Steffani, Harus menelan hal pahit saat dia di jebak oleh Kakak tirinya sendiri, Dengan memberikan nya kepada Tiga pria teman Kakak tirinya ini...
"Doni, Rian, Yuda.. Cepat kalian nikmati wanita ini, sampai tak tersisa!" perintah Sean Kepada Tiga Pria, teman nya itu, Sean tersenyum miring pada Fani
Mata Steffani membulat sempurna, Fani cepat menggeleng "Tidak Kak, jangan Ku-mohon , Kak Ja-jangan!" memohon pada Sean.
"Kak, Sean, Apa salahku?" lirih Steffani dengan menangis terisak
"Kau tanya apa salahmu? Salah mu itu karena kau, menolak ku!" jawab tegas Sean Kakak tiri Steffani, Yang telah menjadi kakaknya Satu Tahun ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aaswidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sean berulang tahun.
Ya, Maaf. Kalau bertele-tele, tapi othor usahakan untuk alur gak ngebosenin...
Happy reading .
💖
Malam nya pun telah tiba.
''Se, mau kemana kamu sudah rapi begitu ?'' tanya Papi Yoga yang melihat Sean turun dari tangga dengan pakaian kasual dan tambah tampan saja kelihatannya.
''Ini Pi, Sean mau makan malam '' kata Sean dan ikut duduk di sofa bergabung dengan Papi nya juga Mama Rina tentunya.
''Mau makan malam bareng pacarnya ya Nak ?'' Mama Rina ikut menyahut
''Bukan kok Tan, Sean kan belum punya pacar '' akunya
''Masa sih Nak, kamu belum punya pacar, kamu kan pria tampan Se.'' Puji Mama Rina.
''Tante bisa aja, tapi terima kasih atas pujiannya '' Sean terkikik kecil.
''Jadi mau pergi dengan siapa? tiga temanmu itu?'' Papi Yoga kembali bertanya ingin tahu.
''Bukan dong Pi, sama mereka mulu bosan, aku mau ada merayakan hari ulang tahunku dengan Fani '' Sean pun mengatakan dengan jelas tujuannya pergi .
''Oh jadi mau perginya dengan Fani ''
''Iya Pi, bolehkan? Dan ya, apa Papi tak ingat dengan hari ulang tahun Sean ?'' Sean bertanya sekarang Kepada Papi nya,
Si Papi balas dengan tertawa ''Papi sudah tua Nak, Papi gak ingat hal hal kaya gitu lagi, maaf ya sayang, tapi Papi selalu mendoakan yang terbaik untukmu kok, juga Papi doakan agar kau segera menemukan cinta sejatimu'' doa Papi Anak dan Ayah itu berpelukan dan suasana terasa melow.
''Ah Pi, di hari bahagia Sean, jangan bersedih,'' pinta Sean
''Iya iya, kamu benar, Fani nya mana?'' menatap pada kamar Steffani.
''Mungkin masih beriap.'' jawab Sean menebak.
Saat sedang berbincang rupanya ada tamu yang datang karena ada suara bel berbunyi.
Ting Tong
Ting
Tong
''Siapa yang bertamu malam-malam ?'' Papi Yoga bersuara menatap Sean dan Mama Rina
''Entah'' Sean mengangkat bahu
Sementara Mama Rina segera beranjak dan membuka kan pintu untuk orang yang bertamu itu.
Pintu terbuka, Mama Rina langsung menatap pada seorang perempuan yang sedang membelakanginya.
''Cari siapa ya?'' segera Mama Rina bertanya
Wanita muda itu berbalik badan dan mereka saling melihat.
''Tan,''
''Cici?' tebak Mama Rina, yang memang kenal bahkan sangat kenal dengan teman anaknya itu.
Cici mengangguk ''Iya Tan, ini Cici..'' Cici menyalami tangan Mama Rina ibu dari sahabatnya. ''Tan, ini beneran rumahnya suami Tante?'' tanya Cici memastikan
''Benar Nak, ayo masuk ayo.'' segera Mama Rina mengajak Cici masuk kedalam rumah.
''Siapa Rin?'' suara Papi Yoga terdengar berteriak menanyakan siapa tamu yang datang itu.
''Ini Pak, temannya Fani yang datang'' beritahu Mama Rina berjalan dengan membawa seorang wanita muda ke ruang keluarga tadi yang masih ada Sean dah Papi Yoga disana.
''Oh temannya Fani, sini Nak'' Papi Yoga selalu ramah
Cici segera mencium punggung tangan Pak Yoga. ''Halo Om'' Cici menyapa
''Iya hai Nak'' balas Papi Sean.
Lalu Cici menatap pada Pria yang sedari tadi hanya menunjukkan wajah acuh . ''Hai Kak'' Cici menyapa Sean Cici tersenyum .
''Hmm'' balas Sean begitu singkat dan tak berucap apapun lagi.
'Dasar si irit bicara, kemarin saja dia nanya dengan baik padaku soal Fani, lah sekarang dirinya malah cuek begitu' Omel dalam benak Cici .
Tapi saat melihat Sean, Cici dapat mengumpulkan Kenyataan kalau ternyata benar Mama Fani sudah menikah dengan Papi nya Sean.
Itu artinya Sean Sekarang menjadi keluarga Steffani temannya..
''Oh ya, Fani nya mana ya?'' tanya Cici sambil celingukan mencari Fani.
''Fani masih di kamarnya, biar Tante yang panggilkan ya.Kamu tunggu saja dulu disini.''
''Oh baik Tan, makasih ya'' tersenyum pada Mama Rina.
''Iya...'' Mama Rina pun berlalu
''Pi, Fani mengajak temannya ini, jadi kita akan pergi Bertiga'' Sean menjawab arti tatapan sang Papi.
''Oh gitu'' Papi balas manggut-manggut.
Sekarang di dalam kamar seorang gadis , sang Mama menghampiri dan memberi tahu kalau Sean sudah menunggu juga sudah ada Cici sudah datang.
Maka Fani segera menemui di luar, tak lama setelah itu mereka pun pamit untuk pergi makan malam, karena takut pulangnya kemalaman.
''Aku masih gak nyangka loh, jadi kalian ini beneran sudah jadi keluarga ya Fan!'' Cici berbisik pada Fani.
Fani dan Cici berada di kursi belakang .
''Iya sih Ci, kadang aku juga berpikir merasa masih tak nyangka loh'' balas Fani mengatakan yang ia rasakan juga.
''aih enak banget kamu, bisa tiap hari makan dan nonton ngobrol bareng sama no satu di kampus kita'' Cici yang merasa antusias.
Fani hanya tersenyum tipis saja, Andai kamu tahu Ci bagaimana sebenarnya tentang pria idolamu ini, Yang suka meminum alkohol, akankah kamu masih mengidolakan nya.. Dalam hati Fani.
Sekarang sudah di restoran
Cici semakin heboh begitu ketika melihat suasana dan dekorasi tempat ini sangat-sangat romantis, Cici juga jadi ingin..
''Fani, kamu mau tau alasan kakak mengajak mu kesini?' Sean bersuara sambil menatap Steffani
''Kak, jangan lupa. mengajak ku juga dong'' Cici malah ikut menyahut dia merasa keberatan karena tak di sebut oleh Sean.
Sean sudah kesal sebenarnya dengan kehadiran wanita ini, tapi dia temannya Fani. ''Iya kamu juga'' kata Sean dengan terpaksa.
''Jadi ada Acara apa nih, mengajak kami kesini ke tempat romantis ini?'' itu Suara Cici yang bertanya. Dan Cici yang lebih dominan sangat penasaran ingin tahu.
''Sebenarnya aku mengajak kalian kesini tuh, karena ya aku ingin merayakan hari bahagia ku bersama kalian'' kata Sean mengatakan dia mengajak itu untuk apa. Tapi Sean selalu berbicara sambil menatap pada Steffani.
''Kau ulang tahun?'' tebak Fani
Sean mengangguk sambil tersenyum manis.. ''Benar Fan, kakak sedang berulang tahun hari ini'' jawabnya
Sean, Pria Tampan anak konglomerat nomor satu di Bumi perbisnisan ini.
Sean, yang orang lain tidak tahu dengan kebiasaannya yang seorang Casanova, tiba-tiba mencintai Adik tirinya sendiri..
Mampukah, Sean mengatakan perasaannya terhadap Steffani..?!
kasiian ade kamu thu