NovelToon NovelToon
Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Reinkarnasi / Harem / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:58.9k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.

Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Udara di restoran tiba-tiba menegang seperti senar guqin yang ditarik terlalu kencang.

Suara ketukan itu kembali terdengar lebih keras, lebih mendesak.

DUK! DUK! DUK!

“Restoran Cahaya Langit! Kami dari istana Qing! Kami membawa perintah penyelidikan darurat!”

Bai Ren menelan ludah. “Mereka datang… cepat sekali.”

Zhi Dao menggeram rendah, “Kenapa petugas istana mencari restoran kecil di tengah malam?”

Mei Lian menggeleng pelan. “Ini bukan pemeriksaan biasa. Suara langkah mereka… delapan orang. Semua tingkat kultivasi minimal puncak menengah.”

Sunyi memindahkan makhluk sakuranya ke pelukan Jin Yue. “Jaga dia. Kalau dia bangun—”

“—kami pindah kekaisaran sebelah,” sambung Yiyi dengan wajah pucat.

Jin Yue langsung memeluk makhluk itu seperti bom yang siap meledak.

---

Li Feng berdiri tegak di tengah restoran.

Dalam sekejap, auranya berubah.

Tadi ia adalah lelaki muda tampan yang dihinggapi makhluk sakura.

Sekarang ia Kaisar Qing.

Dingin. Tajam. Tegas.

Nuan, Yuyu, dan Yiyi spontan berlutut.

Tujuh bawahan Sunyi itu sudah tahu tanda-tandanya:

Yang Mulia sedang siap bertarung.

Sunyi maju satu langkah ke sisi kiri Li Feng. Tanpa bicara, tanpa perintah seolah posisi itu memang tempatnya.

Chen Lu tiba-tiba muncul dari bayangan dengan gerakan sehalus angin malam.

“Yang Mulia,” bisiknya, “pasukan luar semuanya memakai seragam istana, tapi… simbol sulamannya salah. Itu seragam era Kaisar sebelumnya, bukan era paduka.”

Li Feng menyipitkan mata tajam.

“Palsu,” gumamnya.

Sunyi mencondongkan sedikit tubuhnya. “Pihak yang mencoba masuk… pasti mencari sesuatu.”

Atau mencari seseorang.

Yiyi, yang paling peka, menggigit bibir. “Nona… mereka mungkin mengincar teknik sakura Anda.”

Zhi Dao sudah siap mencabut pedangnya.

Mei Lian melirik pintu yang bergetar halus setiap ketukan. “Jika mereka benar-benar bukan dari istana…” ujarnya tenang, “maka mereka kelompok yang sangat berani.”

“Berani mati,” tambah Bai Ren.

DUK! DUK! DUK!

“BUKA! Atas perintah Kaisar! Kami menggeledah tempat ini—”

Li Feng mengangkat dua jari.

Semua langsung diam.

“Kaisar…?” bisik Mei Lian.

Li Feng menjawab datar, “Aku ingin melihat sejauh mana keberanian mereka memalsukan namaku.”

Sunyi tersenyum kecil senyum tipis, berbahaya. “Baik. Aku akan membukanya.”

Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah ke pintu.

Bai Ren menahan napas. “Nona… pelan-pelan…”

Sunyi membuka pintunya pelan, bahkan terlalu pelan.

Engsel pintu berbunyi kecil:

Krekkk…

Dan di depan mereka berdiri delapan pria berseragam biru tua istana.

Semuanya membawa gulungan perintah.

Semuanya tampak… sangat yakin diri.

Pemimpinnya maju.

“Kami dari istana Qing. Atas izin kaisar, kami—”

Sunyi langsung memotong datar.

“Kaisar yang mana?”

Prajurit itu berkedip, lalu menjawab mantap:

“Kaisar Li Feng, tentu saja.”

Sunyi mengangguk perlahan.

“Oooh… begitu.”

Ia mundur setengah langkah.

Dan dengan sangat sopan, ia menoleh ke dalam.

“Yang Mulia, ini mereka.”

Li Feng keluar dari balik bayangan… dengan langkah perlahan, penuh wibawa.

Delapan pria itu refleks menunduk hormat tanpa sadar siapa yang berdiri di depan mereka.

“Siapa yang memberi kalian perintah memakai namaku?” tanya Li Feng, suara rendah tapi jelas.

Pemimpin mereka terkejut.

“Kau… siapa?”

Yiyi menutup mata. Bai Ren memukul dahinya.

Zhi Dao mengangkat pedang sedikit.

Mei Lian menatap langit.

Sunyi… hanya tersenyum.

Li Feng mengulang, suaranya lebih tajam.

“Siapa. Yang. Memberi. Perintahmu.”

Prajurit itu berdiri tegap, menatap Li Feng dari kepala sampai kaki.

“Pemuda, jangan ikut campur. Urusan negara tidak pantas dijamah orang biasa.”

Chen Lu hampir batuk darah.

Bai Ren menjambak rambut sendiri.

Yiyi mulai mencari tempat untuk bersembunyi.

Sunyi mengangkat tangan pelan tanda agar yang lain diam.

Pemimpin prajurit itu semakin ketus. “Menyingkir dari pintu. Di mana pemilik restoran? Kami harus menggeledah tempat ini—”

“Berdasarkan perintah siapa?” ulang Li Feng, kini suaranya sedingin salju utara.

“Berdasarkan perintah Kaisar Qing!” bentak pemimpin itu.

Li Feng menatap lurus ke matanya.

“Aku adalah Kaisar Qing.”

Keheningan turun begitu tajam hingga bisa memotong napas.

Angin malam berhenti.

Serigala pun mungkin ikut berhenti melolong.

Delapan pria itu kaku seperti patung.

Pemimpinnya membuka mulut… lalu menutupnya.

Membuka lagi… menutup lagi.

“Ka… ka… KAISAR…?!”

Salah satu rekannya menjerit kecil.

Yang lain hampir pingsan.

Sunyi menghela napas.

“Lain kali,” ujarnya tenang, “pelajari dulu wajah majikanmu sebelum datang menggeledah restoran orang.”

Pemimpin prajurit itu gemetar.

“T-tapi… perintah di tangan kami… materainya… benar…”

Li Feng mengulurkan tangan.

“Serahkan.”

Tangan pemimpin itu bergetar ketika ia memberikan gulungan tersebut.

Li Feng membukanya.

Semua orang diam saat melihatnya.

Sunyi mengangkat alis tinggi.

Mei Lian menahan napas.

Chen Lu bergumam, “Itu… materai resmi.”

Tapi Li Feng menatap gulungan itu lama dengan tatapan gelap.

“…Materai ini,” katanya pelan, “memang benar.”

Semua terkejut.

Tapi Li Feng menambah satu kalimat:

“Tapi bukan aku yang mengeluarkannya.”

Sunyi tegak sepenuhnya.

“Jadi… ada yang memalsukan perintah kaisar menggunakan materai asli?”

Li Feng menggenggam gulungan itu.

Dan matanya berubah dingin, berbahaya, seperti naga emas yang membuka mata.

“Tidak. Bukan palsu.”

Sunyi menatapnya tajam. “Kalau bukan palsu… maka…”

Li Feng mengangguk.

“Seseorang di dalam istana mengeluarkan perintah ini… tanpa sepengetahuanku.”

Ruangan hening.

Bahkan makhluk sakura di pelukan Jin Yue ikut membuka matanya sedikit, merasakan tekanan aura itu.

Mei Lian bergumam, “Ini berarti… ada pengkhianat tingkat tinggi.”

Li Feng menatap para petugas yang kini gemetar setengah mati.

“Kalian… akan ikut denganku. Dan kalian akan mengatakan persis siapa yang memberikan perintah ini.”

Pemimpin itu menelan ludah keras.

“Y-ya! Tentu, Yang Mulia! Tidaaak— kami tidak tahu apa pun! Kami hanya menerima perintah dari—”

Ia terdiam.

Karena saat itu juga…

SAAT ITU—

Dari atap restoran, seberkas bayangan hitam turun melesat cepat.

“AWAS!!” teriak Zhi Dao.

Sunyi mendorong Li Feng ke belakang.

Chen Lu sudah mengangkat pedang.

ketiga dayang Han Sunyi bergerak secepat angin.

Makhluk sakura menggeliat dalam pelukan Jin Yue.

Dan bayangan itu menyeringai tajam sambil melemparkan sesuatu—

—sebuah jarum hitam yang berkilau mematikan.

Langsung mengarah ke jantung Li Feng.

Sunyi dengan cepat mengeluarkan tameng, dan jarum itu mental kembali ke arah penyerangan dengan cepat

Dan malam pun meledak dalam kekacauan.

Bersambung…

1
Lee 0893
🤣🤣🤣🤣 kaisar dan jendral perang takut sama ibu hamil ,,
emang boleh semenakutkan itu ,,, 🤭🤣🤣🤣
Lee 0893
nah loo nyesek kn ,, awas bengek kang raja ,,
Lee 0893
bengeek knpa harus kata itu yg keluar ,,
TUUAAAAA🤭🤣🤣🤣🤣
Lee 0893
si tu tu tetap tidak suka istana ,,
🤭🤣🤣
Lee 0893
aduuh tu tu gemezzzz ,, ikut pulang aq yuuk ,,
drumah ku ad bayi ta ta ,, 🤭🤣
Lee 0893
waah mulai konflik nii ,,
Lee 0893
author keren ,,
cerita ny bnr2 bagus bgt ,,
sukaaaa ,,
sehat2 terus yx kak author ,,
Kustri
kata'a permaisuri bodoh, koq bs bantu suami'a 🤔🤔🤔
Risna Udi
suka banget karya othor
Musliha yunos
typo bertebaran thor😅
Lee 0893
jangan2 yg mandul raja ny bukan permaisuri ,,
seperti cerita yg udh2 ,,
waah seruu Ni ,,
semangat trus kak ,,
sehat2 selalu ,,
Rina Ahyar
cerita yg bagus thor..alurnya pn tdk bertele2..ttp semangat berkarya..
Iyus Iyus
bagusssss
Suzanne Shine Cha
😂😂😂😂😂😍😍
Suzanne Shine Cha
seruuu dan lucuuu 💝💝💪💪💪
kaylla salsabella
terimakasih atas karya mu thor... sehat selalu🤲🤲🤲
kaylla salsabella
sebenarnya kasihan sih kerjaan Hui sama rakyat yang tidak bersalah ikut jadi korban... atas kesalahan orang-orang egois🙏
Fitrian
uu tu uu tuuu😍
Wiwin Ma Vinha
😍😍😍
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!