menceritakan seorang bernama Garet Adelson, dia sebenarnya adalah seorang pewaris dari perusahaan Adelson dari ibukota, namun karena rencana dari ibu tirinya yang bernama Bellona yang mengusir Garet dari keluarga Adelson, dia harus menanggung cacian dan hinaan dari ibu mertuanya yang kejam.
namun suatu ketika Garet akhirnya bisa mengungkap kebusukan ibu tirinya dan berhasil mengambil hak nya kembali dan bisa merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiranggadwi Bramantya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APAKAH ANDA TUAN MUDA GARET?
Pada saat itu ada seseorang pelayan yang berjalan ke arah mereka dan tersenyum menyapa mereka dengan hormat.
" Selamat datang di restoran kami ". Ucap pelayan itu dengan hormat.
" Aku ingin memesan ruangan pribadi " Jawab Amara cuek.
" Mohon maaf nyonya, Untuk ruangan pribadi tidak bisa di pesan begitu saja, Hanya tamu khusus yang bisa memesan ruangan pribadi, Jadi nyonya hanya bisa memesan ruangan umum " Sahut pelayan itu dengan ramah.
" Aku bisa membayar ruangan itu, Jadi sebutkan saja harganya " Jawab Amara ketus.
" Maaf nyonya, Ruangan pribadi itu tidak bisa di pesan hanya dengan uang, Hanya orang yang di tunjuk oleh bos kami saja yang memenuhi syarat " Pelayan itu menjelaskan dengan sopan.
Seketika wajah Amara menjadi murung, Dia sangat malu jika tidak bisa memesan ruangan pribadi itu, Apalagi di sampingnya ada kerabatnya.
" Kamu tidak bisa melayani tamu dengan baik, Panggil manajermu kesini, Biar aku yang bicara dengannya " Ucap Amara sinis.
" Maaf nyonya, Meskipun manajer kami kesini, Hasilnya akan tetap sama, Ini adalah peraturan restoran kami, Jika nyonya keberatan dengan peraturan restoran kami, Nyonya bisa mencari restoran lain " Ucap pelayan itu.
Namun Amara tidak ingin menyerah begitu saja, Dia tidak ingin pergi dari restoran itu.
" Angel, Coba kamu temui manajer restoran ini, Tanyakan apakah kita bisa memesan ruangan pribadi? " Ujar Amara kepada Angel.
Sebelum Angel menjawab perkataan ibunya, Garet pun berdiri dan langsung angkat bicara.
" Angel, Kamu tidak perlu pergi, Aku saja yang mencoba menemui manajernya untuk memesan ruangan pribadi " Ucap Garet.
" Apakah kamu sedang bercanda? Bagaimana kamu bisa memesan ruangan pribadi, Sedangkan kamu saja tidak mempunyai uang " Ucap Amara meremehkan Garet.
Gerry dan Eddy juga menatap remeh Garet.
" Kita akan tahu hasilnya, Saat aku mencobanya " Sahut Garet tenang.
Setelah itu, Garet langsung berjalan ke dalam dan mengabaikan perkataan ibu mertuanya itu.
Sebenarnya, Garet ke dalam bukan untuk menemui manajer restoran itu, Melainkan mengirim pesan kepada sekretaris August untuk menanyakan, Apakah restoran ini milik keluarga Adelson, Karena Garet pernah dengar jika keluarga Adelson mempunyai banyak restoran, Jadi Garet mencoba menanyakan kepada August.
Dan selang beberapa menit, Sekretaris August langsung membalas pesan Garet, Sekretaris August mengkonfirmasi jika restoran itu memang benar restoran milik anak perusahaan Adelson.
Garet pun mengirim pesan kepada August untuk menyuruh manajer restoran itu segera menemuinya.
Setelah beberapa menit, Ada seorang pria paruh baya yang buru-buru menuruni tangga dan langsung menemui Garet.
" Apakah anda tuan muda Garet? " Tanya orang itu dengan sedikit gemetar.
" Benar, Saya Garet " Sahut Garet sopan.
Saat mendengar jawaban Garet, Seketika tubuh pria itu langsung membungkuk hormat.
" Selamat datang tuan muda Garet, Saya Carlos anajer restoran ini, Saya akan melayani tuan muda dengan sepenuh hati " Ucap Carlos sopan.
Garet adalah tuan muda keluarga Adelson, Pemilik restoran ini, Jadi Carlos sangat gemetar saat berbicara dengan Garet.
" Aku ingin memesan ruangan pribadi, Apakah kamu bisa membantuku? " Tanya Garet.
" Tentu, Tuan muda, Anda bisa memesan ruangan apa saja " Jawab Carlos.
" Baiklah, Aku akan menunggu di luar " Sahut Garet sambil berjalan keluar.
Carlos pun menghela nafas lega, Setelah itu dia bergegas untuk mengatur ruangan pribadi untuk Garet, Carlos tidak ingin membuat Garet kecewa.
" Bagaimana, Apakah manajer itu mengusirmu? " Tanya Amara dengan senyuman mengejek.
Namun Garet tidak memperdulikan ejekan ibu mertuanya itu, Dia pun langsung duduk dengan tenang.
" Dasar sampah, Apakah kamu tidak mendengarku? " Teriak Amara ketus, Dia sangat emosi saat perkataannya di acuhkan oleh Garet.
g pantas kau lanjuutkan kembali novel mu ini
kalau perlu hiatus sekalian