Mengejar Gadis SPG

Setelah Alea selesai makan, dia berjalan dan ikuti oleh pria-pria yang pakaian nya mengisyaratkan profesinya yang berbeda-beda, Alea sengaja bersembunyi di balik patung dengan pakaian yang cukup besar, sehingga tubuh mungilnya tidak terlihat...agar mereka mencarinya.

" dimana nona....?" tanya anak buah Affan yang berprofesi sebagai sales minuman....

Berhenti melihat ke segala arah tapi tidak melihat nonanya itu

" tadi dia berjalan ke sini..." balasnya menelisik lorong mall yang tidak terlalu ramai, karena saat ini sudah mulai malam.

" kalau tidak ketemu, bisa-bisa tuan akan membunuh kita" ucap anak buah Affan....cemas.

Lalu Alea menampakkan diri di belakang mereka berdua .

" oh....jadi benar, dari tadi kalian menguntit ku...?" tanya Alea dengan suara berat , wajahnya datar, matanya menatap tajam kedua pria itu, membuat kedua pria tersebut menoleh ke arahnya.

" maafkan kami nona! kami hanya suruh an tuan, untuk menjaga nona"ucap mereka berdua jujur , wajahnya menunduk takut karena sudah terlanjur ketahuan oleh nona nya.

" tuan siapa yang kalian maksud....?" tanya Maura menaikkan kedua alisnya.

" tentu saja suami anda....tuan Affan,... Tuan menyuruh kami untuk menjaga anda, tuan sangat mengkhawatirkan anda, makanya menempatkan kami untuk mengawasi anda, agar anda baik-baik saja saat berjauhan dengan tuan.," katanya jujur.

" berapa orang yang mengawasi ku....?" tanya Alea menatap tajam keduanya.

Mereka berdua diam menunduk, takut dengan tatapan istri tuanya itu, yang 11 12 dengan tuannya.

" cepat.... katakan...?" ucapnya tidak sabaran.

mereka saling pandang,lalu mengangguk, toh Tanpa mereka katakan nonanya ini pasti tahu karena instingnya sangat kuat.

"sebenarnya bukan hanya kami berdua saja,... tapi masih banyak orang suruhannya yang tersebar di mall ini , semuanya demi keselamatan nona" ucapnya membuat Alea tercengang....

"Bukankah itu terlalu berlebihan, baru tadi pagi menikah tetapi sudah di jaga ketat seperti seorang putri. " gumamnya tidak percaya dengan apa yang ada di pikiran suaminya itu....

" huft.... teruslah jaga jarak, aku tidak mau terlihat mencolok" ucapnya lalu pergi meninggalkan kedua pria tersebut yang masih berdiri mematung.

"sepertinya mulai sekarang... hidupku tidak akan tenang, dan bebas seperti dulu" gumamnya lalu berjalan tenang menuju tokonya.

Lagi-lagi dirinya di buat terkejut melihat punggung seorang laki-laki yang di kerumuni oleh banyak wanita di depan tokonya.

Alea mendekat perlahan, dari postur tubuhnya, sepertinya dia mengenal laki-laki tersebut.

Seperti merasakan kalau ada istrinya yang berjalan di belakangnya , Affan menoleh.

deg....

Alea melihat sosok lelaki tampan seperti yang ia lihat di laptopnya tadi siang, CEO Elektronois guano.

" hai kekasih ...darimana saja?" tanya Affan lembut membuat semua gadis yang tadi mengerumuninya menjatuhkan rahangnya karena terkejut dengan ucapan CEO yang terkenal itu.

" a apa maksud mu...?" tanya Alea terbata, wajahnya memerah karena laki-laki di depannya ini memanggil dirinya kekasih di hadapan semua orang

Affan langsung menarik tangan Alea dengan lembut, lalu masuk ke tokonya.

" eh...eh.... lancang sekali anda menyentuh tangan ku" sentak Alea menatap tajam laki-laki di depannya ini.

Affan hanya tersenyum melihat istrinya marah-marah.

" bukankah tidak masalah seorang suami menyentuh istrinya....bahkan selain tangan juga sah sah saja" ucap Affan menarik turunkan alisnya mendekati membuat wajah Alea memerah.

Alea menatap lekat wajah suaminya, yang masih terlihat sedikit lebam di bagian sudut bibirnya, tidak seperti tadi pagi wajahnya babak belur dan sangat jelek," ah uangnya kan banyak, mungkin saja langsung ke dokter kulit...dan memakai obat mahal makannya cepet sembuh " gumamnya dalam hati.

" jadi....kau Suamiku...?" tanya Alea yang masih menatap wajah suaminya yang berbeda, memperhatikan wajah yang menurutnya sempurna, tampan.gagah dan berwibawa.

Affan tersenyum mengangguk "benar... istriku"

" ish...." Alea membuang muka, karena Affan membalas tatapannya dengan tajam namun lembut.

" tadi pagi bilang, katanya mau tiga hari di luar kota , Kenapa sudah sampai sini lagi?" tanya Alea menatap wajah suaminya kembali.

" acara inti sudah selesai semua, aku pulang dulu, sedangkan asisten ku masih di sana, untuk menyelesaikan urusannya" jawab Affan masih menatap lekat wajah cantik istrinya.

Sementara, percakapan mereka sejak tadi di perhatikan oleh Puspa dan Lita , menatapnya dengan tidak suka... apalagi laki-laki itu mengatakan kekasih pada Alea, membuat mereka semakin murka.

Alea dan Affan masih berdiri di samping pakaian bayi yang tertata rapi.

" ayo kita pulang sekarang" ajak Affan lembut.

Alea menggeleng" pekerjaan ku belum selesai ".lalu Affan pergi meninggalkan Alea sendirian dan mencari manager toko tersebut.

" saya akan membawa kekasih saya pulang pulang.... Alea" ucap Affan datar pada sang manager,

Pak Dito yang sudah tahu siapa orang di depannya ini mengangguk" i iya tuan" balasnya kemudian Affan berjalan ke arah Alea lagi, menatapnya dengan lembut.

" ayo kita pulang" ajaknya....

" iya sebentar..." ucapnya lalu mengambil tasnya di loker serta menaruh bandonya kembali...

* aku pulang dulu pak Dito " ucapnya tersenyum ramah,

" iya Alea hati-hati " balasnya sedikit takut apalagi melihat tatapan tajam dari tuan Affan, yang begitu di segani oleh semua orang.

Alea menoleh menatap suaminya, lalu Affan juga menoleh menatap lembut Alea,

" ayo..." ajaknya lembut.

Tatapan kebencian dari Puspa semakin terlihat, tatapan penuh iri dan dengki " paling cuman buat mainan, setelah bosan juga di buang" ejek Puspa melihat kepergian sepasang suami istri itu yang di kira sepasang kekasih.

" benar....mana mungkin orang kaya mau sama gadis miskin, cantik saja tidak cukup kalau mau jadi istri sultan" Lita menimpali...

"kita lihat aja nanti, sampai kapan mereka bertahan " ucapnya terkekeh secara bersamaan.

"semoga berjodoh " ucap tuan Dito penuh harapan, karena dia sudah menganggap Alea seperti anaknya sendiri.

"Puspa...lita , cepat beres-beres, sebentar lagi toko tutup " tegur pak Dito tak suka melihat kedua gadis itu berbicara yang tidak-tidak pada Alea.

Di parkiran.

"ikut mobil" perintah nya dengan nada lembut.

Alea menoleh" aku bawa motor ".

"motor mu sudah berada di rumah" kata Affan tersenyum melihat Alea saat ini sedang mencari-cari motornya.

Alea melebarkan matanya " kenapa bisa?" tanya Alea penasaran, pasalnya, kuncinya Masi berada di tangan nya.

"cukup mudah....dua orang cukup kuat untuk memindahkan motormu ke mobil box " Alea melototkan matanya.

"sudah seperti pencuri jaman sekarang saja" keluhnya.

"ayo..." ajak Affan melangkahkan kakinya mendekati mobil sport nya yang berwarna putih.

Lalu membukakan pintunya perlahan, memastikan Alea duduk dengan nyaman.kemudian ia mengitari mobilnya untuk duduk di kursi kemudi.

Affan sedikit mengerucutkan keningnya, melihat raut wajah istrinya yang seperti biasa saja menaiki mobil mewahnya.

"ada apa....?" tanya Alea melihat wajah suaminya yang seperti orang terkejut.

"tidak apa-apa, ayo kita jalan" lalu Affan menghidupkan mobilnya, melesat perlahan keluar dari parkiran mall tersebut.

wajah Affan saat normal

Alea