Antara Dokter & Mafia

Diiluar kamar rawat inap, empat orang pria pendiam kosong dengan tatapan dingin yang sama. Leo diantaranya hanya memandang saja kepada ketiga Tuan nya.

“ Apa yang terjadi?”. Tanya Dhanny dingin tak kalah dari Fillipo dan Lucas

“ Ini semua salahku!!!”. Ucap Fillipo sinis, wajah dingin yang tegas itu tampak banyak kesedihan yang tersimpan.

“ Sudah kuduga!!! Kau tahu Tuan Fillipo yang terhormat, dia itu sedang sakit dan kau tahu bahwa hidupnya hanya bergantung pada obat. Tapi sejak dia jadi sekretarismu dia melupakan itu dan lebih mengutamakan semua tugas yang kau berikan”. Ucap Dhanny dengan nada marahnya. Leo dan Lucas langsung terkejut mendengar hal itu, berbanding dengan Fillipo yang sudah tahu bahwa Fitri memang sakit.

“ Aku berjanji akan menjaganya dengan baik”. Ucap Fillipo pelan perasaan bersalahnya tak bisa dia sembunyikan

“ Berjanji katamu? Kau tahu dia itu menutupi semua kesakitannya didepan kita semua, bahkan dia berusaha terlihat baik-baik saja meski sebenarnya tubuhnya tak cukup kuat untuk menahan sakit”. Ucap Dhanny lirih, hatinya begitu tergores ketika mengingat penyakit Fitri.

“ Dhanny?”. Ucap Fillipo, ketika mengingat sesuatu dan dia baru sadar jika Dhanny adalah sahabat baik kakaknya dulu

“ Iya Fillipo, kau mengingatku? Aku adalah sahabat kakakmu”. Ucap Dhanny menatap Fillipo. Fillipo hanya terdiam, dia begitu terpaku dengan ucapan Dhanny yang artinya Dhanny lah yang membunuh kakaknya

“ Kau yang membunuh kakakku!!!”. Geram Fillipo mengepalkan kedua tangannya

“ Kau salah Fillipo, orang yang membunuh Fietter sudah kulenyapkan”. Jawab Dhanny tegas. Fillipo diam tak bergeming hatinya begitu sakit saat mengingat tentang kakaknya

“ Sudah jangan memperdebatkan masa lalu. Sekarang tugas kita adalah melindunginya. Dhanny aku tahu kau juga ketua mafia”. Sambung Lucas dengan tatapan sinisnya

“ Kau benar!!!”. Sahut Dhanny

“ Katakan padaku Fillipo bagaimana kondisinya, aku tahu bahwa kau sudah tahu semuanya?”. Tanya Dhanny pada Fillipo. Sejenak Fillipo seperti membeku, ia tak sanggup mengatakan bagaimana kondisi gadis itu sekarang.

“ Dia harus cuci darah setiap dua kali dalam seminggu, dan sebulan sekali dia harus melakukan kemoterapi”. Sahut Fillipo pelan. Mendengar hal itu Dhanny, langsung rubuh kelantai dengan deraian air matanya, tak bisa dia bayangkan bagaimana menderitanya gadis itu sekarang.

“ Kita harus mencari pendonor ginjal untuk dia”. Ucap Dhanny kemudian sambil mengusap air matanya.

“ Leo, cari pendonor ginjal dengan golongan un-rull dan pastikan kau menemukannya dengan waktu cepat”. Suruh Fillipo pada Leo.

“ Baik Tuan”. Sahut Leo dengan sopan.

“ Sebaiknya kita cepat bergerak untuk kesembuhannya”. Ucap Lucas tegas karena entah mengapa Lucas merasa hatinya juga sakit saat mengingat wajah Fitri.

“ Baiklah”. Sahut Dhanny dan Fillipo dengan begitu kompak.

Setelah membicarakan hal itu mereka kembali ketempat masing-masing. Fillipo dan Leo kembali keperusahaan karena ada beberapa pertemuan dengan klien yang harus segera mereka hadiri. Lucas kembali ke mansionnya karena ada beberapa juga yang harus dia kerjakan dalam bidang IT nya, Lucas juga termasuk orang yang jenius dalam IT namun tidak sejenius Fitri. Sementara Dhanny kembali kerumah sakitnya dan segera mencari pendonor ginjal yang cocok untukk gadis itu.

“ Leo aku harus bagaimana?”. Tanya Fillipo sambil bersandar dikursi kebesarannya memejamkan matanya sejenak.

“ Aku telah melukainya Leo”. Lirih Fillipo lagi terdengar

“ Tuan hanya perlu meyakinkan hati Tuan untuk Nona Fitri. Saya juga yakin jika Nona Fitri punya perasaan pada Tuan”. Sahut Leo yang membuat Fillipo sedikit percaya diri

“ Bagaimana Lucas dan Dhanny?”. Ucap Fillipo lagi. Leo tampak berpikir sejenak, dia tidak ingin Tuan nya ini putus asa memperjuangkan gadis itu.

“ Saya yakin jika Nona Fitri hanya akan cinta pada Tuan”. Sahut Leo dengan begitu yakin padahal dia sendiri tidak tahu,

“ Kau sepertinya terlalu percaya diri Leo. Jika dia pernah mengatakannya padamu maka aku akan percaya”. Ucap Fillipo tersenyum sinis dan tajam melihat kearah Leo. Leo yang ditatap begitu merasa bergidik ngeri melihat tatapan Tuan nya.

“ Cinta sejati selalu menemukan cara untuk bertemu belahan jiwanya. Begitu juga dengan Tuan dan Fitri”. Ucap Leo lagi. Fillipo tak menanggapi, dia juga tidak tahu kenapa dia bisa jatuh cinta pada gadis itu. Padahal banyak wanita yang mengantri untuk menjadi pasangannya Fillipo sama sekali tak melirik mereka.

“ Apa kau sudah menemukan siapa dalang dibalik pembunuhan ini?”. Tanya Fillipo mengalihkan pembicaraan

“ Maaf Tuan, sampai sekarang saya belum menemukannya. Sepertinya orang ini cukup pintar untuk bersembunyi”. Sahut Leo

“ Apa kau sudah meminta bantuan Lucas untuk mencarinya?”. Tanyaa Fillipo lagi. Karena dia tahu jika Lucas juga seorang detektif, selain ahli dibidang IT Lucas juga menguasai bidang-bidang penyelidikan

“ Sudah Tuan, tapi Tuan Lucas juga tidak bisa menemukan identitas orang tersebut”. Sahut Leo lagi

“ Baik, terus kau lakukan pencarian itu. Kerahkan seluruh anak buah untuk menjaga ketat gadis itu dirumah sakit”. Suruh nya

“ Baik Tuan”. Ujar Leo

Ditempat lain Dhanny sedang berbicara dengan seorang dokter, spesialis ginjal yang tidak lain adalah teman semasa dia kuliah dulu. Sahabatnya dengan Fietter.

“ Steven, apa kau sudah menemukannya?”. Tanya Dhanny pada sahabatnya itu.

“ Belum Dhan, golongan ginjal gadis itu sangat langka. Aku sudah menyusuri semua rumah sakit yang ada di Negara ini tapi tetap hasilnya nihil”. Ucap Steven menjelaskan

“ Apa yang harus aku lakukan Stev, aku tidak mau dia kenapa-napa”. Ucap Dhanny begitu lirih. Steven memandang sedih wajah sahabatnya itu. Walau pun dia belum pernah bertemu Fitri, tapi Steven yakin jika Fitri adalah gadis yang baik, bahkan sampai membuat sahabatnya tak bisa berpaling ke wanita lain

“ Kau sungguh mencintainya?”. Tanya Dhanny. Steven tahu jika Dhanny adalah ketua mafia yang tidak jauh kejam dari Fillipo, sejak kematian sahabatnya Fietter Dhanny berubah menjadi orang yang sangat dingin terhadap siapapun termasuk wanita. Namun, setelah kehadiran Fitri Dhanny berubah jadi seratus delapan puluh derajat, menjadi hangat dan juga lembut.

“ Aku sangat mencintainya Stev. Kau tahu bagaimana aku dengan susah payah mendapatkannya, saat kedua orangtuanya tidak setuju padaku. Aku bahkan melakukan hal paling jahat hanya demi agar dia menjadi milikku seutuhnya”. Ucap Dhanny dengan penuh penyesalan yang mendalam tidak bisa dipungkiri jika dia merasa sangat bersalah.

Steven melihat wajah sendu sahabatnya itu, dia dapat merasakan ketakutan dan kekhawatiran dari raut wajah sahabatnya.

“ Aku akan membantumu. Aku juga yakin dia gadis yang kuat jadi dia tidak akan kalah”. Ucap Steven yakin sambil menepuk pundak Dhanny. Dhanny hanya terdiam, Steven tidak tahu jika Fitri adalah gadis jenius karena selama ini Dhanny tidak pernah menceritakan hal itu padanya.

Seorang pria berbaring diranjangnya, memperhatikan langit-langit kamar menelusuri tatapan matanya yang kosong dan hati yang gusar dan gelisah.

“ Fitri”. Lirihnya memanggil nama gadis itu

“ Haruskah aku juga ikut jatuh hati padamu?”. Ucapnya lagi. Mata nya sayu dan sembab, tak bisa dia sembunyikan perasaannya bahwa dia merindukan senyuman indah gadis manis dan jenius itu.

“ Ahhhhkkk”. Pria itu mengacak rambutnya frustasi, perasaannya tak bisa dikendalikan.

“ Aku tidak bisa begini terus, aku harus kembali kerumah sakit”. Dia pun beranjak dari ranjangnya, mengambil jaket dan kunci mobil. Dengan setengah berlari dia turun menurun anak tangga

“ Son, kapan kau datang?”. Tanya wanita paruh baya saat melihat putranya yang hendak keluar

“ Kemarin Mom, nanti kita bicara ya Lucas mau keluar dulu”. Ucap Lucas menghampiri Nyonya Mouth dengan buru-buru

Cup

Dia mengecup pipi Mommy nya

“ Love u Mom”. Ucap Lucas , lalu melanjutkan langkahnya

“ Eh kau mau kemana, Mommy belum selesai bicara”. Ucap Nyonya Mouth namun tak digubris oleh Lucas, dia tetap saja melanjutkan aksinya berlari kemobil dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi

“ Dasar anak itu. Seperti jalangkung saja datang tak diundang pulang tak diantar”. Kesal Nyonya Mouth. Putra semata wayangnya itu memang seperti itu, jarang sekali pulang ke Jerman dan memilih mengikuti kakak sepupunya tinggal ke Indonesia. Sementara di Jerman perusahannya tak diurusnya sama sekali, bukan karena apa Lucas menolak karena dia tahu Mommy nya pasti akan menjodohkannya dengan sembarangan wanita

Sampai dilobby rumah sakit, Lucas segera bergegas masuk melalui pintu lift rumah sakit. Dia tidak sabar untuk bertemu dengan gadis itu. Samping dipintu rawat inap gadis itu yang sudah dijaga ketat oleh pegawai kakak sepupunya Fillipo

“ Untuk kali ini aku tidak akan mengalah padamu Fillipo. Aku juga berhak bahagia”. Batin Lucas tersenyum sinis

Cekrreeeek Lucas membuka pintu dengan perlahan. Namun matanya membulat sempurna kala melihat empat pasang mata menatapnya dengan tajam siapa lagi kalau bukan Fillipo dan Dhanny yang sejak tadi sore berada dirumah sakit.

“ Aissshhh aku terlambat”. Batin Lucas kesal

“ Apa yang kau lakukan?”. Tanya mereka kompak

“ Issssshhhh, kalian ini kompak sekali. Memangnya hanya kalian saja yang ingin menjaganya, aku juga”. Ucap Lucas salah tingkah dengan tatapan dingin dua makluk saingannya itu

“ Tuan Lucas”. Panggil Fitri. Fitri terbangun kala mendengar ucapan mereka

“ Hai Nona. Maaf kau jadi terbangun”. Senyum Lucas menghampiri Fitri. Sementara kedua manusia itu terlihat sangat kesal. Tadi mereka berdua sempat berdebat memperebutkan siapa yang menjaga Fitri dan akhirnya Fitri menyuruh mereka berdua yang menjaganya. Sementara Dea dan Pearce pulang.

“ Tidak apa-apa Tuan”. Senyum manis Fitri dan hal itu semakin membuat Dhanny dan Fillipo kesal.

“ Bagaimana keadaanmu?”. Tanya Lucas yang terlihat khawatir.

“ Hmmmmmm, sepertinya aku akan lebih cepat sembuh sebab disini ada tiga Tuan tampan yang menjagaku, hahhaha”. Ucap Fitri dengan wajah lucunya.

“ Ohhh tolonglah Nona, jangan bersikap terlalu manis”. Batin Lucas terdiam menatap gadis itu

“ Ahhhh, aku tidak rela orang lain melihat wajah imutmu itu Fit”. Batin Dhanny yang juga terdiam

“ Besok-besok akan kubuat peraturan bahwa dirimu tidak boleh bersikap imut didepan orang lain kecuali didepanku,uuhhh”. Batin Fillipo juga yang tampak kesal

Tampaknya ketiga pria itu hanya mampu mengungkapkan kekagumannya lewat hati tak sanggup jika harus mengutarakanya secara langsung.

“ Fitri sebaiknya kau istirahat ya, biar cepat pulih”. Sanggah Dhanny yang tidak terima jika Fitri melanjutkan aksinya untuk bertingkah imut itu. Rasanya dia benar-benar tidak rela orang lain melihat wajah menggemaskan itu.

“ Kak”. Fitri langsung menahan Dhanny.

“ Tuan Fillipo, apa boleh aku meminjam laptopmu aku ingin mencari siapa orang yang mencoba membunuhmu”. Tandas Fitri yang langsung membuat Dhanny terdiam

“ Besok saja, kau harus istirahat”. Tolak Fillipo lembut dia tidak ingin membuat Fitri takut lagi padanya.

“ Please……”. Fitri memohon dengan wajah memelasnya, sambil menangkup kedua tangannya didepan dadanya sambil memohon. Lagi-lagi itu terlihat menggemaskan dimata ketiga pria itu.

“ Imut dan menggemaskan”. Batin Fillipo

“ Imut dan menggemaskan”. Batin Dhanny

“ Imut dan menggemaskan”. Batin Lucas.

Mereka bertiga terngangga dengan mulut terbuka dan ekpresi yang sama.

“ Hei kalian kenapa?”. Tanya Fitri yang heran dan bingung melihat ketiga pria itu yang terdiam menatapnya. Mereka langsung tersadar

“ Hmmmm”. Deheman Fillipo memecahkan keheningan

“ Berikan saja Fillipo”. Tintah Dhanny yang tak ikhlas melihat wajah Fitri.

“ Terima kasih kakakku yang tampan”. Senyum Fitri sambil mengelus lengan Dhanny. Dhanny yang mendapatkan sentuhan seperti itu tak menyia-nyiakan kesempatan.

“ Sama-sama sayang”. Ucap Dhanny terkekeh sambil mengacak rambut gadis itu.

“ Iihhhh, Kak Dhanny kebiasaan, kan rambut aku makin berantakkan”. Kesal Fitri. Jangan tanya bagaimana kesalnya Lucas dan juga Fillipo

“ Itu laptopku kenapa kau tidak berterima kasih juga padaku?”. Cemberut Fillipo yang tentu saja terlihat langka bagi Lucas yang sangat mengenal sepupunya itu.

“ Hehe, terima kasih Tuan Fillipo yang tampan. Sekarang berikan laptopnya padaku, ada yang ingin kutunjukkan pada kalian”. Senyum Fitri menggoda Fillipo. Hati Fillipo berbunga-bunga dan tentu saja salah tingkah.

“ Ini”. Fillipo menyerahkan laptopnya pada gadis itu, perasaannya sangat gugup dan bercampur senang karena Fitri memujinya tampan.