NovelToon NovelToon
Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Reinkarnasi / Harem / Mengubah Takdir
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.

Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Angin malam berembus perlahan melewati tenda-tenda yang berbaris rapi. Semerbak aroma kayu dari obor yang membara membawa hawa hangat di tengah udara dingin pegunungan. Setelah pertemuan penuh ketegangan tadi, para prajurit naga putih mulai membangun barikade kecil dan menata peralatan untuk investigasi esok hari.

Namun di tengah kesibukan itu, suasana di tenda utama masih belum mereda.

Han Sunyi kini tanpa penyamaran Wen Lang melangkah masuk, diikuti Zhi Dao dan Bai Ren. Li Feng masih berdiri di luar, memberi perintah pada pasukan, sementara Mei Lian menatap dari kejauhan, hatinya masih berdebar oleh kenyataan bahwa sosok yang selama ini ia kagumi ternyata seorang wanita.

Sunyi berhenti di depan meja kayu sederhana, membuka gulungan peta bendungan utara. Matanya menajam, sikapnya kembali seperti pemimpin lapangan.

“Besok subuh,” katanya, “kita bergerak lebih dulu ke jalur barat. Aku ingin memastikan sesuatu sebelum pasukan Kaisar sampai di titik utama.”

Zhi Dao langsung mengangguk. “Aku akan menyiapkan kuda. Apa kita membawa Mei Lian?”

Sunyi terdiam sebentar.

Mei Lian, yang mendengar namanya disebut, maju. “Jika diperbolehkan… aku ingin ikut. Ayahku sudah lama mencurigai kementerian Kang He. Jika mereka benar-benar melakukan sabotase, aku tak bisa diam.”

Nada suaranya tegas, sama seperti ayahnya yang dikenal sebagai menteri jujur dan bersih.

Han Sunyi menatapnya, menilai keberanian gadis itu. “Kau yakin? Ini bukan penyelidikan biasa. Jika nama Kang He benar ada di balik ini, kita sedang berhadapan dengan keluarga dekat Kaisar.”

Mei Lian mengangguk tanpa ragu. “Justru karena itu, rakyat butuh saksi yang tak bisa dibungkam.”

Sunyi menghela napas pelan, lalu tersenyum tipis. “Baik. Tapi kau akan berada di bawah perlindungan Zhi Dao.”

Zhi Dao terbatuk keras tidak siap.

“Eh? A—aku?”

Mei Lian memerah, tapi tidak menolak.

Bai Ren menahan tawa melihat wajah Zhi Dao yang tiba-tiba seperti prajurit pemula.

Sunyi melirik Zhi Dao. “Kau yang paling bisa dipercaya dan paling cepat jika terjadi apa-apa. Jangan mengeluh.”

Zhi Dao langsung membungkuk. “Baik, Nona! Maksudku… Tuan Han! Maksudku… ah—pokoknya aku siap!”

Mei Lian menunduk, tersenyum malu dan senang bercampur jadi satu. Suasana itu membuat Sunyi mengangkat alis.

“Kelihatannya kalian berdua cocok,” ujarnya datar tapi penuh makna.

Wajah keduanya langsung merah padam.

Di luar tenda

Li Feng berdiri sendirian di dekat pagar kayu kecil yang dibangun sementara. Ia memandang ke arah tenda Han Sunyi, sorot matanya berubah dari tajam menjadi lembut.

Yu Qian, pengawal setianya, mendekat dan memberi hormat.

“Yang Mulia, semua pasukan sudah ditempatkan. Kami juga sudah menyiapkan rute rahasia menuju bendungan agar tidak terdeteksi kementerian Kang He.”

Li Feng mengangguk, tetapi pikirannya jelas melayang ke tempat lain.

“Mereka bilang ia mati,” gumam Li Feng. “Bahkan makam palsunya dibuat oleh para pejabat istana. Bertahun-tahun aku memercayai kebohongan mereka.”

Yu Qian menurunkan suara. “Yang Mulia… apakah Anda ingin membicarakan sesuatu kepada Nona Han?”

Li Feng menutup mata sejenak. “Aku ingin… tapi aku tidak berhak karena aku yang membuatnya bersembunyi.”

Yu Qian menatap Kaisarnya, lalu berkata lirih, “Kadang, Yang Mulia, seseorang pergi bukan karena tidak ingin kembali, tapi karena ia pikir tidak aman.”

Li Feng menggenggam pedangnya lalu Ia berjalan menuju tenda Sunyi.

Namun sebelum tirai tenda terbuka, ia sudah mendengar suara langkah Sunyi keluar.

Han Sunyi keluar dengan ekspresi dingin namun terkontrol.

Mata mereka bertemu.

Dan dunia seolah berhenti sesaat.

“Sunyi,” panggil Li Feng lirih.

“Yang Mulia.” Sunyi menunduk sopan. Suaranya datar, tapi Li Feng dapat merasakan jarak di antara mereka jarak yang ia sendiri ciptakan.

Li Feng ingin mengatakan banyak hal tentang penyesalannya, tentang hatinya, tentang betapa ia mengira Sunyi sudah mati.

Namun yang keluar hanyalah satu kalimat.

“Besok… izinkan aku berjalan bersamamu.”

Han Sunyi terdiam, sedikit terkejut mendengar nada suara itu lebih seperti permintaan, bukan perintah.

Akhirnya ia mengangguk. “Jika itu demi rakyat, Anda boleh ikut.”

Bukan jawaban yang emosional.

Bukan jawaban pribadi.

Tapi Li Feng tersenyum tipis.

Karena itu berarti Sunyi tidak menolak kehadirannya.

----

Di dalam tenda perempuan, Mei Lian duduk sambil memegang biji teratai yang dulu ia berikan pada Wen Lang sekarang ia tahu itu Han Sunyi.

Biji itu tiba-tiba terasa berbeda. Seperti simbol hubungan baru yang nyata, bukan kagum buta.

“Dia… wanita yang luar biasa,” gumam Mei Lian. “Tak heran rakyat mengikutinya.”

“Apa kau kecewa?” suara lembut tiba-tiba terdengar di belakangnya.

Han Sunyi muncul sambil membawa selimut tambahan.

Mei Lian cepat menggeleng. “Tidak! Tidak sama sekali. Aku hanya… kaget. Tapi aku mengagumi Anda, Nona Han. Bahkan lebih dari sebelumnya.”

Sunyi meletakkan selimut di sampingnya. “Kau gadis yang baik, Mei Lian. Dengan keberanian seperti ini, kau bisa jadi menteri yang jauh lebih baik daripada banyak lelaki di istana.”

Mei Lian tertawa kecil. “Ayah juga selalu bilang begitu.”

Sunyi duduk, menatap gadis itu lebih lama dari biasanya. “Ayahmu benar. Dan… hati-hati pada perasaanmu.”

Mei Lian berkedip bingung. “Perasaan?”

Han Sunyi tersenyum lembut tapi tegas. “Tadi aku melihat cara kau menatapku.”

Wajah Mei Lian memerah. “A—aku tidak—itu bukan—!”

“Tentu bukan,” potong Sunyi cepat. “Karena aku tidak menginginkan dedikasi seperti itu. Kuharap kau lebih membuka hatimu pada orang… yang tepat.”

Sunyi melirik tirai tenda, tepat ke arah Zhi Dao berdiri menjaga.

Mei Lian membeku.

Sunyi tersenyum lebih lebar. “Dia pria baik, aku sudah mengenalnya sangat lama dan dia adalah saudara ku"

Kali ini, Mei Lian tidak menjawab… tetapi wajahnya mencerahkan segaris, malu tapi penuh harapan.

Di luar, Zhi Dao bersin tiba-tiba.

Bai Ren menatapnya curiga. “Kau demam?”

“…Aku merasa namaku baru saja dibahas.”

----

Li Feng memanggil Yu Qian dan empat prajurit senior.

“Kita bergerak sebelum subuh. Tapi aku ingin informasi lebih cepat.”

Yu Qian mengangguk. “Siapa yang harus kami awasi dulu, Yang Mulia? Kementerian Kang He?”

Li Feng menatap jauh ke arah bendungan utara yang tak terlihat dari desa ini.

“Bukan hanya Kang He.”

Ia menurunkan suara.

“Awasi paman Li Sun. Aku mencium permainan politik lebih kuat dari yang kita duga.”

Yu Qian tampak terkejut. “Yang Mulia… jika benar paman Anda terlibat korupsi air… itu berarti—”

“—pengkhianatan berdarah keluarga,” sambung Li Feng. “Aku tahu. Dan jangan sampai terulang lagi”

Tatapan Li Feng mengeras. “Tapi jika dia berani membiarkan rakyat mati demi mengisi lumbung kekayaannya sendiri… aku tidak akan memaafkannya.”

Langit malam berkabut tipis, memantulkan cahaya bulan seperti sinar perak di tanah. Pagi akan datang sebentar lagi.

Dan besok…

kebenaran pertama akan terbuka.

Bersambung

1
Cindy
lanjut kak
kaylla salsabella
lanjut thor
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪 dlm upnya😁😁😁😁
Cindy
lanjut kak
inda Permatasari
sebenarnya baik ingin mencari Han Sunyi untuk balas Budi dan juga merasakan cinta padanya tapi Han Sunyi tidak mau bertemu
kaylla salsabella
aku kok masih bingung ya ini li feng itu baik apa gak sama han sunyi
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
li feng bukannya kabur jadi buronan?? kok uda di istana lg thor??
Wahyuningsih
wahhhh mkin sru thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪
Vivi❄️❄️
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kirain si bawah panah cinta ala cupid 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Fransiska Husun
keren banget
🌸 Maya Debar 🌸
Semangat terus Thor 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘❤️🥰🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️❤️❤️🤩🤩
Tiara Bella
semangat 😍
🌸 Maya Debar 🌸
Tak tunggu selalu upnya Thor, Keren buanget ❤️❤️❤️❤️❤️🥰🥰🥰😍😍😍🤩🤩🤩😍😍😍😍🤩🤩🤩❤️❤️❤️🥰🥰🥰🥰
Wahyuningsih
q penasaran lanjutannya thor d tnggu upnya kmbli yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 upnya thor ntar lumutan loh 😁😁😁 sehat sellu thor jga keshtn n tetp 💪💪💪 dlm upnya 😄😄😄
Wahyuningsih
q mampir thor mga2 critanya seeeeruuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!