NovelToon NovelToon
Annoying Wife

Annoying Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Enemy to Lovers
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nayanika memang tidak pandai mencari kekasih, tapi bukan berarti dia ingin dijodohkan.

Sialnya, kedua orangtuanya sudah merancang perjodohan untuk dirinya. Terpaksa Naya menikah dengan teman masa kecilnya itu, teman yang paling dia benci.

Setiap hari, ada saja perdebatan diantara mereka. Naya si pencari masalah dan Sagara si yang paling sabar.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Lelah menangis, Naya jadi ketiduran di dalam pelukan Sagara. Sagara membawa Naya ke kamar tamu yang sudah dibersihkan, karena kamar mereka sedang berantakan.

Saat menuruni tangga, Sagara dibuat terkejut akan kehadiran Kejora dan Guntur di ruang tamu.

Meski begitu, dia tetap melanjutkan langkahnya menuju kamar tamu.

"Naya kenapa, Papa?" tanya Kejora khawatir.

"Kita tunggu Sagara," balas Guntur seraya mengelus punggung istrinya.

Setelah mendapat telepon dari sang menantu, Kejora langsung mengajak Guntur ke rumah anak mereka. Padahal pria paruh baya itu baru pulang kerja. Awalnya Kejora mencoba biasa saja, tapi saat mengingat tangisan Naya, hatinya jadi tidak nyaman. Apalagi Naya memilih mengadu padanya daripada dengan Arunika. Untunglah Naya pintar, dengan begitu Sagara tidak dilabrak oleh Aru.

Sagara menghampiri kedua orangtuanya dan menyalami satu persatu. Setelahnya dia duduk di depan mereka.

"Ada masalah? Istrimu telpon mama sambil menangis. Ada apa, Saga?" tanya Guntur. Pembawaannya santai, berwibawa dan tegas, ciri khas seorang Guntur Nuraga.

"Masalah kecil. Salah paham," jawab Sagara seadanya.

"Masalah kecil apa? Kenapa Naya sampai telpon Mama kalau cuma masalah kecil? Kamu KDRT?" tuding Kejora.

Sagara menghela nafas kasar. "Mana mungkin aku KDRT, Ma."

"Coba kamu jelaskan," pinta Guntur.

Sagara merogoh kantong celananya untuk mengambil ponsel Naya. Tanpa ragu dia memperlihatkan foto yang Naya dapat dari nomor seseorang.

"Apa?! Kamu selingkuh?!" Kejora berdiri, dia hendak menghampiri sang anak, tapi Guntur langsung mencegahnya.

"Tenang. Kita dengarkan penjelasan dari Saga," ujar Guntur.

Saat itu, Sagara memang ada urusan di luar. Tapi, dia mampir ke sebuah supermarket untuk membeli snack buat Naya agar nantinya dia tidak lupa.

Setelah semuanya selesai, Sagara keluar. Dan tanpa sengaja dia melihat Nabila yang menyeberang, tapi perempuan itu tidak tau kalau ada sebuah motor yang lewat. Sagara pun langsung menarik tangan Nabila. Nabila yang terkejut pun reflek memeluk Sagara.

"Kamu gak papa?" tanya Sagara. Dia melihat motor yang tadi hendak menyerempet Nabila sudah menjauh.

"M-makasih, Pak." Nabila menurunkan tangannya yang merangkul bahu Sagara. Dia mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak.

"Lain kali lihat-lihat dulu sebelum nyebrang," peringat Sagara.

Nabila mengangguk. "Sekali lagi, terimakasih, Pak," ucapnya.

"Mobil kamu mana?" tanya Sagara.

"Mobil saya mogok di sana." Nabila menunjuk di mana mobilnya berada. "Saya abis dari rumah teman, sekarang mau pulang."

Sagara mengangguk paham. Saat dia hendak berbalik, suara Nabila membuat Sagara mengurungkan niatnya.

"Maaf, Pak. Boleh tolong antarkan saya pulang? R-rumah saya gak jauh dari sini, kok," pinta Nabila dengan gugup.

Sagara berpikir sejenak. "Saya buru-buru."

"Please, Pak. Sebentar lagi ada acara di rumah saya." Nabila memohon.

Sagara menghela nafas. "Ya sudah." Setelahnya dia langsung ke mobilnya.

Nabila tentu saja senang. Dia pun mengikuti Sagara.

"Maaf kalau ngerepotin, Pak."

"Hm."

Sagara melajukan mobilnya menjauh dari sana. Mereka tidak saling bicara, karena memang Sagara tidak suka banyak bicara.

Dan saat Sagara berhenti di lampu merah, Nabila bicara.

"Asisten Zio gak ikut sama Bapak? Biasanya dia selalu berdua sama Pak Gara." Nabila terkekeh mengingat Alzio selalu mengekori kemanapun Sagara pergi.

Sagara mengendikkan bahunya acuh. "Mungkin sibuk."

Nabila mengangguk paham. "Ngomong-ngomong, Bapak mau ke mana?"

"Urusan."

Sagara melajukan mobilnya lagi. Dia sungguh tidak nyaman ada Nabila di mobil ini. Bayangan wajah Naya memenuhi pikirannya.

Kejora mengelus dadanya saat mendengar cerita sang anak.

"Harusnya kamu tolak, Saga! Wajar kalau istrimu marah," ujar Kejora. Ingin rasanya dia memukul kepala anaknya itu agar sadar dengan kesalahannya.

Sagara mengangguk. "Aku tau aku salah. Tapi Naya gak mau dengar penjelasannya dan malah memperkeruh keadaan."

"Jangan salahkan istrimu." Guntur menatap datar anaknya. "Lalu, apa yang membuat Naya menangis?"

"Dia kurung Naya di kamar. Benar kan, Saga?" serobot Kejora.

Sagara mengangguk lesu. Dia menunduk tak berani menatap kedua orangtuanya.

"Aku juga kelepasan sampai bentak Naya tadi."

Kejora syok bukan main. "Ya Tuhan, Sagara..."

Guntur pun tak bisa berkata-kata lagi mendengar penjelasan Sagara. Dia tau Sagara adalah pria yang cukup sabar, ternyata anaknya ini juga bisa membentak seorang Nayanika. Berarti, Naya memang menguji kesabaran Sagara.

"Selesaikan masalah kalian. Ingat, jangan main tangan dan kasar sama istrimu," ujar Guntur.

Sagara mengangguk paham.

"Mama mau bawa Naya ke rumah aja." Kejora berdiri dari duduknya.

Mendengar ucapan sang mama, Sagara langsung mengangkat kepalanya. Dia menggeleng tegas.

"Nggak bisa. Masalah kami belum selesai," katanya.

"Benar apa kata Saga. Biarkan mereka selesaikan masalahnya dulu." Guntur ikut bicara.

Kejora berdecak kesal. "Kalian ini sama aja!" kesalnya. Setelah itu dia langsung pergi dari sana meninggalkan kedua pria beda generasi itu.

"Papa pulang dulu. Selesaikan baik-baik." Guntur menepuk-nepuk pundak putranya.

Sagara mengangguk saja. Biarlah masalah ini dia yang mengatasi. Demi apapun Sagara tidak menyangka kalau Naya berani mengadu pada Kejora. Untung saja dia datang tepat waktu tadi, kalau tidak, mungkin Naya semakin melebih-lebihkan kejadiannya.

Melihat mobil orangtuanya yang sudah melaju, Sagara pun kembali ke kamar tamu untuk melihat Naya.

Ceklek

Sagara terkejut saat melihat istrinya berdiri di depannya dengan wajah garang.

"Minggir!" Naya hendak menerobos Sagara, tapi Sagara langsung menahan lengannya.

"Tunggu, kita selesaikan masalahnya dulu. Dengar penjelasan aku, ya?" bujuk Sagara.

Naya memutar bola matanya malas. Matanya terlihat memerah, jejak air mata di pipinya juga masih kentara.

Sagara menuntun Naya ke ranjang dan mendudukkan gadis itu di sana. Sedangkan dirinya berlutut di depan Naya.

Naya mengusap hidungnya yang gatal. Dia menunduk menatap Sagara dengan malas.

"Kamu dengar ini baik-baik, ya?"

"Hm!"

Tanpa membuang waktu lagi, Sagara menjelaskan semuanya. Seperti apa yang dia jelaskan pada orangtuanya tadi. Tidak ada yang dia tutupi sama sekali.

Andai Sagara tidak menolong Nabila, mungkin mereka tidak akan salah paham seperti ini.

Dan mulai sekarang, Sagara harus memindahkan posisi Nabila, bukan lagi jadi sekretaris nya. Dia akan memindahkan Nabila di posisi yang tidak sering bersamanya. Mungkin satu-satunya jalan, menjadikan Alzio asisten sekaligus sekertaris. Karena mustahil bagi Sagara untuk mencari seseorang yang mahir di posisi sekertaris.

"Dari awal aku udah minta kamu buat pecat dia, kan?" sinis Naya. Dia bicara setelah mendengar penjelasan Sagara.

"Iya. Maaf, aku salah." Sagara menunduk.

"Ya udah!"

"Ya udah apa? Kamu maafin aku, kan?" Sagara kembali mendongak menatap istrinya.

"Hm!" balas Naya dengan malas.

Sagara berdiri dan memeluk Naya dengan erat sambil menciumi puncak kepala sang istri. Bukan hanya Naya saja yang ingin penjelasan, Sagara juga ingin gadis itu menjelaskan pertemuannya dengan Felix. Tapi, dia tidak mau lagi membuat Naya kesal dan berakhir bertengkar kembali.

"Maaf kalau belum bisa menjadi suami yang baik buat kamu," ucap Sagara tiba-tiba.

"Apaan sih? Kaya pesan terakhir aja!" Meski sambil cemberut, Naya membalas pelukan Sagara.

Sagara terkekeh kecil. "Maaf, ya?"

Naya mengangguk dalam pelukan mereka.

Lihat? Andai Naya mau mendengarkan penjelasan Sagara dari tadi, tidak akan ada drama seperti ini.

Ini baru masalah sepele, kalau kedepannya ada masalah yang lebih besar, apa yang akan mereka lakukan?

bersambung...

1
Nurwana
kayaknya ni Sagara dari dulu suka sama Naya cuman gengsinya tinggi.
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭 sedih bangettt lohhh
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭🫂🫂🫂🫂🫂🫂🫂😭😭😭😭😭😭🫂🫂🫂🤧🤧🤧
erma irsyad
oohh astaga s Sapi bs d asingkan k tempat terpencil😂🤣
vj'z tri
😱😱😱😱😱😱. garaaaaa nanay di dorong 😭😭😭😭😭😭😭😭semoga debay gak kenapa Napa 😭😭😭😭 dasar lampirrrrrrrrrrrrrt 😡😡😡😡
kalea rizuky
naya kek bocah emaknya slah didik hadeh
vj'z tri
kau salah Felix telah mengganggu beruang hibernasi 😏😏😏😏 siapkan diri mu terima amukan nya gara 😤😤😤😤😤
vj'z tri
semangat Thor aku pada mu 🎉🎉🎉🎉🎉
erma irsyad
bikin deg deg n saja s Naya
vj'z tri
makarel siap siap kau merasakan amukan gara 😡😡😡😡😤😤di jadikan sarden kau 😏😏😏😏😏
yourheart
karamelllllll
dyarryy
tebak ending😏😏
Iren Nursathi
gantuuuung lanjuuut dong thor
vj'z tri
nay kamu di mana 😱😱😱😱😱🥹🥹🥹🥹🥹😭😭😭😭😭😭😭😭😭
vj'z tri
manfaatkan situasi yang ada ya nay 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣 gimanaa muntah nya garaaaa batagor nya udah bersatu dengan darah dan kotoran nya pun sudah dibuang 🤣🤣🤣🤣🤣
Iren Nursathi
lagiiìiiii thor seruuuuuu
vj'z tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
iiii gemes aku loh sama pasangan ini 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
vj'z tri
biang Lala nya Felix ini awas kamu ketemu akuh tak karungi terus tak lempar ke kali mati biar di bersihin sekalian ,mumpung lagi pada bersih bersih 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!