"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.
"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.
Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.
Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.
Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 - TGSP
Pagi harinya, Juan bersiap-siap untuk pergi bekerja kembali. Seperti biasa, dia berpamitan pada sang ibu. Sebelum pergi ke tempat kerja, Juan terlebih dulu mengantarkan Rinda ke sekolah.
"Sekolah yang bener ya, Da." Ucap Juan sambil mencubit pipi cabi adik perempuan nya.
"Iya bang, abang hati-hati kerja nya."
"Yaudah, Abang pergi dulu ya." Juan mengacak rambut adiknya dengan gemas, lalu kembali melajukan motor matic nya menjauh dari sekolahan tempat adiknya menimba ilmu.
Juan mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang, dia bersenandung ria menikmati semilir angin sejuk pedesaan yang belum terjamah polusi. Tapi begitu melewati perempatan jalan, suasana berubah seketika. Juan menutup helm nya, karena di daerah ini sudah banyak polusi karena ada nya pabrik.
Beberapa menit kemudian, Juan sampai di rumah Roberts. Pemuda itu langsung masuk dan mencuci mobil yang akan di gunakan nya mengantarkan Syera nanti.
"Pagi, Ju."
"Eehh, selamat pagi Tuan." Jawab Juan ramah.
"Kau datang lebih awal hari ini, Ju."
"Seperti janji saya, Tuan. Saya mencuci mobil terlebih dulu." Jawab Juan dengan senyum kecilnya.
"Baiklah, lanjutkan."
"Baik tuan." Jawab Juan, Roberts pun pergi dari hadapan pemuda itu.
Juan membuka seragam nya, menyisakan kaos polos berwarna putih dan celana pendek selutut berwarna hitam. Dia memegang selang dan menyemprotkan airnya untuk membilas busa di atas mobil.
Namun, air nya malah memercik mengenai kaos yang di pakai oleh Juan hingga membuatnya basah dan sesuatu di balik kaos itu tercetak jelas.
Syera menatap hampir tanpa berkedip ke arah Juan, sungguh dia tak menyangka kalau pengawal yang juga supir nya itu punya perut kotak-kotak atau sixpack yang menggoda.
Berkali-kali, Syera menelan ludahnya dengan kasar melihat pemandangan di depan nya. Selain wajah nya yang tampan, rupanya tubuh Juan juga sangat menggoda. Apalagi otot-otot bisep nya yang selalu menonjol di lengan nya, lalu sekarang di sajikan dengan perut dengan roti sobek.
"Aisshh basah.." Gumam Juan, dia pun tanpa ragu langsung membuka kaos nya. Dia tak tau kalau sedari tadi ada yang memperhatikan nya dengan kedua mata yang membulat sempurna, apalagi sekarang perut dengan roti sobek itu terpampang nyata tanpa penghalang apapun lagi.
Juan mengibas-ngibaskan kaos nya, lalu menggantung nya di tempat yang cukup terkena angin dan panas, karena jam sudah menunjukan pukul 9 pagi.
Hampir saja Syera ngeces melihat betapa gagah nya Juan saat ini, rambut basah dengan punggung yang kokoh, dada bidang dan perut roti sobek. Sempurna, bahkan pesona Martin kekasihnya bisa di bilang kalah jauh oleh Juan.
"Nona, sejak kapan Nona disini?" Tanya Juan. Awalnya, dia cukup terkejut saat melihat Syera di teras tengah menatap ke arah nya. Tapi, begitu melihat tatapan gadis itu yang terlihat memuja tubuhnya, Juan tersenyum kecil.
"H-ah.." Syera terlihat salah tingkah saat ketahuan Juan tengah menatap kagum tubuh nya.
"Sejak kapan Nona disitu?"
"A-apa maksudmu?"
"Apa Nona memperhatikan saya sedari tadi?" Tanya Juan dengan senyum menggoda.
"Dih, gak usah kepedean!" Ketus Syera.
"Hmm, cieee salting ya Non?" Goda Juan lagi, membuat Syera mendengus. Lalu masuk ke dalam rumah dengan kaki yang di hentak-hentakkan.
Juan tertawa melihat tingkah Syera, gadis itu terlihat sangat menggemaskan saat sedang kesal. Apalagi melihat wajah nya memerah saat dia menegur nya tadi.
Setelah selesai mencuci mobil dan mengeringkan nya, Juan pun kembali memakai kaos dan seragam nya. Tak lupa menyisir rambut nya ke belakang dengan jari nya.
"Selamat pagi, Nona." Ucap Juan saat melihat Syera keluar dengan mini dress yang mencetak jelas lekuk tubuh nya yang berisi.
Syera tersenyum mengejek tanpa menjawab sapaan Juan sama sekali, pemuda itu membukakan pintu mobil dan membiarkan Nona nya masuk lebih dulu.
Setelah memastikan Syera duduk dengan nyaman, barulah Juan memutari mobil dan duduk di balik kemudi.
"Kita kemana hari ini, Nona?" Tanya Juan.
"Kampus." Jawab Syera singkat, mata nya terlihat fokus menatap layar ponsel. Jari tangan nya bergerak lincah mengetikan sesuatu, sepertinya Syera sedang bertukar pesan.
"Nona.."
"Hmm.." Syera hanya menjawab dengan deheman.
"Maaf, bukan nya saya lancang. Tapi, siapa pria yang kemarin bersama Nona?" Tanya Juan, memang itu bukanlah urusan nya. Tugasnya disini, hanya mengawal Syera agar tak salah pergaulan seperti yang di inginkan ayahnya.
Tapi, Juan merasa pergaulan bebas yang Syera lakukan bersumber dari pria yang kemarin bersama Syera. Terlihat dari cara menatap, bahkan saat kedatangan pertama gadis itu, tanpa ragu pria itu langsung mencium Syera di depan umum.
"Apa urusan mu?"
"Hanya bertanya saja." Jawab Juan acuh. Keduanya sama-sama bersikap acuh.
"Dia Martin, kekasihku." Jawab Syera akhirnya.
Juan hanya membulatkan bibir nya membentuk huruf O.
"Kau bisa menunggu, aku hanya ada satu kelas saja hari ini."
"Baik, Nona." Jawab Juan, dia pun membiarkan Syera turun setelah mobil berhenti di parkiran. Juan turun dan memperhatikan sekitar, hingga kedua mata nya memicing saat melihat pria yang kemarin kembali mendekati Syera dan merangkul nya dengan mesra.
Juan mendengus, entah kenapa dia tak menyukai pria itu. Dari gerak gerik nya saja dia tau, kalau pria itu bukanlah pria yang baik.
"Sedikit menjauhlah, kau membuatku risih." Ucap Syera, entah kenapa juga dia merasa tak nyaman dengan sentuhan Martin sekarang.
"Kamu kenapa honey? Tak biasa nya kamu bersikap seperti ini, apa karena pengawal mu itu?"
"Jangan menyalahkan orang lain, Martin." Ucap Syera sedikit ketus, membuat Martin menggeretakan gigi nya karena kesal.
"Syera.."
"Aawwwhhhsss.." Syera memekik saat tangan nya di cekal dengan kuat oleh Martin.
"Sakit, Martin!"
"Ikut aku!" Dengan kasar, Martin menyeret Syera ke sebuah ruangan.
"Lepaskan aku, Martin!"
"Tidak akan pernah, kau menolak ku kan?" Bentak Martin. Suasana di ruangan itu sangat hening, Syera ketakutan hingga tubuhnya bergetar.
"Martin.."
Pria itu tersenyum smirk, lalu mencekal kedua tangan Syera dan mengunci nya di atas kepala gadis itu.
Satu tangan nya lagi mencengkeram dagu gadis itu, lalu mencium nya dengan kasar dan brutal, membuat Syera meronta mencoba melepaskan diri, tapi tenaga yang di miliki Martin sangat besar hingga Syera tak bisa menandingi nya.
"Eempphhhh.."
Buakk..
Ciuman itu terlepas, lalu tubuh Martin yang terjerembab ke lantai. Siapa pelaku nya? Juan.
Tadi dia merasa curiga pada tingkah Martin dan Syera, akhirnya dia mengikuti nya secara diam-diam. Tapi saat belok di lorong, Juan kehilangan jejak hingga dia mencari dengan kebingungan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Nona baik-baik saja?" Tanya Juan, dia menarik Syera ke dalam pelukan nya. Syera nampak shock hanya terdiam, tak berontak apapun saat Juan memeluknya.
"Ju.." Lirih Syera.
"Iya, Nona. Ada yang sakit?" Tanya Juan. Gadis itu mendongakan kepala nya, pemuda itu membulatkan kedua mata nya saat melihat bibir Syera berdarah.
"Astaga, Nona.." Juan menggunakan kaos nya untuk mengelap darah di bibir gadis itu.
"Sial, kenapa kau selalu saja mengganggu ku hah?" Bentak Martin, dia mengusap ujung bibir nya yang berdarah karena pukulan Juan tadi.
"Kau yang sialan!" Juan meradang, dia melayangkan pukulan membabi buta pada Martin.
"Sudah Ju, aku ingin pulang." Ucap Syera, dia menarik pakaian Juan agar pria itu menghentikan serangan nya.
Juan merapikan pakaian nya, lalu pergi dari ruangan itu, meninggalkan Martin yang terkapar tak berdaya setelah di pukuli oleh Juan.
'Sialan, awas saja. Aku pastikan Syera akan tetap menjadi milik ku!' Batin Martin, menatap penuh kemarahan kepergian Juan dan Syera.
......
🌻🌻🌻🌻