Majesty

Suatu hari yang cerah dikota kiryu meraa melakukan aktivitas seperti biasa nya diruangannya

Lalu saat ia ingin beristirahat sejenak ia melihat keluar jendela gedung dan melihat banyak anak anak kecil yang bermain dan tertawa diluar gedung

Tiba tiba ia mendapatkan telepon dari ayame yang berada dikota lain ia mengatakan jika besok kota amezakura akan merayakan ulang tahun yang ke 40 tahun

ia lalu menawarkan meraa untuk datang kesana dan memberi kan ucapan selamat

Meraa lalu baru ingat jika kita amezakura adalah kota yang menjadi saksi bisu masa kecil nya

"ya ada apa ayame San"

"tanya Mera"

"kota amezakura besok akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke 40 tahun kau ingin pergi kesana ini sekaligus untuk memperkuat hubungan antar aliansi kiryu"

"tentu saja kebetulan itu kota masa kecil ku ,sekalian aku ingin mengenang masa kecil ku disana"

"ucap mera"

ia lalu merasa senang dan akan segera pergi kesana untuk kembali bernostalgia dengan kenangan masa kecil nya dulu

sekaligus memperkuat hubungan aliansi kiryu dan amezakura

keesokan harinya meraa mempersiapkan diri untuk pergi kesana dengan pakaian jas hitamnya ia lalu keluar dari gedung dengan tampilan yang sederhana namun terlihat cantik

membuat staf dan para warga yang melihat nya merasa kagum

ia lalu menitipkan kota pada mizari dan mizuki karena stormira harus mengawal meraa . Ia percaya kiryu bisa aman jikaberada ditangan mereka

Meraa kemudian pergi menggunakan mobilnya yang sederhana dan tidak terlalu mewah kebetulan jarak kota amezakura dan kiryu tidak terlalu jauh jadi mungkin akan sampai kurang lebih 3 jam perjalanan

Saat diperjalanan meraa bercerita sedikit tentang pengalaman masa kecil nya pada stormira Mera mengatakan jika dulu ia adalah anak yang dibuang demi diselamat dari permainan dgp atau desire grand prix oleh sang ayah yang bernama lord shuel

"aku lahir karena serpihan Dewi pencipta,lalu saat ayah ku menciptakan permainan dgp dimana permainan ini mengharuskan peserta nya untuk menjadi Kamen rider dan bertarung untuk mendapatkan dunia ideal mereka sendiri ,itu sebabnya aku dibuang karena ayahku tidak ingin aku terlibat dalam permainan yang ia buat karena itu terlalu berbahaya menurut nya aku lahir dengan rambut ungu yang alami aku diberi nama meraa yang artinya wanita yang berani, lalu aku diturunkan kebumi dan ditemukan oleh pengurus panti asuhan tapi setelah itu aku diserahkan pada seorang dokter muda bernama arletta dia yang merawat ku sampai aku tumbuh menjadi remaja tapi dia tewas akibat dirampok"

"ucap meraa dengan wajah yang agak sedih"

"begitu yaa tidak apa apa sekarang kau sudah menjadi orang hebat yang membuat ayahmu bangga apalagi arletta dia pasti bangga melihat dirimu yang sekarang

ucap stormira dengan wajah yang sedih"

Lalu perjalanan dilanjutkan dengan penuh air mata

sesampainya nya dikota amezakura meraa disambut hangat oleh para pejabat dan warga setempat

Bahkan sepanjang jalan para warga bersorak gembira sambil melambaikan tangan

sesampainya di gedung kepresidenan amezakura ia disambut oleh presiden setempat yang bernama renjiro

"selamat datang presiden kiryu,anda adalah inspirasi bagi saya semoga anda menikmati kunjungan anda dikota kami"

"ucap renjiro sambil berjabat tangan dengan meraa"

"souka..."

"jawab meraa sambil berjabat tangan dengan renjiro"

Ia lalu diantar kesebuah penginapan yang asri dengan pohon bunga sakura dihalaman nya

Tapi sebelum pergi ke acara itu meraa menyempatkan diri untuk berkunjung ke makan arletta untuk berziarah dan menaburi bunga dimakannya

"kak arletta San... ini aku meraa,apa kabar mu disana...huhh aku sangat merindukanmu seandainya saja kau masih ada mungkin kau akan bangga padaku dan kita tinggal bersama dan kini kata katamu menjadi kenyataan sekarang kau tidak perlu khawatir lagi dengan ku aku sudah bertemu dengan ayah kandung ku dia sangat baik dia sayang padaku seperti kau dulu menyayangi ku hingga akhir aku bisa berdiri disini dengan gelarku sebagai presiden, semoga kau tenang disana...sayangnya aku abadi tapi jika langit berkehendak aku siap menyusul mu semoga kau tenang disana aku pamit dulu... Ya..."

"ucap meraa sambil menangis didepan makan arletta dan menaruh bunga mawar merah diatas makam itu lalu pergi"

Meraa lalu kemudian menikmati acara penyambutan yang ada disana hingga acara makan malam disana

Ia lalu pulang dua hari kemudian setelah berhasil menyelesaikan surat surat perjanjian aliansi dan menikmati kota masa kecil nya yang penuh kenangan

Hingga dalam perjalanan pulang Mera berjanji akan mengunjungi kota itu dilain waktu bukan hanya untuk memperkuat hubungan aliansi dengan amezakura tapi juga untuk sekedar singgah sebentar dimalam arletta

> *to be continued...