Fairi terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa adanya cinta didalamnya dengan Kenan karena sebuah perjodohan. Dan dihari perayaan ke 3 tahun pernikahannya suaminya memperkenalkan seorang wanita sebagai istrinya.
Semua itu tak berarti bagi Fairi, namun hati Fairi hancur saat suaminya memohon padanya untuk membujuk ibu mertuanya agar mau menerima istri kedua suaminya.
Mampukah Fairi bertahan dari ketidak adilan dari orang - orang yang selama ini dia percayai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katrina jaeyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Sebulan setelah peroses perceraian antara Kenan dan Fairi membuat Kenan mulai merasakan kehampaan dalam hidupnya, dia merasakan ada sesuatu yang hilang dalam rongga dadanya. Keseharian Kenan hanya bisa membuat dirinya sibuk dengan segala macam pekerjaan agar dia tak memikirkan Fairi, dan semua orang suruhannya masih dengan aktif mencari keberadaan Fairi dari satu kota ke kota lainnya.
Dibalik kesibukan Kenan yang mulai jarang pulang ke rumah Melinda dan juga jarang berhubungan dengan Melinda bahkan tak pernah lagi dilakukan oleh Kenan, hal itu membuat Melinda merasa sedih dan juga marah pada dirinya sendiri karena dia yang menginginkan belaian dan dekapan seorang suami tak lagi bisa dia rasakan dengan sesuka hati seperti sebelumnya.
"Kenapa setelah kepergian mbak Fairi mas Kenan jadi jarang kemari bahkan jarang menyentuhku. Apakah rasa cinta mas Kenan pada istri pertamanya itu lebih besar dari rasa cintanya padaku? Rasanya aku tak rela jika itu benar." gumam Melinda didalam kamarnya dan melihat foto Kenan.
Brrrt
"Kenapa lagi kau menghubungi aku, bukankah seminggu yang lalu aku sudah mentransfer uang untuk mu." Melinda menjawab telepon dari Danang kakak tirinya dengan kesal dan marah
"Kenapa, merasa sudah memberiku uang jadi kamu merasa tak ada tanggungan lagi terhadap ku hah." ucap Danang santai yang hal itu membuat Melinda semakin marah.
"Apa yang kamu inginkan?!" kesal Melinda dan Danang tertawa mendengar amarah Melinda yang memuncak.
"Temui aku sekarang juga di motel biasanya, jika tidak maka aku yang akan datang ke rumah mu karena aku sudah tau alamat rumah mu yang baru." ucap Danang mengancam Melinda dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
"Dia benar - benar tak tau diri." Melinda berteriak sambil membuang hanponnya.
"Bibi, tolong jaga Sari aku ada urusan keluar." ucap Melinda pada pembantu yang diperkerjakan oleh Kenan untuk membantu Melinda agar tak capek mengurus rumah sendirian.
"Baik Bu." ucap pembantu Melinda dengan sopan.
...💔💔💔...
"Halo adikku sayang, rupanya kamu cepat juga ya datangnya." Danang langsung menarik Melinda masuk dan memeluk Melinda serta mencium tengkuk Melinda.
"Menjauh lah dariku dan jangan seperti ini, sebenarnya apa yang kamu inginkan?!" tanya Melinda kesal pada Danang.
Danang tak menjawab apa pertanyaan dari Melinda dia langsung saja menarik Melinda kembali kedalam pelukannya dan melahap bibir Melinda dengan penuh gairah.
"Hentikan, aku tak suka dan gak mau." Melinda mendorong tubuh Danang.
"Jangan menolak sayangku, aku tau kau sangat menyukainya dan menginginkan sentuhan ku karena tubuhmu bereaksi sangat baik dengan setiap sentuhan ku." ucap Danang mendekati Melinda lagi dan mendorong Melinda sampai terjatuh diatas tempat tidur.
"Jangan lakukan Danang." Melinda melindungi dadanya dengan melipat kedua tangannya.
Danang tersenyum, "Kamu bertanya apa yang aku inginkan bukan? Dan yang aku inginkan adalah dirimu, tubuhmu dan juga uang suamimu yang kaya raya itu."ucap datang pada Melinda sambil menindih tubuh Melinda "Jangan menolak sayangku, karena aku tau kamu sangat merindukan sentuhan ini. Aku adalah kakak sekaligus pemuasmu dan aku yang paling paham serta tau reaksi dari setiap tubuhmu." Danang berkata dengan terus saja menjelajahi setiap inci dari tubuh Melinda yang terlihat sangat berisi sejak dia melahirkan.
Danang tersenyum saat dia merasa kalau Melinda tak menolak lagi dan tangan Danang telah bergerilya kesana kemari ditubuh Melinda hingga bertengger di daerah inti Melinda dan memberinya stimulasi disana.
"Sial, kenapa aku selalu menikmati permainan dari kakak tiriku ini, apa benar dia tau setiap reaksi dari tubuhku dan aku selalu tak bisa menolak setiap sentuhannya. Terlebih lagi aku sudah 1 bulan tak merasakan kenikmatan ini dari mas Kenan." suara hati Melinda yang mulai mengeluarkan suara - suara seksinya dan itu membuat Danang semakin bersemangat lagi menjamah tubuh Melinda.
"Sial, aku selalu saja menikmati dan merindukan tubuh adik tiriku ini. Apa karena aku telah menikmatinya sejak dia masih sekolah ya jadi semakin kesini dia semakin nikmat." gumam Danang setelah dia puas memainkan tubuh Melinda dan membuat Melinda tertidur karena kelelahan.
...💔💔💔...
"Ada apa pa? Kenapa papa terlihat begitu suram?" tanya nyonya Nengtias pada suaminya.
"Kenan benar - benar tak berguna ma, dia telah kehilangan Fairi dan juga telah diceraikan oleh Fairi. Tadi siang mata - mata yang papa suruh untuk mengawasi Kenan bilang kalau sudah sebulan ini Fairi menghilang dan Kenan tak bisa menemukannya dimana pun." jelas tuan Bramono pada istrinya.
"Apa maksud papa? Kenan dan Fairi bercerai, dan sekarang Fairi hilang?" tanya nyonya Nengtias kaget.
"Iya, dan sepertinya Fairi tak ada di kota ini, kemungkinan besar Fairi keluar dari kota ini atau justru malah meninggalkan Indonesia." jawab tuan Bramono.
"Kenapa bisa begitu pa? Kali ini dia pergi kemana? Tak bisakah orang - orang papa mencari dan menemukannya? Tak masalah jika dia sudah berpisah dari Kenan tapi mama tak ingin kehilangan dia, mau sampai kapan pun hanya Fairi lah menantu mama. Temukan dia pa, kita bisa menikahkannya lagi dengan Kenan." nyonya Nengtias menangis terseduh - seduh karena dia tak ingin kehilangan Fairi.
"Tenanglah ma, papa sudah menyuruh orang untuk menyelidikinya dan mencari keberadaan Fairi tepatnya. Begitu ketemu kita akan menjemputnya untuk pulang." ucap tuan Bramono.
"Kenapa kita punya putra yang begitu bodoh sih pa, kenapa bukan Fairi saja yang jadi anak kita. Mama kesal sama Kenan, apa salah dan dosa mama sampai melahirkan anak yang begitu tak bermoral dan sangat bodoh." ucap nyonya Nengtias yang masih saja menangis. "Mama akan menemui Kenan besok pagi dan akan memarahinya." kesal nyonya Nengtias.
...💔💔💔...
Sementara di kantor Kenan yang mulai sadar dan merasa bersalah pada Melinda karena telah mengabaikannya selama sebulan penuh membuat Kenan memutuskan kalau malam ini dia akan pulang ke rumah Melinda dan ingin bertemu sama Melinda serta anaknya Sari.
"Kenan kau akan pulang atau lembur lagi nanti." tanya Farid yang datang ke ruangan Kenan
"Aku akan pulang nanti, karena aku telah mengabaikan Melinda selama sebulan ini. Aku akan melihatnya dan berkumpul dengan Melinda serta putri kami." jawab Kenan tanpa menatap Farid.
"Ya sudah kalau begitu kamu pulang saja dulu, besok aku baru akan melaporkan sesuatu sekarang aku pulang dulu" jawab Farid keluar dari ruangan Kenan dan pulang.
"Kenapa dengannya aneh sekali." gumam Kenan menatap kepergian Farid sahabatnya itu dan Kenan pun menata semua berkasnya lalu pulang.
...💔💔💔...
"Selamat malam bi, dimana Melinda?" tanya Kenan begitu sampai di rumah Melinda
"Selamat malam pak, ibu keluar dari tadi siang pak karena ada urusan diluar katanya." jawab pembantu Melinda.
"Keluar dari tadi? Kemana memangnya sampai meninggalkan anak seperti ini." kesal Kenan yang melihat dari diasuh oleh pembantu.
"Saya tidak tau pak, maaf tadi ibu tidak bilang mau kemana." jawab pembantu Melinda
Kenan langsung menghubungi Melinda namun hanponnya tak diangkat dan hal itu membuat Kenan semakin kesal. Kenan menunggu sampai Melinda pulang dan akan menanyai dia pergi kemana sampai malam dan tak ada bilang pada dirinya.
Tepat pukul 10 malam Melinda baru pulang ke rumah dan dia tak tau kalau Kenan sudah menunggu dari tadi, Melinda masuk kedalam rumah lalu langsung pergi ke kamarnya untuk mandi karena dia merasa gerah dan juga tubuhnya lenglet semua karena tadi dia pergi buru - buru sebab kemalaman.
"Bagus ya, keluar rumah tak ada bilang dan tak kembali dari siang sampai malam begini. Apa kamu gak tau kalau kamu punya seorang anak yang harus kamu urusin, kemana saja kamu pergi." tanya Kenan dingin pada Melinda yang baru saja masuk kedalam kamar.
"Ma-mas Kenan, kapan mas Kenan datang?" tanya Melinda takut menatap Kenan.
"Aku tanya darimana saja kamu, jawab pertanyaan ku kenapa malah tanya balik!!" suara Kenan mulai tinggi dan hal itu membuat Melinda ketakutan.
"Maafkan aku mas, tolong maafkan aku" Melinda langsung bersimpuh dibawah kaki Kenan dan menangis.
"Jawab pertanyaanku Mel.! Jangan buat aku mengulangi pertanyaan berkali - kali. Aku mempercayai kamu tapi bukan untuk kamu buat sesuka mu sendiri seperti ini ya." Kenan menarik kakinya dan menghindari Melinda.
"Mas tolong maafkan aku, aku tadi dari panti asuhan dan aku lupa memberi tau mas Kenan, aku ketiduran disana mas dan jadi pulang kemalaman. Tolong maafkan aku mas, aku janji tak akan melakukannya lagi." Melinda memohon pada Kenan
"Ku pegang janjimu." jawab Kenan dan pergi keluar kamar.
"Mas, mas Kenan mau kemana mas?" tanya Melinda yang melihat Kenan berjalan keluar.
"Pulang." jawab Kenan singkat.
Melinda tak berani mencegah Kenan karena dia takut kalau nanti Kenan jadi makin marah pada dirinya, lagian Melinda juga gak mau ketahuan kalau dia habis keluar dan bertemu dengan kakak tirinya serta telah melakukan hubungan suami istri hingga larut malam.
fairi-farid
Melinda - Melisa
sari -sri
tyas -tias