Pengusaha Muda Dengan Sistem

Akhirnya pukul 6:40 Luke tiba di sebuah Villa besar dan nampak di sana sudah ramai dan beberapa anggota OSIS sudah berkumpul.

Nampak banyak motor dan mobil sport terparkir di parkiran Villa yang luas.

“Yoo...akhirnya sampe juga.”

Nampak beberapa anggota OSIS pria tengah duduk di sebuah taman dan Luke menghampiri mereka.

“Dah rame aja nih.”

“Yoi, kan sekalian mau party party...”

Sambil menunggu anggota yang lainnya datang Luke dan beberapa anggota OSIS namapk saling mengobrol dan bercada gurau sampai pukul 7 malam rapat OSIS SIS pun dilaksanakan.

Mereka memasuki sebuah ruangan yang sangat megah dan elegan. Di sana sudah banyak kursi dan nampak mereka mulai mengambil posisi duduk masing masing.

“Anjay...tuh liat Fuka, cantik banget cok.”

“Hus. ..kecilin suara lu, ntar denger penjaga di sini di laporin lagi?.” Nampak ada banyak penjaga dan pelayan di ruangan tersebut.

“Sebenarnya Ketua OSIS kita nih siapa sih?...kok kayaknya dia anak orang penting gitu.”

“Hemmm...masih aja gak tau, nih ya gue kasih tau untuk yang terakhir kalinya, lu juga denger nih Luke jangan ada yang nanya nanya lagi.”

Luke yang duduk berdekatan dengan merekapun mendengarkan obroran tersebut.

“Jadi si Fuka tuh anak orang penting di negara kita nih, bapaknya ketua Mahkama Konstitusi Republik Indonesia, sedangkan ibunya mantan model dan sekarang bekerja sebagai dokter di lembaga yang menangani bencana dan kesehatan di indonesia.”

"Terus kakeknya salah satu jendral dan pernah menjabat sebagai KAPOLRI dan sangat di segani. Terus abangnya dia juga sekarang udah masuk kemiliteran dan nampaknya sebentar lagi akan di promosikan ke pangkat yang lebih tinggi, padahal masih sangat muda dan banyak keluarganya juga terjun di dunia politik dan ada yang sekarang menjabat sebagai anggota DPR dan Mentri.”

Nampak salah satu anggota OSIS mulai becerita sambil melipat tanganya seakan dia sedang membanggakan dirinya sendiri.

“Oh.... pantes aja si Satria gak berani ngelawan dia.”

Nampak para pria itu mulai mengobrol. Sedangkan Luke yang mengetahui fakta itu hanya bisa tersenyum tipis sambil melihat ke sebuah layar di depan mereka dan nampak rapat pun di mulai.

Nampak Fuka membuka rapat OSIS dan mulai berbicara panjang lebar di ikuti oleh beberapa pertanyaan dari anggota dan ada juga guru yang hadir sebagai perwakilan sekolah.

Jadi singkatnya mereka saat itu membicarakan tentang darmawisata tahunan sekolah dan sekaligus perpisahan untuk anak kelas tiga.

Kemudian hal penting yang di bahas adalah tempat yang berkesan dan kenangan yang tak akan pernah terlupakan selama masa sekolah.

Dan berbagai acara dan event juga di diskusikan. Dalam diskusi mereka nampak banyak orang memberikan ide dan tempat yang cocok untuk darmawisata.

Tapi setelah berunding dengan seluruh anggota dan para guru dan ada beberapa orang yang bukan dari pihak sekolah juga ikut memberikan masukan.

Kemudian Fuka memilih 3 tempat yang nantinya akan di pilih dan 3 tempat itu adalah, Jepang, Antartika dan Pulau tak berpenghuni di timur indonesia.

“Baiklah terima kasih untuk rapat malam hari ini, dengan ini kita sudah memilih 3 tempat yang akan menjadi pilihan darmawisata kita dan besoknya akan di lakukan pemilihan suara terbanyak di sekolah.

"Dengan ini acara rapat selesai dan darmawisata sekolah kita akan di tentukan oleh voting dari seluruh murid besok pagi.”

Akhirnya rapat OSIS malam hari itu selesai dan nampak mereka mulai menyantap hidangan yang telah di sediakan dan menghabisakn malam sambil berpesta ria di taman Villa megah tersebut.

“Huh...jadi dari tiga tempat itu akan terpilih salah satunnya dan saat itu sudah di tetapkan barulah kita makin sibuk.” Nampak seorang Pria berbicara kepada yang lainnya.

“Iya...cuman kalau bisa aku gak mau sampe kita darmawisata ke pulau tak berpenghuni.” Nampak salah satu temanya enggan pergi ke sana.

“Ya tapi mau bagaimanapun besok semua siswa yang menentukan dan dari banyaknya acara dan even yang akan di adakan, peluang ketiga tempat itu masih seimbang.”

Akhirnya setelah acara pesta selesai Luke pulang dan kembali ke rumahnya. Nampak ia yang membuka hpnya melihat ada pesan dan panggilan dari Rudy.

“Astaga...sampe lupa.”

Lalu Luke menelepon Rudy dan nampak pembelian rumah baru Luke sudah selesai dan besok pagi mereka sudah bisa pindah.

Mendengar semuanya lancar Luke berterima kasih dan menutup telponnya, lalu pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Luke langsung bilang ke Ayu dan kedua adiknya kalau besok mereka akan pindah.

Mendnegar ucapan Luke sang adik bungsu enggan pindah dan memilih tetap tinggal di sana. Tapi setelah di bujuk oleh luke dan mengatakan kalau rumah ini tetap akan menjadi milik mereka dan Chika bisa main ke sana kapanpun ia mau akhirnya sang adik mau di ajak pindah.

Pagi harinya Luke terbangun dan bersiap pergi ke sekolah. dia sudah memesan banyak barang untuk mengisi rumah barunya atas saran dan bantuan agen properti dan hari ini semua barang yang sudah di pesan akan di tata rapi di sana.

Tak lupa juga Luke sudah menyuruh Rudy untuk mengirimkan beberapa orang untuk membantu di sana.

“Chiko, Chika dah siap?.”

“Dah kak.”

Lalu mereka bertiga pergi ke sekolah masing masing.

Sesampainya di sekolah, seluruh murid langsung di kumpulkan di aula sekolah dan nampak beberapa anggota OSIS sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan untuk menstimulasikan acara darmawisata tahunan sekolah mereka.

Sampai akhirnya kepala sekolah membuka acara pagi hari itu dan berbicara panjang lebar sampai ia menyerahkan sisanya pada ketua OSIS.

Di sana Fuka menjelaskan hasil rapat OSIS dan sekolah. lalu memutuskan memilih 3 tempat yang natinya akan jadi tempat dilaksanakan darmawisata dan sekaligus event yang akan di adakan untuk acara perpisahan anak kelas tiga.

Nampak banyak murid mulai bersemangat ketika melihat daftar tiga tempat itu.

“Ehhh...Jepang?.. aku dah sering ke sana bosen ah.”

“Iya bener, kayaknya kita butuh tempat yang menantang deh.”

“Hehehe...kalo gitu pilih antartika aja atau pulau tak berpenghuni.”

Nampak beberapa gadis kelas tiga mulai bercerita. Terlihat keadaan di dalam aula mulai ribut karna semua murid yang hadir saat itu mulai berdiskusi satu sama lain untuk memilih tempat yang mereka inginkan.

“Cih...tahun lalu ke eropa, tahun kemarennya kan kita juga udah ke jepang?.”

Nampak banyak anak kelas dua dan tiga tak setuju untuk ke jepang.

“Yaudah kita pilih ke pulau aja, mana tau event yang di adakan OSIS menarik.”

“Dasar bodoh, sudah jelas menariklah...kalau bukan Fuka siapa lagi yang bisa nyaranin tempat gila dan berbahaya seperti itu?.” Nampak para pria mulai berdebat satu sama lain.

Sampai akhirnya poling pemungutan suara di lakukan dan terpilih darmawisata ke pulau tak berpenghuni yang menjadi tempat dengan poling terbanyak.

“Hehehe... dah ku tebak, anak anak kelas dua sama tiga mana mau pergi ke tempat darmawisata yang biasa aja.”

“Iya bener, cuman sekarang kesempatan kita buat senang senang, klo bukan Fuka siapa lagi orang yang bisa nyediain event gila kayak begini.

Nampak banyak pria puas dengan hasil Voting sedangkan banyak anak perempuan yang sedikit keberatan dan takut.