NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan

Wanita Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:604.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hai_Ayyu

Aura Karina mendadak janda di malam pertama pernikahannya. Suami yang baru menikahinya beberapa jam yang lalu, memutuskan untuk menceraikan dirinya tepat di malam itu juga.

"Aku itu janda!" Tegas Aura akan status yang disandangnya saat ini.

"Iya, kamu memang janda. Janda menggemaskan." Ucap seorang pria dengan senyum melebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 - Ketinggalan

Aura meringkuk di tempat tidur, ia masih menunggu Bara menghubunginya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Setelah ia mengatakan statusnya yang janda, Bara mengakhiri panggilan begitu saja. Aura tidak mengerti harus bagaimana?

Apa menelepon pria itu, bertanya kenapa tiba-tiba panggilan berakhir? Atau apa mungkin saja karena sinyal yang tidak bagus?

Tapi... Jika masalah sinyal, seharusnya Bara menelepon kembali.

Atau pria itu kecewa dan marah padanya. Karena baru memberitahu statusnya itu sekarang. Jadi mengakhiri panggilan begitu saja. Seolah tidak mau mengenalnya lagi.

Aura berkutat dengan pikiran-pikirannya itu. Tak tahu pasti apa yang dipikirkan pria itu kini tentangnya. Mau menelepon pria itu, takut diabaikan.

'Mungkin besok dia akan menghubungiku! Mungkin ponselnya lowbet!' Aura menyakini itu. Berharap Bara masih mau menghubunginya.

\=\=\=\=\=\=\=

"A-aku sudah pernah menikah!" ucap Aura dari seberang sana.

"Kamu sudah pernah menikah?" Bara kaget. Wanita itu sudah pernah menikah sebelumnya.

"A-aku janda."

"Jan-janda?!" Bara sangat terkejut. Aura masih sangat muda, masa sudah janda.

Krek...

Mendengar pintu terbuka, Bara repleks mengakhiri panggilan. Ia tidak mau percakapannya didengar orang lain.

"Bara! Kenapa kau belum bersiap?" tanya Robi begitu masuk ke kamar itu.

"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu?!" ucap Bara kesal sambil melempar ponselnya ke bantal. Robi masuk begitu saja.

"Kita bisa ketinggalan pesawat. Cepatlah kau siap-siap!" ucap Robi. Bara masih berada di tempat tidurnya.

'Astaga!' Bara menepuk jidatnya. Ia lupa bahwa besok ada pekerjaan keluar kota yang harus segera diselesaikannya. Ia malah melupakan itu.

"Kenapa kau tidak bilang sebelumnya?" Bara pun bangkit dari tempat tidur.

"Tadi pagi aku sudah mengatakannya!" Robi membela diri. Mana mau disalahkan.

Bara pun bersiap mengemasi barangnya dan memasukkan ke dalam koper. Ia tergesa-gesa sekali.

Selang beberapa jam kemudian, Bara sudah sampai di luar kota. Ia menginap di sebuah hotel.

Hari sudah menunjukkan pukul 1 malam, Aura pasti sudah tidur.

"...Aku janda."

Ucapan Aura kini tergiang-giang di telinganya. Ia mengingat ucapan terakhir wanita itu.

Gara-gara Robi masuk tiba-tiba, ia jadi mengakhiri panggilan begitu saja. Aura pasti jadi kepikiran, jika ia mengakhiri panggilan itu karena tidak terima dengan status Aura.

"Kenapa kalau janda? Aku mencintainya. Janda itu hanya masa lalunya dan masa depannya jadi istriku!" Bara tersenyum sambil membayangkan mereka bersanding di pelaminan.

Pria itu akan menerima Aura apa adanya, karena Aura wanita pilihan. Pilihan hatinya.

Bara pun merogoh kantong celananya, ia akan mengirimi Aura pesan. Mengabarkan jika ia mendadak dinas keluar kota dan mereka untuk sementara tidak bisa bertemu.

Sekaligus akan meminta maaf karena tiba-tiba mengakhiri panggilan begitu saja. Karena temannya yang mendadak masuk ke kamarnya.

"Mana ponselku?" Bara tidak menemukan ponselnya di saku celana.

Pria itu bangkit dan menarik selimut. Tapi tidak menemukannya. Ia pun mencari di sekeliling kamar itu dan juga membongkar kopernya. Tapi tidak ada juga.

'Apa ponselku hilang?' batin Bara. Mungkin ia kecopetan saat perjalanan kemari.

Tak lama, Robi menguap sambil menelepon ke nomor Bara. Memastikan ponsel itu ada di mana, mungkin tercecer di sekitar kamar hotel itu.

"Aktif!" ucap Robi memberitahu.

Bara menajamkan pendengarannya, memastikan suara di kamarnya. Tapi ternyata tidak ada suara deringan ponsel.

"Di mana ponselku, Bi?!" tanya Bara kesal. Ponselnya telah hilang, bagaimana caranya ia menghubungi sang kekasih. Mana sedang di luar kota.

"Mana aku tahu! Di mana kau letak tadi? Apa mungkin kau tidak membawanya, ketinggalan di rumahmu! Coba ingat-ingat lagi!" ucap Robi mengingatkan. Bara yang punya ponsel, mana dia tahu ponsel itu di mana.

Bara mengingat terakhir kali memegang ponsel saat Robi tiba-tiba masuk ke kamarnya. Dan setelah itu... ia tidak ingat lagi.

"Telepon mamaku sekarang!" pinta Bara. Ia akan meminta tolong pada Mamanya untuk melihat ponselnya di kamar. Mungkin memang benar ketinggalan di rumah. Karena tadi ia sangat tergesa-gesa berangkatnya.

Jika tidak ketinggalan di rumah, kemungkinan hilang selama perjalanan.

"Astaga! Ini sudah jam berapa, Bar? Mamamu sudah tidur lho!" tolak Robi merasa segan, mengganggu paruh baya itu istirahat.

Bara menatap tajam dan terpaksa Robi memberikan ponselnya. Membiarkan pria itu menelepon sendiri.

Sekali... Dua kali... Tiga kali...

Panggilan itu tidak diangkat. Mamanya memang sudah tidur.

"Ke mana mama?" gumam Bara. Sudah beberapa kali ditelepon juga.

"Mamamu sudah ke alam mimpi lah!" Robi yang menjawab.

"Besok saja kau telepon Mamamu!" saran Robi. Ia sudah mengantuk.

"Aku harus memastikan ponselku! Ketinggalan di rumah atau hilang?"

"Ya sudah, besok lah itu diurus ponselmu kalau hilang!" ucap Robi sambil kembali menguap.

"Bi!" Bara tidak terima.

"Besok lah kau telepon mamamu. Kalau hilang besok aku urus!" ucap Robi berjalan keluar kamar Bara.

"Argh!" Bara kesal, ia tidak bisa menghubungi Aura.

\=\=\=\=\=\=

Pagi pun menjelang,

"...Oh, ini ada di atas tempat tidur." Ucap Mama meraih ponsel tersebut. Pagi-pagi Bara menelepon untuk menanyakan ponsel itu.

"Oh, syukurlah!" Bara bernafas lega. Ponselnya tidak hilang, tapi ketinggalan di rumah.

"Kenapa kamu bisa meninggalkan ponsel, Bara?" mama menggelengkan kepala.

"Semalam aku mendadak perginya, Ma. Robi mendadak memberitahukan padaku!" ucap Bara sambil melirik sang teman.

Robi yang sedang sarapan mencibir mendengar itu. Seenak Bara menyalahkannya, padahal pria itu yang tidak mendengarkan ucapannya.

"Ya sudah, Ma. Tolong simpankan ponselku di laci." Ucap Bara.

"Ya, sudah." Mama mengangguk.

"Aku lanjut dulu, Ma."

"Iya, baik-baik kamu di sana. Cepat selesai masalahnya. Kamu jangan telat makan juga!" saran Mama mengingatkan. Putranya kalau sudah bekerja sering lupa makan.

"Siap, ibu suri!" jawab Bara dengan semangat.

Mama mendengus mendengarnya, lalu mengakhiri panggilan.

"Bara-Bara... Belum lagi tua sudah pikun!" ledek Mama. Putranya bisa meninggalkan ponsel, benda yang penting.

Mama membuka laci dan akan meletakkan ponsel, tapi ia terkejut melihat lacinya.

"Astaga! Si Bara jorok!" Mama melihat di laci ada roti yang dikerubungi semut.

"Bibik!" panggil Mama pada pekerja rumah.

"Iya, Bu." si Bibi pun masuk ke kamar Bara.

"Bik, tolong dibersihkan laci itu. Buang saja rotinya, Bik! Si Bara jorok, sisa roti malah disimpan!" Mama tidak habis pikir dengan putranya.

"Baik, Bu." Bibik pun menurut dan membuang roti tersebut ke tong sampah, lalu membersihkan laci tersebut.

Sementara Mama iseng melihat ponsel putranya. Menatap serius pada wallpaper layar kunci. Ada dua tangan saling bergenggaman erat. Kedua tangan itu memakai jam tangan yang sama.

'Apa Bara sudah punya kekasih?' batin Mama. Tangan yang besar dalam foto itu mirip dengan tangan sang putra.

Makin penasaran, Mama pun ingin mengecek ponsel itu. Tapi...

'Kenapa dikunci sih?'

.

.

.

1
Reza Muna
Luar biasa
Royani Arofat
dasar g peka
test terts
itu namanya flying victim, merasa sebagai korban, siapa yg salah siapa tp minta tanggung jawab ke orang lain. orng seperti ini gak akan pernah ngaku salah, selalu merasa jadi korban
test terts
Luar biasa
susanti Tri
lili blum nikah thor...😭😭....lnjut mpe punya anak semuanya..trs anakny besti an gtu....😥
susanti Tri
lili juga blum nikah..kasihn thor...😔😔😥
sherly
boncapnya hanya segitu Thor? buat penasaran inimah judulnya
sherly
makannya nasi goreng plus telur mata sapi terus ya baraaa...
sherly
beneran si barabere nih, ada aja akalnya ... hahahhaha
sherly
masa sih, cinta dr Belanda luuu
sherly
hahaha kena dehlu baraaaa
sherly
rajanya lebay nih bara ..hahahah
sherly
bara bere dah punya rencana eh gagal deh
sherly
si Robi nih bukannya di ajak omong si lilinya kasi tau kondisimu jgn sampai lili kabur
susanti Tri
ko gitu..hrusny mpe aura melahirkn..dan evan juga mngikhlskn....udh move on dan istri evan bgitu baik jd evan bisa mnyayngi istri n benar" move on...
sherly
mia dan Evan sama gilanya.... sama2 tukang haluuuuui
sherly
gelo kamu Evan dah jadi mantan baru lu kejar2
susanti Tri
ko masaknya nasi goreng trus.si aura...gk bisa yg lain apa...
sherly
si Evan nih cocoknya dikirim ke luar angkasa aja bandel kali dikasi tau malah ngeyel...
sherly
hahahaha somplak nih bara, tdnya romantis akhirnya ngakak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!