Raya yang baru saja melakukan ujian nasional, mendapatkan musibah saat akan datang ke tempat tinggal temannya. Kesuciannya direnggut oleh pria tak dikenal. Raya memutuskan untuk melaporkannya ke polisi. Bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun ancaman. Tidak hanya sampai di situ saja, dia dinyatakan hamil akibat insiden itu. Lagi-lagi bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun perlakuan buruk yang dia terima.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ROZE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29 Egois dan Jahat?
Saat ini Keanu dan Raya sedang berada di salah satu kafe dekat dengan kantor Raya.
"Langsung saja, aku tidak akan basa-basi. Aku akan mengajak Rean dan Rion tinggal bersama dengan diriku."
"Aku tidak akan mengizinkannya."
"Aku hanya memberi tahu kamu, bukan meminta izin."
"Terserah apa kata kamu, yang jelas, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi."
"Mereka tidak akan bahagia jika bersama kamu."
"Apa kamu pikir, mereka akan bahagia jika bersama kamu?"
"Tentu saja. Aku punya segalanya. Aku bisa memberikan mereka apa saja yang mereka mau. Tempat tinggal, pakaian, makanan, minuman, mainan, liburan, bahkan pendidikan."
"Uang bukan segalanya."
"Segalanya butuh uang."
Raya diam, tidak langsung menyahut, karena dia tahu, apa yang dikatakan oleh Keanu itu memang benar. Dia tidak munafik, juga tidak naif.
"Bersama dengan kamu, semuanya serba terbatas. Jangan jadi ibu yang egois."
"Aku? Egois? Jika memang aku egois, seharusnya sudah aku lakukan sejak dulu! Aku menahan keegoisan ku dengan tidak menggugurkan anak hasil pelecehan. Tidak juga membuang mereka ke tempat sampah, atau menelantarkan mereka ke rumah yatim piatu. Aku mengakui mereka sebagai anakku. Membesarkan mereka meski kehidupan ekonomi aku sendiri susah."
Kali ini, Keanu yang tidak langsung menjawab karena apa yang dikatakan oleh Raya, memang benar, meski tidak dia akui secara langsung.
Selam beberapa tahun ini, aku membesarkan mereka tanpa ada niat untuk menjadikan pria lain sebagai ayah mereka. Tidak seperti orang yang pura-pura mau bertanggung jawab hanya untuk menutupi aib keluarga, tapi memiliki niat busuk untuk merebut keturunan laki-laki dan menjadikan perempuan lain ibu anakku."
Raya menyindir Keanu habis-habisan. Tangan Keanu terkepal, matanya menatap tajam perempuan yang duduk di hadapannya itu.
"Kamu bisa menikahi perempuan lain dan memiliki anak darinya. Kenapa harus merebut anak-anakku? Anak dari perempuan miskin yang selama ini kalian injak-injak harga dirinya. Sebenarnya yang rendah itu, aku, atau kalian?"
Perempuan ini, kenapa sekarang bisa seberani ini? Juga mulutnya sekarang menjadi tajam.
"Lagi pula, apa perempuan yang menjadi istri kamu nanti, akan mau menerima anak-anakku dengan tulus? Jangan-jangan nanti kedua anakku disiksa, seperti kalian yang menyiksaku dulu. Apalagi kalau dia ibunya anak kandung sendiri."
Keanu mengeryitkan keningnya.
"Aku, akan tetap mempertahankan anak-anakku."
"Dan aku, akan tetap mendapatkan anak-anakku. Lihat saja, apa yang bisa aku lakukan untuk mendapatkan mereka."
Raya menatap angkuh pada Keanu, menunjukkan bahwa dia tidak takut sama sekali dengan ancaman itu. Padahal yang sebenarnya, kaki Raya sudah gemetaran.
Jantungnya berdetak kencang. Dia tahu itu bukan hanya sekedar ancaman.
Apalagi yang akan pria itu dan keluarganya lakukan? Apa dengan mengancam menyakiti orang-orang di sekitarnya?
Nina?
Livia?
"Cara klasik. Hanya itu yang bisa kalian lakukan!"
Perkataan Raya itu seolah menantang. Raya merutuki dirinya sendiri dalam hati. Perempuan itu langsung pergi meninggalkan Keanu sendiri.
Berbagai makian dan kata-kata penghuni kebun binatang dia sebut dalam hati.
Mati saja kalian!
Tidak peduli anaknya akan menjadi anak yatim, tidak ada gunanya juga memiliki ayah penjahat seperti itu. Memangnya apa yang bisa dibanggakan memiliki ayah seperti itu, selain hanya mengandalkan kekayaan?
Raya duduk di halte. Mencoba menenangkan diri sebelum pulang. Jangan sampai nanti kedua anaknya yang menjadi korban karena saat ini dia sangat marah.
Keanu hanya memperhatikan Raya dari jauh. Lalu melihat perempuan itu yang naik bis. Pria itu lalu memesan makanan untuk diantar ke Rean dan Rion. Makanan yang sangat mahal tentu saja, yang tidak sanggup dibeli oleh Raya begitu saja.
Pria itu lalu melewati bis yang dinaiki oleh Raya. Raya yang melihat sebuah mobil mewah melewati bis yang dinaikinya, hanya mendengkus.
Rasanya dia ingin mencakar-cakar wajah pria itu, agar kesombongannya sedikit berkurang.
Tidak lama Raya tiba, makanan yang dipesan oleh Keanu juga tiba. Raya ingin membuangnya ke tempat sampah, tapi dicegah oleh Rean dan Rion.
"Jangan, Mommy."
"Dengar, mommy bisa memasakkan kalian makanan yang lain."
"Tapi Lion mau makan ini, Mom."
"Jangan, ya, Sayang."
"Mommy jahat."
Deg
Jantung Raya berdetak kencang saat mendengar kata-kata itu.
Sakit rasanya.
Hanya karena makanan, anaknya mengatakan dia jahat.
Apa makanan-makanan ini lebih berharga daripada perasaan Raya?