NovelToon NovelToon
Senandung Hening Di Lembah Bintang

Senandung Hening Di Lembah Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Romansa Fantasi
Popularitas:321
Nilai: 5
Nama Author:

Berada di titik jenuh nya dalam pekerjaan Kania memutuskan resign dari pekerjaan dan menetap ke sebuah desa. Di mana di desa tersebut ada rumah peninggalan sang Kakek yang sudah lama Kania tinggalkan. Di desa tersebutlah Kania merasakan kedamaian dan ketenangan hati. Dan di desa itu jugalah, Kania bertemu dengan seorang, Bara.

27

Kania, Bara, dan Maya duduk di meja bundar kafe. Kania tampak santai, tetapi Bara terlihat tegang. Ia tahu penilaian Maya sangat berarti bagi Kania.

Maya menatap Bara dari atas sampai ke bawah, dengan tatapan yang menguji. “Jadi, ini Tuan Pemilik Kedai Senja Ranu yang membuat sahabatku menangis dan kemudian meninggalkannya tanpa kabar? Senang bertemu denganmu, Tuan Bara.”

Kania menyikut Bara pelan. “Jangan judes-judes, May.”

Bara tersenyum tipis, menerima kenyataan. “Tidak apa-apa, Kani. Senang bertemu denganmu juga, Maya. Dan ya, aku memang pria yang melakukan semua hal bodoh itu.”

Maya meletakkan tehnya. “Good. Setidaknya kau tidak lari lagi. Lantas, kenapa kamu masih di sini?”

“Aku di sini karena aku ingin membuktikan bahwa aku tidak akan lari lagi. Aku datang untuk meminta maaf, bukan memohon Kania untuk kembali. Aku datang untuk menunjukkan padanya bahwa aku belajar memercayainya.”

Maya menyipitkan mata. “Dan kau benar sudah mempercayainya sekarang? Bahkan jika Kania harus bertemu Satya, atau pria lain, dan dia mungkin pulang telat karena pekerjaan.”

Maya sengaja mengungkit Satya untuk menguji Bara.

Bara melihat Kania, yang balik menatapnya penuh kepercayaan. Dan menarik napas dalam-dalam, menjawab Maya dengan ketulusan. “Ya, aku percaya. Aku percaya pada Kania, pada ketulusannya, dan pada pilihan yang dia buat. Jika Kani bekerja sampai larut malam, itu karena dia profesional. Jika dia bertemu Satya, itu adalah bagian dari masa lalunya yang ia putuskan. Aku tidak akan pernah lagi membuat keraguanku menjadi bebannya.”

Maya terdiam. Ia melihat kesungguhan yang nyata dalam diri Bara—bukan lagi kecemburuan, tapi penerimaan dan rasa hormat.

Maya mengangguk pelan, senyumnya akhirnya muncul. “Baiklah, Bara. Kau lulus. Kania, kalau kau bahagia dan dia membuatmu tenang di tengah kebisingan ini…aku ikut bahagia.”

Maya berdiri, memberikan Bara jabat tangan yang lebih hangat.

**********************************

Ruang Tamu Rumah Mewah Kania.

Bara duduk di sofa mewah Kania, tampak tegang. Ia mengenakan kemeja batik yang rapi, Kania duduk di sebelahnya.

Di hadapan mereka duduk Ayah Kania, Bapak Haryo, dan Ibu Kania, Ibu Sinta yang terlihat elegan dan hangat.

Dengan suara tenang namun dingin Ayah Kania bersuara. “Bara. Terima kasih sudah datang ke rumah kami di sini.”

Bara menatap lurus ke arah Ayah Kania. “Terima kasih juga, Pak. Sudah menerima kunjungan saya, yang mungkin terlihat mendadak seperti ini.”

“Kami sudah dengar ada hubungan lebih dari sekadar teman dengan putri kami saat di Desa. Saya juga tau, kamu mengabaikan anak kami, mengabaikannya dan tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan. Apa yang membuatmu berpikir kau layak mendapatkan kesempatan kedua, terutama dari kami?”

Bara merasakan tekanan dari lingkungan yang asing dan pertanyaan yang berat. Ia harus menunjukkan bahwa keputusannya meninggalkan desa dan datang ke sini adalah bukti komitmen nya yang tulus.

“Saya datang untuk meminta maaf, Pak. Saya salah. Saya pengecut. Tapi saya membuktikan bahwa saya tidak akan lari lagi. Saya meninggalkan Desa Ranu Asri, meninggalkan kedai, meninggalkan kebun, dan saya datang ke tempat ini, ke dunia yang paling asing bagi saya.”

Bara mengambil tablet milik Kania, menunjukkan blueprint ‘Akar Kencana’.

“Kania adalah partner saya. Kami sudah merancang masa depan yang menghasilkan pendapatan stabil melalu E-Commerce. Saya tidak menawarkan kemewahan instan, tapi saya menawarkan pondasi yang tahan lama.”

Dan Bara kembali menegaskan. “Dan yang paling penting. Saya belajar bahwa kepercayaan Kania lebih berharga dari semua biji kopi dan kebun saya. Saya akan menjamin, saya tidak akan pernah meragukan Kania lagi.”

Ibu Kania melihat betapa tulusnya Bara menyayangi putrinya. Ia melihat keringat dingin di dahi Bara, yang menunjukkan besarnya pengorbanan Bara.

Ibu Kania berbicara pada Suaminya. “Bapak, lihat anak kita. Dia bahagia. Dan Bara datang ke sini. Dia meninggalkan tempat di mana dia paling dibutuhkan, hanya untuk mendapatkan restu kita. Itu adalah pengorbanan yang tulus.”

Ayah Kania menghela napas. Ia melihat Kania mengangguk meyakinkan. “Baik. Bara. Proyek masa depan yang bagus. Kau membuktikan bahwa kau punya keberanian untuk mengakui kesalahan dan juga keberanian untuk berinovasi untuk perkebunanmu.”

Ayah Kania berdiri, mengulurkan tangan.

“Kamu boleh membawa putriku kembali ke Desa Ranu Asri. Tapi ingat, kau harus mempertimbangkan komitmen kami.”

Bara tersenyum lega, meraih tangan Ayah Kania. “Saya akan menjaga Putri Bapak dengan sangat baik.”

Bara telah mendapatkan restu dari orangtua Kania.

*************************************

1
Yuri/Yuriko
Aku merasa terseret ke dalam cerita ini, tak bisa berhenti membaca.
My little Kibo: Terima kasih kak sudah menikmati cerita ini 🙏
total 1 replies
Starling04
Membuatku terhanyut.
My little Kibo: Terima kasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!