Nadia Alana Dynata seorang gadis cantik yang keras kepala dan banyak tingkah , sampai pada akhirnya ia harus menerima hukuman dari sang ayah .
Apakah hukuman yang Alana terima ??? ,
Ikuti kelanjutan cerita Alana dan jangan lupa mohon dukungannya 🙏🙏🙏😉 .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sabar
Keduanya langsung masuk ke kamar tanpa ada yang angkat suara .
Dan Zain langsung kembali menjatuhkan tubuhnya ke kasur .
" Maaf ", ucap Alana merasa bersalah .
Zain langsung duduk dari berbaringnya , ia tersenyum ke arah Alana .
" Iya gapapa , lain kali jika mau keluar rumah izin dulu ya ! " , jawab Zain lembut , dan Alana langsung mengangguk seraya tersenyum .
Alana pamit untuk ke kamar mandi kebetulan ia belum melaksanakan kewajiban nya , Zain mengangguk namun sebelum itu ia meminta ponsel Alana .
" Untuk apa ? " , tanya Alana seraya menatap penuh selidik .
" Gapapa hanya pinjam sebentar " , jawab Zain .
Akhirnya dengan ragu-ragu Alana menyerahkan ponselnya pada Zain .
" Ya udah kamu ke kamar mandi katanya mau ambil wudhu ! " , Titah Zain karena melihat Alana yang masih mematung merhatikannya .
" Ish " , Alana berdesis lalu ia segera melangkahkan kakinya ke kamar mandi dengan wajah cemberut.
Zain hanya bisa tersenyum melihat tingkah Alana lalu ia mulai mengetikan sesuatu diponsel Alana .
Tak lama ponsel yang ada disaku celana nya berbunyi , dan Zain langsung menyimpan nomor ponsel Alana begitu pun sebaliknya Zain menyimpan nomor ponselnya diponsel Alana .
Zain menyimpan ponsel Alana dan dirinya diatas nakas , lalu ia kembali menjatuhkan tubuhnya dikasur dan mencoba untuk tidur .
Setelah sholat Alana melihat Zain yang tertidur dengan nafas teraturnya , lalu ia melihat ke arah nakas yang terdapat ponsel dirinya dan ponsel milik Zain disana .
Alana mengambil ponselnya , mencari tahu apa yang sudah Zain lakukan dengan ponselnya , namun sepertinya tidak ada yang aneh didalam ponselnya .
Oh ya Alana sudah memblokir kontak Faisal ia sudah memutuskan untuk menjauhi Faisal dan tidak akan memaafkan nya .
***
Sore hari Zain disibukan dengan mengurus persiapan untuk acara kebesaran dipesantren , dan atas saran dari Abi dan Umi , Zain harus mengajak Alana untuk ikut kumpul bersama para santri dan beberapa pengurus dipesantren yang akan membentuk kepanitiaan acara Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Penampilan Alana memang sangat mencolok diantara yang lainnya , iya bagaimana tidak ? , yang lain memakai baju syar'i sedangkan Alana hanya mengenakan celana levis panjang yang sedikit longgar disatukan dengan Hoodie berwarna putih kesukaannya .
Tak peduli dengan tatapan beberapa santri yang menatapnya tidak suka , Alana hanya fokus mencoba mendengarkan Zain yang sedang menjelaskan mengenai susunan rangkaian acara untuk nanti .
Setelah penjelasan dari Zain , dilanjut oleh ustazah Hawa yang menjelaskan pembagian panitia khusus perempuan untuk menyambut para tamu dan jama'ah perempuan dan juga pembagian panitia yang bertugas membantu didapur untuk menyiapkan makanan .
Alana mencoba fokus ke depan namun beberapa orang yang berada dibelakang nya terus-terusan membicarakan Alana bahkan dengan terang-terangan membandingkan dirinya dengan ustadzah Hawa .
" Lihat deh gus Zain sangat cocok dengan ustadzah hawa , harusnya mereka jadi pasangan halal keduanya Sholeh dan Sholehah " ,
" Iya bener mereka memang sangat cocok , namun ternyata Gus Zain malah dijodohkan dengan perempuan kota padahal jelas-jelas lebih baik ustadz hawa kemana-mana " ,
Telinga Alana rasanya sangat panas mendengar perkataan seperti itu , ingin ia marah namun teringat dengan Zain , ia gak mau membuat Zain malu didepan santri-santri dan para pengurus pesantren .
Alana langsung izin untuk pamit keluar , jika ia berada dilingkungan sekolah sudah dipastikan yang membicarakannya akan ia marahi langsung , namun sayang kini ia terkurung dilingkungan pesantren dan entah kapan bisa kembali ke kota .
Alana berjalah ke arah ladang , ladang merupakan tempat yang paling ternyaman untuk Alana jika berada dipesantren .
Alana berjalan dengan kesal dan mulutnya terus mengumpat mencoba menyalurkan kekesalannya . Sampai pada akhirnya ia melihat kaleng bekas minuman dan dengan sekuat tenaga Alana menendangnya entah kemana .
Tuk... , Suara kaleng bekas minuman yang entah mengenai apa .
" Astaghfirullah , ah sakit banget , kerjaan siapa ini ? " , teriak seseorang .
Alana langsung menghampiri nya , dan ternyata itu ustad Alif .
" Eh ustad maaf Alana tidak sengaja " , Ucap Alana pada ustad Alif yang tengah memegang jidatnya ternyata kaleng bekas minuman tadi tepat mengenai jidat ustad Alif bahkan sampai meninggalkan bekas kemerahan .
" Oh jadi tadi - " , timpal ustad Alif namun Alana segera memotong perkataan nya .
" Ia ustad tadi saya yang menendang kaleng bekas minuman itu , tapi maaf saja gak sengaja ustad " , ucap Alana seraya menangkupkan kedua tangannya .
Hufhh... , ustad Alif terdengar membuang nafasnya secara kasar .
" Beruntung kamu istrinya Gus Zain , kalau santri yang lakuin udah aku hukum " , batin Ustad Alif .
" Iya saya maafkan lain kali hati-hati " , ucap Ustad Alif .
" Assalamu'alaikum " , pamit ustad Alif .
" Wa'alaikum salam " , jawab Alana lalu kembali meneruskan jalannya .
Sesampainya di ladang Alana bisa merasakan tiupan angin segar ditambah dengan keadaan langit yang indah karena matahari mulai terbenam secara perlahan.
" Ya Allah indah banget " , Alana menatap takjub kearah sekitar .
" Masya memang pemandangan disini sangat indah ", timpal seseorang dari arah belakang .
Alana reflek langsung membalikan badan , dan ternyata disana ada Zain yang tengah berdiri tak jauh darinya seraya memasukan tangannya ke saku Koko .
" Bang Zain " , gumam Alana .
Zain langsung tersenyum dan menghampiri Alana.
" Kenapa tadi tiba-tiba pamit keluar ? ", tanya Zain seraya matanya terus fokus kedepan menikmati keindahan sore hari .
" Nah bang Zain kenapa malah ngikutin Alana keluar ? " , bukan menjawab Alana malah balik bertanya pada Zain .
" Takut kamu hilang " , jawab Zain seraya melirik Alana sekilas .
" Ish memangnya Alana anak kecil " , desis Alana kesal .
" Aku tahu kamu lagi kesal , makanya aku ga mau sampe kamu melampiaskan kekesalan itu sendiri " , Ujar Zain santai .
Alana melongo menatap Zain , rasanya tak percaya jika yang berkata demikian adalah Zain .
" Aku tahu banyak orang-orang disini yang membicarakan kamu , termasuk diruang tadi " , Ucap Zain .
" Heem lalu ? " , timpal Alana .
" Aku harap kamu tetap sabar dan jangan sampai kamu terkuasi dengan rasa amarah karena itu hanya akan mencelakai diri kamu sendiri " , ucap Zain lembut .
Alana terdiam sesaat .
" Bang Zain kenapa bang Zain menerima perjodohan kita ? " , tanya Alana tiba-tiba .
" Semuanya sudah takdir Al , sudah digariskan oleh sang pencipta " , jawab Zain seraya tersenyum tipis .
" Tapi bang Zain bisa menolaknya ? " , timpal Alana .
Zain hanya tersenyum , lalu ia segera mengajak Alana untuk pulang karena hari semakin sore .
" Ih kebiasaan bukannya dijawab dulu " , batin Alana kesal .
" Astagfirullah sabar Al sabar , kamu harus banyak sabar berada disini " , gumam Alana pelan seraya mengusap dada .
Zain menahan tawa ketika mendengar perkataan Alana , walau pelan namun masih bisa didengar dengan jelas oleh Zain .
Zain tak menuntut banyak pada Alana atau ia tak mau memaksa Alana untuk melakukan ini itu , Zain mempunyai cara sendiri untuk hal itu dan sampai detik ini Alana sudah terlihat perubahannya .
😍😍😍
Jangan lupa tinggalkan jejak like , komen , vote dan tambahkan ke favorit 💙 terimakasih 🤗🙏🙏🙏 .
🙏🙏
lanjut kk 👍