Divya Veronika Ibrahim Gadis Manis yang punya segudang mimpi yang ingin dicapai nya.
Perjodohan nya dengan Tuan Muda yang tak lain sahabat masa kecilnya dulu berjalan rumit karena masa lalu orangtua mereka.
kisah ini ditulis berdasarkan pemikiran dari sang penulis,jika ada kesamaan tempat,Nama,Karakter bahkan alur cerita, mohon untuk memakluminya
karya pertama ku
Bissmillah dukung terus Ya jangan lupa like dan komen nya,terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RhinYani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Secepat itu?
Setelah Haris mengatakan persetujuannya menerima perjodohan inj pada sang ayah,Santoso pun dengan bahagia mengabari Fram.
Kemudian
tuan Santoso juga memberi tahu istrinya,tentang pernikahan putra mereka.
Walau sedikit tak setuju ,Nyonya Santoso tetap harus menerima.
Ia kembali ke tanah air pagi ini.
Setelah satu minggu berlibur di luar negri.
Entah,sejak kapan Rahma berubah.
Dulu dia wanita lembut yang penuh kasih sayang.Namun,sejak Haris tak lagi
menegurnya ia mulai semakin tak terkendali.
"Apa kau sudah benar-benar menganggap ku tiada ? Bagaimana pun aku ibunya ! Kau sama sekali tidak meminta pendapatku? Entah wanita seperti apa yang kau pungut sebagai menantu"
Cercaan Rahma begitu ia tiba di Istana kediamannya.
"Cukup Rahma,cukup...!"
Santoso masih terlihat tenang,tidak tersulut emosi sedikitpun.Beliau memang sudah menduga akan seperti apa reaksi istrinya.
"Kau yang membuat putra ku bagai manusia tanpa jiwa ,kau yang membuatnya seperti ini.Apa kau lupa?"
Jelas Santoso kembali mengingatkan perbuatan Rahma yang membuat Haris sedingin ini,bahkan anak laki-lakinya itu seakan tak lagi mau mengenal apa itu cinta.Sampai sedewasa sekarang saja ia masih tak mau menikah.
"Tapi setidaknya beri aku kesempatan memilih gadis mana yang pantas untuknya"
Rahma masih tak mau mengalah,walau dia tahu Haris seperti sekarang karena ulahnya.
"Apa kau pikir aku tidak mampu untuk melakukan itu ? Aku tidak memilih sembarang gadis"
Santoso sudah mulai jengah dengan sikap keras istrinya.
"Setidaknya aku tidak akan menikahkan anakku dengan gadis yang hanya mencintai kedudukan putra ku.Seperti yang kau lakukan"
Santoso ingat betul ada
beberapa gadis yang di bawa istrinya untuk
mendekati Haris.
Tapi diantara mereka tak satu pun yang benar-benar menerima putranya,mereka hanya melihat kedudukan Haris sebagai pewaris tunggal saja.
"Jangan pernah mengacaukan apapun lagi atau aku tidak segan melemparmu kejalanan !"
Ancam Santoso
"Jangan pernah merencanakan apapun untuk menggagalkan pernikahan putraku,suka atau tidak Haris akan menikah dalam waktu satu minggu.Kau mengerti ,Rahma !"
Seranya memperingatkan istrinya .Tangan Santoso
menunjuk-nunjuk tanda beliau benar-benar serius dengan ucapannya.
***
Satu pekan ?
Secepat ini ?!
Divya masih belum percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Haris sudah setuju dengan perjodohan ini,tuan besar juga sudah menentukan waktunya.Satu minggu dari sekarang pernikahan kalian dilaksanakan"
Setelah makan malam Fram mengumpulkan anggota keluarga untuk memberi kabar bahagia ini.
"Tapi hanya akan diadakan acara akad yang dihadiri anggota keluarga saja,itu permintaan tuan muda"
Paman menambahkan.
Entah ada rasa lega saat mendengar kalimat terakhir paman.
Bagi Divya setidaknya ia tidak akan terlalu malu jika suatu saat Haris membuangnya.
Di depan cermin Divya termenung memikirkan semua masalahnya.
Sekarang apa yang bisa dia lakukan selain menerima semuanya.
Haris sudah mengancam,jika Divya berani menolak, ia akan membuat hidup keluarganya bagai di neraka.
Cukup aku yang masuk kedalam neraka itu.Tidak kedua adikku.
*M*anusia keji itu bahkan tidak tahu malu berani mengancam di depan kak Rudi.
Apa dia sama sekali tidak menghargai kakakku?
Dan kenapa kak Rudi diam saja?
Aku harus melakukan sesuatu.sebelum semuanya terlambat.Pikir Divya,
ia lalu pergi menemui Haris.
Ia datang ke kantor pusat Santoso Group setelah mendapat kabar dari kakaknya bahwa mereka masih berada di kantor.
Jam sudah menunjukan pukul 08.30 malam.
Divya pergi tanpa sepengetahuan siapapun.
Ia hanya berpikir akan menemui Haris sebentar.
Taksi Online sudah berhenti tepat
di depan gedung pusat Santoso group.
Seorang gadis turun.
Ia melangkah ragu masuk kedalam gedung perkantoran yang sudah sepi.
Setelah mendapat izin dari security,Divya berjalan menuju ruangan tuan Haris,yang berada di lantai paling Atas.
Gadis itu berusaha mengumpulkan keberanian.
Ada apa kiranya Divya datang menemui Haris? Apa yang dia inginkan?
Rudi menunggu kedatangan adiknya dengan cemas.
Jangan lupa tinggalkan
jejak kalian Readers...