NovelToon NovelToon
Kesucian Wanita Malam

Kesucian Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:86.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: HaruMini

Warning 21+ Cerita Dewasa!!!!!!
Bijaklah dalam memilih bacaan, karena novel ini bisa membuat ada jungkir balik, panas dingin, ngakak berkepanjangan dan juga mengandung kebucinan yang hakiki.
Wanita malam julukan segelintir orang disekitar pemukiman tempat tinggal Berlian Ayunda yang memandang rendah pekerjaannya, tapi Berlian tidak pernah menghiraukan perkataan mereka yang terpenting dirinya bisa menjaga diri dan juga kehormatannya.

Hingga suatu hari Berlian harus menikah dengan seseorang karena desakan dan aturan dari lingkungan tempat tinggalnya.

Alvaro Waradhana seorang cassanova suami Berlian yang menganggap Berlian sama seperti wanita malam yang selalu menemani tidurnya.

Akankah Berlian bisa bertahan dengan Alvaro Waradhana?

Dan apakah Alvaro Waradhana bisa merubah statmen terhadap Berlian setelah dirinya mengenal lebih jauh siapa Berlian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaruMini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28 Skin To Skin

"Haacim, hacim" Varo bersin beberapa kali ketika sedang mengungkung Berlian dibawahnya dengan segara dirinya langsung merebahkan badan disamping Berlian sambil memegangi keningnya, membuat Berlian langsung beranjak dari tempat tidurnya dan berlari menuju pintu keluar kamar, tapi Berlian mengurungkan niatnya keluar kamar ketika Varo terus bersin-bersin, lalu Berlian menghampiri Varo kembali yang sedang memegang keningnya sambil memejamkan matanya.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Berlian sambil mendekati Varo. 

"Pergilah sebelum aku memakanmu" ujar Varo sambil memejamkan matanya tanpa menghiraukan pertanyaan Berlian.

"Ya Allah kamu demam" ujar Berlian ketika mendekati Varo sambil memegang kening Varo menggunakan punggung tangan Berlian,dengan segera Berlian keluar kamar dan mencari obat demam yang berada di kotak p3k yang sudah tersedia di apartemen Varo. 

"Minumlah" ujar Berlian sambil menyodorkan obat dan juga segelas air putih kehadapan Varo. 

"Tidak mau aku hanya perlu beristirahat nanti juga demamnya akan turun" ujar Varo sambil menarik selimut dan menutupi tubuhnya. 

"Minum tidak" ujar Berlian sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Varo. "jika sedang demam jangan pernah menutupi tubuh dengan selimut" ujar Berlian lagi ketika dirinya sudah menarik selimut Varo, membuat Varo langsung memiringkan tubuhnya meringkuk kedinginan. 

"Kamu ingin membuat aku mati kedinginan?" tanya Varo sambil memejamkan matanya. 

"Aku orang pertama yang akan bahagia bila kamu mati" ujar Berlian dengan ketus sambil menaruh obat dan juga segelas air putih di atas nakas di samping tempat tidur Varo, dan pergi meninggalkan kamar Varo. 

Berlian yang sudah selesai membersihkan diri langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, tapi sudah hampir satu jam dirinya tidak bisa memejamkan matanya dan gelisah. 

"Apa aku terlalu kejam meninggalkan Varo sendirian yang sedang sakit, bagaimanapun aku istrinya" ucap Berlian, hati kecil Berlian merasa kasihan dengan kondisi Varo saat ini, kemudian ia berdiri dari tempat tidurnya menuju kamar Varo.

"Varo apa kamu sudah baikan?" tanya Berlian sambil mengetuk pintu kamar Varo, tapi tidak mendapat jawaban dari dalam kamar. 

"Masuk tidak masuk tidak" gumam Berlian dalam hati sambil mondar-mandir di depan pintu kamar Varo. 

Akhirnya hati nurani Berlian berbicara sebagai manusia yang peduli sesama, dirinya memutuskan untuk masuk kedalam kamar Varo, Berlian terkejut mendapati Varo yang sedang mengigau tidak jelas sambil memejamkan mata.

"Astagfirullah Varo" ujar Berlian ketika mendekati Varo sambil memegang keningnya dan mendapati suhu tubuh Varo lebih tinggi dari sebelumnya, dengan segera Berlian menuju ke arah dapur untuk mengambil alat kompres. 

Hampir satu jam Berlian mengompres tubuh Varo tapi suhu tubuh varo tidak juga turun. 

Berlian hanya mondar-mandir di kamar Varo sambil menatap jam dinding menunjukan pukul satu dini hari. 

"Tidak mungkin aku membawa Varo kerumah sakit, apa yang harus aku lakukan" ujar Berlian cemas sambil mondar mandir dan menatap Varo yang masih mengigau dengan badan yang gemetar. 

"Ya Allah mudah-mudahan dengan cara ini suhu tubuh Varo akan segera turun" ujar Berlian yang langsung naik keatas ranjang dimana Varo berada sambil membuka t-shirt yang Varo gunakan, dan juga membuka kancing baju tidur yang dirinya kenakan. 

"Mudah-mudahan dengan skin to skin ini Varo segera membaik" ujar Barlian saat sudah memeluk tubuh Varo yang masih terus mengigau sambil memejamkan matanya, mengingat bibi Ami biasa melakukan skin to skin pada Berlian jika Berlian sedang demam tinggi. 

Berlian terus memeluk tubuh Varo dan menjaga agar dirinya tidak tertidur, Berlian tidak ingin Varo melihat tubuh bagian atasnya yang hanya menggunakan bra, tapi Berlian tidak bisa menahan kantuknya dan ikut terlelap. 

Varo membuka matanya ketika dirinya merasa haus, dirinya terkejut mendapati Berlian berada diranjangnya dan sedang memeluk dirinya, Varo langsung menutup tubuh Berlian dengan selimut ketika mendapati Berlian hanya mengunakan bra dibagian atasnya. 

"apaY yang kamu lakukan Berlian" ujar Varo sambil tersenyum dan keluar dari kamarnya menuju ke dapur. 

"Huaaaaaa" Berlian menguap sambil mengangkat kedua tangannya dan membuka mata kemudian menatap jam dinding menunjukkan pukul enam pagi, dan dia langsung menyadari kalau dirinya semalam melakukan skin to skin untuk menurunkan demam pada Varo, dan langsung mencari Varo yang sudah tidak berada di kamarnya, dengan segera Barlian memakai bajunya dan pergi keluar kamar mencari Varo. 

"Syukurlah kamu berada disini" ujar Berlian ketika mendapati Varo sedang berada di meja makan sambil minum teh. 

"Apa kamu sudah baikan?" tanya Berlian penasaran. 

"Aku baik-baik saja memangnya aku sakit?" tanya Varo sambil memicingkan sebelah matanya. "kenapa kamu tidur di ranjangku dan hanya mengenakan bra apa kamu ingin menggodaku?" tanya Varo lagi sambil tersenyum menggoda Berlian. 

"Apa kamu tidak ingat semalam kamu demam dan aku…….."

"Apa kamu mencari kesempatan ketika aku sedang demam dengan mendekati diriku, kenapa tidak sekarang saja, ayo kita kembali ke dalam kamar" ujar Varo memotong perkataan Berlian sambil menggodanya. 

"Dasar setan edan tidak tahu diri, masih saja mesum, bukannya berterima kasih karena sudah ditolong, aku menyesal sudah menolongmu, kalau tahu begini aku biarkan kamu mati saja sekalian" ucap Berlian ketus dan pergi meninggalkan Varo yang masih berada di meja makan. 

"Terima kasih" ujar Varo ketika Berlian sudah pergi meninggalkan dirinya, karena Varo tahu pasti Berlian melakukan skin to skin pada dirinya. 

Bersambung..............

1
Tri Janatun
cerita bang malik lagi dong thooor
Silvia
ok
Amel Sabrina
ini novel nya bagus tapi pembawaan ceritanya saya kurang suka
Safira Najib
Luar biasa
Safira Najib
Lumayan
Frida Arlini
Luar biasa
ALVERAAAA B
sumpah si keren bgt
kimiatie
ok je cerita nya Thor...semangat ya nanti saya bagi vote🫰🫰
gah ara
somplak !! ngajakin ngga ada mesra2nya 🤣🤣🤠🤠🤠
gah ara
kagak biasa naik motor..kena angin langsung..cemen
gah ara
good job !!
gah ara
banyak banget hartanya..bagi-bagi atuhh
gah ara
jl. tol.. astaga 🤣🤣🤣🤠
inaku
sampai di sini aku suka karakter berlian dan vero kocak sih menurutku dan cukup menghibur semangat otor
Riska Fatihica
pasangan somplak 🤣🤣🤣🤣 bikin yang baca ga bisa berhenti ketawa 🤣🤣🤣
Riska Fatihica
Luar biasa
Fitriana Muflihatul Afidah
varo salah rumah
Alhakim Zarkasih
Biasa
Alhakim Zarkasih
Kecewa
Nuraini Nuraini
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!