Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Akhirnya setelah menunggu agak lama pesanan Selena dan Viano datang juga. Selena langsung melahap kue bolu itu karena memang dari tadi sudah tidak sabar untuk mencicipi bolu.
“Pelan pelan makannya sayang.” ucap Viano tiba tiba.
Selena langsung terbatuk batuk mendengar panggilan Viano. Viano langsung mengambilkan Selena air putih.
“Lo tadi panggil gue sayang?, gak salah denger kan gue?” Selena malah menjadi orang kebingungan deh, gara gara tingkah Viano.
“Emangnya kenapa kalau gue panggil lo sayang? salah emangnya bukannya kita mau tunangan jadi sah sah aja kalau gue panggil lo sayang.” ungkap Viano.
Selena melongo tidak percaya dengan perkataan Selena. Selena menggelengkan kepalanya, “jangan ngadi ngadi lo gak ada sayang sayangan.”
“Yaudah.” Viano tidak mempermasalahkan itu dan malah melanjutkan makan kue.
Sampailah mobil bmw hitam itu didepan rumah elegan, simpel, dan mewah warna putih milik keluarga Selena. Selena turun dari mobil mewah itu dan melangkah kedalam rumah, Viano menyusul dibelakang tubuh Selena.
“Bunda Selena udah pulang nih.” teriak Selena.
Selena tidak menemukan Bundanya berada diruang tamu, Selena malah menemukan kakaknya yang sedang santai duduk.
“Eh kok tumben akang Viano ikut lo pulang?” Bagas bertanya.
Selena menatap Bagas dengan tatapan curiga. “Kok manggilnya akang sih? homo yah?”
Viano yang mendengar penuturan dari Selena itu menjadi takut, bulu kuduk Viano meremang.
Bagas menggeleng. “Enak aja gue masih normal yah. kasian noh Viano jadi takut gara gara mendengar perkataan lo yang lucu.” ucap Bagas.
“Kalo normal lo kok gak punya pacar bang?” Viano bertanya.
Selena tertawa karena pertanyaan Viano untuk kakaknya, padahal Selena hampir saja mau bertanya itu pertanyaan Selena sudah diwakilkan Viano.
Bagas menatap tajam kearah Selena yang sudah cekikikan. “Asal kalian tau yah mantan gue itu Jennie Blackpink.”
Selena semakin tertawa karena jawaban nyeleneh dari Bagas. “Lo seganteng apa sampai bisa ngalahin Kai Exo bang? iya sih lo ganteng kalau dilihat dari sedotan.”
“Gue kasih bukti chatan gue sama Jennie, kalian nanti kicep.” ucap Bagas.
Selena masih saja belum berhenti tertawa apalagi mendengar jika ada bukti chat Jennie Blackpink, mungkin yang chat Bagas adalah penipu yang pura pura jadi Jennie.
“Ya kali Jennie suka sama modelan jamet kayak abang gue.” Selena cekikikan sendiri.
“Udah ah capek sendiri jadinya, Bang bunda kemana kok gak kelihatan?” Selena menghentikan tawanya dan menanyakan keberadaan Bundanya.
Sebenarnya Bagas masih sebal dengan Selena, tapi karena Selena adiknya jadi Bagas tetap menjawab pertanyaan Selena, idaman sekali bukan?.
“Bunda tadi bilang keluar karena mau ketemu mamanya Viano.” Bagas menjawab.
Viano kebingungan, kalau Bunda bertemu dengan Mamanya kenapa Mama Viano tidak memberitahu Viano? biasanya juga Viano selalu dihubungi.
“Emangnya Bunda sama Mama ketemu, ada urusan apa?” tanya Viano.
Bagas mengeryitkan keningnya mencoba mengingat ingat perkataan Bundanya saat Bagas bertanya alasan kenapa Bundanya bertemu dengan mama Viano.
“Kalau gak salah ada problem deh, mama Viano ngerasa kalau hubungan kalian itu semakin gak jelas padahal kalian berdua mau tunangan.” ungkap Bagas.
Selena menggeleng. “Ngarang kan lu?,”
“Kita itu baik baik saja, nih mau lihat buktinya gak?” lanjut Selena.
Selena langsung membuktikan dengan memasukan tangannya di tangan Viano, mereka jadi romantis. Viano jadi salah tingkah gara gara kebohongan Selena ini, padahalkan kemarin kemarin hubungan mereka tidak baik baik saja, tapi kenapa Selena mengungkapkan kalau hubungan mereka sedang baik baik saja. Apakah ada maksud tersembunyi?.
“Yah mana gue tau, guekan cuman nyampaikan apa yang gue denger, serba salah deh gue.” Bagas jadi tambah sebal dengan Selena.
“Mending kalian berdua langsung ke cafe mentari aja, Bunda bilang kalau Bunda bakal ketemu mama Viano disana. Dan jangan akting kayak gini didepan gue, karena gue tau kalau kalian berdua itu bohong, mending kalian akting kayak tadi pas udah nyampai dicafe mentari deh,”
“Kakak mu itu tau Selena kalau lo lagi akting, tapi karena akting lo buruk jadinya kelihatan banget bohongnya.” lanjut Bagas.
Hening melanda, karena Selena malu ketahuan bohong, sedangkan Viano tidak tahu harus berbuat apa. Selena menoleh kearah Viano dan akan mengajak Viano berbicara.
“Gimana lo mau kesana nyamperin?, kalo gue sih gak apa apa kalau sampai pertunangan ini batal.” tawar Selena.
Viano menghela nafas, kali ini Viano harus memperjelas bahwa hubungan mereka harus tetap langgeng tidak ada kata batal pertunangan. Kalau batal pertunangan Viano bakal rugi karena melepas seorang bidadari.
“Disaat hati gue udah mulai buka hati, gue malah mau dibuang gitu aja.” lirih Viano yang masih bisa didengar telinga Selena.
Selena menatap Viano dengan tatapan tidak percaya, telinga Selena tidak salah dengar bukan?. Hati Selena langsung penuh bunga alias berbunga bunga. Selena langsung menggelengkan kepalanya, jangan sampai Selena termakan rayuan dari seorang buaya darat disampingnya ini. Selena kembali bungkam karena tidak mau bertanya lebih lanjut.
Viano mengiyakan tawaran Selena untuk pergi kecafe Mentari, mereka berdua sudah seperti couple goals.
Mereka berdua sudah sampai kecafe Mentari, Selena langsung mendekat dan memberi salam kepada calon mertuanya itu, begitu juga dengan Viano. Selena memulai akting seperti yang disarankan oleh Bagas.
“Kok kesini? pasti kalian tau dari Bagas yah?, dasar tuh anak disuruh untuk diam malah tetep aja ngomong ke Selena.” geram Bunda Irama.
“Kalian mau apa kesini?” kini giliran Sekar mama Viano yang bertanya.
“Viano sama Selena cuman mau ikut ngobrol doang ma.” Viano menjawab pertanyaan Mama Sekar.
“Duduk.” perintah dari Mama Sekar.
Mereka berdua ikut duduk, Selena memilih duduk disebelah Viano, agar mama Sekar percaya bahwa hubungan Selena dan Viano berjalan baik baik saja. Setelah duduk, hening menerpa keempat orang itu.
Mama Sekar menghembuskan nafasnya dan memulai pembicaraan, “mama lihat hubungan kalian berdua seperti gak ada perkembangan,”
“Tidak seperti yang diharapkan mama dan bunda.” lanjut mama Sekar.
“Memangnya yang diharapkan mama sama Bunda itu bagaimana?” Selena bertanya.
“Yang diharapkan mama kalian berdua seperti orang pacaran, orang pacaran itu pasti romantis, sedangkan kalian seperti menjaga jarak satu sama lain,”
“Mama lihat kalian itu gak peduli dengan pertunangan ini saling acuh, Viano kemarin juga cerita hubungan kalian rengang hampir tiga minggu.” lanjut mama Sekar.
Viano menggeleng agar Selena tidak salah paham, bisa jadi Selena malah menuduh Viano tukang cepu. “Enggak gitu ma.” Viano mencoba mencegah agar mamanya tidak berbicara terlalu jauh.
“Kalo kalian gak mau dijodohin ataupun gak mau tunangan tinggal bilang gak setuju.” Sekar kecewa.
~~
Makasih yang sudah dukung saya, akhirnya 14 Desember 2022 "tak tertulis" dikontrak noveltoon. Author seneng banget,