TERJERAT CINTA BANGSAWAN

Di dalam restoran, Clarissa dan killian nampak masih mengobrol dengan seriusnya. Setelah sepakat barulah Clarissa bergegas pergi. Baru saja Killian keluar dari restoran, assisten Elazar tengah menghadangnya.

"Tuan, maaf tapi kau harus ikut denganku!" ucapnya.

"Aku tidak mengenalmu, dan aku tidak memiliki urusan denganmu," jawab Killian.

"Tuan kami memiliki urusan denganmu," Ucap Elazar yang baru saja datang.

"Siapa kalian?" tanya Killian.

"Jika kau masih ingin berbisnis, maka ikutlah dengan kami!" jawab Elazar sekaligus mengancam.

Melihat pembawaan Elazar yang dingin terkesan sadis, Killian tahu bahwa dibalik orang ini ada orang yang statusnya tidak biasa.

"Baik, aku akan ikut dengan kalian," ujar Killian.

Elazar membawa Killian ke Mansion, Karena Mysophobia yang di deritanya, Dean lebih memilih bekerja dari mansionnya. Killian terkagum melihat betapa luas dan mewahnya mansion ini. Killian mencoba mengingat-ngingat kenalan-kenalannya ataupun klien-kliennya, rasa-rasanya tidak ada dari kalangan kaya seperti yang baru saja di lihat hari ini.

"Tuan, orangnya sudah disini," lapor Elazar.

Dean segera saja meletakan tabletnya, lalu memandang ke arah Killian. Pria muda, tampan yang sedang berdiri di depannya ini. Meski hanya memakai baju casual, namun itu tidak mengurangi ketampanannya. Mengingat tawa senyum lepas Clarissa kepadanya di foto tadi, membuat Dean seakan ingin merobek wajah pria muda yang sedang berdiri di depannya ini.

Gadis kecil dan pria muda, benar-benar pasangan yang serasi," pikir Dean dengan hati yang masam.

Dean duduk di sofa dan menyilangkan kakinya, Elazar meminta Killian untuk duduk. Interogasi akan segera di mulai. Sebenarnya Elazar nampak heran, Tuannya ini mau merepotkan diri untuk mencari tahu hal remeh temen seperti ini.

"Dua anak muda saling melempar senyum, memang apa salahnya," pikir Elazar.

"Katakan, apa hubunganmu dengan Nona Clarissa?" tanya Dean tanpa basa-basi.

"Clarissa?" pikir Killian.

mendengar pertanyaan Dean, Killian pun tertawa dengan sedikit meledek. Awalnya Killian berpikir dia di bawa ke mansion mewah ini karena telah menyinggung seseorang.

"Maksud Tuan?" tanya Killian.

"Bukankah kalian hari ini baru saja bertemu?" tanya Dean.

"Ya kami baru saja bertemu," jawab Killian.

"Jadi apa hubungan kalian?" tanya Dean lagi.

"Ini hanya hubungan bisnis," jawab Killian.

"Bisnis?" tanya Dean lagi.

"Ya, dia ingin aku melakukan sesuatu untuknya," jawab Killian.

"Katakan! apa itu?" tanya Dean lagi.

Klillian menceritakan semua tentang pembicaraan yang baru saja di diskusikan dengan Clarissa tadi. mendengarnya ada sedikit rasa lega, foto-foto itu tidak seperti yang di sangkakan.

"Aku akan memberikan bayaran tinggi kepadamu," janji Dean.

Killian berkata jika ini adalah bantuan seorang teman, karena Clarissa adalah teman baik dari sahabat kecilnya, jadi killian tidak menghitung tarif.

"Lakukan apapun yang dia pinta, dan rahasiakan ini!" ujar Dean.

Setelah melakukan kesepakatan dengan Killian, Dean barulah bisa fokus kembali menyelesaikan pekerjaannya.

Elazar memutar otaknya, menyambung puzle teka-teki yang ada dihadapannya. Tuannya Mysophobia namun ketika gadis kecil itu menyentuhnya tuannya tidak menolak, Hanya melihat gadis kecil itu tersenyum dan sedang bersama pria lain, sampai-sampai dirinya harus turun tangan sendiri untuk menjemput Killian. Dan tadi baru saja dia mendengar tuannya malah menolong gadis kecil itu dalam diam.

"Apakah pria dingin yang bernama Dean Efrat ini sedang jatuh cinta?" tanya Ealazar dalam hati.

"Tuan!" panggil Elazar.

"Ini apa sebaiknya tidak langsung saja kita bereskan?" tanya Elazar.

"Tidak perlu, biarkan Nona Clarissa menikmati balas dendamnya. Kita cukup mengawasinya saja," jawan Dean.