NovelToon NovelToon
Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: blursky

Hanya cerita fiksi‼️

Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.

"you are mine"

Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.

Happy reading:)

Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekolah

Ellard keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya mengunakan handuk. Pria itu diam di tempat saat melihat Dara sedang menyisir rambutnya didepan cermin. Rambut wavy milik gadisnya itu tergerai indah kebawah apalagi saat terkena cahaya matahari memantul dari kaca jendela membuat rambut hitam itu semakin berkilau.

Dara yang melihat Ellard dari pantulan kaca langsung bergegas untuk mengenakan kerudungnya.

"Biarkan saja aku masih ingin melihatnya." Ucap Ellard berjalan kearah Dara.

"Bukankah aku berhak melihatnya?." Tanya Ellard lalu mengelus rambut Dara.

"Halus." Ucapnya sambil tersenyum.

"Kenapa?." Tanya Ellard saat melihat raut wajah Dara seperti menahan sesuatu.

"Tidak apa-apa, mungkin belum terbiasa selama ini tidak aku menjaganya agar tidak dilihat yang bukan mahram untukku." Jawab Dara menunduk.

"Sekarang aku melihatnya, kau tau betapa beruntungnya diriku mendapatkan gadis seperti mu yang keindahannya hanya bisa kumiliki." Ucap Ellard lalu mengecup rambut Dara wangi stroberi langsung masuk keindra penciumannya membuatnya betah dalam posisi itu.

"Ell, kita bisa telat." Ucap Dara. Dirinya harus segera menyadarkan pria ini atau kesempatan untuknya bisa bersekolah dibatalkan olehnya.

"Jangan ganti sampo, aku suka baunya." Ucap Ellard lalu berjalan kearah walk in closet untuk menganti seragam.

******

"Ell, apa kau belum selesai? aku juga harus menganti seragam." Ucap Dara sambil mengetuk pintu walk in closet sudah setengah jam Dara menunggu pria itu tapi yang ditunggu sama sekali tidak ada tanda-tanda akan keluar.

"Jika ingin cepat masuk saja kita ganti baju bersama." Jawab Ellard keras dari dalam.

Dara melebarkan matanya terkejut dengan jawaban pria itu. "Tidak, aku akan menunggumu saja." Jawab Dara.

"Terserah kau." Jawab Ellard.

Sepuluh menit berlalu, Dara mondar-mandir didepan pintu walk in closet menunggu Ellard untuk keluar. Apa karena ini paman Adam membangunkan mereka tepat pukul 4 pagi, tau begitu Dara bersiap dulu tadi. Tetapi karena ketidaktahuannya ia malah membiarkan waktu berlalu dan meminta Ellard untuk bersiap dulu sedangkan dirinya membaca materi pelajaran tiga hari yang lalu.

Dara melihat kearah jam, ini sudah setengah tujuh dan gebang HIS tutup pukul setengah delapan. Tapi pria ini sudah 40 menit diruang ganti tidak keluar-keluar sebenarnya apa yang dilakukan pria itu? pikir Dara.

.........

Sedangkan didalam ruang ganti baju Ellard sedang duduk bersantai di kursi sambil menghisap vapenya.

"Kita lihat apakah kau tetap tidak mau berganti baju bersamaku." Ucap Ellard lalu menarik salah satu sudut bibirnya keatas.

"Tiga, dua, sat-."

Tok....Tok....Tok..

"Ell apa kau sudah selesai?." Tanya Dara dari luar.

Ellard menghembuskan asap vapenya sambil tersenyum tipis, "Belum." Jawab Ellard.

Tidak ada sahutan dari luar membuat Ellard mengerutkan keningnya, apa gadisnya ini benar-benar memilih telat dari pada berganti denganya?pikir Ellard lalu mendengus kesal. Pria itu sudah bersiap untuk membuka pintunya tapi ucapan Dara dari luar membuatnya berhenti lalu tersenyum lebar.

"Baiklah aku akan berganti sekarang, bisa b-buka pintunya?." Tanya Dara dari luar.

Ceklek

"Ayo masuk." Ucap Ellard mempersilahkan Dara masuk.

"Kau belum ganti baju?." Tanya Dara terkejut, apa saja yang dilakukan pria ini 40 menit didalam! pikirnya.

Ellard melihat kearah kaosnya sendiri, "Aku kebingungan mencari seragamku." Jawab Ellard asal.

Dara menggelengkan kepalanya pelan lalu masuk melewati Ellard melangkah menuju lemari.

Dara membuka lemari pakaian Ellard saat pintunya terbuka lebar ia langsung bisa melihat deretan seragam sekolah HIS tergantung rapi disana. Bahkan seragam yang biasanya hanya diberi 2 atau 3 set dari sekolah pria itu memiliki lebih dari 8 set seragam.

Dara membalikan badannya melihat kearah Ellard yang sedang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Seragam sialan!!. Batin pria itu.

"Sebenarnya dasiku yang hilang." Elak Ellard. Pria itu lalu menunduk dan tidak sengaja ia melihat kearah meja kaca dibawahnya terlihat jelas banyaknya dasi yang tertata rapi di setiap kotaknya.

Sialnya Dara malah berjalan kearahnya lalu ikut melihat di meja kaca yang dilihatnya. Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan lalu melangkah kearah lemari pakaiannya.

Dara membuka lemari pakaiannya lalu mengambil seragam sekolahnya yang sudah disiapkan Adam pagi tadi. Ellard mengeryitkan dahinya saat melihat Dara akan membawa seragamnya keluar.

"Kau mau kemana?." Tanya Ellard memegang tangan Dara.

"Ganti seragam." Jawab Dara menunjuk kearah pintu keluar.

"Kenapa tidak disini?." Ucap Ellard kesal.

"Kamu kan belum ganti." Jawab Dara membuat Ellard langsung melepaskan tangan Dara.

"Terserah." Jawab Ellard lalu berjalan kearah lemarinya dengan wajah kesal.

Dara mengerutkan keningnya melihat tingkah Ellard saat pria itu dengan sengaja membuka lemarinya keras. Tapi pandangannya beralih kearah jarum jam membuat gadis itu langsung bergegas keluar.

******

Dara keluar dari dalam kamar mandi sambil membenarkan posisi jilbabnya. Bersamaan dengan itu Ellard keluar dari dalam walk in closet dengan tampilan sedikit berandal. Baju dikeluarkan, tiga kancing baju atas dibuka, lengan digulung, dan rambutnya yang tidak beraturan. Ellard mengendong tasnya dipundak kiri pria itu, sedangkan di tangan kanannya memegang vape.

"Sudah?." Tanya Ellard.

"Sebentar." Jawab Dara lalu berjalan cepat kearah walk in closet melewati pria itu begitu saja.

Dara keluar dari dalam ruang ganti dengan membawa sebuah dasi sebelum Ellard membuka suaranya gadis itu sudah berdiri didepannya dengan posisi ingin mengalungkan dasi kelehernya.

"Maaf, tapi-."

"Tidak apa-apa, pasangkan saja." Ucap Ellard lalu menundukan kepalanya bibir pria itu sedikit tertarik keatas. Sepertinya moodnya sudah berubah saat mendapat perhatian dari Dara.

Dara mengalungkan dasinya kekerah baju Ellard lalu membuat sampul dasinya. Saat dasi sudah terpasang gadis itu mengancingkan semua kancing bajunya sampai keatas membuat Ellard sedikit memincingkan matanya saat merasa lehernya sedikit tercekik.

"Apa aku boleh menata rambut mu?." Tanya Dara kepada Ellard yang sedang memegang kerah bajunya sendiri.

"Ya." Jawab Ellard lalu mengambil sisir dimeja dan sewadah gel rambut.

Bukannya menundukan kepalanya pria itu malah mengangkat tubuh Dara membuat gadis itu terkejut.

"Ell apa-."

"Kau bisa menatanya sekarang." Jawab Ellard.

Dara pasrah ia mulai menyisir rambut Ellard dengan posisinya seperti itu.

*****

"Sepertinya ponselku tertinggal, kau sarapan dulu aku akan menyusul." Ucap Ellard pada Dara. Membuat gadis itu menengok kearahnya lalu menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

Mereka sedang berdiri didepan lift lantai dua, melihat pintu lift terbuka Dara langsung masuk kedalam. Ellard menekan tombol lantai dasar saat pintu lift tertutup Ellard bergegas pergi kekamarnya.

"Model rambut gaya apa ini." Ucap Ellard disepanjang jalan menuju kamarnya sembari menyentuh rambutnya.

*****

Dara keluar dari dalam lift langsung disambut dengan dua pelayan yang menundukkan setengah badannya.

Dara yang canggung juga ikut menundukkan kepalanya menyapa mereka. Gadis itu berjalan kearah ruang makan, saat sampai disana yang ia lihat adalah tuan Darren duduk di kursi paling depan, dibelakangnya ada Adam dan beberapa maid.

Darren yang sadar akan kehadiran Dara hanya memasang wajah datarnya kejadian tiga hari yang lalu benar-benar tidak boleh terulang lagi.

"Selamat pagi, nona." Sapa Adam.

"P-pagi paman." Jawab Dara sambil tersenyum.

Dara masih berdiri diam ditempatnya, apakah ia harus duduk? tapi saat melihat banyaknya kursi makan itu hanya di tempati satu orang membuatnya segan jika ikut mendudukinya.

"Kenapa diam? duduk saja." Ucap Darren akhirnya membuka suaranya. Melihat gadis itu berdiri saja membuatnya tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tetap diam.

"B-baik." Jawab Dara berjalan kearah kursi meja makan yang berjarak tiga kursi dari singgasana Darren.

Saat akan menyentuh kursinya seorang maid lebih dulu memundurkan kursi untuknya membuat gadis itu sedikit tidak nyaman apalagi umur maid itu sepertinya lebih tua darinya.

Sunyi, bahkan Dara tidak mendengar suara dentingan sendok makan Darren. Untuk kali pertamanya ia mengharapkan agar Ellard bisa segara datang. Ini bahkan lebih canggung dari pada saat ia mengerjakan olimpiade matematika se-Amerika. Disini ada lebih dari enam maid, ditambah Adam tapi luar biasanya Dara tidak mendengar nafas mereka sama sekali.

Dara hanya diam saat para pelayan itu membuka piringnya dan menyiapkan makanan untuknya.

"Eh maaf saya alergi susu sapi." Ucap Dara saat seorang maid akan menuangkan sekotak susu digelasnya.

Ting

Darren langsung menjatuhkan sendoknya membuat semua orang menatap dirinya tapi setelah itu mereka langsung menundukan kepalanya. Bukan hanya Darren yang terkejut bahkan Adam sampai menatap Dara tidak biasa. Tubuh Dara langsung panas dingin saat Darren menatapnya? sejak kemarin ia merasa bahwa Darren menatapnya dengan pandangan yang tidak biasa.

Sebenarnya ia merasakannya juga saat mereka baru pertama kali bertemu tepatnya disekolah saat Ellard mendapat masalah karena dirinya. Tapi ia langsung melupakannya saat pertemuan kedua dengan Darren, dirumah sakit waktu itu. Dara merasa bahwa yang berada didepannya saat itu adalah seorang ayah yang ingin anaknya bahagia dan menebus semua kesalahannya dimasa lalu. Tapi kejadian kemarin membuatnya sadar kembali jika Darren memberinya tatapan yang aneh, tatapan yang Dara sendiri tidak tau apa artinya.

Bukan hanya badan Dara yang panas dingin para maid yang berada disana juga merasakannya dan badan mereka juga gemetar, apa ada yang salah dengan makanannya? pikir mereka semua.

Darren berdiri dari duduknya lalu melangkah keluar dari ruang makan. Semua orang menatapnya bingung kecuali Adam, pria tua satu itu masih menatap intens wajah Dara dari belakang kursi Darren.

******

"Sudah?." Tanya Ellard tiba-tiba dari arah samping Dara membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Eh iya." Jawab Dara sambil menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, kita berangkat sekarang." Jawab Ellard.

"Tapi kamu belum sarapan." Ucap Dara sambil berdiri dari duduknya.

"Tidak masalah, aku bisa sarapan disana, ayo." Ucap Ellard menarik kursinya mundur lalu mengandeng tangan Dara membawanya keluar.

Mereka berdua sampai dihalaman mansion disana sudah terparkir satu mobil hitam dengan seorang pria berbaju hitam berdiri disampingnya. Saat melihat Ellard dan Dara mendekat pria itu langsung membukakan pintu belakang mobilnya sambil menundukkan kepalanya.

"Kenapa?." Tanya Ellard saat melihat Dara hanya diam saja.

"Kenapa tidak pakai yang kemarin?." Tanya Dara bingung apalagi saat melihat pengawal itu membuka pintu belakang untuk mereka.

"Tidak apa, ayo masuk." Ucap Ellard menarik tangan Dara menyuruh gadis itu masuk kedalam.

*****

Hening

Sekarang Dara tau kenapa Ellard mengunakan sopir, sejak tadi pria itu selalu memeluknya. Satu tangannya ia lingkarkan di pinggang Dara sedangkan tubuh Dara ditarik kedalam dekapan pria itu.

Sedangkan Dara? ia merasa canggung, masalahnya mereka bukan hanya berdua tapi ada sopir yang mengetahui tingkah laku pria itu. Walaupun sopir itu sudah mengalihkan arah kaca depannya tetap saja ia akan mengetahuinya bukan?.

"Ell." Ucap Dara pelan mencoba melepaskan pelukannya.

"Diamlah, kau lupa apa yang aku ucapkan malam tadi?." Tanya Ellard tanpa melihat kearah Dara, pria itu selalu memberikan kecupan dikepala Dara.

"Ya." Jawab Dara pelan.

Flashback on

"Ellard, kau sudah tidur?." Tanya Dara pelan.

Ellard hanya menjawab dengan deheman tapi setidaknya itu membuat Dara bernafas lega, ada yang harus ia dibicarakan dan ini sangat penting untuknya.

"Ell, emm apa pernikahan ini semua orang akan mengetahuinya?." Tanya Dara pelan.

"Tentu." Jawab Ellard yakin.

"Bisakah kita menutupinya." Ucapan Dara selanjutnya membuat Ellard membuka matanya lalu menatap wajah Dara. Dara bisa melihat jika Ellard sedang menatap tajam dirinya walaupun cahaya ruangan itu remang-remang.

"Kau tidak ingin mereka tau jika kau sekarang istriku?." Tanya Ellard tapi itu terdengar seperti suara menahan amarah ditelinga Dara membuat nyali gadis itu sedikit menciut.

"B-bukan begitu, kita masih sekolah jadi bukankah lebih baik menutupinya dulu?." Tanya Dara.

Ellard langsung terdiam sembari memikirkan sesuatu, "Baiklah tapi ada syaratnya." Ucap Ellard membuat Dara menatapnya khawatir.

"A-apa?."

"Kau harus selalu menuruti perintahku dan jangan membantah ucapan ku, mengerti?." Tanya Ellard tidak! lebih tepatnya pemaksaan pria itu.

Dara mengangguk menjawabnya lagi pula sejak ia menikah dengan Ellard sekalipun ia tidak berani untuk melawannya. Ia berdoa semoga saja permintaan pria itu bukan hal yang sulit.

Sedangkan salah satu sudut bibir Ellard tertarik keatas, tentu ia menyetujui permintaan gadis itu bukan karena hal konyol melainkan ia berpikir jika mereka mengetahui Dara adalah istrinya pasti gadisnya juga akan dikerubungi para lebah itu. Enak saja siapa mereka bisa dekat-dekat dengan gadisnya, pikir Ellard.

Dan tidak menutup kemungkinan juga jika Dara akan diganggu para musuhnya. Ia akan mengumumkan bahwa Aldara Afnan Zakiya adalah istrinya saat dirinya mendapat kekuasaan yang cukup. Mengandalkan nama belakangnya saja menurutnya tidak cukup, ia harus memegang kendali penuh perusahaan dan itu hanya dilakukan saat waktunya sudah tepat.

Flashback off

"Ell, aku turun di persimpangan depan ya." Ucap Dara.

"Kau mau naik apa kesekolah dari sana? itu jauh." Jawab Ellard.

Ya Allah itu hanya sekitar 1 kilometer dari sekolah bahkan Dara berjalan lumayan jauh dari tempat kostnya ke sekolah tapi pria ini?.

"Ell-."

"Bel masuk 10 menit lagi, kau mau terlambat ya?." Ucap Ellard membuat Dara bungkam.

*****

Bug

Suara pintu mobil tertutup, akhirnya Dara bisa keluar dari dalam mobil itu dengan jarak 500 meter dari sekolahnya dan untungnya jalanan sepi mungkin murid HIS sudah terbiasa datang pagi karena kedisiplinan yang ketat.

Dara berjalan lalu masuk kedalam taxsi yang sudah dicegat oleh sopir Ellard atas permintaan pria itu sendiri.

Dara menoleh melihat mobil Ellard mengikutinya dari belakang, saat taxsi yang ditumpanginya masuk kedalam gerbang sekolah HIS, mobil Ellard berhenti sejenak menunggu Dara masuk kedalam kelasnya.

"Sudah belum?." Tanya Ellard tidak sabar.

"Baru empat menit tuan." Jawab sopirnya dari belakang kemudi.

"Lama sekali." Ucap Ellard menendang sambil kursi depan.

Dara memintanya menunggu lima sampai tujuh menit saat dirinya sudah masuk kedalam gerbang agar tidak ada yang curiga ucap gadis itu tadi padanya.

Membuat Ellard langsung kesal, apa gadisnya benar-benar tidak ingin semua orang mengetahuinya?!. Memikirkan itu saja membuat moodnya langsung buruk, ia langsung melupakan jika ia juga tidak ingin ada yang mengetahui pernikahan, lebih tepatnya belum! ia akan mengumumkan secara resmi dan yang pastinya akan membuat gempar seluruh benua Amerika utara dan Eropa, mengingat dirinya adalah cucu kesayangan Mr. Herry Walton salah satu dari lima orang ternama di Belanda.

"Sopir itu tidak akan kurang ajar pada istriku, bukan?." Tanya Ellard.

"T-tidak mungkin tuan, saya sudah memperingatkannya."

"Kau bisa menjaminnya? jika sesuatu terjadi, kau orang pertama yang kuberi pelajaran." Ancam Ellard membuat pria dibelakang kemudi itu langsung panas dingin.

Saat taksi yang mengantarkan Dara keluar dari gerbang HIS angin segar langsung dirasakan pria dibelakang kemudi itu, ia mengambil nafasnya dalam-dalam mengurangi rasa gugupnya.

"Hei apa yang kau lakukan! ayo masuk!." Bentak Ellard membuat sopir itu langsung menancapkan gas mobilnya melaju kearah gerbang sekolah HIS.

****

Gerbang sekolah mulai tertutup, tapi saat melihat mobil hitam akan masuk kedalam mereka membukanya kembali lebar-lebar. Tidak diragukan lagi siapa yang ada didalamnya, HIS memang sekolah ternama banyak murid dari anak kalangan atas tapi melihat mobil hitam itu dari jauh saja sudah dipastikan siapa pemiliknya.

Mobil hitam dengan gaya khas Eropa dengan plat nomor asal Belanda dari kalangan eksekutif itu masuk kedalam gerbang sekolah HIS membuat perhatian semua murid tertuju padanya.

"Siapa dia?." Tanya Feli saat melihat mobil itu berhenti dihalaman sekolah.

"Keluarga Walton." Jawab Michel sambil melipat kedua tangannya didada.

"Maksudmu?." Tanya Feli binggung menoleh kearah Michel.

"Siapa lagi? aku yakin pasti Ellard, hanya keluarga Walton yang memiliki kendaraan itu. Di import langsung dari Eropa, mereka mengunakan plat nomor sendiri." Jelas Michel.

"Benarkah? wah seberapa kaya Ellard sebenarnya." Tanya Feli berbinar.

"Yang jelas dirinya tidak akan mau disentuh oleh mu." Jawab Michel lalu berjalan kearah mobil Ellard.

"Kau pikir pria itu juga mau bersentuhan denganmu, kita sama." Ucap Feli pelan lalu membalikkan badannya melangkah kearah kelasnya.

Bersambung.......

Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.

(Q.S Yunus ayat 12)

Tertampar banget bacanya....

1
Yulianti
uku suka kata2 nya..mengingatkan kita kembali...
Alyazia Yazuy
Luar biasa
My Name
kapan extra part-nya thot
Mita Ratna sari
kpn dilanjutin thor
Lilis Lestari
kok udah end.
Talitaa
bagua
Mita Ratna sari
kapan ini ada lanjutan lagi Thor
Asmi Khairani
Luar biasa
Lia
Bagus ,👍👍👍👍👍
NAZERA ZIAN
kutunggu extra partnya.
NAZERA ZIAN
tisu mana tisu manaaaa, ya ampuuunnn kenapa air mataku nggak mau berhenti...
NAZERA ZIAN
seharusnya jantungnya si tua bangka...
NAZERA ZIAN
kasihan banget, yh pantas kau salahin itu si tua Bangka Elard bukan Dara. huhuhu sedih bgt sih part ini...
NAZERA ZIAN
Ya ampun jadi begini ceritanya, jahat banget sih si tua Bangka itu, semoga cepat meringkuk didalam tanay...
NAZERA ZIAN
sambungan ceritanya masih abu abu...
NAZERA ZIAN
Alhamdulillah hirobbil alamin... akhirnya ceritanya dilanjutkan lgi setelah sekian lama hiatus.. soalnya ini salah satu cerita favorit ku. Terimakasih banyak thor../Kiss//Kiss/
Nur Hafni
y'allah makasih kak udah mau come back,,, i Miss YOU so..MUCH. pdahal aku tadinya Uda males mampir dimari. ntah knp aku iseng buka.
secret 🌪️
seru polll ceritanya kalian harus baca rugi kalo ga baca
allabout_AZ♥️
ditungguuuuuuuuuuu Extra Chapter nyaaaaaaa
Aden Boy
Wa'alaikumsalam...Alhamdulillah Author comeback, hampir sy putus asa krn menanti sekian lama tak ada kabar berita😍😍😍🤗
Husna: aku sudah putus asa thor ama cerita ini,setelah hampir 1 tahun aku nggak baca noveltoon, untung tadi lewat beranda ku lagi thor...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!