NovelToon NovelToon
Promiscuity After

Promiscuity After

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:312.1k
Nilai: 5
Nama Author: Virus

Cassie, seorang remaja yang beranjak dewasa masuk kedalam pergaulan bebas para anak konglomerat, disaat kedua orang tuanya bercerai. Ketika etika dan sopan santun mulai menghilang. Kehidupannya terus mengalami konflik besar.

Ditengah masalah perceraian orang tuanya, Cassie jatuh cinta dengan seorang Duda Perjaka. Tetapi cintanya tak direstui. Cassie pun dijodohkan dengan seseorang yang pernah membuatnya kesakitan karena sakau.

Dapatkah ia menjaga mahkota kewanitaannya, atau terus terjerumus dengan pergaulan bebas? Dan dapatkah Cassie bersama dengan cintanya Om Duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabur

Bram meninju perut polisi lalu mendorongnya ke meja. Ia pun segera pergi berlari sebelum polisi itu berteriak dan semakin banyak yang mengejarnya.

Saat keluar Bram bersikap santai dengan berjalan biasa tetapi dengan langkah besar. Memanfaatkan waktu kunjungan adalah yang terbaik pikirnya, karena di jam inilah banyak polisi sibuk dan pengunjung berdatangan, berlalu lalang di depan lobby.

Sesampainya di Lobby, Bram mencuri jaket milik orang yang sedang membuat laporan kehilangan. Jaket itu tersampir di kursinya. Dengan mudah Bram mengambilnya. Ia segera memakai jaket dengan menundukkan kepala saat melewati CCTV.

Bram berhasil keluar melewati pintu kantor polisi. Tak berapa lama tiga polisi menyusulnya mengejarnya sembari membawa pistol yang siap ditembakkan.

Dor dor

Tembakan itu melesat. Bram berlari kencang dan berbelok di tikungan. Pria itu mengambil kesempatan lagi. Di dekatnya ada mobil taksi terparkir dan sang sopir baru saja membawakan barang-barang milik penumpangnya kedalam rumah. Lantas ia pun masuk ke dalam bagasi dan menutupnya dengan cepat.

Di dalam ruangan yang sempit dan pengap berbau sedikit bensin, oli serta asap. Sangat sesak, tapi itulah tempat terbaik untuk dirinya saat ini.

Terdengar suara polisi berlari sembari berkata, "Kemana perginya?"

Sang sopir taksi kembali masuk ke mobilnya, lalu salah seorang polisi menghentikannya dan bertanya pada sopir itu dengan ciri-ciri yang mereka sebutkan.

"Maaf saya tidak melihatnya, saya rasa dia bersembunyi di gang kecil. Gang itu melewati beberapa blok dari sini," jawab si sopir taksi. Dan kemudian tiga polisi itu kembali mencari.

Bram selamat karena si sopir taksi sudah melajukan mobilnya. Tetapi rasa sesak didalam bagasi membuatnya mengingat trauma kelam.

Saat kecil, Bram pernah di masukkan ke dalam peti hukuman. Tentu saja peti itu memiliki banyak lubang disisi dan penutupnya. Sang Ayah berbuat seperti itu bukan ingin menyiksa tetapi ia memberi pelajaran pada Bram yang nakalnya luar biasa.

Pesan yang ingin Ayahnya sampaikan, di alam kubur nanti tempat kita sangat sempit, gelap banyak cacing belum lagi siksa kubur yang harus diterima. Tetapi Bram bukan jera, ia semakin bertambah kenakalannya.

Bram mulai merasakan sakau, dia menggigil di tempat pengap itu. Beberapa menit ia bisa menahannya namun hampir dua jam, ia berada di dalam bagasi. Tadinya Bram berpikir si sopir akan membuka bagasi saat mendapat penumpang. Tetapi tidak semua penumpang membawa barang besar.

Karena tidak kuat menahan sakau yang ia rasakan, Bram menendang-nendang pintu bagasi. Si sopir yang sedang memarkirkan taksinya ditepi jalan sedang menunggu penumpang lain, merasa aneh di bagian bagasi. Ia pun membuka bagasi dan terperanjat kaget.

"Siapa kau?" tanya Sopir dengan bahasa Inggrisnya

Sang sopir melihat Bram dengan kondisi kusut, tubuh menggigil dan peluh bercucuran dari seluruh tubuhnya. Bram beranjak berdiri dan berkata, "Jangan banyak tanya, Cukup antarkan saya ke apartemen Rich, saya akan bayar kamu lima kali lipat,"

Mendengar penawaran yang sangat baik, tanpa banyak bertanya lag si sopir mengantarkan Bram ke apartemennya.

Sang sopir tiba-tiba kaya mendadak setelah mengantar Bram. Sementara Bram langsung menuju ke kamar dan langsung mengkonsumsi batang haramnya. Bram menghisap serbuk sabu lewat hidungnya.

"Ahh nikmatnya," gumam Bram yang sedikit beler

Ia menggosokkan ujung hidungnya yang sedikit gatal karena hisapan. Dua tiga kali hisapan Bram merasa tubuhnya sudah membaik.

"Gue ingin Lo cari tahu keberadaan Cassie sekarang," ujar Bram pada bodyguardnya

"Saya sudah mencari tahunya kemarin bos, Dia ada di rumah sakit British Hospital,"

"Haha kerja bagus,"

"Tapi Bos, apa bos tidak akan menjadi buronan karena sudah kabur?"

"Gue itu pecandu narkotika, harusnya gue masuk ke tempat rehab bukan penjara. Itu alasan yang bakal gue pake, keren kan hehe," Bram tertawa sendiri, sementara dua bodyguardnya saling mencuri pandang dan saling menggeleng melihat tingkah anak bosnya.

Setelah Bram mandi dan berganti pakaian rapinya, ia pergi menuju tempat Cassie di rawat.

.

.

.

Siang itu di ruang perawatan Cassie

"Tumben Om telepon," tanya Cassie

"Cuma mau tanya kamu udah makan belum?" tanya Barra dari seberang telepon

"Ini lagi makan, ditemani Mbak Mar juga. Om sendiri jangan lupa makan ya hehe," Cassie tertawa sendiri, ia senang mendapatkan perhatian kecil.

"Iya gak lupa, ini juga sedang makan siang. Selesai makan siang nanti saya ada urusan sebentar jadi maaf mungkin agak terlambat ke rumah sakit,"

"Astaga Om, kayak absen kehadiran aja. Terlambat juga gak apa-apa. Ini ada Mbak Mar di sampingku. Jadi Don't Worry. Rencananya setelah ini Cassie pindah ke gedung rehab,"

"Ya sudah kalau begitu, makan yang banyak yang bocil, biar ga kurus hehe,"

"No no no, ntar kalo kegemukan ga ada yang naksir aku,"

"Ada kok yang naksir, jadi gak usah khawatir,"

"Emang siapa?"

"Orang lah,"

"Ishh Om bewok, awas kalo dekat ku cabut lagi tuh bewok,"

"Jahil banget sih, brewok bukan bewok," ucap Barra

"Ribet pake R, bewok aja enak hihi,"

"Pokoknya kalo cabut tanpa ijin, denda 1 milyar satu helai rambutnya,"

"Nikahin aku ajalah Om dari pada harus bayar denda hehe, canda Om," Cassie tertawa kecil

"Mau beneran juga boleh," Barra pun tersenyum-senyum sendiri sampai-sampai klien yang duduk di sebelahnya ikut tersenyum.

"Haha coba aja kalo berani. Eh udah dulu ya Om mau makan nih," ucap Cassie

Dan mereka pun mengakhiri obrolan dengan sama-sama tersenyum.

"Ciee nelpon pacarnya ya Non,"

"Ih apaan sih mbak, dia itu Om Om mana mau sama aku. Aku aja dikatain bocil sama dia,"

"Hemm kalo bocilnya kayak non pasti gak bakal nolak tuh. Dia baik banget ya,"

"Iya," Cassie lanjut melahap makanannya lagi

"Tadi pagi-pagi, Mbak lihat dia nolongin orang lain ribet sendiri. Kayaknya sih pasien udah pulang, dia dorong neneknya di kursi roda trus anaknya kembar lagi rewel dan minta gendong. Si Om itu nawarkan diri buat dorong tuh nenek,"

"Baik banget, emang gak ada suster atau perawat disana?"

"Ada tapi mbak lihat semua sibuk. Kan pagi-pagi waktunya mereka melayani pasien yang dirawat, ngecek ke kamar masing-masing,"

Cassie menjawab dengan anggukan karena mulutnya penuh dengan makanan. Setelah mereka memakan makan siangnya. Mbak Mar pamit ke ruangannya untuk mengembalikan tempat makan yang dia bawa dari ruangannya. Dan juga untuk berbenah diri, mengganti pakaian pasien dengan pakaiannya yaitu daster. Siang itu mbak Mar juga sudah di perbolehkan pulang.

Setelah Mbak Mar keluar, sesuatu bergerak dari balik tirai jendela. Cassie sedikit takut kenapa tiba-tiba tirai itu bergerak padahal tidak ada angin.

Gadis itu pun turun dari ranjang dan mendekati tirai. Untung saja infusnya sudah dilepas sehingga ia tidak perlu kerepotan berjalan kesana-kemari.

Tetapi sebelum sampai ke tujuan, tirai itu terbuka membuat Cassie berteriak spontan

"Aaaa!" teriak Cassie dan langsung berlari

Bram mengejarnya, ia meraih lengan Cassie dan menariknya kedalam dekapannya. Bram memeluk Cassie dari belakang dan berbisik ke telinga gadis itu.

"Jangan teriak, please. Gue cuma pingin liat keadaan Lo. Gua janji ga akan berbuat kasar,"

"Lepasin!"

"Please sayang, please beri gue kesempatan buat nebus kesalahan. Gue kemari cuma mau minta maaf," ucap Bram yang terdengar tulus.

1
Rini Handayani
Luar biasa
Renesme
Baguss 👍👍
Renesme
wkwkwk bajunya minimalis ya mama Joy...tapi harganya maximalis 🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
wah.. ada si reporter indigo jg nongol
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
eh.. nongol di sini si Agus, untung ga jd tumbal di wahana pesugihan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaha.. kamu telat lagi Za aku udah duluan ngakak 🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaahahaa... sejak zaman merdeka 🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahahhaha.. jd inget pas ngidam anak pertama, hrus nyium ketek suami baru bisa tdur🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
uuuuuh... aku biasanya kalau bgtu, kadang jd sariawan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo ternyata novel ini dlu bru detektif wasabi, aku malah baca wasabi duluan 😁😁😁
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©: eh iya ya.. 🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo. bodyguard yg dia tembak di kelas itu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
Luar biasa
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
astgaaa.... bsa2 si Bram terobsesi sma Cassie
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
melipir ke sini sambil nunggu Dalton up😁
Lia Kiftia Usman
saat awal pdkt ... paksu lah laki2 yg bisa melihat kekurangan saya dan mengingatkan dgn cara yg bisa saya terima....ternyata selama perjalanan berumah tangga yg dgn lancar diutarakan yg kekurangan sayaaa 😁😁😁
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: wkwkkw🤣
total 1 replies
Lia Kiftia Usman
setuju.... g beda mom's karyamu juga bikin candu... 👍😘
Lia Kiftia Usman
mampir nih karena iklan dari mom's septira 🤭
Ersa
Luar biasa
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: terimakasih
total 1 replies
Hanachi
terima kasih banyak kk author
Hanachi: ah ga kok kk .. 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!