NovelToon NovelToon
OBSESI BOS MAFIA

OBSESI BOS MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:33.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Cinta seharusnya menyembuhkan, bukan mengurung. Namun bagi seorang bos mafia ini, cinta berarti memiliki sepenuhnya— tanpa ruang untuk lari, tanpa jeda untuk bernapas.
Dalam genggaman bos mafia yang berkuasa, obsesi berubah menjadi candu, dan cinta menjadi kutukan yang manis.

Ketika dunia gelap bersinggungan dengan rasa yang tak semestinya, batas antara cinta dan penjara pun mengabur.
Ia menginginkan segalanya— termasuk hati yang bukan miliknya. Dan bagi pria sepertinya, kehilangan bukan pilihan. Hanya ada dua kemungkinan dalam prinsip hidupnya yaitu menjadi miliknya atau mati.

_Obsesi Bos Mafia_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 : Terselamatkan

...⚠️Warning⚠️...

Sebelum kalian masuk dan membaca cerita ini, saya beritahu kalau ini dark romance, slow burn, mature, dan alur mungkin akan membuat kalian terasa tokoh terlalu menye-menye. Jika kalian tidak suka dengan alur begini, tolong jangan dibaca. Saya sendiri sangat amat menghargai setiap pembaca yang memberikan respon dan kritik membangun, bukan pembaca yang hanya meninggalkan hate komen. Jangan diteruskan membaca jika ini tidak sesuai dengan bacaan kalian!!

Sekali lagi, saya tidak terima dengan hate komen namun jika komentar membangun dan kritikan yang membuat saya lebih baik dalam berkarya, saya terima dengan lapang hati.

Yang suka memberikan komentar negatif hanya karena novel tidak sesuai dengan keinginannya, kalian punya masalah apa sih? Kalau memang bukan bacaan kalian ya tinggal skip dan gak usah dikomen yang membuat mental penulis ambruk.

Sekali lagi saya ingatkan bahwa ini dark romance. Yang tidak suka genre dark jangan diteruskan membaca. Terima kasih. Salam sayang dari saya.

...•••...

...🪞Selamat Membaca🪞...

Hulya Millicent— gadis berusia dua puluh tahun, terbangun dalam keadaan polos tanpa busana di balik selimut tipis yang menutupi tubuhnya. Dia kembali mengingat apa yang terjadi pada dirinya sebelum ini, tapi tidak berhasil mengingat apapun.

"Ini di mana? Apa yang terjadi padaku? Siapa yang membawaku ke sini?" gumamnya heran, Hulya melirik kasur dan tidak ada apa-apa yang menandakan dirinya tidak disentuh pria mana pun. tubuhnya juga tidak merasakan hal aneh.

Hulya bangun dan mencari pakaiannya, namun tidak ada di dalam kamar besar itu. Hulya bahkan mencari ke walk in closet— pakaian apapun yang bisa dia pakai, tapi semua itu pakaian pria.

"Bagaimana aku bisa pulang kalau begini ceritanya? Akh!" Hulya kembali ke atas kasur sembari merungut kesal, ia memikirkan cara agar bisa menutupi tubuh polosnya yang kini hanya di tutupi dengan sehelai handuk putih yang menutupi bagian dada hingga paha atas saja.

Klek!

Marchel Grayson— pria tiga puluh tahun yang membawa Hulya ke mansion itu. Dia membawakan pakaian yang pas untuk Hulya serta makanan. Karena yakin bahwa gadis itu sudah kelaparan saat ini.

Hulya langsung berlari ketika melihat Marchel masuk dan memeluk pria tegap itu dengan hati dan senyuman lega.

"Jendral, aku senang sekali, ternyata kau ada di sini," ujar Hulya dalam pelukan Marchel. Pria itu memegang kedua bahu Hulya dan mengulurkan tubuh gadis itu ke depannya, menatap tajam Hulya yang membuat gadis itu bergidik ngeri.

"Kenapa memandangku begitu?" tanya Hulya mencoba untuk menyembunyikan rasa takutnya.

"Siapa yang mengajarkanmu pergi ke klub malam hm?" tanya Marchel dingin, sorot matanya masih tajam, Hulya menelan ludah memikirkan jawaban yang tepat untuk diberikan pada Marchel.

"Eum ... Aku yang ingin sendiri, hm ... ini rumah siapa jendral? Kok kamarnya besar sekali?" Hulya mencoba mengalihkan pembicaraan tapi sorot mata Marchel masih tajam tak terbantahkan.

"Ini mansion-ku dan jawab pertanyaanku, Hulya."

“Oh mansion kamu. Kok beda ya dari yang dulu, perasaan dulu mansion kamu gak begini,” kelahnya yang membuat Marchel menghela napas.

“Hulya Millicent. Jawab pertanyaanku. Siapa yang mengajarimu pergi ke tempat seperti itu hingga mabuk begini?” tanya Marchel dengan nada yang mendesak, hingga Hulya tidak memiliki cara untuk mengelak lagi.

"Aku sendiri yang ingin ke klub itu, aku hanya ingin mencoba saja. Ternyata seru." Hulya menampakkan deretan gigi putih dan rapi kebanggaannya setelah memberikan jawaban itu.

"Aku mengenalmu bukan setahun dua tahun, Hulya. Kau tidak pernah nyaman dengan suasana klub atau tempat dengan dentuman musik yang memekakkan telinga begitu. Jujur padaku, siapa yang mengajarimu ke sana? Atau aku akan mengurungmu di sini selamanya." ancaman Marchel sukses membuat Hulya takut dan jantungnya berdegup cepat.

"Iya iya. Aku jujur, aku hanya ikut dengan temanku saja, dia yang ajak ke sana."

"Siapa nama temanmu?"

"Cindy."

"Kamu tahu apa yang terjadi padamu semalam?" Hulya menggeleng lemah, karena dia memang tidak mengingat apapun setelah diberi minuman oleh temannya itu.

Flashback On

Marchel pergi ke klub untuk melakukan transaksi senjata dengan seorang pemasok, dia menginginkan senjata yang bagus untuk menjalankan misinya beberapa minggu ke depan di Brazil.

Selesai transaksi, dia berencana akan segera pulang. Namun, tatapannya menangkap seseorang yang sangat dia kenali, ia melihat Hulya tengah dipapah oleh seorang pria menuju sebuah kamar yang memang disediakan di klub itu.

"Hulya di New York?" gumamnya.

Marchel mengikuti pria tersebut dan benar saja, gadis yang dipapah adalah Hulya— gadis yang sangat dia jaga sedari kecil.

Mereka memasuki sebuah kamar dan pria itu menidurkan Hulya di atas ranjang empuk dengan nuansa kamar yang temaram. Marchel mendobrak pintu kamar tersebut, ia melihat bagaimana Hulya dicumbu dan dilecehkan oleh si pria itu. Dengan wajah bengis, Marchel menghajar pria yang berani menyentuh gadisnya hingga tak berdaya.

"Berani sekali kau menyentuh kekasihku hah?"

"Kekasihmu? Aku menyewanya dari seorang wanita dan aku sudah membayar untuk ini." Marchel semakin naik pitam dan melayangkan tinju kembali ke wajah pria itu.

"Sewa? Kau pikir dia pelacur? Siapa wanita yang menjual kekasihku ini?" hardik Marchel dengan kepalan tinju yang masih siap untuk dia layangkan.

"Cindy. Aku membayar gadis ini pada wanita bernama Cindy."

"Brengsek, sialan!"

Wajah pria itu babak belur dibuat oleh Marchel, setelah menempatkan sebuah peluru di kepala pria itu dan memastikan dia tidak lagi bernyawa, Marchel menggendong Hulya dan memasukkannya ke dalam mobil. Pakaian Hulya juga sangat sopan malam itu— tidak seperti wanita binal atau wanita yang biasa ke klub untuk menjual diri mereka.

Hueekkk!!

Marchel mengalihkan pandangannya pada Hulya yang tidur di bangku tengah. Gadis itu muntah berkali-kali hingga mobil Marchel menjadi kotor dan pakaian yang dikenakan oleh Hulya juga terkena muntahan.

Sesampainya di mansion, Marchel menggendong gadisnya dan meminta seorang pelayan wanita untuk membersihkan tubuh Hulya.

"Tidak ada pakaian yang cocok untuk dia Tuan, saya belum mengenakan pakaian apapun padanya," lapor si pelayan pada Marchel setelah menjalankan tugasnya.

"Biarkan saja dia istirahat dulu, kamu boleh pergi."

Pelayan itu menunduk dan pergi. Marchel memasuki kamarnya untuk memastikan Hulya baik-baik saja. Selimut itu menutupi Tubuh Hulya dengan sempurna. Dia mendekatkan wajahnya untuk mengecup kening Hulya dan mengusap lembut rambut gadis itu.

“Siapa yang mengajarimu ke klub malam? Untung saja pria itu tidak menyentuhmu lebih jauh lagi, kalau tidak, sudah dipastikan kamu tidak akan berhenti menangis selama satu tahun,” bisiknya sembari menyunggingkan senyum.

Marchel keluar membeli pakaian yang cocok untuk Hulya dan malam itu dia tidur di kamar lain, membiarkan Hulya istirahat dengan tenang di dalam kamarnya.

Kamar yang tidak pernah ditiduri oleh wanita mana pun. Hulya adalah gadis pertama berada di atas ranjang Marchel.

Flashback Off

Hulya melotot setelah mendengar penjelasan dari Marchel. Kesal dan marah— itulah yang dia rasakan sekarang ini.

"Ooh ... jadi dia menjualku? Kurang ajar, aku akan kasih pelajaran sama dia, liat aja," geram Hulya dengan tangan mengepal kuat. Marchel menggenggam tangan itu hingga kepalannya terlepas.

"Aku sudah memberikan pelajaran padanya, lebih baik kamu mandi dan pakai ini." Marchel menyodorkan pakaian ganti. Hulya tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih Jendral, kalau kamu tidak datang, hm ... pasti aku sudah tidak suci lagi. Aku tidak bisa membayangkan untuk menangis satu tahun kedepan." Hulya menyilangkan kedua tangannya di dada sambil mengangkat sedikit bahunya. Ekspresi lucu itu membuat Marchel tertawa kecil lalu mengusap lembut kepala Hulya.

"Makanya, jangan mencoba hal baru yang bisa merugikan kamu sendiri. Sana mandi! Jangan lupa itu sarapan dimakan, dari semalam aku dengar perutmu bernyanyi terus."

Hulya menyentuh perutnya yang memang terasa kosong. "Oke, Jendral."

Di dalam kamar mandi, Hulya membiarkan air hangat menyentuh permukaan kulitnya. Dia masih kesal dengan Cindy yang tega menjualnya di klub.

"Awas kamu Cindy, aku akan bikin perhitungan sama kamu," geram Hulya dengan mengangkat sebelah alisnya.

Tanpa diketahui oleh Hulya bahwa Cindy— temannya itu sudah tidak lagi ada di dunia ini. Marchel sudah membereskan gadis licik itu dan memastikan Hulya aman dari siapa pun.

...🪞Bersambung🪞...

1
Wiwit Widia
Kerasa banger nih mual di atas mobil begini🤭
Wiwit Widia
Nah bakalan kagak ada saingan juga si Hulya, dia nerapin sikap posesif si marchel 🤣
Adira
secara gak langsung, hubungan mereka membaik karena rencana justin juga kan.
Adira
antisipasi sejak dini si hulya💪
Caterine Selyn
Masih ada malu dia, coba kalo gak ada pelayan, bakalan diterkam tuh di meja makan🤣
Caterine Selyn
Emang ya ni org kagak bisa kontrol diri banget🤣
Juwita
Dia kalo lagi mode waras ingat semuanya, coba kalo emosi, lupa diri
Juwita
Elu udh diterima sama hulya lagi, perbaiki sikap lu chel, jgn sampe ini kandungan gugur lagi gara2 elu yaaa
Rissa Squad
Sabar napa baaanggg🤣
Rissa Squad
pintar banget hulya bikin syaratnya💪👍
Alle
emang kadang mual bakalan ilang kalo di bawah kucuran air
Alle
Bakalan diintilin kemana2 si marchel🤣
Alda Fatimah
Jangan emosian lagi lu chel, jgn sampe ini anak kagak lahir gara2 elu yeeee
Alda Fatimah
Emang si marchel kudu diginiin biar insap
ISMI PRADIPTA
sultan mah bebas mau dekor kapan aja
ISMI PRADIPTA
Udh dikasih kesempatan rujuk jangan disia2in lagi marchel
Kakak Echa
Dia ini bikin baper maksimal kalo lagi gak emosi, tpi kalo udh emosi kek setan
Kakak Echa
Jangan sia2in lagi si hulya, kadang lu rada2 ya chel
Helena Hivoshi
Marchel kalo lagi mode baik bikin baper tpi kalo mode emosi pengen gue tendang jauh jauh
Helena Hivoshi
Berat amat tapi keren syaratnya, meminimalisir perselingkuhan🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!