu ini."

"Memang suami dokter kemana..?" tanya Aletta.

"Sedang ditugaskan keAceh." jawab dokter Puspa "resiko menjadi istri abdi negara, harus siap untuk ditinggal kapan saja." keluhnya "O ya, untuk lebih jelasnya berapa usia kandungan ibu dan bagaimana kondisinya, sebaiknya diperiksakan kerumah sakit ya.? kalau mau menjadi pasien saya, bisa datang ke klinik saya, disana juga lengkap kok peralatannya." beri tahu dokter Puspa.

"Baik dokter, besok kami akan kesana.!" sahut Arsel. Setelah berbasa basi sesaat dan dirasa sudah cukup melakukan pemeriksaan, dokter Puspa pun pamit undur diri.

Senyum kebahagian terus tercipta dibibir Arsel. Diusapnya perut rata sang istri, yang kini sebuah kehidupan berada disana, serta diciuminya tanpa henti "Papi janji akan lebih giat lagi bekerja, demi mami dan jagoan papi ini"

❤️

❤️

Setelah pemeriksaan menyeluruh diklinik Dokter Puspa, diketahui usia kandungan Aletta kini menginjak tiga minggu dan juga sehat serta kuat. Arsel semakin semangat dan giat dalam mengais rezeki. Tidak segan segan Arsel bahkan rela menjadi kuli bangunan, jika pekerjaan sebagai kuli panggul telah usai.

Tubuh yang dulu tinggi menjulang, tegap tanpa otot itu. Kini telah berubah, menjelma menjadi tubuh tegap, tinggi menjulang dengan otot yang terbentuk diberbagai tempat. Lelah pun sudah tidak pernah dirasakannya, demi sang istri dan calon buah cintanya, apa pun akan Arsel lakukan.

"Sayang kok enggak muntah muntah..?? biasa aja gini keadaannya kaya enggak lagi hamil." tanya Arsel yang merasa aneh akan keadaan sang istri.

"Aku juga enggak tau sayang" sahut Aletta ditengah tengah aktifitasnya menghancurkan potongan buah didalam mulutnya "aku juga aneh, enggak seperti novel atau buku yang aku baca, kalau ibu yang hamil muda itu gimana. Paling cuma suka sedih aja aku, kalau pengen sesuatu enggak kesampean."

"Aku mah udah siap sedia sepanjang masa, untuk menghadapi semua kerepotan dikala sayang ngidam, eh malah gini." keluh Arsel dengan tangan tak kenal lelah mengusap perut rata sang istri.

"Sayang itu harusnya senang dong, tidak direpotkan sama aku, enggak harus ngadepin gimana perubahan mood aku, kok malah jadi sedih gitu. Aneh..?" balas Aletta

"Tapi aku pengennya direpotin mami, pengen dibikin pusing sama semua permintaan mami, sama perubahan mood mami." Arsel mengutarakan keinginannya.

"Ya udah nanti hamil anak kedua, aku bikin papi repot ya..? awas kalo ngeluh." ancam Aletta dengan kepalan tangan terarah kepada suaminya.

"Ooh siap...!" balas Arsel kegirangan.

Pagi ini seperti biasa, Arsel menuju kepasar seusai menunaikan kewajibannya. Karena tidak ada pekerjaan sebagai buruh bangunan, Arsel kembali kepangkalan ojeg, selepas pekerjaan sebagai kuli panggul selesai, dan membantu dibengkel kecil milik pak Eko. Kebetulan hari ini bengkel pak Eko lumayan ramai, penumpang ojeg pun demikian. "Alhamdulilah rezeki jagoannya papi." tak henti hentinya Arsel mengucap syukur, saat menerima lembaran kertas dengan berbagai nominal dari orang orang yang menggunakan jasanya.

"Kek rujak.!" Seru Arsel tak kala ia melihat kakek penjual rujak diseberang jalan "rujaknya dua porsi kek, mangganya kalau boleh dibanyakin kek." pintanya setelah ia menghampiri gerobak rujak.

"Baik nak..!!" jawab sang kakek penjual rujak "tumben laki laki suka rujak.?" ucap sang kakek dengan tangan yang bergerak memotong berbagai macam jenis buah buahan.

"Enggak tau kek, melihat buah buahan gini kok tiba tiba saya ngiler banget. Apa ini karena istri saya lagi hamil ya kek.?" sahut Arsel sekaligus bertanya.

"Oo, istrimu sedang hamil..?" dan diangguki oleh Arsel dengan menampilkan senyum kebahagiaan.

"Selamat ya nak, semoga bayi dan istrimu selalu sehat, diberikan kelancaran hingga persalinan nanti. Dan semoga kelak anakmu akan menjadi orang yang sukses, dikagumi banyak orang. Taat akan perintah sang pemberi kehidupan, dan dimana pun kakinya dipijakkan, disana dirinya akan selalu menuai kebaikan." untaian doa tulus dari kakek si penjual rujak.

Tentu saja dengan bahagia dan rasa haru, Arsel mengamini untaian doa itu.

Setelah membayar rujaknya, Arsel berencana akan pulang kekediamannya. Kembali Arsel menyeberangi jalan, guna menghampiri kendaraan roda dua miliknya. Namun naas, aral tak bisa dicegah, hanya tinggal satu langkah kakinya mencapai pinggiran jalan, dari sebelah kanan muncul mobil dengan kecepatan tinggi mengarah kepadanya.

Saat Arsel menyadari, ia pun berusaha untuk menghindarinya, tapi karena jaraknya yang sudah terlalu dekat, membuat Arsel tetap tertabrak badan pinggir mobil tersebut.

BRAK

Suara benturan keras terdengar disana, tubuh Arsel terpental beberapa meter dari tempatnya berdiri, kakinya membentur pembatas jembatan yang terbuat dari besi dan beton. Beruntung Arsel masih bisa melindungi kepalanya. "BANG ARSEL...!" teriakan yang ditangkap oleh Arsel dari orang orang disekitar tempat kejadian, sebelum dirinya kehilangan kesadaran.

1
Delia ATA
masih ada lanjutannya bun, tp sabar ya agak lambat upnya
Leni Pendi
Ini ceritanya dah tamat apa gimana ya, lagi seru serunya baca.
Leni Pendi
Aku baru nemu ni cerita , tapi kok sepi ya, padahal ceritanya bagus banget kk.
Purnama Pasedu
lagi pada dapat godaanny
Wiyanti Yanti
ada kak aku jg ngalmin,tp nyesek jg giliran suami udh jaya mlh ninggalin kita demi wil/Sob//Sob//Sob/ eh malah jg curhat ya kak/Doubt/
Delia ATA: sabar ya bun, semoga semua kesakitan yang udah bunda rasain, akn tergantikan sama kebahagiaan yang enggak akan pernah berakhir. semangat bun 🫶
total 1 replies
Wiyanti Yanti
miris bgt si kak,masa cerita bagus gini ga ada peminat yg baca sii,sedih aku/Cry//Cry/ semangat ya kak otor
Wiyanti Yanti
mulai ada bibit pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!