Sinopsis
Darren Mahendra, seorang CEO muda yang tangguh dan berdedikasi, namun memiliki latar belakang yang kompleks. Meskipun bukan pewaris utama keluarga Syailendra, ayahnya mempercayakannya untuk mengelola perusahaan. Ini membuatnya harus bekerja keras untuk membuktikan dirinya.
Kehilangan ibunya secara misterius masih menghantui pikirannya, dan dia terus mencari kebenaran. Pertemuan kembali dengan Dokter Aqila, adik angkatnya, membawa sedikit kelegaan dalam hidupnya. Aqila memiliki kepribadian yang ceria dan peduli, membuat Darren merasa nyaman di dekatnya. Tanpa disadari, Darren mulai merasakan ikatan yang lebih dalam dengan Aqila.
Apakah Aqila akan menjadi sumber kekuatan baru bagi Darren? Ataukah dia hanya melihat Darren sebagai kakak angkatnya? Bagaimana Darren akan menghadapi tantangan sebagai CEO muda yang bukan pewaris utama?"
Disarankan untuk membaca karya "DINIKAHI DUDA KAYA" terlebih dahulu ya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehidupan Mona yang pahit
"Tuan, maaf jika saya telah salah sasaran! Seharusnya wanita itu yang aku habisi, tapi malah pria di belakangnya yang telah berhasil menyelamatkannya!" sesal pria yang memiliki tato hampir di sekujur tubuhnya.
Kemudian dari balik kursi kebesarannya, seseorang telah mengepalkan tangan.
"Dasar bodoh, seharusnya wanita itu sudah mati di tempat, kau manusia tidak berguna! Enyahlah kau dari sini!" usir pria yang mengenakan stelan jas berwarna hitam, sambil menghisap cerutu, pria tersebut terlihat sangat kesal.
kemudian ia beranjak dari tempat duduknya, perlahan ia melangkah menuju jendela yang menjulang tinggi tepat berada di sebelah kursi kebesarannya, sambil menatap langit jingga di sore hari, pria itu terus saja mengepalkan tangan.
"Maura... Maura! Kau telah menolak cintaku, maka kau harus mati di tanganku, aku tidak akan pernah membiarkan kamu hidup bahagia!" monolognya sambil berdecak kesal.
Seminggu berlalu begitu cepat, kini Darren sudah di perbolehkan pulang, hanya saja untuk sementara waktu, Darren di perintahkan oleh Papahnya untuk tinggal di kediaman Syailendra, meskipun awalnya Darren sempat menolak, tapi setelah Aqila yang memaksanya, akhirnya ia luluh, dengan syarat Aqila yang merawatnya! Bagi Aqila itu semua tidak akan menjadi suatu masalah untuk nya, justru ia merasa sangat senang.
"Darren sempat terdiam sejenak ketika dirinya berpapasan dengan Oma Jelita yang terlihat seperti biasanya.
Tidak ada sapaan ataupun percakapan diantara keduanya, atau sekedar berbasa-basi pun tidak, Saga yang melihat keadaan yang seperti ini menjadi semakin khawatir, pikirnya sampai kapan ibu dan putranya terus-terusan perang dingin seperti ini?
Tapi kali ini Darren sudah tidak menghiraukannya, ia malah bersikap masa bodo, yang terpenting saat ini adalah, Aqila akan selalu berada di sisinya, Aqila sendiri mendapatkan surat perintah dari rumah sakit atas permintaan dari Tuan Sagara, dimana selama beberapa minggu kedepan ia akan di tugaskan untuk merawat pasien, Dokter Arthur sempat melayangkan protes atas ketidakprofesionalan rumah sakit yang di anggap kalah oleh kekuasaan, padahal masih banyak tugas yang harus Aqila kerjakan di Rumah Sakit.
Aqila sendiri sempat mengajukan banding, ia tetap akan bertugas di rumah sakit, hanya saja mengurangi jam operasional pekerjaannya selama dua jam sampai kondisi Darren benar-benar pulih.
'Dasar sial, kenapa juga kekuasaan bisa mengalahkan peraturan, cih...aku paling sebal dengan kejadian seperti ini, aku tidak suka Aqila dekat dengan kakak angkatnya, entah kenapa ada yang janggal dengan mereka berdua!' batinnya kesal
Sementara itu, Saga sedang menunggu kabar informasi tentang siapa pelaku yang telah melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap kedua anaknya, Maura sendiri sempat di interogasi oleh pihak yang berwajib, dan ia sama sekali tidak ada siapapun yang telah ia curigai atas kasus yang telah menimpanya, pikirnya hidupnya saat ini baik-baik saja, terkecuali dengan Siska.
Kediaman Miko Wijayanto
"Mas kumohon izinkanlah aku untuk menjenguk putraku, aku sangat mengkhawatirkannya!" Mona sampai mengatupkan kedua tangannya kemudian ia mencoba bersujud di atas kedua telapak kakinya, namun dengan seenaknya Miko malah menendang tubuh Mona yang sudah rentan.
"Aku bilang tidak ya tidak! Kau ingin aku menghabisi anak haram mu itu hah?" bentaknya dengan sorot matanya yang nyalang.
Mona sempat meringis kesakitan di area perutnya karena terkena tendangan kaki suaminya yang cukup keras.
"Mas, kenapa kau memperlakukan aku seperti ini terus? Kau bilang kau sangat mencintaiku, tapi...tapi kenapa kau terus-terusan menyiksaku? Aku rela meninggalkan Darren hanya demi dirimu!" Mona akhirnya menangis sampai terisak, dadanya sampai naik turun akibat rasa sakit yang sudah teramat dalam.
Lalu Miko mencoba mendekat, dicengkeramnya dengan kuat dagu sang istri."kalau aku tidak menggunakan cara licik untuk mendapatkan kamu, mungkin sampai saat ini kau akan terus mengharapkan cinta dari seseorang dimasa lalu mu, yang selau kau sebut dia adalah cinta pertama dan terakhirmu, bukankah begitu hah?" bentaknya sambil melotot.
"Ya, kau memang manusia yang sangat licik, kau memanfaatkan kelemahanku dan menyandera kedua orangtuaku agar aku mau menuruti kemauanmu!" kali ini Mona memberanikan diri menatap wajah suaminya.
Seketika Miko malah tertawa terbahak-bahak."Aku pikir kau sudah melupakan semua kejadian itu Mona, harusnya kau berterimakasih padaku, karena mendiang istriku sampai rela mendonorkan sumsum tulang belakangnya untuk di donorkan padamu, kalau bukan karena bujuk rayu dariku, mana mau Lila melakukan hal itu untukku!" jawabnya sangat puas.
"kau jahat Mas, kau tega melakukan itu semua terhadap mendiang istrimu, Mba Lila sudah sangat baik padamu, seandainya kedua anakmu tahu kelakuan Papahnya begitu bejad, aku yakin mereka akan sangat membencimu, ya orang yang seharusnya mereka benci itu adalah kau, bukan aku...kau sengaja memutar balikan fakta terhadap kedua anakmu, sehingga mereka membenciku!"
Plak!.
Satu tamparan tepat mengenai pipi kiri Mona dan menyisakan bekas telapak tangan yang memerah di sana.
Mona sempat meringis kembali karena merasakan sakit di area pipinya, sudah berapa kali Miko melakukan tindakan kekerasan terhadapnya, bahkan di sekujur tubuhnya di penuhi oleh luka lebam akibat penyiksaan Miko selama ini, kerap kali Mona tidak mau menuruti kemauannya, maka bersiaplah tubuh mulusnya mendapatkan siksaan.
"Kenapa kau tidak membiarkan aku mati saja sedari awal hah?" bibir Mona sampai bergetar, kali ini ia dengan beraninya melawan suaminya.
Miko malah tersenyum licik."Aku belum puas sebelum kau mati dalam penyiksaan dan dalam keadaan hina, meskipun aku mencintaimu tapi aku juga begitu membencimu!"
"Kau pria sinting, tidak kusangka kau bisa bersikap seperti layaknya seorang iblis Aku sangat membencimu!"
Mendengar Mona berkata seperti itu, Miko bergegas menggendong tubuhnya dan membawanya ke atas tempat tidur, kali ini Miko mulai melakukan tindakan kekerasan di atas tempat tidur, Mona sempat melakukan perlawanan dan ia tahu apa yang akan dilakukan oleh suaminya padanya, dan ia sudah sangat lelah atas penyiksaan yang telah ia dapatkan selama ini.
"kali ini aku akan menyiksamu diatas tempat tidur ini, layani aku j*lang, jika kau tidak bisa memuaskan aku, jangan harap kau lepas dariku." ancamnya tersenyum sembari menyeringai.
Mona sampai membuang pandangannya, ia begitu jijik terhadap Miko yang telah memperlakukan dirinya sudah seperti seekor binatang.
Kediaman Syailendra.
Di balik jendela kamar tidurnya, Darren terus memandang ke arah halaman depan rumah, ia merasa khawatir karena Aqila belum menunjukan batang hidungnya, bahkan pesan singkat darinya tak kunjung di balas.
Tak lama akhirnya yang di tunggu pun datang, namun senyumnya mendadak hilang dan raut wajahnya berubah menjadi kecut karena Aqila datang tidak seorang diri, seseorang yang tidak ia harapkan kehadirannya kini jalan beriringan bersama dengan Aqila
'Kenapa Aqila mesti membawa wanita menyebalkan itu kesini sih? Aarrkkhhhhh...Damn!' umpatnya dalam hati.
Bersambung....
☘️☘️☘️☘️☘️
wah Daren boleh diharapkan oleh Saga utk mngurusi perusahaan.