NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN PALSU IVANA

PERNIKAHAN PALSU IVANA

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:837.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Emily

"Kalian berdua penghianat!"
"Aku membencimu, bajingan!"
"Dan kau...ternyata hanyalah lacur murahan!"

Ivana berlari menuju mobilnya yang terparkir di carport mansion mewah. Berniat memberikan kejutan untuk calon suaminya, ternyata Ivana lah yang harus menerima kejutan itu. Marco Reus calon suaminya bercinta dengan sahabat baiknya Arciela.

Bagai tersambar petir Ivana harus menerima kenyataan, ternyata itu bukanlah yang pertama bagi Marco dan Arciela. Sejak lama keduanya melakukan penghianatan di belakang Ivana.

Ivana memutuskan pergi. Namun dalam pelariannya ia justru di pertemukan dengan laki-laki brengsek lainnya Jose Miguel Almirón, pemilik perkebunan ALMIRÓN yang terkenal kejam dan dingin terutama kepada wanita karena dendam masa lalunya.

Bagaimana kisah selanjutnya, nantikan ya.

Hai² reader kesayangan, kita jumpa lagi di karya ke 11 Emily di NT. Kali ini tema Latino Mexicana semoga kalian suka 💃


Jangan lupa selalu tinggalkan jejak kalian di setiap bab yang Emi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERASA MUDAH MENJALANI NYA

Setelah satu setengah jam perjalanan, mobil yang di kendarai Jose memasuki kawasan perkebunan Almiron.

Ivana menolehkan kepalanya melihat mobil Sebastian dan Lizzy yang ada dibelakang ia dan Jose.

"Mereka ke Nasviell, mengambil pakaian mu", ucap Jose seakan tahu maksud Ivana menolehkan kepalanya.

Gerbang utama menuju perkebunan Almiron telah terbuka lebar. Banyak orang-orang yang di pastikan menjaga Almiron.

Ketika melalui mereka, Jose membunyikan klakson pelan. Tanda menghargai pekerjanya.

Netra Ivana mengedarkan pandangannya ke hamparan perkebunan Almiron yang sangat luas. Saking luasnya sejauh mata memandang masih dalam kawasan perkebunan itu juga.

"Perkebunan mu sangat luas dan indah. Ini ketiga kalinya aku kemari di area yang berbeda", gumam Ivana sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Keempat kalinya. Apa kau lupa?"

Ivana menatap Jose sembari menyipitkan matanya. "Sekarang, Beberapa hari yang lalu dan ketika menemui mu di pabrik", ujar Ivana mengingat-ingat.

"Dan di danau. Kau mengintip ku berenang. Jangan lupa itu", ucap Jose mengingatkan Ivana.

"Ah Jose kau salah, itu tidak kesengajaan. Aku benar-benar tersesat waktu itu. Aku pikir masih berada di wilayah perkebunan ku. Tiba-tiba aku melihat danau yang indah, ada pondoknya lagi dan kebetulan kau sedang berenang di sana. Aku tidak mengintip mu seperti yang kau tuduhkan Jose", jawab Ivana memberikan pembelaan.

Kedua matanya membulat sempurna. Wajahnya begitu menggemaskan. Jose menatap Ivana dengan lekat. Keduanya pun begitu dekat, Jose bisa melihat dengan pasat detail cantik sempurna wajah gadis itu.

"Ehem", Jose berdehem. Jose mengusap tengkuknya. Hal yang acap kali di lakukannya secara spontan ketika bersama Ivana. "Tetap saja kau mengintip ku..."

Mobil yang di kendarai Jose, berhenti tepat di depan hacienda. Terlihat Ellios, Adrian, Hilda dan berdiri di depan pintu menyambut kedatangan majikan mereka. Mereka mengetahui bos mereka Jose menikah hari ini. Cukup mengejutkan ketiganya mengingat bos mereka itu tidak memiliki kekasih beberapa tahun belakangan. Yang mereka tahu atasan mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Mendengar atasan mereka akan menikah dengan nona Ivana pemilik Nasviell sungguh membuat orang-orang terdekat Jose kaget. Namun tidak ada yang berani bertanya-tanya. Nampak Hilda tersenyum melihat kedatangan Jose. Tentu saja tidak sendiri.

"Ayo turun. Kau pasti lelah. Sekarang hampir gelap. Setelah makan malam kau bisa langsung beristirahat", ujar Jose membukakan pintu mobil sebelah Ivana.

Ivana nampak ragu-ragu. Ia memperhatikan orang-orang Jose dari kejauhan.

"Jose...kenapa mereka berbaris seperti itu? Buka kah seharusnya kita diam-diam saja dan menyembunyikan pernikahan kita?", ucap Ivana pelan setengah berbisik di samping Jose ketika turun dari mobil.

"Mereka semua bisa di percaya. Kau tidak usah kuatir", jawab Jose mendekatkan wajahnya ke telinga Ivana yang membuat gadis itu bergidik. Apalagi jemari laki-laki itu memeluk pinggangnya. Keduanya seperti pasangan suami-istri sungguhan yang saling mencintai.

"Selamat malam tuan-nona", sapa Ellios dengan hormat.

Jose menganggukkan kepalanya. Berhenti di hadapan para pekerjanya itu. "Ini istri ku Ivana. Kalian sudah pernah bertemu dengannya. Kalian semua harus menghormatinya seperti kalian menghormati ku. Dan kau Adrian, kau dan anak buah mu sekarang bukan hanya menjaga Almiron tapi Nasviell juga masuk dalam pengawasan mu", perintah Jose dengan tegas.

Semua orang di sana langsung menganggukkan kepala tanda mengerti. Terutama ketika Jose mengatakan untuk menjaga istrinya sama seperti mereka menjaga dirinya. Semuanya menjawab dengan pasti dan meyakinkan.

"Baik tuan. Jangan kuatir masalah ladang. Saya akm menjaga Nasviell sama halnya seperti menjaga Almiron", jawab Adrian.

Tanpa sadar tangan Ivana memeluk erat pinggang Jose, begitu pun Jose langsung membalasnya. Layaknya suami yang selalu akan memberikan perlindungan pada istrinya.

"Hilda tunjukkan kamar istri ku. Setelah makan malam Ia harus beristirahat".

.

Beberapa saat kemudian. Ivana mengikuti Hilda seperti perintah Jose.

Mereka berada di lantai dua hacienda Almiron. Hilda membuka sebuah pintu berwarna biru dan membiarkan terbuka lebar. "Silakan masuk nona, ini kamar anda".

Ivana langsung mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar luas itu. Tempat tidur dengan seprainya berwarna putih bersih berada di tengah-tengah kamar.

Setiap meja hampir semuanya di hias bunga mawar merah dalam sebuah vas berisi air.

Ivana tidak mencium aroma maskulin sedikit pun di kamar itu. Tiba-tiba senyuman mengembang di sudut bibirnya. "Hilda...di mana kamar Jose?"

"Kamar tuan Jose tepat berada di sudut sana, pintunya berwarna coklat tua. Nona tenang saja di lantai dua area terlarang untuk siapapun, tidak ada yang berani kemari seizin tuan Jose", ujar Hilda seakan tahu yang sedang Ivana pikirkan.

Ivana melihat dari kaca jendela kamar itu. "Wow..aku sangat menyukai view dari sini. bagus sekali", ucapnya dengan wajah berseri-seri.

"Nona...apa pakai anda saya yang menyusun nya ke dalam lemari?", tanya Hilda dari walk in closet.

"Tidak perlu Hilda, aku bisa melakukannya sendiri. Sekarang kau bisa melanjutkan pekerjaan mu, terimakasih karena kau sudah membantuku", ucap Ivana dengan tulus.

Hilda yang sudah berada kembali ke kamar tersenyum mendengar perkataan Ivana. "Jika nona membutuhkan sesuatu jangan sungkan memanggil saya, nona. Tekan saja angka tiga di tombol yang ada di nakas. Angka satu, nona bisa langsung terhubung dengan tuan Jose", ucap pelayan paruh baya yang baik hati itu sebelum keluar kamar Ivana.

Begitu Hilda keluar Ivana langsung melompat ke atas tempat tidur empuk dan luas itu. Bahkan ia masih memakai gaun berwarna putih saat menikah tadi sore.

"Huhh senangnya...ternyata Jose membuat pernikahan ini sangat mudah aku jalani. Tidur terpisah dan ia tidak menuntut ku melayani nya".

"Kau lihat Ivana, ternyata laki-laki itu tidak selalu menyebalkan. Ia juga bisa membuat mu tersenyum", gumam Ivana pada dirinya sendiri sembari memejamkan matanya.

*

"Kau tidak menikmati malam pertama dengan istri mu, Jos? Kenapa kau masih sibuk bekerja seperti ini", tanya Sebastian yang sedari tadi menemani Jose di ruang kerjanya setelah makan malam bersama Ivana dan Lizzy juga.

Ivana naik ke lantai atas bersama Hilda, sedangkan Lizzy pulang ke Nasviell. Sementara Jose di temani Sebastian masuk keruang kerja hingga larut malam begini.

"Kau tahu seperti apa pernikahan kami, Tian. Jangan pura-pura lupa", jawab Jose tanpa mengalihkan perhatiannya pada tumpukan kertas yang ada di meja kerjanya.

"Tapi kau mencium istri mu sangat bergaiirah tadi. Kau tidak bisa membohongi ku teman. Aku yakin tidak butuh waktu yang lama kau benar-benar mencintai Ivana begitu juga sebaliknya".

Jose menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya. "Aku tidak mungkin jatuh cinta lagi, Tian. Semenjak Ximena pergi cintaku pun pergi. Kau tahu sejak Ximena pergi, tidak ada cinta lagi di hatiku..."

...***...

Lagi-lagi slow update. Maaf ya 🙏 Untuk itu Emily up bab ini panjang nggak main potong 🤗

1
Lina Cuang
luar biasa
LikCi Vinivici
nah arciela👍👍
LikCi Vinivici
sdh jd tuh si adonan
LikCi Vinivici
si Marco kah??
LikCi Vinivici
si mata yg awas2 si Jose tuhh? siapa hayo??
LikCi Vinivici
nungguin lope2 ternyata.. harus gitu ya??
LikCi Vinivici
siapakah gerangan?
LikCi Vinivici
blm ada judul🤭
LikCi Vinivici
sombong nya ivana...
LikCi Vinivici
poor ivana
Simba Berry
ceritanya masih ngambang.belum tuntas.
YuWie
Luar biasa
Dewi Habibah
bagus ceritanya
Priskha
Lupe ta thor....kok jd Jupe 😅😅😅
Priskha
wach ternyata ada dendam to antara Lupe dan Jose...jgn2 si Hector anaknya si Lupe dan ayahnya Jose, kok si Jose nyebut Hector sbg anak haram
Aviciena
keren
Aviciena
cerita kek gini koq gak ke up ya.
padahal seru. dan bagus.
Aviciena
ceritanya menarik
Aling Ling
mantap thor karyanya👍👍👍👍👍👍
Tiwik
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!