NovelToon NovelToon
EX WIFE'S REVENGE

EX WIFE'S REVENGE

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Zahra adalah wanita cantik yang sangat mencintai suaminya. Tapi, siapa sangka jika suaminya yang selama ini terlihat sangat mencintainya justru menghianatinya, di tambah lagi sang ibu mertua malah mendukung perbuatan suaminya yang berselingkuh.

Segala rasa sakit hati yang di terima Zahra akan segera di balaskan! Wanita itu akan memberikan pelajaran setimpal kepada suami dan ibu mertuanya yang sudah menorehkan sebuah luka yang sangat dalam di hatinya.

Tapi, siapa sangka di perjalanannya membalaskan dendam kepada suami dan ibu mertuanya, Zahra bertemu dengan seorang pria yang tak lain adalah teman masa kecilnya.

Lalu bagaimana kisah Zahra selanjutnya? Penasaran? Jangan lupa tekan SUBSCRIBE agar tidak ketinggalan update kisah ini. 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergok anu

Membuat kue ulang tahun telah selesai. Zahra dan Melisa duduk di ruang makan untuk beristirahat, sembari menunggu jam 12 malam.

“Kamu nggak pulang?” tanya Zahra kepada Arvan yang duduk di sampingnya.

“Nggak, mau nginap, boleh ‘kan Tante?” jawab Arvan seraya menatap Melisa meminta persetujuan.

“Nggak boleh! Pulang sana! Lagi pula tujuanmu ke sini untuk apa? Mau deketin Zahra?” Melisa menjawab sekaligus melontarkan pertanyaan yang begitu ketus kepada Arvan, lebih tepatnya mengintrogasi pemuda tersebut.

“Memangnya nggak boleh ya kalau aku mendekati anak Tante?” tanya Arvan tanpa takut menatap Melisa lalu beralih menatap Zahra yang juga tengah menatapnya. “Apa karena aku orang nggak mampu?” lanjut Arvan.

“Emh ...” Melisa menggaruk pelipisnya, dia jadi merasa serba salah saat mendapatkan pertanyaan seperti itu oleh Arvan. Tapi, secepat kilat, ia memberikan alasan yang jelas kepada pemuda itu.

“Keluarga kami nggak pernah mempermasalahkan tentang status sosial, yang penting bertanggung jawab dan pekerja keras,” jelas Melisa.

“Yess! Berarti aku masih punya peluang ya, Tante,” ucap Arvan sangat girang seraya mengepalkan salah satu tangannya di depan dada, seolah sedang berselebrasi memenangkan kejuaraan bulu tangkis.

“Eh ... bukan begitu maksudnya, tapi ...”

“Iya, aku paham, dan aku akan mencoba untuk menjadi yang terbaik untuk Kak Zahra.” Arvan tersenyum lalu menggenggam salah satu tangan Zahra yang ada di atas pangkuan, sedangkan Zahra ingin menarik tangannya, tapi di tahan oleh Arvan.

“Aduh, kok jadi begini sih!” keluh Melisa menatap sebal pada Arvan. Ia baru tersadar kalau penjelasannya tadi seolah memberikan restu kepada pemuda tersebut, dia telah terjebak oleh ucapannya sendiri.

“Mami sih!” omel Zahra sambil mengerucutkan bibirnya sebal.

Sedangkan Arvan sejak tadi mesam-mesem tidak jelas, sambil terus menggenggam tangan Zahra dengan paksa.

*

*

Jam 12 malam yang dinanti telah tiba. Ulang tahun Ansel berjalan dengan lancar. Ansel sangat senang saat mendapatkan kejutan dari istri dan anak-anaknya, apalagi di buatkan kue ulang tahun yang sangat spesial.

“Selamat ulang tahun, Papi. Panjang umur dan sehat selalu.” Zahra mengecup kedua pipi dan kening Ansel lalu memberikan kotak hadiah kepada ayahnya itu.

“Terima kasih, Nak.” Ansel tersenyum penuh haru dan menerima kado dari putri sulungnya.

Kini bergantian Mattew yang mengucapkan ulang tahun kepada ayahnya, lalu di susul oleh Melisa, mereka berdua juga tidak mau kalah untuk memberikan hadiah spesial untuk Ansel. Beberapa pelayan yang masih terjaga juga turut mengucapkan selamat dan memberikan doa yang terbaik untuk Ansel. Kini yang terakhir mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ansel adalah Arvan.

“Selamat ulang tahun, Om. Semoga selalu sehat, panjang umur dan selalu dilimpahi kebahagiaan,” ucap Arvan lalu mencium tangan pria paruh baya itu dengan sopan.

“Amin, tapi cuma ucapan selamat saja? Mana hadiahnya?” Ansel menjawab seraya menatap Arvan yang berdiri di hadapannya.

“Hadiah terbaik dalam hidup ini adalah Doa,” jawab Arvan membuat Ansel terdiam, lalu beberapa saat kemudian ia mengangguk pelan sambil tersenyum.

Benar yang dikatakan oleh pemuda yang ada di hadapannya ini jika sebuah doa adalah kado terindah tidak bisa diganti dengan apapun, dia salut dengan pemikiran pemuda tersebut. Begitu pula dengan Zahra dan Melisa yang juga salut dengan pemikiran Arvan.

Disaat semua keluarga besarnya berlomba-lomba memberikan hadiah terbaik untuk Ansel, tapi tidak untuk Arvan, mereka menjadi belajar banyak hal dari pemuda tersebut.

Padahal tadi Arvan hanya asal bicara, tapi ternyata ucapannya itu membuat dirinya mendapatkan nilai plus dari kedua orang tua Zahra. Ini yang dinamakan keberuntungan, wk wk wk.😅

Acara ulang tahun itu pun sudah selesai. Semua pelayan juga sudah selesai membereskan meja makan dengan rapi, dan setelah itu mereka kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Arvan tersenyum menatap Zahra, saat ini mereka berdua berada di halaman belakang. Arvan meminta izin kepada Ansel untuk berbicara sebentar kepada Jamu tersebut. Mereka berdua duduk di kursi panjang yang ada di sana.

“Maaf ya, Kak, pasti kamu kecewa karena aku nggak ngasih kado sama Om Ansel,” ucap Arvan seraya menggenggam salah satu tangan Zahra.

“Bukankah hadiah terbaik adalah Doa,” jawab Zahra mengingatkan Arvan. Ia tersenyum tipis sambil menatap pemuda tersebut dari samping.

“Iya sih, tapi dalam hati aku tetap nggak enak. Bagaimana kalau aku ngasih kado dengan cara membahagiakan anak sulungnya?” tanya Arvan seraya menatap wajah cantik Zahra lalu mengerlingkan sebelah matanya membuat Zahra tersipu malu.

“Ish! Apaan sih!” Zahra memalingkan wajahnya, menyembunyikan wajahnya yang merona. Bisa-bisanya dia merona hanya karena mendengarkan gombalan receh pemuda itu.

“Aku serius sama Kak Zahra. Mau ya kak, nikah sama aku,” ucap Arvan tanpa tendeng aling-aling dan tanpa romantis sama sekali langsung melamar Zahra.

Zahra terkejut mendengarnya, ia menatap Arvan sambil mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, tapi malah terlihat lucu dan menggemaskan di mata Arvan.

Bagaimana Zahra tidak terkejut, beberapa jam yang lalu dia baru saja di paksa menerima cinta pria yang ada di sampingnya ini, dan setelah lewat tengah malam ia mendapatkan lamaran dari pemuda yang sama.

"Ar, nggak lucu deh.” Zahra segera menarik tangannya yang masih dalam genggaman pemuda tersebut. Ia ingin beranjak dari duduknya, akan tetapi salah satu tangannya ditarik oleh Arvan, hingga membuatnya terhuyung dan terjatuh di atas pangkuan pemuda tersebut.

“Ar!” Zahra memberontak, akan tetapi Arvan malah memeluknya dengan erat, seraya menatap dengan sangat lekat, hingga membuat Zahra langsung terpaku dan tidak mampu berpaling.

Tatapan tajam itu seolah membiusnya dan membuatnya tidak berdaya.

“Tatap mataku, apakah ada sebuah kebohongan di sana? Aku tahu kalau hatimu masih terluka begitu dalam, jadi izinkan aku masuk ke dalamnya untuk menyembuhkan lukanya,” ucap Arvan dengan lirih, menatap Zahra dengan penuh ketulusan.

Zahra menatap manik hitam legam itu dengan intens, dan menyelaminya semakin dalam, mencari kebohongan di sana, tapi yang dia dapatkan adalah sebuah ketulusan dan kejujuran.

“Sekarang kamu percaya?” tanya Arvan masih menatap wajah cantik Zahra dengan lekat.

Zahra menjawab pertanyaan Arvan dengan anggukan pelan.

“Jadi, apakah kamu mengizinkanku masuk ke dalam relung hatimu yang paling dalam?” tanya Arvan seraya menarik tengkuk Zahra, dan melabuhkan ciuman lembut di kening jadan baru menetas itu.

Zahra memejamkan kedua matanya dengan erat, saat benda kenyal dan hangat itu mendarat di keningnya.

“Apakah kamu mengizinkan aku untuk menyembuhkan luka hatimu?” bisik Arvan tepat di depan bibir Zahra yang ranum dan begitu menggoda.

Bisikan dan tindakan Arvan bagaikan sihir yang berhasil membuat Zahra tidak bisa menolak. Janda muda itu menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Arvan tersenyum lalu memajukan bibirnya, bersiap mencium bibir ranum itu.

“EHEM! Sedang apa kalian!”

***

Ciee ... Kepergok anu 🤣🤣🙈🙈

Aku jadi malu sendiri🙈

1
Rafa Pratama
👍👍👍👍
Aurell And Friends
sedang d baca.. nunggu kelanjutannya nih Thor.../Rose//Rose//Rose/
Aurell And Friends
sudah baca Thor...good..good.../Kiss//Kiss//Kiss/
Aurell And Friends
sudah baca Thor..Bagus ceritanya /Ok//Ok//Ok/
Rahma Wati
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
A
Atoen Bumz Bums
Zahra Cemen balas dendam pake kuasa ortu
bukan dgn skill sendiri
Atoen Bumz Bums
Zahra bego
seharusnya jgn bedandan dulu buat Wahyu ilfil biar cepet proses cere nya
Yumma Proling
🤣🤣🤣🤣🤣
-the'XXI✓
Luar biasa
Susilo Wati
wkwkwkwk
Susana Sari Sari
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Su pendi
Luar biasa
Momoh Wati
ah
mardiana sari
mampus loe wahyu makanya jd org jgn belagu ud miskin belagu lg sombong sm ky ibunya.
mardiana sari
knp ga di grebek warga?kumpul kebo.sm aj zinah.yg bukan muhrimnya seharusnya di grebek warga br rasa
mardiana sari
inilah yg aq ga suka ud rmh ngontrak gaji pas2an selingkuh lg laki ga tau diri.apalagi ibu mertuanya gerecokin hub anak sm mantunya.ya allah gusti kl ad yg ky gtu didunia nyata kasihan bgt.
LENY
GOOD KOKOM BIAR TAHU RASA TUH SI NENEK LAMPIR
LENY
WAH KETEMU MAK LAMPIR SEREM😂
LENY
IBU DURJANA BUQNG CUCU KANDUNG PEREMPUAN KRN BUKAN LAKI2 GILA BENER
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!